Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Beberapa jenis mineral memiliki sifat dan bentuk tertentu dalam keadaan padatnya,
sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Kristal secara umum dapat
didefinisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan
tiga dimensi yang teratur. Studi khusus yang mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan
cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.

Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian
yang padat dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari bumi ini
disebut litosfir, yang berarti  selaput  yang terdiri dari batuan, dengan mengambil lithos
dari bahasa latin yang berarti batu , dan sphere yang berarti selaput.

B.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Mineral?


2. Sebutkan sifat fisik mineral?
3. Sebutkan penggolongan mineral?
4. Sebutkan mineral yang terdapat dalam batuan?

C.Tujuan Masalah

1. Untuk mengtahui pengertian dari mineral


2. Untukmengetahui konsep dari mineral
3. Untuk mengetahui mineral yang terdapat dalam batuan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Klasifikasi Mineral

Mineral didefinisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah,
terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom di
dalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis.

Beberapa jenis mineral memiliki sifat dan bentuk tertentu dalam keadaan padatnya,
sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Kristal secara umum dapat
didefinisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan
tiga dimensi yang teratur. Studi khusus yang mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan
cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.

Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian
yang padat dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari bumi ini
disebut litosfir, yang berarti  selaput  yang terdiri dari batuan, dengan mengambil lithos
dari bahasa latin yang berarti batu , dan sphere yang berarti selaput.

B. Sifat Fisik Mineral

Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan
melakukan analisis secara kimiawi, dan yang kedua yang paling umum dilakukan adalah
dengan cara mengenali sifat-sifat fisiknya. Sifat-sifat fisik mineral antara lain bentuk
kristalnya, berat jenis, bidang boleh, warna,  goresan,  kilap, dan  kekerasan.

1. Bentuk kristal  (crystall form) :

Pembentukan kristal suatu mineral tergantung pada ada atau tidaknya hambatan.
Contohnya suatu cairan panas terdiri dari unsur-unsur Natrium dan Chlorit. Selama
suhu tetap dalam keadaan tinggi, ion-ion tetap bergerak bebas dan tidak terikat satu
dengan yang lain. Jika suhu turun, kebebasan bergeraknya berkurang, mulai terikat
dan berkelompok membentuk Natrium Chlorida.

Semakin menurunnya suhu cairan, kelompok tersebut membesar dan membentuk


mineral Halit yang padat. Pada umumnya pertumbuhan mineral Kuarsa terbatas,
namun bentuknya yang tidak teratur tetap memperlihatkan susunan ion-ionnya dengan
struktur kristalnya yang khas berupa prisma bersisi enam. Kristal mineral intan
berbentuk segi-delapan atau Oktahedron dan mineral grafit dengan segi enam yang
pipih, keduanya mempunyai susunan kimiawi sama, terdiri dari unsure karbon (C).
Perbedaan terjadi karena susunan atom karbonnya yang berbeda.1

1
Soetoto.2016.Geologi Dasar.Ombak:Jakarta.

2
Setiap mineral mempunyai sifat bentuk Kristal yang khas perwujudan kenampakan
luar, terjadi sebagai akibat susunan kristal didalamnya. Bentuk-bentuk kristal :
Prismatik, Orthorombik, Kubus, Tetrahedral, Heksagonal, Trigonal dll.

2. Berat jenis (specific gravity) :

Berat jenis setiap mineral ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya serta kepadatan
ikatan unsur-unsur dalam susunan kristalnya.

3. Bidang belah (fracture) :

Mineral mempunyai kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang


mempunyai arah tertentu yang ditentukan susunan dalam atom-atomnya, yang
merupakan bidang lemah suatu mineral.

4. Warna (color) :

Meskipun warna bukan menjadi ciri utama untuk membedakan antar mineral, namun
terdapat warna-warna khas untuk mengetahui unsur tertentu di dalamnya. Contohnya
warna gelap mengindikasikan adanya unsur besi, sedangkan warna terang
mengindikasikan kandungan aluminium.

 Goresan pada bidang (streak) :

Beberapa jenis mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral
kuarsa dan pyrite yang terlihat jelas dan khas.

5. Kilap (luster) :

Kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral. Ada 2 jenis
kilap, yaitu kilap Logam dan Non-logam.

6. Kekerasan (hardness) :

Kekerasan yaitu sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami
abrasi atau mudah tergores. Kekerasan bersifat relatif, maksudnya jika mineral saling
digoreskan dengan yang lain maka mineral yang tergores relatif lebih lunak dibanding
lawannya.2

2
Soetoto.2016.Geologi Dasar.Ombak:Jakarta.

hhtps://askiravistara.wordpress.com/2013/09/28/mineral-dan-batuan/

3
Skala kekerasan mineral dari yang terlunak (skala 1) hingga terkeras (skala 10)
diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.

Kekerasan (Hardness) Mineral


1 Talc
2 Gypsum
3 Calcite
4 Fluorite
5 Apatite
6 Orthoclase
7 Quartz
8 Topaz
9 Corundum
10 Diamond

C. Penggolongan Mineral

Berdasarkan senyawa kimianya, mineral dikelompokkan menjadi mineral Silikat dan


Non-silikat. Dari 2000 jenis mineral yang dikenal, hanya beberapa yang terlibat dalam
pembentukan batuan. Mineral-mineral tersebut dinamakan Mineral Pembentuk Batuan
atau Rock Forming Minerals, yang merupakan penyusun utama batuan kerak dan mantel
Bumi.

Mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi empat yaitu Silikat, Oksida, 


Sulfida, Karbonat dan Sulfat:

1) Mineral Silikat

90% mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Silikat
merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu seperti batuan beku
maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.

2) Mineral ferromagnesium :

Umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar.

 Olivine: warnanya yang olive. Berat jenis 3.27- 3.37, tumbuh sebagai mineral
yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna.
 Augitite: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. Berat jenis berkisar antara 3.2
– 3.4 dengan bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus.3

3
hhtps://askiravistara.wordpress.com/2013/09/28/mineral-dan-batuan/

4
 Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; Berat jenis 3.2 dan mempunyai bidang
belah yang berpotongan dengan sudut antara 56° dan 124° yang sangat membantu
dalam cara mengenalnya.
 Biotite: mineral mika berbentuk pipih yang dengan mudah dapat terkelupas.
Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat-hitam. Berat jenis 2.8 –
3.2.

3) Mineral non-ferromagnesium

 Muskovit : Disebut mika putih karena warnanya yang terang, kuning muda,
coklat, hijau atau merah. Memiliki Berat jenis 2,8 – 3,1.
 Felspar  : Mineral pembentuk batuan yang paling banyak. Dalam bahasa Jerman
Feld  adalah lapangan, didalam kerak bumi jumlahnya hampir  54%. Terdapat dua
nama yang diberikan kepada felspar yaitu Plagioklas dan ortoklas. Dari nama
Plagioklas tersebut dibagi lagi menjadi dua yaitu albit dan anorthit. Dimana arti
nama Orthoklas mengandung Kalium, albit mengandung Natrium dan Anorthit
mengandung Kalsium.
 Orthoklas : mempunyai warna yang khas yaitu abu-abu atau merah jambu dengan
Berat jenis 2,57.
 Kuarsa : Dapat disebut dengan silika, terbentuk dari senyawa silikon dengan
oksigen. Terkadang berwarna smooky, atau berwarna ungu. Nama kuarsa yang
seperti itu amethyst. Warna yang bermacam-macam terjadi karena terdapat unsur
yang tidak bersih.

4) Mineral Oksida

Terbentuk dari persenyawaan langsung dari oksigen dan tertentu. Dengan susunan
lebih sederhana lebih sederhana dari silikat kemudian mineral oksida lebih keras
dibanding mineral lainnya kecuali silikat dan lebih berat kecuali sulfida.  Adapun
mineral-mineral oksida yang paling umum adalah korondum (Al2O3), es (H2O),
hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2)

Hematit

5) Mineral Sulfida

Terbentuk dari persenyawaan antara unsur sulfida seperti perak, tembaga dan merkuri.
Beberapa mineral ini memiliki nilai yang ekonomis seperti pirit (FeS 2), galena (PbS),
dan sphalerit (ZnS).

Sphalerit4

4
hhtps://askiravistara.wordpress.com/2013/09/28/mineral-dan-batuan/

https://beaprofesor.wordpress.com/2011/04/17/batuan-dan-mineral/

5
6) Mineral-Mineral Karbonat dan Sulfat

Persenyawaan dari ion (CO3)2- atau yang disebut dengan karbonat. Misal CaCO yang
biasa disebut kalsit. Mineral ini merupakan penyusun utama dari mineral sedimen.

Karbonat

D. Mineral Pembentuk Batuan

I. Mineral utama sebagai penyusun utama batuan antara lain : kuarsa (SiO2), felspar
(ortoklas KalSiO2 dan plagioklas (Na,Ca) AlSi3O8)  , mika (muskovit
KAl2(OH)2(AlSi3O10) dan biotit K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10) ), amfibol
(Ca2(MgFeAl)3(OH)2(SiAl14O11)2, piroksen (Ca (MgFe)(SiO3)2((AlFe)2O3),
olivin (FeMg)2SiO4), kalsit (CaCO3), grafit (C).
II. Mineral tambahan merupakan mineral yang berfungsi sebagai tambahan, berasal
dari hasil pelapukan atau metamorfose, antara lain klorit (Mg5(AlFe)
(OH)8(AlSi4O10) yang berasal dari metamorfose mineral biotit, amfibol, dan
piroksen.
III. Mineral penyerta berfungsi sebagai penyerta di dalam batuan, terdapat dalam
jumlah sangat sedikit di dalam batuan, antara lain magnetit (Fe3O4),  hematit
(Fe2O3).5

5
Soetoto.2016.Geologi Dasar.Ombak:Jakarta.

hhtps://askiravistara.wordpress.com/2013/09/28/mineral-dan-batuan/

https://beaprofesor.wordpress.com/2011/04/17/batuan-dan-mineral/

6
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan tentang Mineral

1. Mineral adalah unsur secara alamiah maupun senyawa anorganik dalam keadaan padat

2. Batuan merupakan agregat yang terbentuk dari kelompok mineral-mineral

3.Persenyawan sangat menentukan dalam pembentukan

4. Struktur kristalin yang khas

5. Dengan sifat fisik tertentu karena susunannya dan struktur yang kristalin

B.Saran

Demikanlah makalah ini saya buat kalau ada kesalahan baik dalam hal pengetikkan
maupun penyampaian saya minta maaf dan saya yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini dan saya berharap saran dan kritik dari teman dan dosen pengampu mengenai
makalh saya ini

Dengan demikian saya ucapkan terimakasih kepada sumber baik buku maupun
internet,teman,dan dosen pengampu yang telah menyukseskan pembuatan makalah ini
sehingga berjalan dengan lancar dan juga terimakasih atas saran dan kritikannya tehadap
makalah saya

7
Daftar Pustaka

Soetoto.2016.Geologi Dasar.Ombak:Jakarta.

hhtps://askiravistara.wordpress.com/2013/09/28/mineral-dan-batuan/

https://beaprofesor.wordpress.com/2011/04/17/batuan-dan-mineral/

Anda mungkin juga menyukai