Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK PENCEMARAN AIR DI PANTAI GUNUNG KUNYIT BANDAR

LAMPUNG TERHADAP KEADAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN PARIWISATA


Annisa Adelia Salsa Billa, Dhiya Ulhaq Riyan Putri, Intan Pramudita, Novia Sya Fitri,
Shindy Aulia Putri
Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,
Universitas Lampung
Email: unilageography22@gmail.com

Abstrak
Pantai gunung kunyit di Teluk Kota Bandar Lampung memiliki permasalahan terhadap
tumpukan sampah yang berada di pinggiran pantai. Permasalahan sampah tersebut terjadi
karena kurang memadainya infrastruktur persampahan di sekitar pantai gunung kunyit bandar
Lampung serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk masalah ini. Teknik analisis yang
digunakan metodologi kualitatif. Data-data yang diperlukan adalah dengan pendekatan study
literatur, observasi, interview, dan rekaman gambar. Hasil studi yang di dapatkan berupa 1)
Faktor penyebab permasalahan sampah di pantai Gunung Kunyit; 2) Dampak yang terjadi
terhadap kondisi sosial, lingkungan dan pariwisata akibat permasalahan sampah; 3)
Pencemaran air laut akibat sampah terhadap kualitas air bersih; 4) Rekomendasi saran terhadap
penanganan sampah di pantai gunung kunyit.

Kata Kunci: Pencemaran Air, Teluk dan Laut, Sampah

Abstract
Gunung Kunyit Beach in the Teluk of Bandar Lampung City has a problem with piles
of garbage that are on the edge of the beach. This waste problem occurs due to inadequate
waste infrastructure around the Gunung Kunyit beach in Bandar Lampung and a lack of public
awareness of this problem. The analysis technique used is qualitative methodology. The data
needed is a literature study approach, observation, interviews, and recorded images. The results
of the study obtained are 1) Factors causing the problem of garbage on the Gunung Kunyit
beach; 2) The impact that occurs on social, environmental and tourism conditions due to waste
problems; 3) Pollution of sea water due to garbage on the quality of clean water; 4)
Recommendations for waste management at Gunung Kunyit beach.

Keywords: Water Pollution, Bay and Sea, Garbage

1
I. PENDAHULUAN
Lampung merupakan sebuah Gunung Kunyit merupakan sebuah
provinsi di ujung selatan pulau lahan konservasi yang berfungsi
Sumatera di Indonesia. Ibukota dan sebagai penahan angin dari arah
pusat pemerintahan berada di kota Teluk Lampung menuju kota Teluk
Bandar Lampung. Provinsi ini Betung, serta sebagai landmark
memiliki dua kota yaitu Bandar bagi Kawasan Teluk Lampung
Lampung dan Metro, serta 13 karena merupakan satu-satunya
kabupaten administratif. Letak bukit yang ada di sepanjang Teluk
geografis Provinsi Lampung berada Lampung dan menjadi penanda
di Samudera Hindia di sebelah perencanaan kawasan Teluk
barat, Laut Jawa di sebelah timur, Lampung secara keseluruhan.
Provinsi Sumatera Selatan dan Kawasan tepi pantai sekitar bukit
Bengkulu di sebelah utara, serta tersebut sering dikunjungi oleh
Selat Sunda di sebelah selatan. wisatawan untuk menikmati
keindahan dari Kawasan tersebut,
Provinsi Lampung memiliki
selain itu mereka melakukan
pelabuhan utama bernama
kegiatan seperti memancing,
Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan
mendaki bukit, melihat
Penyeberangan Bakauheni, bandara
perkampungan nelayan, selain itu
utama Bandara Internasional Radin
pantai ini juga dapat digunakan
Inten II berjarak 28 km dari ibu
untuk tempat terapi berbagai
kota provinsi dan stasiun penting
penyakit pada pagi hari.
Tanjung Karang di pusat provinsi.
Ibu Kota Pada tahun 2020 jumlah II. TINJAUAN PUSTAKA
penduduk Provinsi Lampung 1. Peraturan Terkait Pengelolaan
sebanyak 9.007.848 jiwa, dengan Sampah di Kawasan Pesisir
kepadatan penduduk sebesar 268
Berdasarkan Undang-undang No. 18
jiwa/km2, dan pada tahun 2022
Tahun 2008 tentang Pengelolaan
jumlah penduduk Lampung
Sampah, di atur mengenai tugas dan
sebanyak 9.176.546 jiwa.
wewenang pemerintah dalam
Bandar Lampung merupakan pengelolaan sampah, hak dan
ibukota dari Lampung dan kewajiban masyarakat dalam
merupakan pusat dari kegiatan- pengelolaan sampah, perizinan
kegiatan yang ada di provinsi pengelolaan sampah, penyelenggaraan
Lampung baik kegiatan ekonomi,, pengelolaan sampah, pembiayaan dan
perdagangan, dan pariwisata. Salah kompensasi pengelolaan sampah, kerja
satu pantai pariwisata yang ada di sama dan kemitraan dalam pengelolaan
Bandar Lampung adalah Pantai sampah, peran masyarakat dalam
Gunung Kunyit yang berada di pengelolaan sampah, larangan dalam
kelurahan Sukaraja, kecamatan pengelolaan sampah, pengawasan
Bumi Waras, Teluk Betung Bandar dalam berlangsungnya pengelolaan
Lampung, Lampung. sampah, dan penyelesaian sengketa
dalam permasalahan pengelolaan

2
sampah. Undang-undang No. 18 Tahun diklasifikasikan berdasarkan asalnya,
2008 belum mengatur secara khusus sampah dapat diklasifikasikan sebagai
mengenai ketentuan pengelolaan
sampah di kawasan pesisir seperti berikut:
tanggung jawab dan wewenang
pemerintah dalam pengelolaan sampah a. Sampah organik, sampah yang
di kawasan pesisir, penyelenggaraan berasal dari sumber daya alam yang
dan pembiayaan dalam pengelolaan
dapat terurai dengan mudah dan akan
sampah di kawasan pesisir.
mengalami pembusukan. Contohnya
2. Permasalahan Sampah Secara
Umum adalah sisa sayuran, sisa buah- buahan,
dan daun.
A. Definisi dan Klasifikasi Sampah
b. Sampah anorganik, sampah yang
Menurut Slamet (2002), sampah adalah
berasal dari sumber daya alam tidak
segala sesuatu yang tidak lagi
terbaru yang sulit untuk terurai dan
dikehendaki oleh yang punya dan
tidak mengalami proses pembusukan.
bersifat padat. Menurut SNI 19- 2454-
Contohnya adalah plastik, aluminium,
2002 tentang Tata Cara Teknik
dan minyak bumi. Sedangkan sampah
Operasional Pengelolaan Sampah
menurut sumbernya dapat digolongkan
Perkotaan, sampah adalah limbah yang
sebagai berikut:
bersifat padat terdiri dari bahan
organik dan bahan anorganik tidak a. Sampah rumah tangga atau sampah

dapat digunakan kembali dan harus domestik, sampah yang dihasilkan

dikelola agar tidak mengganggu dalam kegiatan rumah tangga

lingkungan dan melindungi investasi contohnya sampah dapur dan sampah

pembangunan sedangkan sampah pasar.

perkotaan adalah sampah yang timbul b. Sampah non-rumah tangga atau


dan menumpuk di kota. Sehingga sampah non-domestik, sampah yang
dapat disimpulkan sampah adalah zat- dihasilkan di luar kegiatan rumah
zat sisa berbentuk padat yang tidak tangga contohnya sampah industri, dan
dapat dimanfaatkan kembali dan harus sampah komersial.
dikelola agar tidak mengganggu
B. Sumber-Sumber Sampah
kelestarian lingkungan hidup. Sampah
juga memiliki klasifikasi atau jenis- Sampah yang ditimbulkan ke
jenis sampah, menurut Gelbert dkk. lingkungan dapat berasal dari kegiatan
(1996) dalam (Yones, 2007:9) sampah atau aktivitas masyarakat, semakin

3
banyak aktivitas yang dilakukan anorganik misalnya: semen, pasir, dan
masyarakat semakin banyak tumpukan batu bata.
sampah yang akan dihasilkan. Menurut
d. Sisa perdagangan dan perkantoran:
Undang-undang No. 18 tahun 2008
sampah yang berasal dari hasil
tentang Pengelolaan Sampah, sumber-
kegiatan perdagangan dan perkantoran.
sumber sampah adalah asal timbulan
Misalnya: sampah dari pasar seperti
sampah. Menurut Gelbert dkk. (1996)
kardus, pembungkus, dan plastik, dan
dalam (Yones, 2007:12), sumber-
sampah dari kantor seperti alat tulis,
sumber sampah adalah sebagai berikut:
baterai, dan kertas.
a. Permukiman: sampah yang
e. Industri: sampah yang berasal dari
bersumber dari sisa kegiatan rumah
sisa kegiatan industri mulai dari
tangga contohnya sisa makanan, kertas,
produksi bahan baku sampai menjadi
dan kardus.
barang jadi
b. Pertanian dan perkebunan: sampah
yang berasal dari kegiatan pertanian
III. METODOLOGI
yang sebagian besar dihasilkan selama PENELITIAN
musim panen. Sampah pertanian
Metodologi yang digunakan
lainnya adalah pestisida dan pupuk merupakan metodologi kualitatif
buatan yang perlu dikelola secara dengan pendekatan study literatur,
observasi, interview, rekaman gambar.
khusus agar tidak merusak lingkungan. Dalam penelitian ini mengutamakan
makna dari informasi yang diperoleh
c. Sisa bangunan dan konstruksi meliputi data kondisi eksisting daya
gedung: sampah yang dihasilkan dari tarik wisata kawasan pantai dan data
terkait pengelolaan sampah. Jenis
sisa kegiatan bangunan dan konstruksi.
penelitian ini adalah kualitatif. Dalam
Sampah yang dihasilkan dapat berupa penelitian ini peneliti mengumpulkan
sampah organik dan anorganik. data yang kemudian akan diolah dan
dihubungkan sehingga mendapatkan
Sampah organik misalnya: kayu, fenomena terkait sampah dan
bambu, dan tripleks sedangkan sampah pengelolaannya secara utuh.

4
IV. HASIL DAN ke atmosfer, sehingga menyebabkan
PEMBAHASAN hujan asam.
Wilayah pesisir merupakan suatu Pantai Kunyit dulunya adalah tempat
wilayah yang mempunyai potensi wisata dengan pemandangan pantai
sumberdaya alam yang cukup besar. dan panorama gunung yang unik. Kini
Wilayah ini telah mengalami banyak kondisinya memprihatinkan. Pantai ini
perubahan fungsi untuk dapat malah menjadi tempat pembuangan
memberikan manfaat dan sumbangan sampah. Sampah yang menumpuk
yang besar dalam meningkatkan taraf tidak kunjung dibersihkan, masyarakat
hidup masyarakat melalui peningkatan pun tidak memiliki kesadaran untuk
devisa negara. Pantai kota Bandar tidak membuang sampai di pinggir
Lampung merupakan salah satu lokasi pantai. Pantai yang seharusnya jadi
yang telah banyak mengkonversi lahan tempat wisata ini kini malah menjadi
pantai, menjadi kawasan industri pantai yang tidak layak dikunjungi,
antara lain industri batubara, karena banyaknya sampah yang
pembangkit tenaga listrik, pariwisata, terdapat disekitar pantai.
pelabuhan niaga dan pemukiman. Hal
ini disebabkan oleh kerusakan-
kerusakan lingkungan laut dari
eksploitasi lahan pantai secara
berlebihan. Tekanan lingkungan
terhadap perairan ini makin lama
semakin meningkat karena masuknya
limbah dari berbagai kegiatan di
kawasan-kawasan yang telah
terbangun di wilayah pesisir tersebut.
Jenis limbah yang masuk seperti
limbah organik, dan anorganik
(sampah) inilah yang menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan
perairan (Wiryawan et.al, 1999).
Tekanan perariran yang diakibatkan
dari limbah tersebut akan
mengakibatkan terganggunya siklus Gambar 1.1 kondisi sampah dipantai
hidrologi. Salah satu penyebab gunung kunyit setelah air pantai surut
terganggunya siklus hidrologi adalah
Sumber : Dokumentasi Pribadi
pembuangan sampah rumah tangga dan
limbah industri ke perairan. Penumpukan sampah yang terdapat di
Pembuangan sampah dan limbah pantai gunung kunyit tidak berdampak
menyebabkan pencemaran air. terlalu siginifikan terhadap
pencemaran air kemudian akan keberlangsungan hidup masyarakat di
menghambat proses penguapan air sekitar pantai. Menurut pengakuan
dalam siklus air. Pencemaran juga salah satu warga yang tinggal di
memasukkan berbagai gas berbahaya pinggiran pantai, para nelayan masih

5
berlayar untuk menangkap ikan-ikan di didalam ikan akan ikut termakan oleh
laut tersebut. Serta pada kondisi tubuh manusia dan tubuh manusia aka
lingkungan, sampah pada pantai ikut menjadi tercemar oleh bakteri ikan
tersebut terbawa arus ketika hujan yang tidak sehat, selain itu juga untuk
turun. Sehingga menyebabkan hanya memenuhi kebutuhan sperti makanan
tersisa sampah-sampah yang manusia, manusia membutuhkan
tersangkut pada batuan-batuan karang protein hewani seperti mengkonsumsi
di pinggiran pantai tersebut. Sisa-sisa ikan, hal itu dapat berdampak apabila
sampah ini tentunya membuat daya ekosisitem ikan berkurang maka
tarik pantai tersebut menjadi kurang manusia tidak dapat mengkonsumsi
menarik dan terkesan kotor akibat sisa- ikan, ekosistem ikan berkurang karena
sisa sampah yang berada baik di terumbu karang yang menjadi tempat
pinggiran pantai maupun area batuan perkembngbiakan ikan mati karena
karang. tertimbun pencemaran sampah serta
ikan juga dapat secara langsung
Tidak hanya sampah plastik, adapun
tercemar oleh sampah yang berada di
sampah logam yang masuk kedalam
air laut.
laut, sampah logam merupakan sampah
yang berasal dari sampah yang
memiliki kandungan minyak yang
Dan dari hasil penelitian yang
banyak dibuang ke laut melalui daerah
dilakukan dari lokasi tersebut secara
aliran sungai, sampah ini
umum masuk pada kategori tercemar
memungkinkan adanya kandungan
ringan. Dilihat dari parameter kualitas
logam didalamnya dengan konsentrasi
airnya masih dalam kategori yang
rendah maupun tinggi yang dapat
ditoleransi bagi masyarakat sekitar,
mencemari ekosistem dan biota laut.
karena kebanyakan dari masyarakat
Pencemaran air laut tidak hanya
sekitar menggunakan sumur bor untuk
brdampak kepada ekosisitem laut dan
aktivitas sehari-harinya.
biota laut, tetapi manusia juga dapat
terkenan dampak pencemaran tersebut, KONDISI KAWASAN TEPI
mengingat manusia membutuhkan air PANTAI GUNUNG KUNYIT
bersih bagi kehidupan untuk
mencukupi aktifitas sehari-hari, apabila Kondisi Fisik
air laut tercemar maka kebutuhan air Penyebab terganggunya siklus
yang digunakan manusia juga dapat hidrologi salah satunya adalah
ikut tercemar sehingga dapat pembuangan sampah rumah tangga dan
menyebabkan penyakit bagi manusia limbah industri ke perairan, seperti
karena air yang tercemar didalamnya laut. Pembuangan sampah dan limbah
pasti akan terdapat bakteri atau menyebabkan pencemaran air.
kandungan berbahaya bagi manusia, pencemaran air kemudian akan
selain itu apabila ekosisitem laut menghambat proses penguapan air
seperti hewan-hewan tercemar oleh dalam siklus air. Pencemaran juga
sampah maka hewan tersebut akan memasukkan berbagai gas berbahaya
mengandung penyakit karena terinfeksi ke atmosfer, sehingga menyebabkan
pencemaran dan apabila manusia hujan asam
mengkonsumsi ikan tersebut secara
tidak langsung pencemaran yang ada 1. Topografi

6
Kawasan ini memiliki permukaan Selain perlu adanya peran masyarakat,
tanah yang cukup datar dengan pasir dinas yang bersangkutan juga harus
yang putih. Pada tengah kawasan pro aktif. Jika tidak ada gerakan dari
terdapat sebuah bukit yang mempunyai masyarakat penanganan sampah akan
ketinggian 150m dari permukaan laut, seperti ini selamanya, karena masalah
sedang kan pada sisitimur bukit sampah adalah masalah yang sangat
terdapat sebuah sungai (way kunyit). komplek harus melibatkan banyak
Tanah pada kawasan ini mempunyai pihak untuk menanganinya.
daya dukung yang cukup baik pada
sekitar 50m dari garis pantai.
Adapun faktor-faktor yang
2. Kondisi Fisik Dasar
menyebabkan penumpukan sampah
Kawasan ini mempunyai ketinggian dikawasan pantai yaitu:
rata rata 0-10 meter, dengan suhu rata-
1.Kurangnya tempat sampah yang
rata berkisar antara 26°c-28°c suhu
disediakan
max adalah 30°c dan suhu min 22°c,
kelembaban udara rata-rata berkisar Kawasan pantai pasti banyak
antara 80%-88%. Untuk jenis tanah pengunjungnya, apalagi kawasan
kawasan ini adalah tanah berpasir dan pantai yang didukung dengan daya
lempung yang memiiiki tektur dan tarik yang sangat indah, secara
daya dukung cukup tinggi. otomatis wisatawan akan tertarik dan
menikmatinya. Dengan adanya hal
3. Kondisi Sosial
tersebut, sebaiknya pengelola kawasan
Gunung kunyit merupakan salah satu pantai setempat juga menyediakan
contoh lahan konservasi tepi pantai tempat sampah yang memadai agar
yang terdesak oleh perkembangan dan sampah tidak tercecer dan
peralihan fungsi kota. Pada kawasan menyebabkan penumpukan. Untuk saat
ini penduduk sekitar sebagian besar ini, dikawasan pantai masih minim
bekerja sebagai nelayan dan untuk ketersediaan tempat sampah,
penambang batu yang memanfaatkan sehingga sampah-sampah banyak yang
gunung kunyit sebagai pencarian dibuang sembarangan disekitar pantai.
nafkah dengan penambangan batu pada
2. Sampah rumah tangga sekitar
gunung tersebut, akibatnya gunung
kawasan pantai
tersebut semakin menipis dan
tumbuhnya pemukiman pemukiman Sampah yang menumpuk dikawasan
kumuh disekitar kawasan tersebut. pantai disebabkan juga dari faktor
Fenomena di atas mengakibatkan rumah tangga warga sekitar pantai.
terjadnya ketidak-teraturan bentuk, Sehingga banyak sampah yang
fasade dan space dimana hal tersebut dihasilkan dari berbagai faktor
menyebabkan penurunan nilai lahan lingkungan dan membuat penumpukan
dan ketidak efisienan penggunan lahan. sampah dikawasan pantai. Dengan
adanya penumpukan sampah di
Susana, selaku warga sekitar menilai
kawasan pantai maka secara otomatis
bahwa tidak adanya tempat
pemandangan disekitar pantai juga
pembuangan sampah terdekat yang
terganggu, selain menganggu
menyebabkan masyarakat membuang
pandangan, penumpukan sampah juga
sampah di kali yang mengalir ke laut.

7
menyebabkan daya tarik pantai pengelolaan sampah di Teluk Kota Bandar
tersebut menurun. Lampung.
Saran Bagi Pemerintah Untuk 6. Pemerintah juga dapat memberikan
Menanggulangi Sampah insentif bagi masyarakat, LSM, dan swasta
yang melakukan pengelolaan sampah dan
Pemerintah memiliki peran utama untuk
membantu menanggulangi penumpukan
membantu masyarakat melakukan
sampah di Teluk Kota Bandar Lampung
pengelolaan sampah yaitu dengan cara
dan sebaliknya pemberian sanksi bagi
sebagai berikut:
masyarakat, LSM, dan swasta yang tidak
1. Menyediakan infrastruktur melakukan pengelolaan sampah dan
persampahan, Penyediaan infrastruktur membuang sampah secara sembarang ke
persampahan di Teluk Kota Bandar laut. Diharapkan dengan pemberian
Lampung dapat disesuaikan dengan hasil insentif dan sanksi dari pemerintah dapat
analisis dalam penelitian ini dengan mengubah pola pikir masyarakat untuk
kebutuhan di lapangan. membuang sampah sembarangan ke laut
dan melakukan pengelolaan sampah sesuai
2. Melakukan sosialisasi pengelolaan dengan aturan dan pedoman dalam
sampah, dan melarang masyarakat pengelolaan sampah.
membuang sampah ke laut dan sungai.
Peran masyarakat dalam pantai
3. Pemerintah juga dapat melakukan maupun luar pantai dalam
pemantauan dan evaluasi dari sistem menaggulangi sampah-sampah
pengelolaan sampah, hal ini dilakukan tersebut:
untuk meningkatkan pelayanan
pengelolaan sampah. 1. Bagi masyarakat dalam pantai:

4. Pemerintah juga dapat mengajak - Dapat mengadakan tempat untuk


kelompok-kelompok masyarakat, pembuangan sampah secara rata tidak
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan hanya beberapa titik saja.
Swasta untuk melakukan pengelolaan
- Mengadakan kerja bakti paling tidak 1x
sampah di Teluk Kota Bandar Lampung
dalam seminggu hal ini akan mengurangi
seperti pengadaan kewajiban perusahaan
volume sampah yang tersangkut di bawah
dalam tanggung jawab sosial lingkungan
rumah warga dan batuan tepi pantai.
(TJSL), pengelolaan sampah dengan 3R
(recycle, reuse, reduce), bank sampah, dan
pembuatan kompos, hal ini dilakukan
2. Bagi masyarakat luar pantai:
untuk meningkatkan kesadaran aktor-aktor
dalam pengelolaan sampah. - Diperlukannya kesadaran untuk tidak
membuang sampah ke sungai sehingga
5. Pemerintah juga dapat membuat
dapat menurunkan jumlah sampah yang
peraturan-peraturan terkait pengelolaan
dibawa arus ke laut.
sampah khususnya di kawasan pesisir, hal
ini dilakukan untuk mengatur proses - Melakukan pembersihan sungai sungai
yang terdapat sampah secara merata.

8
Gambar 1.2 Kondisi sampah yang ada disekitar pemukiman warga
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 1.3 Wawancara terhadap salah satu penjual yang ada dipantai Gunung Kunyit
Sumber : Dokumentasi Pribadi

9
V. KESIMPULAN dan tubuh manusia aka ikut
Sampah yang mencemari menjadi tercemar oleh bakteri
Pantai Gunung Kunyit tidak ikan yang tidak sehat, selain itu
hanya sampah plastik, adapun juga untuk memenuhi
sampah logam yang masuk kebutuhan sperti makanan
kedalam laut, sampah logam manusia, manusia
merupakan sampah yang membutuhkan protein hewani
berasal dari sampah yang seperti mengkonsumsi ikan, hal
memiliki kandungan minyak itu dapat berdampak apabila
yang banyak dibuang ke laut ekosisitem ikan berkurang
melalui daerah aliran sungai, maka manusia tidak dapat
sampah ini memungkinkan mengkonsumsi ikan, ekosistem
adanya kandungan logam ikan berkurang karena terumbu
didalamnya dengan konsentrasi karang yang menjadi tempat
rendah maupun tinggi yang perkembngbiakan ikan mati
dapat mencemari ekosistem dan karena tertimbun pencemaran
biota laut. sampah serta ikan juga dapat
secara langsung tercemar oleh
Pencemaran air laut tidak hanya sampah yang berada di air laut.
brdampak kepada ekosisitem
laut dan biota laut, tetapi
DAFTAR PUSTAKA
manusia juga dapat terkenan
dampak pencemaran tersebut, Teknik, F. & Dan, S. KAWASAN
mengingat manusia WISATA TEPI PANTAi
membutuhkan air bersih bagi GUNUNG KUNYIT. (2000).
kehidupan untuk mencukupi
aktifitas sehari-hari, apabila air
Jayantri, A. S. & Ridlo, M. A. Strategi
laut tercemar maka kebutuhan
Pengelolaan Sampah Di Kawasan
air yang digunakan manusia
Pantai. J. Kaji. Ruang 1, 147
juga dapat ikut tercemar
(2022).
sehingga dapat menyebabkan
penyakit bagi manusia karena Wahyu, R. Dampak Pencemaran Air Laut
air yang tercemar didalamnya Akibat Sampah Plastik Di
pasti akan terdapat bakteri atau Indonesia. J. Univ. Muhammadiyah
kandungan berbahaya bagi 1–13 (2018).
manusia, selain itu apabila
ekosisitem laut seperti hewan-
Asia, & Arifin, M. Z. (2017). Dampak
hewan tercemar oleh sampah
Sampah Plastik Bagi Ekosistem
maka hewan tersebut akan
Laut. Pojok Ilmiah, 14(1), 44–48.
mengandung penyakit karena
terinfeksi pencemaran dan Purwaningrum, P. (2016). Upaya
apabila manusia mengkonsumsi Mengurangi Timbulan Sampah
ikan tersebut secara tidak Plastik Di Lingkungan. Jtl, 8(2),
langsung pencemaran yang ada 141–147.
didalam ikan akan ikut
Putra, A., & Husrin, S. (2017). Kualitas
termakan oleh tubuh manusia
Perairan Pasca Cemaran Sampah

10
Laut di Pantai Kuta Bali, 9(1), 57–
66.
Fransisca, A. (2011). PEMANFAATAN
RUANG DI WILAYAH PESISIR
KOTA CILEGON, 22(2), 145–
160.

11

Anda mungkin juga menyukai