Anda di halaman 1dari 21

Kompetensi Dasar :

3.1 Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan


dengan perencanaan pembangunan wilayah

Indikator :
 Merumuskan pengertian konsep wilayah dan pewilayahan
 Mengidentifikasi kota-kota atau wilayah yang termasuk ke dalam wilayah
formal atau fungsional
 Membedakan generalisasi wilayah (region generalization ) dan klasifikasi
wilayah (region classification)
 Menghitung delimitasi wilayah secara kuantitatif
 Menentukan batas – batas wilayah
Sebagian permukaan bumi yang dapat
dibedakan dalam hal-hal tertentu dari
daerah-daerah lain disekitarnya
Contoh : wilayah pertanian, wilayah
iklim tropis, wilayah pegunungan, dsb
Pada awalnya wilayah hanya terdiri atas dua, yaitu wilayah
alamiah (natural region) dan wilayah yang didasarkan pada
kenampakan tunggal (single feature region) seperti kenampakan
iklim, vegetasi, dll.
Perkembangan selanjutnya adalah wilayah dapat dibedakan
menjadi wilayah seragam (uniform region) atau wilayah formal
(formal region) dan wilayah nodus (nodal region) atau wilayah
fungsional (functional region)
Wilayah formal adalah suatu wilayah geografis yang memiliki
keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, baik kriteria
fisik (iklim, topografi, dan vegetasi), maupun kriteria sosial (tipe
permukiman, kepadatan penduduk, dan pertumbuhan ekonomi).

Wilayah fungsional adalah suatu wlayah geografis di permukaan


bumi yang heterogen, yang dalam berbagai kegiatannya diatur
oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan secara
fungsional dengan garis melingkar dan jalur-jalur perhubungan.
Contohnya adalah Jakarta dengan daerah sekitarnya
(JABODETABEK)
WILAYAH
FUNGSIONAL

WILAYAH
FORMAL
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perbedaan wilayah formal
dan wilayah fungsional adalah:
a. Wilayah formal bersifat pasif dan statis / selalu berubah
sedangkan wilayah fungsional bersifat aktif, dinamis / selalu
berubah, dan sentralistik.
b. Wilayah formal bersifat keseragaman / homogenitas,
sedangkan wilayah fungsional menekankan kemajemukan /
heterogenitas.
c. Wilayah fungsional mempunyai hubungan ketergantungan satu
sama lain / interdepensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
wilayah formal.
d. Wilayah formal umumnya ditemukan di desa, sedangkan
wilayah fungsional umumnya ditemukan di kota.
e. Wilayah formal seperti desa berfungsi memasok bahan baku
ke kota, sedangkan wilayah funsional seperti kota berfungsi
sebagai pusat untuk melayani kebutuhan desa berupa hasil
industri.
Suatu upaya membagi daerah-daerah
dipermukaan bumi berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu (membuat wilayah).

Perwilayahan dapat dilakukan baik


berdasarkan keadaan fisik (iklim, vegetasi,
dll) suatu daerah maupun keadaan
sosialnya (penduduk, industri, budaya, dll).
Beberapa contoh pewilayahan antara lain sebagai berikut:
1. Pewilayahan muka bumi berdasarkan tipe iklim matahari, antara lain
sebagai berikut.
a. Zone iklim tropis antara 23,5o LU–23,5o LS.
b. Zone iklim subtropis antara 23,5o LU–35o LU dan 23,5o LS– 35o LS.
c. Zone iklim sedang antara 35o LU - 66,5o LU dan 35o LS–66,5o LS.
d. Zone iklim kutub antara 66,5o LU - 90o LU dan 66,5o LS–90o LS.
2. Pulau Jawa berdasarkan kondisi fisiografisnya, meliputi antara lain
sebagai berikut.
a. Wilayah dataran rendah Jakarta (zona Jakarta).
b. Wilayah antiklinorium Bogor (zona Bogor).
c. Wilayah dataran antarmontana atau antarpegunungan (zona
Bandung).
d. Wilayah pegunungan selatan.
3. Pewilayahan Indonesia berdasarkan wilayah waktu, meliputi
pewilayahan sebagai berikut.
a. Wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB).
b. Wilayah Waktu Indonesia Tengah (WITA).
c. Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT).
4. Pewilayahan muka bumi berdasarkan tipe vegetasinya,
meliputi tipe sebagai berikut.
a. Wilayah hutan hujan tropis
b. Wilayah hutan musim
c. Wilayah hutan desidius
d. Wilayah hutan conifer (hutan berdaun jarum)
e. Tundra
f. Taiga
5. Pewilayahan Negara Indonesia berdasarkan kondisi
geologisnya, antara lain sebagai berikut.
a. Wilayah Paparan Sunda (landas kontinen Asia), meliputi Pulau
Sumatra, Jawa, dan sebagian Kalimantan.
b. Wilayah Paparan Sahul (landas kontinen Australia), meliputi
Pulau Papua dan wilayah di sekitarnya.
c. Wilayah laut dalam, meliputi daerah di kawasan Indonesia
bagian tengah.
METODE METODE
GENERALISASI KLASIFIKASI
 Metode generalisasi adalah usaha penggolongan
wilayah ke dalam bagian-bagian tertentu, dengan cara
menonjolkan karakter-karakter tertentu.

 Dalam metode generalisasi unsur yang kurang penting


atau tidak relevan dapat dihilangkan

 Metode ini dapat dilakukan dengan cara delimitasi


kuantitatif dan delimitasi kualitatif
 Delimitasi adalah usaha penentuan atau pembuatan batas terluar
dari suatu wilayah.
 Delimitasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
kualitatif dan kuanitiatif.
 Delimitasi kualitatif adalah usaha penentuan batas-batas terluar
dari suatu wilayah dengan cara pengamatan secara visual atau
dengan pengamatan persebaran unsur-unsur dalam suatu
wilayah. Sedangkan delimitasi kuantitatif dilakukan dengan cara
menggunakan data-data numerik dari unsur-unsur suatu wilayah
yang dituangkan ke dalam suatu peta.
 Metode klasifikasi adalah usaha menggolongkan
wilayah secara sistematis ke dalam bagian-bagian
tertentu (klasifikasi) berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu

 Dalam metode klasifikasi, semua unsur, kriteria, dan


individu diperhitungkan dalam proses klasifikasi

 Metode ini bertujuan untuk mencari differensiasi


(perbedaan) berbagai wilayah.
Perwilayahan dapat bermanfaat untuk berbagai
kepentingan, antara lain sebagai berikut.
1. Memisahkan sesuatu yang berguna dan kurang berguna.
2. Mengurutkan keanekaragaman kondisi permukaan bumi.
3. Menyederhanakan informasi dari berbagai gejala di
permukaan bumi yang sangat beragam.
4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi di
permukaan bumi.

Tujuan perwilayahan adalah sebagai berikut:


1. Menyebarkan dan meratakan pembangunan sehingga
dapat menghindari adanya pemusatan kegiatan.
2. Menjamin keserasian dan koordinasi terhadap berbagai
kegiatan pembangunan yang ada di tiap-tiap daerah.
3. Memberikan pengarahan kegiatan pembangunan, tidak
saja kepada aparatur pemerintah di pusat atau daerah, tetapi
juga kepada masyarakat dan para pengusaha.

Anda mungkin juga menyukai