Anda di halaman 1dari 138

A.

MATERI

Konsep Lokasi

Lokasi adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dibagi
menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi Absolut

Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur
(garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya karena
berpedoman pada garis astronomis bumi. Pebedaan garis astronomis menyebabkan perbedaan
iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur). Contoh Lokasi Absolut yaitu Indonesia
terletak di antara 6 derajat LU - 11 derajat LS sampai 95 derajat BT - 141 derajat BT. Dari letak
absolut (garis astronomis) tersebut dapat dijelaskan bahwa lokasi paling Utara negara Indonesia
terletak di 6 derajat LU (Pulau Miangas, Sulawesi Utara), lokasi paling selatan terletak di 11
derajat LS (Pulau Rote, NTT), dst.

Lokasi Relatif

Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif
dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. Contoh Lokasi Relatif yaitu
Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudera. Lokasi Indonesia menurut lokasi
relatifnya yaitu terletak di antara 2 benua yaitu Asia dan Australia, serta terletak di antara 2
samudera yaitu Hindia dan Pasifik. Letak relatif ini dapat berubah-ubah sesuai dengan sudut
pandang penggunanya karena lokasi relatif digambarkan melalu objek-objek yang dinamai oleh
manusia contohnya nama benua, samudera, pulau, laut, dsb.

Konsep Jarak

konsep yang digunakan untuk menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek yang
dihitung dengan hitungan panjang maupun waktu. Konsep yang berperan dalam kehidupan
sosial, ekonomi dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut:

Jarak Mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang menggambarkan panjang dalam
satuan ukuran meter, kilometer dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat
berubah-ubah. Contohnya adalah antara jakarta ke bandung adalah 150 km. Jarak yang diukur
memanjang dari titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung) dan dihitung dengan satuan ukuran
kilometer.
Jarak Relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi dalam lamanya perjalanan atau waktu.
Contoh jarak relatif adalah jarak antara jakarta ke bandung yang ditempuh dengan jangka
waktu 2 jam melewati Tol Purbaleunyi. Dimana jarak relatif berbeda jika jalan tol sedang
macet atua perjalanan ke Bandung tidak melewati jalan tol

Konsep Keterjangkauan

sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dijangkau yang dipengaruhi oleh lokasi, jarak, dan
kondisi tempat. Contoh konsep keterjangkauan adalah sebagai berikut.

Surabaya-jakarta dapat ditempuh dengan bus atau pesawat

Kepulauan seribu hanya dapat ditempuh dengan kapal dari pelabuhan muara angke

Harga lahan di persimpangan lebih mala dari yang ada di dalam gang.

Negara china dapat ditempuh dengan kapal laut atau dengan pesawat

Konsep Pola

adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik
gejala alam maupun dengan gejala sosial. Conoh konsep pola adalah sebagai berikut :

Pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.

Pemukiman di kota besar misalnya jaakrta dibangun berhimpitan

Aliran air sungai yang berbentuk sudut siku-siku adalah aliran sungai rectangular

Pemukiman memanjang di sepanjang di jalan raya pantura jawa

Konsep morfologi

Konsep Geomorfologi/Morfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bentuk permukaan


bumi. Konsep morfologi merupakan konsep mengenai struktur luar batu-batuan yang menyusun
bentuk morfologi permukaan bumi (pantai, lembah, dataran rendah, pegunungan dan dataran
tinggi dsb. Contoh konsep morfologi/konsep geomorfologi adalah sebagai berikut:

a) Daerah selatan DI Yogyakarta adalah daerah perbukitan dengan kapur (karst)

b) Jakarta merupakan dataran rendah, bandung merupakan dataran tinggi


c) Perjalanan Jakarta ke Bandung melewati daerah yang bergelombang (perbukitan)

6. Konsep Aglomerasi
adalah suatu fenomena yang mengelompokkan menjadi satu bentuk atau struktur. Konsep
aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas
manusia. Konsep aglomerasi mengelompokkan pusat kawasan pemukiman, industri, dan pusat
perdagangan. Contoh konsep aglomerasi adalah sebagai berikut:

Di kota terjadi pemusatan yang penduduknya menurut status sosial dan ekonomi dengan kawasan
slum area, menengah ke atas, dan kawasan elit.

Pasar senen, pasar minggu, pasar rebo merupakan pengelompokan tempat berjualan berdasarkan
hari pasaran

Kawasan industri cakung

Daerah perkantoran thamrin

Adanya kegiatan industri yang berpusat di kawasan seperti Tangerang, Jababeka, dan Pulogebang.

Konsep Nilai Kegunaan

adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dikembangkan menjadi
potensi yang menunjang perkembangna suatu wilayah. Contoh konsep nilai kegunaan adalah
sebagai berikut:

Daerah kalimantan sangat banyak hutan bisa dikembangkan untuk pertanian

Di bandung memiliki daerah puncak yang sejuk dan adek cocok untuk berwisata

Pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi misalnya sebagai tempat rekreasi bagi
masyarakat kota yang hidup dalam keramaian, kebisingan, dan kesibukan

Kawasan kars (perbukitan kapur) misalnya Gunung kidul dan Wonosari memiliki banyak goa
dan sumber mata air yang digunakan untuk objk wisata alam.

Pulau madura sangat cocok dijadikan sebagai kawasan tambak garam karena lokasi
geografisnya, tetapi tidak cocok sebagai lahan pertanian karena tanah yang tidak subur dan
panas

Konsep Interaksi Interdependensi


adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan
ketergantungan satu daerah dengan daerah lain yang saling memenuhi kebutuhannya. Contoh
konsep interaksi interdependensi adalah sebagai berikut:

Perbedaan kondisi antara daerah pedesaan, dan perkotaan yang berinteraksi dengan penyaluran
kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi

Sukabumi memiliki taha yang subur cocok untuk daerah pertanian

Desa sebagai pemasok tenaga kerja dan kota merupakan pemasok bahan produksi untuk desa

Brebes merupakan daerah yang tanaman bawangnya tumbuh subur dan kemudian diangkut ke
jakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota.

Konsep Diferensiasi Area

adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan mengenai ada
tidaknya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena setiap wilayah memiliki ciri
khas masing-masing. Contoh konsep diferensiasi area adalah sebagai berikut..

Pakaian yang warnanya putih cocok digunakan di siang hari dan saat terik

Daerah laut penduduknya bermata pencaharian nelayan

Di daerah pantai, penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, sedangkan


daerah pegunungan penduduknya bermata pencaharian sebagai petani

Sulawesi memiliki bentuk rumah mirip panggung, sedangkan di jawa aslinya tidak
berbentuk panggung.

Pakaian dengan bahan katun cocok didaerah panas misalnya jakarta, sedangkan pakaian
berbahan woll cocok di daerah dingin

Konsep Keterkaitan Keruangan

adalah konsep yang menunjukkan tingkat hubungan antara wilayah dan mendorong
terjadinya interkasi sebab akibat. Contoh konsep keterkaitan keruangan adalah sebagai berikut:

Hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air

Hubungan antara kemiringan lereng suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah

Kabut asap meliputi malaysia akibat dari pembakaran hutan riau


Jakarta banjir akibat dari kiriman bogor

B. SOAL

1. Teluk Kilauan yang memiliki berjuta daya tarik wisata belum dapat dijadikan sebagai tujuan wisata
utama bagi masyarakat Lampung akibat rute perjalanan yang curam dengan kondisi jalan yang rusak dan
berlubang besar.

Konsep geografi yang berkaitan dengan informasi tersebut adalah ...

a. Konsep pola

b. Konsep lokasi

c. Konsep morfologi

d. Konsep aglomerasi

e. Konsep keterjangkauan

Jawaban: E

A. MATERI

2) Prinsip Geografi

Prinsip-Prinsip Geografi terdapat 4 prinsip utama dalam menganalisis geogsfer. Macam-macam


prinsip geografi tersebut adalah sebagai berikut:

Prinsip Distribusi (Penyebaran/persebaran)


Pengertian prinsip persebaran adalah persebaran mengenai bentang alam di permukaan
bumi yang tidak merata sehingga setiap wilayah berbeda dengan satu sama lain. Contoh
prinsip persebaran adalah sebagai berikut:
Persebaran jumlah transmigran di Indonesia tidak merata, terdapat wilayah yang
jumlahnya besar dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luar wilayahnya.
Penduduk di daerah suburnya biasanya membuat pemukiman yang mengelompok,
sedangkan penduduk kopi di daerah pegunungan membuat pemukiman yang tersebar,
alasannya (dapat dikaji dalam prinsip sebab akibat (interelasi), prinsip penggambaran
(deskripsi), dan prinsip gabungan (korelasi).

Prinsip Interelasi (Sebab Akibat)


Pengertian prinsip interelasi adalah fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan
dengan fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dari gejala yang lainnya.
Contoh prinsip interelasi adalah sebagai berikut:

Sebagian besar dari penduduk desa memiliki pencaharian sebagai petani karena
masih terdapat lahan yang dapat digarap
Banji yang ada di kota jakarta biasanya diakibatkan oleh perilaku penduduk yang
tidak memperdulikan lingkungannya.
Prinsip Deskripsi (penggambaran)
Pengertian prinsip deskripsi adalah untuk menggambarkan fenomena geosfer yang
memerlukan deskripsi dengan melalui tulisan, tabel, gambar, atau grafik. Contoh prinsip
deskripsi adalah : Peta persebaran lempeng tektonik di dunia

Prinsip Korologi (gabungan)


Pengertian prinsip korologi adalah prinsip yang menganalisis suatu wilayah berdasarkan
dari ketiga prinsip sebelumnya maka suatu wilayah akan memiliki karakteristik tertentu.
Contoh prinsip korologi adalah sebagai berikut:

Suhu udara di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah
satunya karena banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan
yang ada di perkotaan.

B. SOAL

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, wilayah pantai Barat Sumatera sudah beberapa kali diguncang
gempa tektonik dan dilihat dari struktur geologinya wilayah tersebut berada di zona tumbukan lempeng.

Prinsip geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....

A. prinsip persebaran

B. prinsip distribusi

C. prinsip interelasi

D. prinsip deskripsi

E. prinsip korologi

jawaban : C

A. MATERI

3) pendekatan geografi
Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang
telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam mengkaji fenomena
geografi dapat menggunakan 3 subtopik dari pendekatan keruangan, yaitu :

Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik
tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di suatu
wilayah dengan cara mengkaji :
– penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
– media penyebarannya
– proses penyebaran
– intensitasnya
– interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah penyakit
yang terjadi.

Pendekatan Aktivitas
Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas
yang terjadi. Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan
interelasinya dengan gejala-gejala geosfer.
Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region sebagai
ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang
memiliki karakteristik tertentu yang khas.

Pendekatan Kelingkungan (Pendekatan Ekologis)


Digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur yang berada
di lingkungan tertentu, yaitu :
– hubungan antar makhluk hidup
– hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya
Contoh dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring pasti akan
melakukan kegiatan pertanian dengan sistem terrassering.

3. Pendekatan Kewilayahan
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Misalnya dalam
mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang khas yang dapat dibedakan satu
sama lain (areal differentation), maka harus diperhatikan bagaimana persebarannya (analisis
keruangan) dan bagaimana interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya (analisis
ekologi). Pendekatan wilayah sangat penting untuk pendugaan wilayah (reginal forecasting)
dan perencanaan wilayah (regional planning).

B. SOAL

Pada musim kemarau selalu terjadi bencana kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan, karena
masyarakat membuka areal pertanian dengan cara membakar lahan.

Pendekatan geografi untuk melengkapi fenomena tersebut adalah ...

a. Pendekatan keruangan

b. Pendekatan spatial

c. Pendekatan kewilayahan

d. Pendekatan kelingkungan

e. Pendekatan kompleks wilayah

Jawaban: D

A. MATERI

4) aspek geografi
1. Aspek Fisik
Aspek geografis yang pertama adalah aspek fisik. Pengertian aspek fisik secara umum adalah
aspek geografis yang mengkaji segala fenomena geosfer yang memengaruhi keberlangsungan
hidup manusia. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan semua fenomena
alam yang langsung dapat diamati. Terdapat 3 macam aspek fisik yakni aspek topografi, aspek
biotik dan aspek non-biotik. Berikut merupakan macam macam aspek fisik.

Aspek Topografi
Pengertian aspek topografi adalah aspek geografi fisik yang berkaitan dengan letak atau lokasi
suatu wilayah. Secara umum aspek topografi membahas mengenai hal-hal yang berkenaan
dengan letak daerah dan negara, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang
mempunyai ciri-ciri khas tertentu.

Aspek Biotik
Pengertian aspek biotik adalah aspek geografi fisik yang berkaitan makhluk hidup. Secara
umum aspek biotik membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur tumbuhan
(flora), binatang (fauna) serta kajian penduduk.

Aspek Non-Biotik
Pengertian aspek non-biotik adalah aspek geografi fisik yang berkaitan dengan tanah dan air
suatu wilayah. Secara umum aspek non-biotik membahas mengenai hal-hal yang berkenaan
dengan unsur kondisi tanah, hidrologi baik perairan darat maupun laut dan kondisi iklim dari
suatu wilayah.

2. Aspek Sosial
Selain aspek fisik, juga ada aspek geografis lain yaitu aspek sosial atau aspek non-fisik.
Pengertian aspek sosial secara umum adalah aspek geografi yang membahas fenomena yang
terjadi di geosfer yang masih berhubungan dengan kegiatan manusia. Tujuan aspek sosial adalah
mengetahui pola hubungan manusia dan lingkungannya. Aspek sosial meliputi kegiatan sosial,
ekonomi, politik dan budaya. Berikut merupakan macam macam aspek social.

Aspek Sosial
Pengertian aspek sosial adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan unsur-unsur sosial.
Secara umum aspek sosial membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur tradisi,
adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga sosial.

Aspek Ekonomi
Pengertian aspek ekonomi adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan hal-hal ekonomis.
Secara umum aspek ekonomi membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur
pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi dan pasar.

Aspek Budaya
Pengertian aspek budaya adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan unsur sosial-
budaya.. Secara umum aspek budaya membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur
pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan ragam budaya lain.

Aspek Politik
Pengertian aspek politik adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan unsur politik. Secara
umum aspek politik membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur kepemerintahan
yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

B. SOAL

Fenomena geosfer:

1) Luas danau di Jatiluhur makin menyempit; (aspek fisik)

2) Hujan lebat di Pandeglang; (aspek fisik)

3) Banjir di Jakarta; (aspek fisik)

4) Tsunami di Pantai Padang; (aspek fisik)

5) Gunung Rokatenda meletus. (aspek fisik)


Aspek fisik dari fenomena tersebut terdapat pada angka ...

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 3), dan 4)

c. 1), 3), dan 5)

d. 2), 4), dan 5)

e. 3), 4), dan 5)

Jawaban: D

A. MATERI

Unsur Unsur Peta

1. Judul Peta

unsur unsur peta

Judul peta adalah sebuah identitas dari apa yang ada didalam peta. Biasanya judul diletak di bagian
pojok kanan atas, atau di bagian yang orang mudah untuk melihatnya. Tanpa adanya judul peta, orang
yang membaca bakal kebingungan isi dari peta yang dimilikinya.

2. Petunjuk Arah

orientasi

Petunjuk arah merupakan komponen yang sangat penting di dalam peta. Dengan adanya petunjuk arah
mata angin pembaca dapat mengetahui mana arah barat, timur, selatan, atau utara. Petunjuk arah
bisanya disimbolkan dengan mata panah dan huruf U sebagai petunjuk arah utara.

3. Skala Peta

Skala peta menunjukan perbandingan luas sebenarnya dengan luas yang digambarkan di peta. Skala
peta biasanya dinotasikan dengan 1 : sekian, semakin besar skalanya maka semakin besar pula wilayah
yang digambarkan pada peta. Skala peta dibagi menjadi dua, yaitu skala garis dan skala angka.
Skala Garis (Grafis)

unsur unsur peta

Skala garis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu. Skala garis
biasanya diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda.

Skala Angka (Numerik)

Skala angka adalah skala yang berupa angka, biasanya skala angka diletakan di bagian pojok kanan atas.
Contoh dari skala angka :

Peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 500 ribu cm atau 5 km jarak
sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm pada peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km jarak
sebenarnya.

4. Sumber dan Tahun Pembuatan

unsur unsur peta

Sumber peta juga unsur yang tak kalah penting dari unsur-unsur lainnya, dengan adanya sumber peta
itu menunjukan kevalidan dan keakuratan data sebuah peta, apakah dari sumber yang terpercaya atau
tidak.

Sumber peta adalah nama perseorangan atau lembaga yang menerbitkan peta tersebut, misalnya
Bakosurtanal, BPN, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat, sementara tahun pembuatan berkaitan
dengan kondisi kesesuaian faktual keadaan sebenarnya dengan data yang digambarkan pada peta.

5. Legenda Peta
unsur unsur peta

Legenda adalah kumpulan informasi yang ditunjukan pada peta untuk menjelaskan simbol-simbol
tertentu. Dengan adanya legenda pengguna peta bisa paham simbol yang ada di dalam peta itu
bermakna apa. Biasanya legenda diletakan pada sebuah kotak khusus di samping peta.

6. Garis Astronomis

unsur unsur peta

Garis astronomis adalah garis yang dapat menunjukan letak astronomis suatu wilayah. Garis astronomis
dibagi menjadi dua, yaitu garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang membagi wilayah
secara vertikal dan letaknya sejajar dengan khatulistiwa (LU-LS), sedangkan garis bujur adalah garis yang
membagi wilayah secara horizontal dan letaknya tegak lurus dengan khatulistiwa (BT – BB).

7. Simbol Peta

unsur unsur peta

Simbol merupakan komponen peta yang cukup vital untuk menyampaikan pesan seorang kartograf
(pembuat peta) kepada para pengguna peta. Simbol terletak menyebar di dalam sebuah peta. Simbol
yang ada di peta dibagi menjadi beberapa jenis

Simbol Berdasarkan Bentuknya

1. Simbol Titik

unsur unsur peta

digunakan untuk mewakili sebuah tempat, misalnya simbol kota, kecamatan, bandara, stasiun,
pelabuhan.

2. Simbol Garis
unsur unsur peta

simbol garis, digunakan untuk mewakili kenampakan sungai, jalan, rel, batas propinsi, batas negara.

3. Simbol Area/Wilayah

unsur unsur peta

simbol wilayah, digunakan untuk menunjukkan kenampakan area (memiliki volume) seperti rawa, hutan,
pesawahan dll.

4. Simbol Aliran

unsur unsur peta

Simbol aliran, digunakan untuk menunjukkan alur atau gerak suatu barang/komoditas.

Simbol Berdasarkan Sifatnya

1. Simbol Kuantitas

unsur unsur peta

simbol kuantitas, digunakan untuk menyatakan kenampakan dalam bentuk jumlah.

2. Simbol Kualitatif

unsur unsur peta

Simbol yang digunakan untuk menunjukan perbedaaan fenomena

8. Warna Peta
Selain dapat menambah daya tarik tampilan sebuah peta, warna ternyata juga dapat menjadi sebuah
simbol khusus yang juga digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Warna pada peta umumnya
digunakan untuk menunjukan perbedaan topografi dari sebuah permukaan bumi. Simbol warna pada
peta dibagi menjadi beberapa jenis.

a). Merah dan Hitam

Di dalam sebuah peta, warna merah dan hitam umumnya dipakai sebagai warna sebuah objek hasil
budaya umat manusia. Jalan, batas daerah, ibukota, rel kereta api, dan lain sebagainya. Selain itu, warna
merah dan hitam juga kerap digunakan untuk menandai apakah sebuah gunung berapi masih aktif atau
tidak. Segitiga merah mewakili gunung aktif, sementara warna segitiga hitam mewakili gunung yang
tidak aktif.

b). Warna Hijau

Warna hijau termasuk warna yang sering digunakan untuk menandai suatu wilayah. Warna ini dipakai
untuk menandai kenampakan vegetasi. Selain itu, warna hijau juga biasa digunakan untuk menandai
dataran rendah dengan ketinggian

c). Warna Kuning, Oren, dan Coklat

Ketiga warna diatas mewakili dataran tinggi, warna ditentukan berdasarkan ketinggian tempat

Warna kuning muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 500 sd 1.000 mdpl.

Warna kuning cerah menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 1.000 sd 1.500 mdpl.

Warna kuning pekat menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 1.500 sd 2.000 mdpl.

Warna oren muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 2.000 sd 2.500 mdpl.

Warna oren tua menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 2.500 sd 3.000 mdpl.

Warna coklat muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 3.000 sd 3.500 mdpl.
Warna coklat tua menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 3.500 sd 4.000 mdpl.

d). Warna Biru

Untuk wilayah perairan diwakili dengan warna biru, Warna ini memiliki beberapa tingkatan kecerahan
untuk menunjukan kedalaman wilayah perairan yang dimaksud. Semakin pekat warna biru ditunjukan
pada sebuah wilayah di peta, maka semakin dalam pula wilayah perairan yang sebenarnya. Warna biru
dapat mewakili wilayah perairan laut, danau, dan sungai. Untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar di
bawah

unsur unsur peta

e). Warna Putih

Warna putih adalah warna yang dapat mewakili kenampakan gletser atau lapisan es.

9. Lettering

Lettering adalah semua tulisan yang digunakan untuk mempertegas maksud dari sebuah simbol pada
peta. Sebagai contoh, sebuah simbol area berbentuk segitiga merah terletak di tengah daratan Provinsi
Jawa Tengah. Para pengguna peta yang awam tentu akan bingung dengan adanya simbol tersebut.
Dengan dilengkapi tulisan “Gunung Merapi”, maka diharapkan para pengguna peta dapat lebih
memahami maksud dari simbol segitiga merah yang digambarkan.

10. Inset

unsur unsur peta

Inset adalah sebuah peta kecil yang ada di dalam peta utama, biasanya terletak dibagian bawah.
Berdasarkan fungsinya, inset dibedakan menjadi 3 macam, yaitu inset penunjuk lokasi (untuk
menunjukkan letak daerah yang belum dikenali), inset penjelas (untuk memperbesar daerah yang
dianggap penting), dan inset penyambung (untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama).

INTERPRETASI CITRA

Interpretasi citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk
mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut. (Estes dan Simonett dalam Sutanto,
1994:7)
Menurut Lintz Jr. dan Simonett dalam Sutanto (1994:7), ada tiga rangkaian kegiatan yang diperlukan
dalam pengenalan obyek yang tergambar pada citra, yaitu:(1) Deteksi, adalah pengamatan adanya suatu
objek, misalnya pada gambaran sungai terdapat obyek yang bukan air.

(2) Identifikasi, adalah upaya mencirikan obyek yang telah dideteksi dengan menggunakan keterangan
yang cukup. Misalnya berdasarkan bentuk, ukuran, dan letaknya, obyek yang tampak pada sungai
tersebut disimpulkan sebagai perahu motor.

(3) Analisis, yaitu pengumpulan keterangan lebih lanjut. Misalnya dengan mengamati jumlah
penumpangnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa perahu tersebut perahu motor yang berisi dua belas
orang.

B. SOAL

Skala peta B tidak diketahui, skala peta A seperti pada gambar. Skala peta B sesuai dengan gambar
adalah ....

a. 1 : 25.000

b. 1 : 50.000

c. 1 : 75.000

d. 1 : 100.000

e. 1 : 200.000

jawaban : B

A. MATERI

6) unsur unsur interpretasi citra


1. Rona
Rona ini merupakan unsur dasar dalam interpretasi citra. Rona merupakan tingkat kecerahan
suatu objek dengan tingkatan mulai dari hitam hingga putih atau sebaliknya. Contohnya adalah
perairan yang dangkal seperti bibir pantai memiliki rona yang cerah.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rona antara lain karakteristik obyek itu sendiri,
cuaca saat perekaman, posisi obyek serta waktu perekaman dan warnobyek di lapangan.

Bentuk
Bentuk merupakan ciri objek yang dapat dengan jelas telihat sehingga mudah untuk mengenali
objek berdasarkan bentuk objek, misalnya adalah lapangan sepak bola yang terlihat berbentuk
elips atau rumah yang rata-rata memiliki bentuk persegi panjang. Berkaitan dengan bentuk,
terdapat dua istilah bentuk yaitu bentuk umum atau luar (shape) dan bentuk rinci (form). Bentuk
umum merupakan bentuk obyek secara umum, sehingga untuk menafsirkan obyek yang ada pada
citra hanya dengan melihat ciri khas yang ada pada obyek secara umum pula. Misalnya adalah
gunung berapi memiliki bentuk kerucut. Sedangkan bentuk rinci adalah bentuk yang lebih
memperinci bentuk umum. Contohnya adalah gunung api dengan tipe strato yang tidak mutlak
berbentuk kerucut, tetapi masih ada bentuk lain seperti adanya aliran sungai di lereng gunung
serta adanya pataham sehingga membentuk igir kecil, lembah serta jurang.

3. Ukuran
Ukuran ini berkaitan dengan skala citra, bisa berupa luas, panjang, tinggi atau volume. Ukuran
juga merupakan faktor pengenal objek yang dapat digunakan untuk membedakan obyek yang
sejenis yang ada pada citra. Misalnya ukuran lapangan sepak bola memiliki ukuran yang lebih
luas dibandingkan dengan lapangan tenis.

4. Tekstur
Tekstur dalam interpretasi citra dinyatakan berdasarkan tingkatan kasar atau halus atau sedang
suatu obyek. Tekstur merupakan pengulangan rona pada suatu kelompok obyek. Misalnya
perairan memiliki tekstur yang halus sedangkan pepohonan memiliki tekstur yang kasar.

Contoh lainnya adalah tanaman padi memiliki tektur yang halus dan lahan yang tengah ditanami
tebu memiliki tekstur yang sedang

5. Pola
Pola merupakan tingkat kecenderungan bentuk suatu objek dan bisa menjadi pertanda akan
adanya objek lain baik itu hasil dari bentukan manusia (buatan) ataupun alami. Contoh, kita
kenal dengan beberapa pola aliran sungai, salah satunya adalah pola aliran sungai trellis, ini bisa
menunjukkan bahwa di lokasi tersebut terdapat lipatan.

Contoh lainnya adalah pola pemukiman yang berkelompok yang mengindikasikan adanya mata
air atau pola pemukiman menyebar yang ada di daerah karst atau pola pemukiman memanjang
yang ada di di dekat jalan atau pantai.
6. Bayangan
Bayangan memiliki sifat menyembunyikan kedetailan suatu objek yang berada di area yang
gelap. Namun begitu, bayangan ini juga merupakan kunci penting dalam pengenalan obyek.
Misalnya adalah lereng yang terjal akan terlihat lebih jelas dengan adanya bayangan.

7. Situs
Situs ini merupakan posisi suatu obyek terhadap obyek yang lain yang ada di sekitarnya.
Misalnya adalah pemukiman yang memiliki pola linier dengan mengikuti panjang jalan atau
pantai dan sekolah yang berada di dekat lapangan sepak bola.

8. Asosiasi
Asosiasi merupakan keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek yang lainnya. Contoh dari
asosiasi ini adalah keberadaan stasiun kereta api yang berasosiasi dengan rel kereta api.

9. Konvergensi Bukti
Konvergensi bukti ini adalah menggunakan beberapa unsur interpretasi citra sehingga bisa
mempersempit ruang lingkup yang mengarahkan pada kesimpulan obyek tertentu. Misalnya ada
obyek yang berbentuk kotak dengan tekstur halus dan bentuknya teratur, bisa mengindikasikan
bahwa objek tersebut adalah sawah

B. SOAL
Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan gambar interpretasi citra foto udara diatas, gambar tersebut merupakan ...

A. pegunungan

B. Hutan Tropis

C. Gurun

D. Persawahan

E. Pantai

jawaban : B

A. MATERI
7) pergerakan lempeng
Gerakan lempeng tektonik ini ada tiga macam,
yakni gerakan divergen, gerakan konvergen, dan
gerakan sesar. Berikut penjelasan dari tiga jenis
gerakan lempeng tektonik tersebut.
Gerakan divergen

Gerakan divergen adalah bentuk gerakan lempeng -lempeng tetonik yang saling menjauh.
Karena gerakan yang menjauh inilah, timbul retakan -retakan yang menjadi jalan keluar magma.
Magma ini kemudian mengalir sedikit demi sedikit sampai ke permukaan bumi. Dari magma
inilah, dapat muncul pulau -pulau vulkanik baru.

Contoh pulau vulkanik yang muncul akibat magma yang keluar dari gerakan divergen ini
misalnya pulau -pulau di tengah Samudra Atlantak di perbatasan lempeng Eurasia dan Amerika
Utara.

Sementara adanya gerakan divergen yang terjadi di dasar lautan, juga dapat membentuk
kenampakan hamparan dasar laut atau sea floor spreading. Seperti contohnya adalah pematang
tengah Atlantik (Mid- Atlantic Ridge).

Untuk gerakan divergen yang terjadi di daratan, dapat membentuk lembah retak besar seperti
great rift valley di Afrika Timur.

Gerakan konvergen

Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng -lempeng tektonik yang saling mendekat sehinggga
menimbulkan tumbukan antarlempeng. Apabila lempeng samudra menabrak lempeng benua,
maka sisi lempeng samudera akan melengkung dan masuk ke bawah lempeng benua.

Hal ini bisa terjadi karena lempeng benua mempunyai berat jenis yang lebih ringan daripada
lempeng samudra. Proses masuknya sisi lempeng samudra ke bawah lempeng benua ini juga
dikenal dengan sebutan penunjaman (subduction).

Penunjaman ini dapat membentuk palung parit samudra dan pegunungan. Sebagai contoh, seperti
palung Peru -Cile (Peru - Chile Trench), palung Jawa, dan Pegunungan Himalaya.
3) Gerakan sesar mendatar

Gerakan sesar mendatar (transform) merupakan gerakan lempeng -lempeng tektonik yang saling
bergesekan dengan berlawanan arah. Contohnya seperti pada gesekan Lempeng Samudra Pasifik
dengan lempeng daratan Amerika Utara yang membentuk sesar atau patahan San Andreas (San
Andreas Fault).

Patahan San Andreas ini membentuk kurang lebih sepanjang 1.200 km dari San Francisco di
utara hingga ke Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona dari pergesekan lempeng
-lempeng tektonik inilah yang disebut seabagai zona sesar mendatar (zone transform).

B. SOAL
Wilayah yang terbentuk dari adanya tumbukan lempeng seperti gambar adalah ...

a. Terbentuknya gunung api

b. Zona subduksi

c. Pematang tengah samudera

d. Terbentuknya punggung laut

e. Bergesernya kerak samudera

Jawaban: A
A. MATERI
SIKLUS BATUAN

Pengertian Siklus Batuan


Pengertian Siklus Batuan
Pengertian Siklus Batuan
Siklus Batuan – Satu-satunya planet dimana makhluk hidup dapat hidup dan terus berkembang ialah
bumi yang memiliki substansi kimia tersendiri, namun jumlahnya terbatas. Seluruh elemen yang ada di
bumi tidak akan pernah dapat dimusnahkan maupun diciptakan oleh siapa pun yang tinggal di
dalamnya. Elemen atau substansi yang ada di bumi jumlahnya akan tetap saja, hanya saja akan berubah
dan terus menyebar.

Perubahan dan penyebaran yang terjadi dari waktu ke waktu tentunya beberapa proses atau siklus
seperti siklus batuan. Tak hanya itu saja, bumi juga akan mengalami daur hidrologi, daur fosfor dan daur
oksigen serta daur hidup yang lainnya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai siklus batuan
yang mana batuan sesungguhnya berasal dari satu sumber yaitu magma.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa magma adalah gabungan dari batuan semi cair dan cair yang
letaknya berada di permukaan bumi. Magma mempunyai empat bagian yaitu lelehan yang berada di
dasar dan sangat panas, kedua kristalisasi dari lelehan. Lalu yang ketiga yaitu batuan padat dan yang
terakhir atau bagian keempat ialah gas yang larut.

Siklus batuan adalah suatu siklus yang di dalamnya menjelaskan tentang hubungan antara semua batuan
yang menyusun bumi. Siklus batuan dapat berlangsung dengan jangka waktu yang berbeda, siklus ini
dapat berjalan cepat dapat pula berjalan lambat. Bahkan, siklus batuan dapat berlangsung selama jutaan
tahun lamanya tergantung dari jenis batuan apa yang mengalami perubahan.

Pengertian siklus batuan yang lain yaitu suatu proses perubahan magma yang telah membeku efek dari
cuaca menjadi batuan yang lain. Maksud dari batuan yang lain yaitu batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf lalu diakhir siklus akan kembali menjadi magma. Pada proses yang berlangsung
tentunya akan dibagi lagi ke dalam beberapa tahap yang akan dibahas pada paragraf yang lain.

Ada pula yang mengartikan bahwa siklus batuan adalah suatu konsep dalam dunia geologi yang paling
dasar. Konsep ini menjelaskan tentang kurun waktu perubahan tiga batuan utama yaitu batuan beku,
sedimen dan metamorf untuk keluar dari ekuilibriumnya. Siklus batuan juga menunjukkan tentang
hubungan yang erat antara ketiga jenis batuan utama yang telah disebutkan.

Teori atau konsep mengenai siklus batuan muncul pada abad ke 18 yang berkaitan dengan seorang
James Hutton, Bapak Geologi. Ia mengatakan bahwa seluruh elemen yang ada di bumi mempunyai
sebuah keteraturan sehingga pasti akan kembali ke bentuk semula. Lalu pada tahun 1950an muncul J.
Tuzo Wilson yang mengembangkan teori batuan berbasis tektonik piring.

Proses Siklus Batuan


Proses Siklus Batuan
Proses Siklus Batuan
Batuan adalah salah satu komponen abiotik atau tak hidup dalam suatu ekosistem dan keberadaannya
menghadirkan beraneka ragam manfaat. Batuan berperan sebagai bahan utama dalam pembangunan
suatu bangunan seperti rumah, sekolah dan rumah sakit bahkan hampir seluruh bangunan. Pembahasan
pada kali akan di titik beratkan pada munculnya batuan yang melalui proses panjang di bawah ini:

Kristalisasi magma
Proses pertama yang terjadi saat siklus batuan berlangsung yaitu magma yang mengkristal, yang mana
magma adalah sumber utama batuan. Magma yang telah membeku atau menjadi kristal ditemukan di
gunung berapi saat mereka mengalami erupsi hingga magma keluar. Bila magma yang keluar saat erupsi
sampai ke permukaan bumi disebut magma ekstrusif.

Sedangkan, magma yang keluar dari gunung berapi saat erupsi akan tetapi belum sampai ke permukaan
bumi disebut dengan magma intrusif. Magma keluar lalu menuju permukaan bumi akan membeku
kemudian saat inilah magma berubah menjadi batuan beku. Magma biasanya berlokasi atau mudah
ditemukan di sekitar batas lempeng bumi, ia berada di sekelilingnya.

Pelapukan
Proses kedua yaitu pelapukan yang mana batuan beku dari magma akan mengalami pelapukan seiring
berjalannya waktu karena pengaruh berbagai hal. Hal yang paling memengaruhi proses pelapukan yaitu
perubahan cuaca khususnya sinar matahari, angin dan hujan serta gejala alam. Maka dari itu, batuan
yang akan mengalami pelapukan tercepat adalah batuan ekstrusif.

Alasannya yaitu batuan ekstrusif berada di permukaan bumi sehingga frekuensi terkena sinar, angin dan
keadaan lainnya lebih tinggi. Pelapukan pada batuan disebabkan oleh aktivitas kimia dan fisik hasil
interaksi antara air, angin dan suatu organisme tertentu. Batuan intrusif yang tidak berada di permukaan
bumi juga akan mengalami pelapukan apabila ia terangkat ke permukaan.

Erosi
Erosi adalah suatu proses pengikisan padatan yang merupakan akibat dari interaksi air, udara dan hujan
serta es. Proses erosi pada siklus batuan akan berlangsung setelah batuan telah mengalami
pengangkatan untuk batuan intrusif lalu pelapukan untuk batuan ekstrusif. Proses erosi dibantu oleh air
yang akan menyingkirkan material hasil pelapukan ke wilayah lain.

Pengendapan
Semua material yang terangkut oleh air ke wilayah lain nantinya akan berkumpul pada sebuah tempat
secara terus menerus. Lalu semua material itu akan mengendap dan jumlahnya terus bertambah seiring
berjalannya waktu dan menimbulkan sebuah tumpukan material. Material yang telah banyak
bertumpuk dan mengendap kelamaan akan berubah menjadi keras atau mengeras.

Pembentukan sedimen
Hasil dari tumpukan material yang mengendap lalu mengeras akan membentuk batuan jenis baru yang
dinamakan batuan sedimen. Saat batuan sedimen muda terbentuk, ia akan mengubur batuan sedimen
lama atau dengan umur yang lebih tua. Kemudian ketika ada air atau molekul lain yang masuk, butir
batuan sedimen akan semakin terikat lebih erat satu dengan yang lain.
Batuan metamorf
Batuan sedimen sebenarnya mempunyai letak yang sama dengan batuan instrusif yaitu di bawah
permukaan bumi, tidak di permukaan bumi. Batuan ini akan mengalami proses pengangkatan lalu
batuan akan terkubur semakin dalam sehingga pengaruh tekanan dan energi panas bumi meningkat.
Batuan sedimen kemudian akan berubah menjadi batuan jenis lain yaitu metamorf.

Magma
Setelah batuan mengalami enam proses di atas, pada akhirnya batuan metamorf akan kembali berubah
menjadi magma. Magma yang membeku lalu mengalami pelapukan diikuti dengan erosi dan
pengendapan hingga terbentuknya sedimen dan metamorf. Keenam proses di atas ialah proses siklus
batuan yang mana pada akhirnya magma akan kembali berubah menjadi magma.

Siklus Batuan Beku


Siklus Batuan Beku
Siklus Batuan Beku
Siklus batuan beku sama dengan proses kristalisasi magma yang telah dijelaskan materi pada paragraf
poin pertama di atas. Magma yang biasanya berlokasi di sekitar batas lempeng bumi akan keluar saat
gunung berapi mengalami erupsi lalu akan membeku. Saat magma membeku inilah proses kristalisasi
magma terjadi dan dapat berlangsung di permukaan maupun di kerak bumi.

Contoh dari batuan yang berada di permukaan bumi atau batuan ektrusif yaitu batuan basal dan batuan
andesit. Sedangkan contoh untuk batuan yang berada di kerak bumi atau batuan intrusif yaitu batuan
granit dan batuan diorit. Batuan intrusif yang membeku di kerak bumi lebih tempatnya kristalisasi terjadi
di bawah permukaan bumi.

B. SOAL

A. MATERI

ROTASI DAN REVOLUSI BUMI SERTA PENGARUHNYA

Pengertian Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke
timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik (disebut
satu hari).

Akibat Rotasi Bumi


Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa peristiwa di
bumi yaitu :

1). Terjadinya siang dan malam

Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami
siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam, dan hal ini
terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam rata-rata 12 jam. Perbedaan
waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari
khatulistiwa.

2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi

Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam lebih
dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah yang berada pada
sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit lebih dahulu selama 1 jam, maka jika
di Nusa Tenggara Barat matahari telah terbit, maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit
satun jam setelahnya. Atau jika di Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka di Jakarta baru
pukul 05.00 WIB.

3). Gerak semu harian bintang

Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang bergerak
berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari
tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak
yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian
karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat.

4). Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

Pengertian Revolusi Bumi


Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat
tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi
pada porosnya atau disebut rotasi bumi.

Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi
tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk
sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub
utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.

Pengaruh Revolusi Bumi

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam


Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika
menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.

Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September


- Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
- Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
- Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub
selatan yang mengalami malam 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
- Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di
khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret


- Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
- Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
- Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
- Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar
kutub selatan mengalami siang 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
- Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember.
Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember


- Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
- Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
- Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.

2. Gerak Semu Tahunan Matahari


Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran
posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember )
disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak
bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi,
musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan
daerah tertentu di belahan bumi

Musim-musim dibelah bumi utara


Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan


Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola
tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang
berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-
olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini,
Scorpio, Leo, dan lain-lain
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang
berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat
melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi,
bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.

5. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun
maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu
hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun
kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang
habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain

B. SOAL

Wilayah yang terbentuk dari adanya tumbukan


lempeng seperti gambar adalah ...

a. Terbentuknya gunung api

b. Zona subduksi

c. Pematang tengah samudera

d. Terbentuknya punggung laut

e. Bergesernya kerak samudera

Jawaban: A
A. MATERI

Unsur Cuaca dan Iklim

Setelah mengetahui pengertian mengenai cuaca dan juga iklim, kita akan membahas mengenai unsur-
unsur dari cuaca dan juga iklim itu sendiri. Cuaca dan iklim mempunyai unsur yang sama. Mengapa kita
perlu mempelajari mengenai unsur cuaca dan iklim? Apa keuntungan yang akan kita dapatkan dengan
mempelajari unsur cuaca dan juga iklim? Mengetahui mengenai unsur cuaca dan juga iklim akan sangat
bermanfaat bagi kita, seperti untuk kepentingan pertanian, penerbangan, pelayaran, serta untuk
kepentingan peluncuran benda- benda ke luar angkasa.

Cuaca dan juga iklim terdiri atas unsur- unsur yang sama. Unsur- unsur dari cuaca dan juga iklim antara
lain adalah sebagai berikut:

Penyinaran dan suhu

Unsur dari cuaca dan juga iklim yang pertama adalah penyinaran dan juga suhu. Penyinaran ini pastinya
akan berhubungan dengan sinar matahari (baca: lapisan matahari) yang mencapai bumi. Proses
matahari dalam menyinari Bumi disebut dengan insolasi. Sementara akibat penyinaran matahari
terhadap Bumi, Bumi akan mengalami pemanasan yang disebut dengan radiasi. Sementara suhu akan
berhubungan dengan tekanan udara yang ada di suatu tempat. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwa sumber penyinaran terbesar bagi Bumi adalah matahari (baca: bagian matahari). Sinar matahari
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan di Bumi. Setiap belahan Bumi
(baca: inti Bumi) mendapatkan sinar matahari yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya.
Banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan Bumi ditentukan oleh faktor- faktor
berikut ini:

Keadaan awan

Keadaan awan menjadi faktor penentu yang sangat penting bagi sinar matahari yang akan mencapai
Bumi. Keadaan awan akan menjadi penentu banyak sedikitnya sinar matahari yang akan diterima oleh
permukaan Bumi. Apabila awan mendung atau berawan, sebagian dari panas matahari akan diserap
oleh awan, sehingga permukaan Bumi (baca: bentuk permukaan Bumi) tidak akan memperoleh
penyinaran maksimal, dan suhu di permukaan Bumi tersebut akan lebih rendah daripada daerah lain
yang mendapat penyinaran matahari secara maksimal.
Keadaan permukaan Bumi

Kemudian faktor penentu banyak sedikitnya sinar matahari yang masuk ke permukaan Bumi adalah
keadaan dari permukaan Bumi itu sendiri. bidang permukaan Bumi yang terdiri atas daratan (baca:
ekosistem darat) dan juga lautan (baca: macam-macam laut) ini sangat mempengaruhi penyerapan sinar
matahari. Daratan akan cepat menjadi panas apabila terkena penyinaran oleh matahari dibandingkan
dengan lautan.

Sudut datang matahari

Selain keadaan awan dan juga keadaan permukaan Bumi, sudut datangnya matahari juga
mempengaruhi banyak sedikitnya sinar matahari yang masuk ke permukaan Bumi. Apabila matahari
dalam keadaan tegak, maka sudut datang matahari akan semakin kecil, sehingga panas yang diterima
Bumi akan semakin banyak. Dan apabila matahari dalam keadaan miring, sudut datang matahari akan
semakin besar, akibatnya panas matahari yang diterima Bumi pun akan semakin sedikit.

Lamanya penyinaran matahari.

Lamanya penyinaran dari matahari juga sangat mempengaruhi banyak sedikitnya panas yang akan
ditransfer ke Bumi. Matahari yang bersinar semakin lama maka akan memberikan panas yang lebih
banyak dibandingkan dengan matahari yang bersibar hanya sebentar. Dan apabila panas yang diterima
Bumi ini semakin banyak, maka suhu udara di Bumi juga semakin meningkat atau semakin tinggi.

Itulah beberapa penyebab banyak sedikitnya panas yang diterima oleh Bumi. Penyinaran dan juga suhu
merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Mengapa? Karena penyinaran oleh matahari yang semakin
banyak maka akan menyebabkan suhu di permukaan Bumi tersebut semakin meningkat. Lalu, adakah
perbedaan antara penerimaan panas dari matahari oleh pemukaan Bumi daratan dan juga lautan?

Hal ini telah disebutkan sebelumnya bahwa dataran akan lebih cepat menyerap panas daripada lautan.
Ketika siang hari, daratan akan cepat menjadi panas, namun ketika malam hari, daratanlah yang akan
cepat menjadi dingin. Keadaan suhu yang berbeda- beda ini tentu dapat diukur menggunakan suatu alat
yang disebut dengan termometar.

Angin

Unsur dari cuaca dan juga iklim yang selanjutnya adalah angin. Angin merupakan udara yang bergerak.
Angin merupakan gerakan dari udara yang disebabkan karena adanya perbedaan suhu, yang
selanjutnya mengakibatkan perubahan pada tekanan udara hingga terjadilah angin. Tekanan udara akan
naik apabila suhunya rendah, dan tekanan udara akan turun apabila suhunya tinggi. Angin akan bergerak
dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.

Awan

Awan merupakan unsur dari cuaca dan juga iklim selanjutnya. Awan merupakan kumpulan besar dari
titik- titik air atau kristal- kristal es yang halus di atmosfer (baca: lapisan atmosfer). Udara yang naik lama
kelamaan akan menjadi dingin sehingga kelembapan udaranya bertambah. Ketika sudah mencapai
ketinggian tertentu, maka udara itu akan jenuh dengan air dan kemudian akan berubah menjadi awan.
Ketika musim kemarau kita akan menjumpai awan yang jumlahnya hanya sedikit, hal ini terjadi karena
penguapan yang terjadi hanya sedikit sekali. Namun ketika musim penghujan, awan yang kita jumpai
ada banyak, hal ini katena penguapan yang terjadi juga banyak sekali,

Kelembapan udara

Unsur selanjutnya dari cuaca dan juga iklim adalah kelembapan udara. Kelembapan udara merupakan
banyak sedikitnya uap air yang ada di udara. Kelembapan udara ini akan mempengaruhi pengendapan
air di udara dan dapat juga berupa awan, kabut, embun serta hujan. Kelembapan udara yang ada di
suatu tempat dapat diukur dengan menggunakan suatu alat tertentu. alat yang digunakan untuk
mengukur tingkat kelembapan udara di sutu tempat disebut dengan hidrografi. Kelembapan udara
sendiri terdiri atas dua macam, yakni kelembapan relatif dan juga kelembapan absolut.

Curah hujan

Unsur yang terakhir menyusun cuaca dan juga iklim adalah curah hujan. Curah hujan sendiri merupakan
tingkat hujan yang turun di suatu daerah. Peristiwa hujan sendiri ditandai dengan turunnya rintik- rintik
air dari awan yang terbentuk akibat adanya penyinaran matahari kepada sumber- sumber air di Bumi
seperti laut atau samudera, danau, sungai, waduk dan lain sebagainya. Air yang berada di sumber-
sumber air tersebut akan menguap dan menjadi uap air. Ketika uap air tersebut semakin meninggi
karena terbawa angin, maka pada ketinggian tertentu uap air tersebut akan berubah menjadi awan. Dan
apabila awan semakin naik, maka awan tersebut akan jenuh kemudian melepaskan kandungan airnya
sebagai hujan. Arah hujan di suatu daerah dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang
dinamakan obrometer.
Itulah beberapa unsur dari cuaca dan juga iklim yang terdapat di Bumi ini. unsur- unsur ini selalu dapat
kita temui di Bumi ini dan akan mempengaruhi berbagai macam hal yang ada di Bumi ini hingga keadaan
dari Bumi yang dapat dirasakan oleh manusia dan juga makhluk hidup lainnya.

B. SOAL

Akibat revolusi bumi terhadap kehidupan di bumi adalah ….

A. bulan Desember penduduk Australia mengenakan baju tebal

B. bulan Juni penduduk Australia mengenakan baju tipis

C. bulan Desember penduduk Rusia mengenakan baju tebal

D. bulan Juni penduduk Selandia Baru mengenakan baju tipis

JAWABAN :

A. MATERI

Iklim sangat berpengaruh sekali terhadap keberlangsungan makhluk hidup di dunia ini, khususnya
manusia. Iklim di daerah satu dengan yang lain berbeda-beda. Setiap tipe dan model iklim akan
mempengaruhi kegiatan dan aktivitas manusia. Ini sangat perlu dilakukan untuk menyesuaikan diri
terhadap kondisi iklim setempat. Bila aktivitas manusia tidak sesuai dengan kondisi ilkim dimana ia
tinggal, keberlangsungan hidup manusia bisa terancam.

Pengaruh Terhadap Jenis Pakaian.

Penduduk di daerah tropik, menggunakan pakaian yang relatif tipis, karena suhu di daerah ini panas. Di
daerah gunung penduduk menggunakan pakaian yang relatif tebal karena memang suhunya relatif
dingin. Sedangkan di daerah beriklim sedang penduduk menggunakan pakaian yang tebal menutup
seluruh tubuh.Tidak ada orang yang berpakai tipis dan terbuka di daerah beriklim sadang kecuali orang
tersebut tidak bisa memposisikan dirinya sesuai iklimnya.
Pengaruh Terhadap Bentuk Rumah

Rumah-rumah di daerah pantai atau dataran rendah daerah tropis, biasanya banyak ventilasinya,
genting terbuat dari tanah. Pada daerah pegunungan yang tinggi yang suhunya dingin, rumah biasanya
mempunyai ventilasi yang sedikit dan atapnya banyak terbuat dari seng. Ini bertujuan bila ketika siang
hari atap yang terbuat dari seng tadi bisa menyimpan cadangan panas.

Sedangkan di daerah sedang, rumah hanya sedikit membutuhkan ventilasi bahkan pada saat musim
dingin mereka memerlukan penghangat. Agar ruangan tetap hangat, mereka menggunakan tungku
penghangat atau mesin pemanas.

Selain itu juga berpengaruh terhadap material utama penyusun rumah, ada yang memakai batu bata,
kayu, es (rumah igloo), dll. Di daerah yang sering terjadi badai maka tidak pantas memakai kayu, karena
akan sangat mudah sekai diterbangkan angin.

Pengaruh Terhadap Mata Pencaharian

Para nelayan, terutama nelayan tradisional, banyak yang memanfaatkan angin darat untuk melaut dan
memanfaatkan angin laut untuk mendarat. Namun ini sangat bertolak belakang dengan nelayan
modern. Pada nelayan modern sudah tidak terpengaruh oleh cuaca, karena mereka dapat
menggunakan perahu bermotor. Jadi sewaktu-waktu jika merekaingin melaut mereka tidak perlu
memperhatikan pergerakan angin, yaitu salah satu dari unsur iklim.

. Bidang pertanian sangat bergantung sekali pada tipe iklim


suatu wilayah. Karena penentuan awal tanam dan awal panen
harus sesuai dengan tipe iklminya. Penduduk di daerah dataran
rendah memanfaatkan awal musim penghujan untuk
pengolahan tanah pertanian. Sedangkan penduduk di daerah
pegunungan sebagian besar bercocok tanam sayuran
(holtikultura)

B. SOAL

Perhatikan gambar berikut!

Gambar disamping adalah siklus batuan. Berdasarkan gambar tersebut bagian yang ditunjuk nomor 2
merupakan proses pembentukan batuan dengan proses...

A. Pendinginan

B. Pengangkutan
C. Pelarutan

D. Organisme

E. Pengaruh suhu

Jawaban : B

A. MATERI

PERAIRAN DARAT

Macam-Macam Perairan Darat

a. Air Tanah (Ground Water)

Air tanah adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah. Air tanah pada litosfer kurang dari 0,62
% dari seluruh air yang ada di bumi. Volume air tanah yang ada di berbagai tempat tidak sama,
bergantung kepada persyaratan yang menunjang proses peresapannya.

1) Media Peresapan Air Tanah

Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, yaitu sebagai berikut.

a) Pori-pori tanah. Tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak
daripada tanah yang pejal.

b) Retakan-retakan lapisan tanah akibat kekeringan yang terjadi pada musim hujan sangat basah dan
becek, seperti tanah liat dan lumpur.

c) Rongga-rongga yang dibuat binatang (cacing dan rayap).

d) Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.

e) Rongga-rongga akibat pencairan berbagai kristal es yang membeku pada musim dingin.

Selain kelima faktor tersebut, penutupan vegetasi di permukaan bumi pun besar pengaruhnya terhadap
peresapan air (infiltrasi) hujan ke dalam tanah. Hujan yang lebat akan tertahan oleh daun-daun dan
ranting-ranting sehingga jatuhnya di permukaan bumi perlahan-lahan. Dengan demikian, proses
peresapan air berlangsung lebih lancar.
Air tanah mengalami proses penguapan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.

a) Penguapan langsung, yaitu melalui pori-pori di permukaan tanah sebagai akibat dari pemanasan
lapisan tanah oleh sinar matahari. Jenis penguapan ini dalam bahasa Inggris disebut evaporasi.

b) Penguapan yang tidak langsung, yaitu melalui permukaan daun tumbuh-tumbuhan. Jenis penguapan
ini dinamakan transpirasi.

Macam Perairan Darat

Di dalam klimatologi dan hidrologi, kedua jenis penguapan ini dinamakan evapotranspirasi. Lapisan
tanah yang dipengaruhi evapo transpirasi hanya sampai kedalaman 30 cm saja. Di daerah gurun menjadi
lebih dalam lagi karena curah hujan rendah dan pemanasan terus-menerus. Lapisan atas tanah gurun itu
menjadi kering.

2) Klasifikasi Air Tanah

Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu sebagai berikut.

a) Meteoric Water (Vadose Water)

Air tanah ini berasal dari air hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang tidak jenuh.

b) Connate Water (Air Tanah Tubir)

Air tanah ini berasal dari air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan endapan, sejak
pengendapan tersebut terjadi. Termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-rongga batuan beku
leleran (lelehan) ketika magma tersembur ke permukaan bumi. Dapat berasal dari air laut atau air darat.

c) Fossil Water (Air Fosil)

Air tanah ini berasal dari hasil pengendapan fosil-fosil, baik fosil tumbuhan maupun fosil binatang.

d) Juvenil Water (Air Magma)

Air ini berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer atau air permukaan.

e) Pelliculkar Water (Air Pelikular)

Air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah.


f) Phreatis Water (Air Freatis)

Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). Lapisan air tersebut berada di atas
lapisan yang tidak tembus air (pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak tembus air.

g) Artesian Water (Air Artesis)

Air artesis ini dinamakan juga air tekanan (pressure water). Air tersebut berada di antara dua lapisan
batuan yang kedap (tidak tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan
tertekan. Jika air tanah ini memeroleh jalan keluar baik secara disengaja atau tidak, akan keluar dengan
kekuatan besar ke permukaan bumi dan terjadilah sumber air artesis.

3) Pencemaran dan Pemanfaatan Air Tanah

Di kota-kota dan di daerah-daerah industri sering terjadi polusi pada air tanah yang disebabkan oleh
sampah dan buangan limbah industri. Sampah-sampah yang padat, jika membusuk akan meresap ke
dalam lapisan tanah oleh pengaruh air hujan sehingga akan mengotori air tanah di tempat-tempat yang
dekat dengan sumber polusi tersebut. Air tanah yang sudah tercemar dapat dibedakan dengan air tanah
yang masih murni dari warna, bau, dan rasa. Akibat polusi, air tanah dapat membahayakan bagi
kehidupan manusia.

Air tanah memiliki berbagai kegunaan bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut.

a) Untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk minum, memasak makanan, dan mencuci.

b) Untuk keperluan industri, misalnya industri tekstil dan industri farmasi.

c) Untuk keperluan pertanian, misalnya pengairan sawah.

Air tanah yang digunakan untuk berbagai keperluan tersebut, pada zaman sekarang lebih banyak
dikeluarkan melalui pembuatan sumur bor. Pengeluaran air tanah yang tidak seimbang dengan
penambahannya, secara alamiah akan menyebabkan terjadinya tanah amblas (subsidence). Penyedotan
air tanah secara besar-besaran juga akan menurunkan tingkat permukaan air tanah dalam, terutama
pada musim kering (kemarau).

b. Sungai
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya menjadi tempat air mengalir. Sifat yang
dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang paling rendah jika dibandingkan dengan daerah
sekitarnya.

1) Klasifikasi Sungai

Berdasarkan letaknya, sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

Perairan Darat

a) Bagian Hulu, memiliki karakteristik sebagai berikut:

(1) arus sungai deras;

(2) arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal);

(3) lembahnya curam;

(4) lembahnya berbentuk V;

(5) kadang-kadang terdapat air terjun; dan

(6) terdapat erosi mudik.

(7) tidak terjadi pengendapan (sedimentasi).

(8) terdapat batu-batu besar dan runcing.

b) Bagian Tengah, memiliki karakteristik sebagai berikut:

(1) arus air sungai tidak begitu deras;

(2) erosi sungai mulai ke samping (erosi horizontal);

(3) aliran sungai mulai berkelok-kelok; dan

(4) mulai terjadi proses sedimentasi dan (pengendapan) karena kecepatan air mulai berkurang.

(5) batu-batu bersudut bulat, dengan ukuran lebih kecil dari daerah hulu.

c) Bagian Hilir, memiliki karakteristik sebagai berikut:


(1) arus air sungai tenang;

(2) terjadi banyak sedimentasi;

(3) erosi ke arah samping (horizontal);

(4) sungai berkelok-kelok (terjadi proses meandering);

(5) terkadang ditemukan meander yang terpotong sehingga membentuk kali mati/danau tapal kuda
(oxbow lake); dan

(6) di bagian muara kadang-kadang terbentuk delta.

(7) terdapat batu-batu kecil bersudut bulat.

Menurut arah alirannya sungai dibedakan atas lima jenis, yaitu sebagai berikut.

a) Sungai Konsekwen, yaitu sungai yang alirannya searah dengan lerengnya.

b) Sungai Insekwen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur.

c) Sungai Subsekwen, yaitu anak sungai yang arah alirannya tegak lurus terhadap sungai konsekwen.

d) Sungai Obsekwen, yaitu anak sungai dari sungai subsekwen yang arahnya berlawanan dengan induk
sungai konsekwen.

e) Sungai Resekwen, yaitu sungai subsekwen yang arahnya sejajar dengan induk sungai konsekwen.

Berdasarkan sumber airnya sungai dibagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a) Sungai Hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Sungai hujan banyak terdapat di
Indonesia.

b) Sungai Gletser, yaitu sungai es. Sungai ini terdapat di daerah beriklim dingin (bersalju).

c) Sungai Campuran, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan dan dari gletser (es mencair).
Contohnya Sungai Memberamo.

Menurut kondisi airnya sepanjang tahun, sungai dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.

a) Sungai Episodik, artinya sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Pada umumnya sungai jenis ini
terdapat di daerah yang curah hujannya besar dan di daerah yang berhutan lebat.
b) Sungai Periodik, yaitu sungai yang massa airnya tidak tetap sepanjang tahun. Biasanya pada waktu
datangnya musim hujan airnya meluap, dan pada waktu musim kemarau airnya kering (surut).

Di Indonesia terdapat sungai-sungai yang panjang, seperti terlihat pada Tabel 5.1 berikut ini.

Sungai Di Indonesia

Air sungai dapat dimanfaatkan antara lain, sebagai berikut.

a) Irigasiat atau pengairan khususnya di daerah kering orang membutuhkan air untuk mengairi sawah.
Dalam sistem pertanian intensif sekarang ini, di daerah basah pun perlu pengairan agar diperoleh hasil
yang lebih mengun tungkan.

b) Sumber tenaga sebagai penggerak turbin yang dihubungkan dengan generator sehingga
menghasilkan pembangkit tenaga listrik (PLTA).

c) Keperluan domestik, yaitu kebutuhan primer rumah tangga seperti air minum, memasak, mencuci,
dan mandi. Bahkan bagi masyarakat kota air juga dipergunakan untuk menyiram tanaman dan rumput
hias di halaman.

d) Sumber penghasil bahan makanan mentah, seperti ikan, dan udang.

e) Industri sebagai penyuci bahan dasar dan pencair atau pelarut bahan.

f ) Transportasi atau sarana perhubungan.

g) Rekreasi dan olah raga, di sungai-sungai orang mengadakan rekreasi sekaligus merupakan arena olah
raga, seperti berenang, atau dayung.

2) Pola Aliran Sungai

Aliran sungai akan menyusun pola tertentu yang disebut pola aliran sungai. Pola aliran sungai ini
dipengaruhi oleh struktur geomorfologi dan geologi daerah yang dilaluinya. Pola aliran yang dijumpai
antara lain sebagai berikut.

a) Pola dendtritis, ciri-cirinya adalah bahwa anak-anak sungainya bermuara pada sungai induk secara
tidak teratur yaitu membentuk sudut yang berlainan besarnya dan tidak tentu besarnya. Pola ini
terdapat di daerah yang menunjukkan tidak adanya pengaruh struktur. Pola ini sering terdapat pada
batuan horizontal (mendatar).

b) Pola memusat (centripetal), yaitu pola aliran yang memusat pada suatu depresi, seperti cekun gan,
atau kawah.

c) Pola menyebar radial (centrifugal), yaitu pola aliran yang tersebar dari suatu puncak, seperti pada
kubah, gunungapi, dan bukit terpencil.

d) Pola trellis, yaitu sungai yang memperlihatkan letak yang paralel. Anak-anak sungainya bergabung
secara tegak pada sungai yang parallel (sejajar) tadi. Pola ini terjadi di daerah dengan struktur lipatan.

e) Pola aliran rektangular, ciri-cirinya adalah sungai induk dengan anakanak sungainya membelok
dengan membentuk sudut 90°. Pola aliran ini terdapat di daerah patahan.

f) Pola annular, terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lebih lanjut dan dikelilingi
oleh lapisan yang berganti antara yang keras dan lunak. Pada keseluruhannya pola ini hamper
membentuk cincin.

g) Pola aliran pinnate, menunjukkan kecuraman lereng yang besar.

pola aliran sungai

3) Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (Drainage Area Riverbasin) yang disingkat menjadi DAS adalah bagian dari muka
bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai tertentu. Adapun pengertian lain, Daerah Aliran Sungai
adalah wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Jadi suatu sungai beserta
anak-anak sungai membentuk satu daerah aliran. Misalnya, sungai Ci Manuk dengan anak-anak
sungainya disebut Daerah Aliran Sungai Ci Manuk.

das

Daerah yang memisahkan antara DAS yang satu dengan DAS yang lainnya merupakan daerah
punggungan dinamakan watershed atau stream devide (igir). Untuk melestarikan suatu bendungan agar
tidak cepat mengalami proses pendangkalan, maka DAS tersebut harus dihijaukan. Besar kecilnya air
sungai bergantung luas tidaknya daerah aliran dan besar sedikitnya curah hujan di DAS tersebut.

DAS merupakan daerah penangkapan air hujan (catchment area). Pembangunan pertanian, pemukiman,
dan industri, tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan sumber daya air. Sebagai akibat pemanfaatan air
tersebut, DAS akan menampung buangan limbah akibat pembangunan tersebut sehingga terjadilah
pencemaran (polusi) air. Pentingnya pengelolaan DAS jelas berkaitan dengan penyediaan air bersih,
mengamankan sumber air dari pencemaran, mencegah banjir dan kekeringan, mencegah erosi, serta
mempertahankan dan mening katkan kesuburan tanah.

C. Danau

Danau adalah massa air yang berada di suatu cekungan (ledok/basin) yang terdapat di daratan.
Berdasarkan terjadinya danau dibagi menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut.

1) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat suatu tempat mengalami penurunan (pemerosotan).
Akibatnya lembah merosot (slenk) diisi oleh air hujan atau air resapan, sehingga terjadilah sebuah
danau. Contohnya: Danau Singkarak (Sumatra) dan Danau Towuti (Sulawesi).

2) Danau Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya letusan gunungapi. Letusan ini dapat
menghilangkan sebagian kerucut atau dinding kawah. Contohnya: Danau Maninjau dan Danau Kerinci di
Sumatra, Danau Poso dan Danau Matana di Sulawesi.

3) Danau Tektonik Vulkanik, yaitu danau yang terjadi karena gabungan antara letusan gunungapi dan
akibat dari tanah turun (tanah longsor) kemudian pada akhirnya membuat cekungan kemudian
tergenang air dan terjadilah danau. Contohnya Danau Toba di Sumatra, Danau Batur di Bali, dan Danau
Ranau di Sumatra Selatan.

4) Danau Karst, yaitu danau di daerah bebatuan kapur, akibat proses pelarutan batu kapur oleh air
hujan. Ukurannya tidak besar, danau tersebut disebut lokva. Contohnya lokva Bendogede di Kecamatan
Ponjong di daerah Gunung Kidul.

5) Danau Glasial, yaitu danau yang terjadi akibat erosi glasial pada zaman pencairan es. Ini terjadi di
daerah yang pernah ditimbuni es dalam waktu yang lama seperti di Kanada Utara, Uni Soviet Utara, dan
Eropa Utara. Contohnya The Great Lake (di Amerika Utara).

6) Danau Buatan, yaitu danau hasil buatan manusia (bendungan) contohnya

Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat, Waduk Sempor, Waduk Cacaban di Jawa
Tengah, serta Waduk Karang Kates dan Waduk Selorejo di Jawa Timur. Perhatikan Tabel 5.2. Berikut ini
adalah contoh danau-danau di Indonesia.
danau

Manfaat danau bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:

1) untuk hidrolistrik (PLTA);

2) untuk sistem irigasi atau pengairan;

3) pengendalian banjir;

4) perikanan darat;

5) objek wisata;

6) lalu lintas air;

7) tempat berolah raga air;

8) meninggikan air tanah di sekitar danau; dan

9) danau di dataran tinggi merupakan sumber peresapan air tanah bagi daerah hilirnya.

d. Rawa

Rawa (swamp/marsh) adalah tanah basah yang selalu digenangi air secara alami karena sistem drainase
(pelepasan air) yang jelek atau letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya. Rawa-rawa biasanya
ditumbuhi oleh vegetasi dan selalu berlumpur. Rawa-rawa di Indonesia terdapat di sekitar muara-muara
sungai yang besar dan rapat, seperti di Pulau Sumatra bagian timur, Kalimantan sebelah barat, selatan,
dan bagian timur, serta Papua sebelah barat dan selatan. Sebagian rawa-rawa tersebut terpengaruh
oleh pasang naik dan pasang surut air sungai terdekat sehingga air tidak begitu asam. Ada juga air rawa
yang sama sekali tidak mengalir sehingga airnya sangat asam.

Pada rawa-rawa yang airnya asam, tidak terdapat kehidupan binatang. Macam-macam rawa, yaitu
sebagai berikut.

1) Rawa Dataran Rendah, terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air
rawa ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi
oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan
autotrof.

2) Rawa Dataran Tinggi, terletak di daerah yang letaknya lebih tinggi dari daerah sekitarnya yang
memiliki bentuk permukaan cekung. Air tanah permukaan (watertable) sangat kurang. Rawa ini
mendapat air dari air hujan. Airnya tidak begitu asam.

3) Rawa Peralihan, ditumbuhi oleh tumbuhan mesothropic. Sebagian rawa-rawa telah diusahakan untuk
dijadikan daerah pertanian dengan cara membuat saluran drainase (pelepasan air).

B. SOAL

Pola aliran sungai di daerah pegunungan yang sangat terjal dan ditutupi oleh hutan alami adalah....

a. pola pinate

b. pola trelis

c. pola rektangular

d. pola dendritik

e. pola anular

JAWABAN : A

A. MATERI

PERSEBARAN ARUS LAUT DI DUNIA

Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia, coba Anda perhatikaan nama-nama arus yang terdapat
di samudra-samudra, dan perhatikan pula arah gerakannya dibelahan bumi utara dan belahan bumi
selatan berbeda!

a.

Di Samudera Pasifik

1)

Di sebelah utara khatulistiwa


(a)

Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis
khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.

(b)

Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan
Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan
Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama
Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.

(c)

Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke
khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan)
dan arus dingin.

(d)

Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering
menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut
bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio
dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang
terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan
tumbuh subur.

2)

Di sebelah selatan khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis
khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.

(b)
Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di
sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta
didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.

(c)

Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir
Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).

(d)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur
(pada lintang 30 ° - 40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.

b.

Di Samudera Atlantik

1)

Di sebelah utara khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis
khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.

(b)

Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar
dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa
selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat
Florida(sebagai Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus
besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah Timur. Arus inilah yang disebut
arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.

(c)
Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan arus dingin yang mengalir dari laut
Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang
berasal dari daerah kutub).

(d)

Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador.
Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa
“gunung es” yang ikut dihanyutkan.

(e)

Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan
sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah
selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.

2)

Di sebelah selatan khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis
khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara
ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong
oleh angin pasat tenggara.

(b)

Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan
menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan
merupakan arus panas.

(c)

Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara
menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi
Arus Khatulistiwa Selatan.

(d)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada
lintang 30o - 40oLS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan
arus dingin.
c.

Di Samudera Hindia

1)

Di sebelah utara khatulistiwa

Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap
dalam setahun melainkan berganti arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang
menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut.

(a)

Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab
dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan
kurang kuat sebab mendapa hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.

(b)

Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk
Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang
terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat
timur laut dan angin musim timur laut.

2)

Di sebelah selatan khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis
khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di
timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

(b)
Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini
juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke
selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan
menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.

(c)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara
menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin
yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. Gambar 8 memberikan ilustrasi gerakan arus-
arus laut di samudera-samudera.

B. SOAL

Perhatikan gambar berikut !

Huruf N pada peta arus laut berikut menunjukkan


arus laut….

A. Kanari

B. Labrador

C. Kalifornia

D. Gulfstream

E. Oyasyiwo

Jawaban : E

A. MATERI

Potensi SDA Kelautan Indonesia

Potensi SDA Kelautan

Olеh karena itu, pada makalah іnі dibahas mengenai pentingnya pengembangan potensi kelautan уаng
optimal bagi peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Pengembangan kelautan tеrѕеbut diawali dеngаn adanya isu-isu permasalahan уаng ada dan
ditindaklanjuti dеngаn upaya pengelolaan kelautan dеngаn menggunakan prinsip-prinsip pengelolaan
уаng berkelanjutan, terpadu, desentralisasi pengelolaan, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama
internasional.

A. Potensi Sumberdaya Kelautan

Potensi dan peluang pengembangan kelautan meliputi :

(1) perikanan tangkap,

(2) perikanan budidaya,

(3) industri pengolahan hasil perikanan,

(4) industri bioteknologi kelautan dan perikanan,

(5) pengembangan pulau-pulau kecil,

(6) pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam,

(7) deep sea water,

(8) industri garam rakyat,

(9) pengelolaan pasir laut,


(10) industri penunjang,

(11) pengembangan kawasan industri perikanan terpadu, dan

(12) keanekaragaman hayati laut.

1. Perikanan

Laut Indonesia memiliki luas lebih kurаng 5,8 juta km2 dеngаn garis pantai ѕераnјаng 81.000 km,
dеngаn potensi sumberdaya ikan diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun уаng tersebar dі perairan
wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), уаng terbagi dalam sembilan
wilayah perairan utama Indonesia.

Baca Juga ; Mengenal Pengertian Abrasi Pantai

Dі ѕаmріng іtu terdapat potensi pengembangan untuk

(a) budidaya laut terdiri dаrі budidaya ikan (antara lаіn kakap, kerapu, dan gobia),

(b)budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, dan teripang), dan

(c) budidaya rumput laut, dan

(e) bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan
baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan.

2. Pertambangan dan energi


Baca Juga ; Pengelolaan Laut Yang Belum Maksimal

Potensi sumberdaya mineral kelautan tersebar dі seluruh perairan Indonesia. Sumberdaya mineral
tеrѕеbut diantaranya аdаlаh minyak dan gas bumi, timah, emas dan perak, pasir kuarsa, monazite dan
zircon, pasir besi, agregat bahan konstruksi, posporit, nodul dan kerak mangan, kromit, gas biogenic
kelautan, dan mineral hydrothermal.

3. Perhubungan Laut

Transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik.
Transportasi laut јugа membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik daerah ѕudаh уаng
maju maupun уаng mаѕіh terisolasi.

Baca Juga : Karakteristik Air Laut

POTENSI SDA KELAUTAN INDONESIA - Sеbаgаі negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia
mеmаng аmаt membutuhkan transportasi laut,

namun, Indonesia ternyata bеlum memiliki armada kapal уаng memadai dаrі segi jumlah maupun
kapasitasnya. Data tahun 2001 menunjukkan, kapasitas share armada nasional terhadap angkutan luar
negeri уаng mencapai 345 juta ton hаnуа mencapai 5,6 persen.

Adapun share armada nasional terhadap angkutan dalam negeri уаng mencapai 170 juta ton hаnуа
mencapai 56,4 persen.

Baca Juga ; Pengaturan Penangkapan Ikan


Kondisi semacam іnі tentu ѕаngаt mengkhawatirkan tеrutаmа dalam menghadapi era perdagangan
bebas.

Sеlаіn diperlukan ѕuаtu kebijakan уаng kondusif untuk industri pelayaran, maka Peningkatan kualitas
SDM уаng menangani transportasi sangatlah diperlukan.

Karena negara Indonesia аdаlаh negara kepulauan maka keperluan sarana transportasi laut dan
transportasi udara diperlukan.

Mengingat jumlah pulau kita уаng 17 ribu buah lebih maka sangatlah diperlukan industri maritim dan
dirgantara уаng bіѕа membantu memproduksi sarana уаng membantu kelancaran transportassi antar
pulau tersebut.

Baca Juga ; Dampak Tangkap Berlebih Pada ekosistem

Potensi pengembangan industri maritim Indonesia ѕаngаt besar, mengingat secara geografis Indonesia
merupakan negara kepulauan уаng terdiri dаrі ribuan pulau.

Untuk menjangkau dan meningkatkan assesbilitas pulau dараt dihubungkan mеlаluі peran dаrі sarana
transportasi udara (pesawat kecil) dan sarana transportasi laut (kapal, perahu, dan sebagainya).

4. Pariwisata Bahari

Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari уаng memiliki daya tarik bagi wisatawan. Sеlаіn іtu јugа
potensi tеrѕеbut didukung оlеh kekayaan alam уаng indah dan keanekaragaman flora dan fauna.

Misalnya, kawasan terumbu karang dі seluruh Indonesia уаng luasnya mencapai 7.500 km2 dan
umumnya terdapat dі wilayah taman laut.
Sеlаіn іtu јugа didukung оlеh 263 jenis ikan hias dі sekitar terumbu karang, biota langka dan dilindungi
(ikan banggai cardinal fish, penyu, dugong, dll), serta migratory species.

baca Juga ;Nelayan Dalam Program Poros Maritim

Potensi kekayaan maritim уаng dараt dikembangkan menjadi komoditi pariwisata dі laut Indonesia
аntаrа lain:

- wisata bisnis (business tourism),

- wisata pantai (seaside tourism),

- wisata budaya (culture tourism),

- wisata pesiar (cruise tourism),

- wisata alam (eco tourism) dan

- wisata olah raga (sport tourism).

B. SOAL

Perhatikan gambar di bawah ini.


Potensi kelautan seperti gambar di atas dapat memberikan manfaat bagi wilayah
tersebut, yaitu ....
Terumbu karang sebagai hiasan yang siap jual
Ikan-ikan yang hidup dijadikan sumber pangan bagi masyarakat setempat
Wisata bahari perusak potensi kelautan
Wisata bahari mendatangkan devisa bagi wilayah tersebut
e. Wisata bahari sebagai penghasil bahan pangan
Jawaban: D. WISATA BAHARI MENDATANGKAN DEVISA BAGI
WILAYAH

A. MATERI

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberadan flora dan fauna di muka bumi diantaranya ialah faktor
klimatik (iklim), edafik (tanah), dan biotik (makhluk hidup).

1. Faktor Iklim

Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban
udara, angin, dan curah hujan

A. Suhu

Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara langsung maupun tidak
langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang,
derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat.
Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya,
sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami
oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan
hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi
dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.

Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan
didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian
proses regenerasinya.

Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :

1. Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat
tertentu saja terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena
berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan
kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.

2. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri
dari suhu yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-
menerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari satu
tahun.

B. Kelembaban Udara

Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting
akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam reaksi
pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan
kebutuhan yang sangat penting.

Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan menjadi
empat yaitu :

1. Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan. Jadi xerofit
merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau
kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.

2. Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok
tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah
cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik
( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar
matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.

3. Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadimesofit merupakan
kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air.
Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang
tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur

4. Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan
kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat
hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya
tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang
banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok
vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis.

C. Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis.
Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi glukosa
dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari
yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka
melangsungkan kehidupannya.

D. Curah hujan

Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan kehidupan
darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau bentuk
presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan
karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini
disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.

E. Angin

Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan
penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.

2. Faktor tanah

Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap
persebaran tumbuhan.

Faktor tanah dsebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan.
Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan
atau kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman abtara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.

1. Tekstur tanah.

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama
perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan
kapasitas menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang lebih besar
dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak tersebar merata.
Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.

2. Struktur tanah

Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam
berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan
tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ).
Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian
tanah.
3. Keasaman tanah

Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar
tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika
keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil
dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-
unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.

3. Faktor topografi

Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya
dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara
daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda
pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh sebab
itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian
tertentu.

Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring
menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air
mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah
yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif
rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara cepat.

4. Faktor Biotik (Manusia, hewan dan tumbuh – tumbuhan)

Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan
diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan,
reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tmpat ke tempat lainnya.
Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan
perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor manusia berpengaruh
terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain faktor tersebut hewan juga memiliki peranan
terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar,
burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh – tumbuhan adalah
untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh
– tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contoh bakteri saprofit merupakan jenis
tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah – sampah di tanah sehingga dapat
menyuburkan tanah.

B. SOAL

16. FAKTOR PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA

SOAL

Perhatikan gambar berikut!


Berdasarkan gambar di atas, fauna endemik yang mendiami wilayah X adalah ...
Komodo, Biawak, Buaya
Kasuari, Cendrawasih, Kakak Tua
Badak Bercula Satu, Kasuari, Komodo
Bekantan, Burung Kasuari, Burung Cendrawasih
Badak Bercula Satu, Bekantan, Anoa
Jawaban : E. BADAK BERCULA SATU, BEKANTAN, ANOA
A. MATERI

KONSERVASI FLORA DANA FAUNA

Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 kawasan yang dilindungi bagi pelestarian alam terbagi menjadi dua
yaitu kawasan pelestarian alam dan kawasan suaka alam.

a. Kawasan Suaka Alam

Suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun perairan.

1) Cagar Biosfer

Adalah kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna yang ada didalamnya. Cagar biosfer
juga melputi kawasan yang merupakan hasil budaya manusia, yaitu suku-suku terasing.

2) Cagar Alam

Adalah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem.
Kriteria sutau kawasan ditetapkan sebagai cagar alam yaitu sebagai berikut.

- Memiliki keragaman, baik tumbhan maupun satwa

- Memiliki kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli atau belum tersentuh manusia
3) Suaka Magrasatwa

Adalah kawasan suaka alam yang ditetapkan untuk melindungi satwa tertentu dan habitatnya. Kriteria
daerah dijadikan kawasan suaka margasatwa antara lain sebagai berikut:

- Merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari jenis satwa

- Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka ata satwa yang dikhawatirkan punah

- Memiliki tingkat keanekaragaman dan populasi yang tinggi

- Merupakan tempat hidup satwa migrant tertentu

- Memiliki kawasan yang luas sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan

Suaka margasatwa yang terkenal sebagai berikut.

1) Suaka margasatwa Gunung Leuser di aceh, merupakan suaka mmargasatwa terbesar di Indonesia.
Hewan-hewan yang mendapat perlindungan di tempat ini antara lain gajah, badak sumatera, orang
utan, tapir, harmau, kambing hutan, rusa, dan burung.

2) Suaka marga satwa Sumatera Selatan di Sumatera Selatan, adalah tempat untuk melindungi tapir,
badak, kerbau liar, harimau Sumatera, gajah, dan rusa.

3) Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, adalah tempat untuk melindungi badak, banteng, kerbau
air,, kijang, anjing hutan, dan burung merak.

4) Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama untuk melindungi biawak
komod. Satwa-satwa lain yang dilindungi di tempat ini adalah burung kakaktua, ayam hutan, kerbau liar,
babi hutan, dan rusa.

5) Suaka margasatwa Pulau Mojo di Sulawesi, untuk melindungi burung kakaktua, ayam hutan, sapi
liar, babi hutan, dan rusa.

6) Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan Timur, untuk melindungi babi hutan, banteng, orang utan,
dan kanau.

Ada pula kawasan hutan yang disebut suaka alam atau cagar alam. Cagar alam adalah kawasan hutan
untuk melindungi hewan, tumbuh-tumbuhan, tanah, tempat-tempat bersejarah, dan keindahan
alamnya. Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1) Cagar alam Pulau Dua di Jawa Barat. Di samping untuk melestarikan hutan, pulau ini juga
digunakan untuk melindungi berjenis-jenis burung laut. Oleh karena itu, tempat ini terkenal dengan
sebuutan kerajaan burung.

2) Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa barat, merupakan cadangan hutan di daerah basah.
3) Cagar alam Ujungkulon di Jawa Barat, untuk melindungi berjenis-jenis binatang yang terkenal,
antara lain badak, rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak.

4) Cagar alam Pananjung-Pangandaran di Jawa Barat, tempat ini selain untuk melestraikan hutan,
juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.

5) Cagar alam Lalijiwo di Jawa Timur. Di tempat ini terdapat hutan alam flora alpine dan berjenis-jenis
cemara.

6) Cagar alam Rafflesia di Bengkulu, khusus untuk melindungi bunga raflesia yang merupakan bunga
terbesar di dunia.

7) Cagar alam Sibolangit di Sumatera Utara. Ditempat ini terdapat flora asli khas dataran rendah
Sumatera, antara lain pohon lebah dan bunga bangkai raksasa.

8) Cagar alam Rimbo Panti di Sumatera Barat. Di tempat ini terdapat tumbuh-tumbuhan khas
Sumatera Barat dan hewan-hewan, antara lain tapir dan siamang.

b. Kawasan Pelestarian Alam

1) Taman Nasional

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan zonasi,
serta dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Adapun kriterianya yaitu sebagai berikut:

a) Memiliki kawasan yang cukup luas sehingga dapat menjamin kelangsungan ekosistem didalamnya

b) Memiliki suatu yang khas dan bersifat unik

c) Dapat dikembangkan untuk tujuan lain dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun manfaat yang dapat dirasakan dari adanya taman nasional adalah sebgai berikut:

a) Merupakan kawasan yang memiliki nilai ekonomis

b) Dapat menjaga keseimbangan kehidupan, baik biotic maupun abiotik di daratan maupun perairan.

c) Memiliki nuansa keindahan sebagai objek pariwisata alam

d) Merupakan objek dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan penelitian

e) Keragaman sumber daya alam kawasan konservasi, baik darat maupun di perairan.

2) Taman Hutan Raya


Adalah kawasan pelestarianpelestarian
alam untuk koleksi tumbuhan atau
satwa yang alami atau bukan alami,
jenis asli atau bukan asli. Kriteria
wilayah yang ditetapkan sebagi kawasan
hutan raya adalah sebagai berikut.

a) Merupakan kawasan dengan ciri


khas, baik asli maupun buatan.

b) Memiliki keindahan dan panorama alam yang menarik

c) Memiliki luas yang cukup sehingga memungkinkan untuk mengoleksi tumbuhan atau satwa

3) Taman Wisata Alam

Adalah kawasan pelestarian alam yang ditetapkan untuk melindungi alam, tetapi dimanfaatklan untuk
tujuan wisata. Kriteria suatu wilayah ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam antara lain sebagai
berikut

a) Memiliki daya tarik flora dan fauna atau ekosistem serta formasi geologi yang menarik

b) Memiliki luas untuk menjamin kelestarian populasi dan daya tarik untuk pariwisata dan rekreasi
alam

c) Kondisi lingkngan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam

4) Kebun Raya dan Kebun Binatang

Merupakan kawasan untuk koleksi hidup yang berfungsi untuk melestarikan jenis flora dan fauna dalam
keadaan hidup dan menagkarkan satwa yang hampir punah.

B. SOAL

Hewan endemik Indonesia pada angka 3 seperti gambar adalah ....

Sebaran taman nasional Indonesia

a. komodo dan anoa

b. kakatua dan elang bondol


c. orang utan dan gorila

d. harimau dan bekantan

e. banteng dan badak

Jawaban : E

A. MATERI

SUMBER DAYA KEHUTANAN DAN SDA PARIWISATA

KEHUTANAN

Potensi sumber daya hutan dapat berupa kayu dan non kayu. Berikut penjelasannya.

Kayu

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hutan ditumbuhi oleh pepohonan berkayu. Potensi hutan
berupa kayu ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku kertas, bahan baku industri
meubel dan lain sebagainya (baca : Pemanfaatan Hutan). Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang
keberadaannya tersebar di nusantara. Lebih dari 250 jenis kayu tersebut merupakan kayu dengan nilai
ekonomis yang cukup tinggi. Diantara jenis – jenis kayu tersebut adalah :

Kayu jati

Potensi hutan berupa kayu yang pertama adalah kayu jati. Nama latin dari pohon yang menghasilkan
jenis kayu ini adalah Tectona grandis. Pohon jati tumbuh di hutan buatan maupun hutan alami yang
memiliki curah hujan berkisar antara 1.500 sampai 2000 mm per tahun. Jati dapat tumbuh di dataran
tinggi maupun dataran rendah yang tidak digenangi air. Persebaran hutan jati di nusantara meliputi
beberapa daerah seperti Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri, persebaran jati
paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kayu jati memiliki tekstur yang keras dan awet karena terdapat minyak di dalamnya. Hal ini membuat
kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat interior rumah. Selain sebagai interior
rumah, kayu jati juga digunakan sebagai atap dan tiang penyangga rumah- rumah tradisional jawa. Kayu
jati yang sudah diolah juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kapal dan konstruksi jembatan. Semua
manfaat yang bisa diperoleh dari kayu jati membuat kayu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. (baca
juga : Pemanfaatan Sumber Daya Alam)
Kayu meranti

Kayu meranti terkenal di kalangan pertukangan dan perdagangan kayu. Terdapat berbagai jenis pohon
meranti yang diantaranya adalah meranti hitam batang, balangeran, tengkawang gunung, dan meranti
buaya bukit. Jenis- jenis pohon meranti tersebut menghasilkan kayu meranti merah. Persebarannya
meliputi hutan- hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Kayu meranti sering dimanfaatkan sebagai
kayu konsrtuksi, penyekat ruangan dalam bangunan, bahan pembuatan meubel dan berbagai interior
dalam rumah. Selain menghasilkan kayu, pohon meranti juga menghasilkan resin, yaitu sejenis getah
yang keluar dari batang pohon. Resin ini selanjutnya akan dibahas dalam potensi hutan non kayu.

Kayu cendana

Kayu cendana dihasilkan dari pohon dengan nama latin Santalum album yang ditemukan di Nusa
Tenggara Timur. Meski demikian, persebaran cendana sekarang sudah meliputi hutan- hutan di daerah
Jawa dan keseluruhan Nusa Tenggara. Kayu cendana ini sudah menjadi barang langka sehingga harganya
menjadi begitu mahal. Kayu cendana memiliki aroma yang wangi. Itulah nilai lebih dari kayu cendana
dibandiingkan jenis kayu lainnya. Pemanfaatan kayu cendana diantaranya adalah sebagai bahan
pembuatan dupa & aroma terapi, sebagai campuran parfum, serta bahan pembuatan sarung keris.

Kayu akasia

Akasia memiliki nama latin Acacia mangium. Kayu akasia banyak ditemukan di hutan- hutan Jawa Barat.
Pada awalnya, kayu akasia dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas. Banyak pabrik kertas yang
mencari pohon akasia dengan usia berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Perkembangan selanjutnya, kayu
akasia juga digunakan sebaga bahan baku pembuatan furnitur. Hal ini membuat permintaan kayu akasia
oleh industri meubel maupun kertas semakin meningkat.

Non Kayu

Meskipun potensi hutan dominan dengan kayu, tetapi ada juga potensi lain dari hutan yang tak kalah
bermanfaat (baca : Manfaat Hutan). Potensi hutan ini juga termasuk dalam sumber daya alam biotik
yang dapat terus diperbaharui (baca juga : Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui).
Beberapa hasil hutan non kayu adalah madu, buah- buahan, jamur, damar, rotan, sagu, sutera dan lain
sebagainya. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing- masing contoh potensi hutan non kayu.
Buah- buahan – Terdapat berbagai jenis buah- buahan yang bisa diperoleh dari hutan. Diantara buah-
buahan yang bisa ditemukan di hutan adalah buah durian, buah bery, buah kaktus pir berduri, jambu
monyet, buah ara, markisa, buah keramu dan lain sebagainya.

Madu – Cairan kental yang diperoleh dari sarang lebah ini kaya akan manfaat. Madu asli hutan biasanya
dijadikan obat herbal dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Karet – Potensi hutan non kayu yang satu ini sebenarnya adalah getah dari pohon yang biasa kita sebut
pohon karet. Penghasil karet ini sebetulnya adalah para atau Hevea brasillensis. Nilai ekonomis karet
juga tergolong tinggi karena karet banyak digunakan diberbagai industri seperti industri pembuatan ban.

Rempah- rempah – Jenis rempah- rempah yang dihasilkan hutan diantaranya adalah kayu manis, pala,
cengkih dan vanila. Hutan di Maluku banyak menghasilkan rempah- rempah yang sering diperdagangkan
sejak zaman dahulu. Karena rempah- rempah ini lah dulu Indonesia menjadi negara tujuan penjajahan
Portugis dan Belanda.

Rotan – Batang rotan mempunyai panjang puluhan meter dan banyak dimanfaatkan untuk membuat
interior rumah. Sebelum diolah, rotan harus dibersihkan terlebih dahulu karena rotan mempunyai
pelepah yang berduri. Sebagian besar rotan di Indonesia dihasilkan dari hutan yang berada di daerah
Sumatera, Jwa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Sagu – Potensi hutan non kayu yang berbentuk tepung ini berasal dari proses pengolahan batang pohon
sagu. Penduduk Indonesia bagian timur menjadikan sagu sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat
Maluku dan Papua biasanya memanen sagu dari hutan kemudian mengolahnya menjadi masakan
bernama papeda.

PARIWISATA

Potensi sebaran sumber daya pariwisata di Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu pariwisata alam dan buatan.
Pariwisata alam merupakan tempat wisata alam di Indonesia yang murni dari alam itu sendiri tanpa ada
campur tangan dari manusia. Seandainya ada campur tangan manusia, maka manusia hanya membantu
untuk merawat dan menjaga agar kelestariannya tetap terjaga. Pariwisata alam sendiri memiliki 2
macam, yaitu bentang alam dan flora fauna. Contoh dari bentang alam seperti pegunungan, taman laut,
pantai, dan sebagainya. Sedangkan contoh dari flora fauna seperti Taman Nasional, Suaka Alam, dan
sebagainya.

Sedangkan pariwisata buatan merupakan tempat wisata alam Indonesia dimana pengadaan
wisata tersebut diawali oleh manusia sendiri dan juga dikelola oleh manusia dengan tujuan untuk
membudidayakan suatu tanaman atau satwa maupun mendatangkan keuntungan dengan menarik
minat para wisatawan asing ataupun local. Pariwisata buatan sendiri memiliki 2 macam, yaitu
peninggalan bersejarah dan budidaya. Contoh dari peninggalan bersejarah seperti berbagai candi yang
dibangun pada zaman dahulu dan peninggalan lainnya. Sedangkan contoh dari budidaya seperti hutan
wisata, perkebunan, dan sebagainya.
A. PARIWISATA ALAM

Pariwisata alam merupakan tempat wisata alam Indonesia yang murni tanpa adanya campur tangan dari
manusia. Seandainya ada campur tangan manusia, maka manusia hanya membantu untuk merawat dan
menjaganya agar kelestariannya tetap terjaga.

a) BENTANG ALAM

Pariwisata alam Bentang alam dibagi menjadi 3, yaitu Pegunungan, Taman Laut, dan Pantai. Namun,
kami akan mengambil masing-masing beberapa contoh berikut :

1. PEGUNUNGAN DIENG

Pariwisata pegunungan tersebar di seluruh Indonesia, dengan keunikan yang berbeda-beda, dan setiap
pegunungan yang tersebar di Indonesia mempunyai potensi wisata yang berbeda-beda, pada makalah
ini kami akan membahas potensi wisata Pegunungan Dieng yang terletak di Jawa Tengah.

B. SOAL

18. Pengembangan pariwisata bahari yang banyak menarik daya wisatawan untuk berwisata
ke wilayah tersebut tentunya akan mendatangkan devisa bagi wilayah tersebut. Tetapi jika
pengembangan pariwisata bahari tersebut tidak diseimbangi dengan AMDAL maka akan
berdampak pada rusaknya...
Ekosistem hutan mangrove dan terumbu karang

Ekosistem hutan

Ekosistem daratan

Ekosistem pegunungan

Ekosistem perikanan
Jawaban : a. Ekosistem hutan mangrove dan terumbu karang

A. MATERI

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Perencanaan Pariwisata Yang Berwawasan Lingkungan Dalam Pembangunan Yang Berkelanjutan


Perencanaan pariwisata ini diharapkan agar pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
dilakukan melalui pemanfaatan yang lestari dari kondisi lingkungan yaitu potensi kawasan yang berupa,
keadaan iklim, fenomena alam, kekhasan jenis tumbuhan dan satwa serta peninggalan budaya yang
berada didalam dan disekitar kawasan tersebut. Dan perencanaan sendiri berarti menetapkan suatu
tujuan dan memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Robinson Tarigan
2005).

Sesuai dengan peraturan perundangan yang ada saat ini, pengembangan pariwisata alam tertuang
dalam program-program pengembangan dikawasan hutan dan tidak terlepas dari tujuan pembangunan
sub sektor Kehutanan yang meliputi konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, peningkatan
pendapatan masyarakat, peningkatan kesejahteraan spiritual dan material (Soemarsono 1996).

Konsep untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan mempunyai banyak cabang, yang terlacak
dicabang yang bagus dan analysis terbaru pada genesis tersebut (Josef Leitman 1995).

Kondisi perkembangan pariwisata juga perlu mendapat perhatian dengan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Rekreasi saat ini mulai menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk mengantisipasi dampak yang
timbul maka diperlukan pembenahan-pembenahan disegala bidang.

Perkembangan pariwisata berkembang secara pesat khususnya dalam skala yang lebih luas. Dan telah
membawa dampak positif dan negatif. Demikian pula wisata kota sudah jauh lebih terorganisir secara
tertib dan efektif.

Masalah perencanaan yang layak bagi pembangunan pariwisata saat ini memiliki mantra yang bersifat
nasional dan internasional. Pada tingkat nasional, banyak Negara didunia ini telah mengenali pariwisata
sebagai komponen utama untuk melanjutkan pembangunan ekonomi Negara dan mereka mencari jalan
untuk meningkatkan keuntungan yang tampaknya dapat diharapkan dari pariwisata. Pada tingkat
internasional, aliran wisatawan antar Negara merupakan bagian terbesar dari kegiatan pariwisata.
Kegiatan pariwisata sangat bergantung kepada daya tarik sumber daya alamnya yang unik. Wisatawan
datang untuk melihat dan menikmati pantai dan taman nasional dan hutan serta daerah lainnya yang
relatif belum tercemar. Namun demikian, dibanyak tempat sumber daya alam tersebut terancam oleh
wisatawan yang jumlahnya sangat besar. Beberapa tempat bahkan “dicintai sampai mati” (Myra P.
Gunawan 1997).

Pada awal masa merdeka, “pariwisata” atau “turisme” diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan
kegiatan politik, pertemuan antara pemerintah Belanda dengan pemerintah Indonesia atau diantara
pemimpin bangsa Indonesia atau sebagai kegiatan santai dan bersenang-senang yang bergengsi dan
sangat sedikit orang yang mampu melakukannya (Myra P. Gunawan)
Pembangunan yang berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa
kini tanpa kompromi oleh kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri (WCED 1987).

A. Dampak Lingkungan

Banyak orang berpendapat bahwa industri pariwisata dengan sendirinya akan dilaksanakan dengan cara
yang akrab lingkungan terhadap alam. Pendapat ini didasari pengandaian bahwa daya tarik wisata,
antara lain menyangkut lingkungan yang bersih dan sehat sebagai persyaratan utama yang hampir
menjadi kebutuhan yang sifatnya mutlak. Istilah “bersih dan sehat” harus dipahami, tidak saja terbatas
dalam pengertiannya sebagai istilah biogeofisika, tetapi sebagai nalar sehat dan tujuan yang bersih dari
pengelola kegiatan wisata didalam daerah pembangunan pariwisata (R. E. Soeriaatmadja 1997).

Dalam upaya memanfaatkan sumber daya alam selama pembangunan industri pariwisata, lingkngan
hidup pasti berubah sebagai akibat sampingan dan dengan cara yang tidak direncanakan. Berbagai jenis
perubahan lingkungan tersebut dapat terjadi dan timbul sebagai kejutan dalam bentuk dampak
biogeografi yang berubah menjadi dampak lingkungan terhadap komunitas hayati dan masyarakat
manusia. Jelas bahwa pengelolaan lingkungan dalam pembangunan pariwisata harus berupaya
memasukkan dampak kegiatan yang positif terhadap lingkungan kedalam pembangunan pariwisata
sebagai nilai tambah yang nyata. Namun demikian, perhatian juga harus secara khusus diberikan bagi
upaya mencegah dan/ atau mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang dapat berpengaruh
buruk terhadap pembangunan pariwisata dalam jelajah luas berbagaia akibat yang saling
mempengaruhi, termasuk dampak sosial terhadap perilaku, sikap dan persepsi pengunjung terhapap
kualitas lingkungan beberapa objek (R. E. Soeriaatmadja 1997).

Karakteristik dan pandangan yang berbeda dalam meramalkan dampak lingkungan

Dampak lingkungan

Karakteristik biogeofisika

Sosial-ekonomi/ budaya

Minat utama

Bahan; benda dan sumber daya alam

Penduduk, masyarakat, orang, populasi

Pokok perhatian

Fakta ilmiah, pendapat pakar

Art budaya, tanggapan sosial, persepsi masyarakat

Status informasi
Objektif, belajar dari alam

Ingatan yang luar biasa, dialog dengan orang dan masyarakat

Kerangka waktu

Memahami masa kini untuk masa depan yang lebih baik

Belajar dari masa lalu ntuk perbaikan masa kini

Dasar falsafah

Berlaku umum, global dan bermoral dengan sumber daya alam; faktor penentu

Lokal, etika kehidupan, beremosi, sistem nilai budaya sebagai faktor penentu

Secara strategik pembangunan pariwisata yang berwawasan lingkungan dapat diwaspadai dampaknya
dengan memasukkan rencana manajemen dan pemantauan secara terpadu kemudian dalam tahap
perancangan.

Potensi dampak pembangunan terhadap lingkungan sosial (R. E. Soeriaatmadja 1997)

1. Potensi Dampak Positif terhadap Lingkungan Social

a. Pertukaran dan pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan pengayaan sosial budaya

b. Pilihan dan perubahan yang cerdas didalam kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya wisatawan
maupun masyarakat tuan rumahnya sendiri

c. Pengembangan citra sosial

d. Pengenalan terhadap perilaku dan kegiatan sosial-ekonomi dan sosial budaya Negara tuan rumah

e. Perbaikan dan pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Negara tuan rumah

f. Perbaikan prasarana sosial dan hiburan dinegara tuan rumah

2. Potensi Dampak Negatif terhadap Lingkungan Sosial

a. Penurunan dan perusakan budaya tuan rumah

b. Risiko terhadap kemantapan sosial

c. Konsumerisme

d. Hukum, keamanan dan ketertiban

e. Hubungan sosial dan pilihannya

f. Kesehatan
g. Perubahan arti

h. Dampak politik

Dampak Lingkungan: fisik (Melville C. Branch1995)

a. Kimiawi, biologis, partikel, kelembaban

b. Api, gempa, radiasi, ledakan

c. Elektromagnetik

d. Bunyi getaran

e. Dll

Dampak Lingkungan: social, ekonomi, politik, lain-lain

a. pelayanan pendidikan

b. pelayanan social

c. jumlah penduduk

d. budaya

e. dll

Lingkungan alam dapat digambarkan mencakup udara, tanah, cahaya matahari, iklim, flora dan fauna.
Lingkungan binaan mencakup perkotaan, prasarana, ruang terbuka dan unsur bentang kota. Lingkungan
budaya mencakup nilai-nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, moral, seni, hukum, dan sejarah
masyarakat. Lingkungan budaya juga dapat ditinjau dari dua tingkat yang berbeda, yaitu budaya tingkat
“tinggi” seperti teater, gamelan, tarian istana dan sebagai budaya “rakyat” atau budaya populer yang
dapat mencakup kesenian rakyat serta keenian populer, kontemporer, dan ungkapan budaya bangsa.
Tipologi ini akan dimanfaatkan untuk menilai dampak potensial kegiatan pariwisata, meskipun hanya
kerangka awal belum berkembang (Green & Hunter 1993).

B. Pengembangan Pariwisata Alam yang Berwawasan Lingkungan

Pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam
tersebut adalah sesuai dengan amanat GBHN 1993. Pembangunan kepariwisataan pada pembangunan
jangka pannjang II sekarag ini akan lebih diarahkan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan
masyarakat, menciptakan lapangan kerja serta mendorong kegiatan ekonomi yang terkait dengan
pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan keindahan dan kekayaan alam Indonesia yang
beraneka ragam. Pengembangan wisata alam selain dapat meningkatkan devisa bagi Negara juga
memberikan lapangan kerja baru dan memberikan penghasilan tambahan (insentif) bagi masyarakat
disekitar lokasi objek wisata tersebut. Pada umumnya golongan masyarakat ini adalah masyarakat yang
mempunyai penghasilan rendah karena terbatasnya sarana dan prasarana serta jenis pekerjaan yang
dilakukan (nana supriana 1997)

Kegiatan pariwisata menimbulkan dampak negative, baik terhadap objek wisata alam maupun
lingkungan social budaya sekitar. Dampak negative terhadap alam biasanya terjadi karena perencanaan
pengelolaan objek wisata alam yang kurang baik, misalnya perencanan yang tidak memperhatikan daya
dukung liungkungan dan kurangnya kesadaran serta pendidikan masyarakat dan wisatawan terhadap
kelestaraian lingkungan.

Dalam pengembangan pareiwisata alam, factor lingkungan hidup merupakan sumber daya utama yang
dikembangkan dan dimanfaatkan untuk menarik wisatawan, yang dalam pemanfaatannya dituntut
untuk meningkatkian kesejahteraan masyarakat sekitar objek wisata alam. Dengan demikian, factor
lingkungan hidup bagi objek dan daya tarik wisata pada sumber daya alam hutan merupakan salah satu
modal utama dalam pengembangan pariwisata alam. Lebih jauh lagi pariwisata dapat dikatakan bahwa
produk pariwisata alam bukanlah hanya dalam bentuk pelayanan yang diberikan oleh industry
pariwistaa tetapi juga suatu lingkungan alami yang menyeluruh. Oleh karena itu tidak berlebihan juga
kalau dikatakan bahwa pengemnamhan pariwisata alam dikawasan pelestarianalam, kawasan suaka
alam dan kawasan hutan lain diharapkan akan mampu menjadi alternative bagi keberhasilan
pembangunan nasional (nana supriatna 1997).

Penyelenggaraan pengusahaan pariwiasata alam dilaksanakan dengan memperhatikan:

1. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya

2. Kemampuan untuk mendorong dan meningkatkan perkembangan kehidupan ekonomi social budaya

3. Nilai-nilai agama, adat istiadat seta pandangan dan nilali nilai yang hidup dalam masyarakat

4. Kelestarian budaya dan mutu lngkngan

5. Keamanan dan ketertiban masyarakat

Pengaturan pengusahaan pariwisata berdasar kepada pembangunan dan pengemnbangan yang


berwawasan lingkungan atau ramah terhadap lingkungan dengan ketentuan bahwa pemanfaatan hanya
terbatas pada zona pemanfaatan di dalam taman nasional atau blok pemanfaatan tamana wisata alam
dan tahura serta pemanfaatan terbatas pada kawasan konservasi lainnya. Pengembangan wisata alam
sebaiknya perlu mempertimbangkan aspek daya dukung lingkungan alam, binaan dan social baik dari
segi potensial yang dap[at dimanfaatkan, maupun dari segi keterbatasan –keterbatasan aspek daya
dukung lingkungan alam serta binaan tersebut. Proses ini merupakan suatu usaha dalam merealisasikan
konsep pengembangan pariwisata alam yang berwawasan lingkungan sebagai suatu bahan pemikiran
dalam menyerasikan pembangunan pariwisata dengan konservasi sumber daya alam yang akan semakin
kompleks dimasa yang akandatang.

C. Kebijakan dan Strategi

Pengembangan pariwisata alam merupakan bagian dari pemanfaatan jasa pengembangan sumber daya
alam dan pembangunan nasional pada umumnya. Oleh karena itu, penyelenggaraannya harus mampu
memberikan kontribusi terhadap perekonomian dalam arti luas merangsang pembangunan disektor-
seor lainnya. Disamping itu, pengembangan pariwisata alam harus mampu menciptakan landasan kerja
yang kokoh, pengerahan yang tepat menuju sasaran dan mengembangkan kesempatan secara merata
bagi kepentingan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan, mendapat kesempatan kerja, meningkatkan
pendapatan, serta menunjang meningkatnya pendapatan devisa Negara.

Dalam menghadapi perkembangan pada era pembangunan jangka panjang kedua yang dicirikan oleh
keadaan, tingkat pendapatan masyarakat yang lebih baik, berkembangnya struktur perekonomian
didaerah-daerah perkotaan dan semakin terbatasmnya lahan terbuka alami serta kepadatan penduduk
yang tinggi, menyebabkan permintaan akan jasa lingkungan yang dihasilkan oleh ekosistem hutan,
khususnya jasa rekreasi yang menjadi kenyamanan, kebugraan dan kesehatan, akan semakin meningkat.

Peningkatan upaya pelestarian objek dan daya tark wisata alam berupa kawasan hutan beserta
kekayaan hayati dan keindahan alamnya dan pemanfaatan yang optimal bagi kepentingan berbagai
pihak dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat serta diprlukan suatu
strategi dan program peengembangan objek dan daya tarik wisata alam.

Berkembangnya objek wisata alam dikelola dengan baik akan mampu meningkatkan kontribusi
pembangunan sub sector hutan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya hutan secara multi guna
berdasarkan prinsip kelestarian, bagi kesejahteraan masyarakat material dan spirual melalui
penyediaan jasa rekreasi dan pengusahaan objek daya tarik wisata alam.

1. Kawasan Pelestarian Alam sebagai Objek Daya Tarik Wisata Alam

Kawasan pelestarian alam adalaah kawasan dengan cirri khusus tertentu baik didarat maupun dioerairan
yang mempunyai fungsi perlindungan system penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Potensi yang dimiliki kawasan hutan;

a. Keanekaragamn jenis flora

b. Keanekaragaman jenis fauna

c. Keanekaragaman jenis biota laut

d. Keindahan bentang alam, gejala dan fenomena alam


e. Peninggalan sejarah dan peninggalan sejarah

2. Strategi Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata Alam

Pengembangan potensi objek daya tarik wisata alam dikawasan hutan untuk menunjang tujuan
pembangunan nasional khusus pengembangan pariwisata lam melalui peningkatan pendapatan devisa
sebagai bagai bagaian kontribusi pembangunan mencakup aspek aspek

a. Aspek perencanaan pembangunan

b. Aspek kelembagaan

c. Aspek sarana prasaran, infrastruktur

d. Aspek pengusaha pariwisata alam

e. Aspek promosi dan pemasaran

f. Aspek pengelolaan kawasan

g. Aspek sosial budaya dan social ekonomi

h. Aspek penelitian pengembangan

i. Aspek pendaan

3. Program Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata Alam di Kawasan Hutan

Untuk mewudkan pembangunan kehutanan khususnya yang berkaitan dengan pengembangan objek
daya tarik wisata alam dikawasan hutan, kebijaksanaan pemerintah yang dilaksanakan melipui kegiatan
kegiatan:

a. Inventarisasi potensi, pengembangan dan pemanfaatan objek dan daya tarik wisata alam (ODTWA)

b. Evaluasi dan penyempurnaan kelembagaan pengelolaan ODTWA

c. Pengembangan dan pemanfaatan system pengelolaan ODTWA

d. Pengembangan sitem perencanaan ODTWA

e. Penelitian dan pengembangan manfaat ODTWA

f. Pengembangan sraana dan prasaraana dan infrastruktur ODTWA

g. Perencanaan dan penataan ODTWA

h. Pengembangan pengusahaan pariwisata alam


i. Pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan latihan bagi pengelolaan dan
kepariwisataan

D. Peluang Ekonomi dalam Pengembangna Pariwisata Alam

Pengembangan industry pariwisata telah dimulai sejak terbitnya keputusan presiden no 15 tahun 1983
tentang kebijaksanaan pervisaan, keijakan peningkatan ketrampilan dam pelayanan wisata.
Kebijaksanaan ini diikuti oleh paket kebijaksanaan lainnya baik langsung maupun tidak langsung
memberikan dampak terhadap terhadap usaha pengembangan industry pariwisata dari segi ekonomi,
pariwisata alam menciptakan lapangan pekerjaan di daerah-daerah terpencil.

Dibandingkan dengan pariwisata tradisional , pariwisata alam relative membutuhkan investasi yanglebih
besar untuk pembangunan sarana dan prasarana oleh sector pemerintah. Untuk itu diperlukan suatu
evaluasi yang teliti terhadap kegiatan pariwisata alam. Banyak pendapat bahwa pariwisata alam dalam
bentuk ektorisme belum berhasil sebagai alat dalam upaya konservasi maupun dalam mengembangkan
perekonomian.

a. Pendapatan dan Permintaan

Pengelolaan kawasan wisata alam banyak menggunakan pendapatan dari pariwisata sebagai
emekanisme pengembanlian biaya pengelolaan pengunjung dan pelestarian alam atau program
pengembangan masyarakat , namun secara umum pendapatan hasil kegiatan pariwisata alam belum
tercapai secara optimal.

Kajian tentang tingkat pemulihan biaya perlu dipertimbangkan untuk mengetahui biaya yng dapat
menutupi biaya investasi pengembangan pariwisata alam, pengeluaran investasi pembangunan
pariwisata alam dan operasionalnya dan juga harus menutupi biaya tidak langsung akibat dampak
negative kegiatan terhadap masyarakat (social cost), yang mana biaya tersebut sulit dikuantitas.

b. Kesempatan Kerja dan Usaha Bagi Masyarakat

Dengan terbukanya berbagai kesempatan usaha tersebut diharapka terjadinya interaksi posiif antara
masyarakat dan objek wisata alam, selanjutnya akan menimbulkan rasa ikut memiliki dan pada
gilirannya akan terwujud dalam bentuk pertisipasi langsung maupun tak langsung dalam kegiatan
pariwisata misalnya pengamanan kawasan, ketertiban dan kebersihan kawasan, penyediaan sarana
termasuk kebuthan akomodasi (homestay).

c. Pengusaha Pariwisata Alam

Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah dalam meningkatan devisa Negara, peluang pengembangan
pariwisata alam masih diperlukan peningkatan pelayanan dan diverifikasi usaha yang menghasilakan
nilai tambah baik dari segi mutu penikmat objek maupun pelayanan, sehingga dapat memenuhi
permintaan jasa wisata alam baik dari dalam negeri maupun luar negri.
d. Penerimaan Negara

Kegiatan pariwisata alam secara rospektif cukup potensial memberikan andil dalam penerimaan Negara
bai langsung maupun tak langsung melalui pengeluaran wisatawan baik wisatawan nusantara maupun
mancanegara.

E. Kesimpulan

Pengembangan pariwisata seharusnya selain berpihak kepada wisatawan tetapi juga berpihak kepada
masyarakat tuan rumah. Hubungan antara wisatawan dengan masyarakat tuan rumah juga tidak hanya
enuntut kesadarwisatawan tetapi juga merupakan kode etik wisatawan. Untuk mencapai sasaran yang
tinggi hendaknya tiedak menghalalkan segala cara dan mengeksploitasi sumber daya wisata. Masyarakat
tuan rumah menjadi sangat terancam karena kepemilikan lahan telah berpindah tahanan dan
kepemilikan lahan tersebut merupakan acard yaitu modal dan kekuasaan.

Hendaknya pihak-pihak yang berpeluang dan berkepentingan menyadari bahwa tidak semua masyarakat
tertarik dan berminat untuk mengembangkan pariwisata. Sikap dan keterlibatan masyarakat merupakan
kunci keberhasilan perkembangan pariwisata. Seharusnya pengikutsertaan masyarakat dalam
pengembangannya dilakukan sejak dini, karena jika tanpa daya dukung walaupun jumlahna wisatawan
yang besar justru akan menimbulkan biaya lingkungan. Kepada pihak yang berkepentingan dan
berpeluang seharusnya memperhatikan dampak-dampak positif dan khususnya dampak negative bagi
lingkungan disekitar wisata alam.

B. SOAL

19. perhatikan pernyataan-pernyataan berikut

(1) membangun rumah di bantaran sungai

(2) menggunakan bom saat mencari ikan

(3) menggunakan teknologi ramah lingkungan

(4) membuang sampah sembarangan

(5) penerapan sistem tebang pilih

Tindakan yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan ditunjukkan angka ...

(1) dan (2)

(1) dan (3)

(2) dan (3)


(3) dan (5)

(4) dan (5)

Jawaban : D. (3) dan (5)

A. MATERI

Ketahanan Pangan

Pengertian Ketahanan Pangan

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk
memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27
UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996). Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya UU No.
7/1996 tentang Pangan. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai
arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan pangan yang lebih kecil
dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan
politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat
membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional.

Bagi Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini merupakan makanan
pokok utama. Pengalaman telah membuktikan kepada kita bahwa gangguan pada ketahanan pangan
seperti meroketnya kenaikan harga beras pada waktu krisis ekonomi 1997/1998, yang berkembang
menjadi krisis multidimensi, telah memicu kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas ekonomi
dan stabilitas Nasional.

Nilai strategis beras juga disebabkan karena beras adalah makanan pokok paling penting. Industri
perberasan memiliki pengaruh yang besar dalam bidang ekonomi (dalam hal penyerapan tenaga kerja,
pertumbuhan dan dinamika ekonomi perdesaan, sebagai wage good), lingkungan (menjaga tata guna air
dan kebersihan udara) dan sosial politik (sebagai perekat bangsa, mewujudkan ketertiban dan
keamanan). Beras juga merupakan sumber utama pemenuhan gizi yang meliputi kalori, protein, lemak
dan vitamin.

Dengan pertimbangan pentingnya beras tersebut, Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan
ketahanan pangan terutama yang bersumber dari peningkatan produksi dalam negeri. Pertimbangan
tersebut menjadi semakin penting bagi Indonesia karena jumlah penduduknya semakin besar dengan
sebaran populasi yang luas dan cakupan geografis yang tersebar. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
penduduknya, Indonesia memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar, yang
memenuhi kecukupan konsumsi maupun stok nasional yang cukup sesuai persyaratan operasional
logistik yang luas dan tersebar. Indonesia harus menjaga ketahanan pangannya.

Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan. Disebutkan dalam UU
tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah "kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan".

UU Pangan bukan hanya berbicara tentang ketahanan pangan, namun juga memperjelas dan
memperkuat pencapaian ketahanan pangan dengan mewujudkan kedaulatan pangan (food soveregnity)
dengan kemandirian pangan (food resilience) serta keamanan pangan (food safety). "Kedaulatan Pangan
adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak
atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan
yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal".

"Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang
beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup
sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,
ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat". "Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi".

Definisi ketahanan pangan dalam UU No 18 tahun 2012 diatas merupakan penyempurnaan dan
"pengkayaan cakupan" dari definisi dalam UU No 7 tahun 1996 yang memasukkan "perorangan" dan
"sesuai keyakinan agama" serta "budaya" bangsa. Definisi UU No 18 tahun 2012 secara substantif
sejalan dengan definisi ketahanan pangan dari FAO yang menyatakan bahwa ketahanan pangan sebagai
suatu kondisi dimana setiap orang sepanjang waktu, baik fisik maupun ekonomi, memiliki akses
terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari sesuai
preferensinya.

Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi kritis ini
bahkan dapat membahayakan stabilisasi nasional yang dapat meruntuhkan Pemerintah yang sedang
berkuasa. Pengalaman telah membuktikan kepada kita bahwa gangguan pada ketahanan seperti
kenaikan harga beras pada waktu krisis moneter, dapat memicu kerawanan sosial yang membahayakan
stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional. Untuk itulah, tidak salah apabila Pemerintah selalu berupaya
untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat, baik dari produksi dalam negeri maupun
dengan tambahan impor. Pemenuhan kebutuhan pangan dan menjaga ketahanan pangan menjadi
semakin penting bagi Indonesia karena jumlah penduduknya sangat besar dengan cakupan geografis
yang luas dan tersebar. Indonesia memerlukan pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar, yang
memenuhi kriteria konsumsi maupun logistik; yang mudah diakses oleh setiap orang; dan diyakini
bahwa esok masih ada pangan buat rakyat.

Ketahanan pangan kita tidak lepas dari sifat produksi komoditi pangan itu sendiri yang musiman dan
berfluktuasi karena sangat mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca. Perilaku produksi yang sangat
dipengaruhi iklim tersebut sangat mempengaruhi ketersediaan pangan nasional. Kalau perilaku produksi
yang rentan terhadap perubahan iklim tersebut tidak dilengkapi dengan kebijakan pangan yang tangguh
maka akan sangat merugikan, baik untuk produsen maupun konsumen, khususnya produsen berskala
produksi kecil dan konsumen berpendapatan rendah. Karakteristik komoditi pangan yang mudah rusak,
lahan produksi petani yang terbatas; sarana dan prasarana pendukung pertanian yang kurang memadai
dan lemahnya penanganan panen dan pasca panen mendorong Pemerintah untuk melakukan intervensi
dengan mewujudkan kebijakan ketahanan pangan.

Permasalahan yang muncul lainnya di dalam distribusi. Stok pangan yang tersedia sebagian besar di
daerah produksi harus didistribusikan antar daerah/antar pulau. Namun tidak jarang sarana dan
prasaran distribusi masih terbatas dan kadang lebih mahal daripada distribusi dari luar negeri (kasus
pengiriman sapi dari Nusa Tenggara ke Jakarta yang lebih mahal daripada dari Australia ke Jakarta; atau
biaya pengiriman beras dari Surabaya ke Medan yang lebih mahal dari pada pengiriman dari Vietnam ke
Jakarta).

Dari sisi tataniaga, sudah menjadi rahasia umum akan panjangnya rantai pasokan yang mengakibatkan
perbedaan harga tingkat produsen dan konsumen yang cukup besar dengan penguasaan perdagangan
pangan pada kelompok tertentu (monopoli, kartel dan oligopoli). Sedangkan dari sisi konsumsi, pangan
merupakan pengeluaran terbesar bagi rumah tangga (di atas 50% dari jumlah pengeluaran). Yang
disayangkan adalah fenomena substitusi pangan pokok dari pangan lokal ke bahan pangan impor.

Dengan pertimbangan permasalahan pangan tersebut di atas maka kebijaksanaan pangan nasional
harus dapat mengakomodasikan dan menyeimbangkan antara aspek penawaran/produksi dan
permintaan. Pengelolaan kedua aspek tersebut harus mampu mewujudkan ketahanan pangan nasional
yang tangguh menghadapi segala gejolak. Pengelolaannya harus dilakukan dengan optimal mengingat
kedua aspek tersebut dapat tidak sejalan atau bertolak belakang. (@2014)

B. SOAL

20. Suatu wilayah memiliki curah hujan rendah, banyak semak belukar dan didominasi bukit
kapur, cocok untuk tanaman pangan yaitu ...

A. Jagung

B. Padi

C. Singkong

D. Sagu

E. Ubi

Jawaban : D. Sagu.

A. MATERI

21. BAHAN INDUSTRI


1. Pengertian
Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris:
industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya
sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-
usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah
pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan
industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
2. Potensi & Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Bahan Industri
1. Potensi Geografis untuk Penyedia Bahan Baku
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui
system jalur pegunungan muda yang aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan
barang barang tambang. Selain barang tambang potensi alam Indonesia yang dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri berasal dari:
o Hasil pertanian
Dengan keadaan tanah yang subur dan beriklim tropis, tanah di Indonesia dapat ditanami
berbagai macam tanaman. Oleh karena itu, tak heran jika tanah di Indonesia dijadikan
penanaman untuk bahan baku industry seperti: kedelai, kacang tanah dsb.
o Perkebunan
Di Indonesia yang kaya akan alam dan SDA ini, juga terdapat perkebunan-perkebunan yang
dijadikan bahan baku industry, antara lain: tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh,
cengkih, kapas, cokelat, lada, dan tembakau.
o Hasil hutan
Indonesia memiliki 4 macam hutan, yaitu : hutan hujan tropis, hutan musim, hutan bakau dan
savanna. Tak heran, jika Indonesia juga memanfaatkan hasil hutan sebagai bahan baku
industry, seperti: kayu, rotan, damar dsb.
o Barang tambang
Tak hanya pertanian, perkebunan dan hasil pertanian saja, Indonesia juga memanfaatkan
barang tambang untuk bahan baku industri, seperti: minyak bumi, batu bara, timah putih, bijih
bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih mangan, bijih besi, emas, fosfat, belerang, batu
gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin, yodium, asbes, tanah liat,
tanah tras dsb.

B. SOAL

21. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, daerah yang cocok untuk industri gerabah adalah....
1, mudah ekspor keluar negeri

2, dekat dengan konsumen dan pasar

3, dekat dengan bahan baku

4, dekat dengan tempat pengolahan

5, menghindari pencemaran
Jawaban: C. 3, dekat dengan bahan baku

A. MATERI

Potensi & Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Energi Baru & Terbarukan
Energi terbarukan (renewable energy) merupakan sumber energi alam yang dapat langsung
dimanfaatkan dengan bebas. Selain itu, ketersediaan energi terbarukan ini tak terbatas dan bisa
dimanfaatkan secara terus menerus.
1. Angin
Angin sendiri seringkali dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin, khususnya di negara
dengan intensitas angin sangat banyak. Angin ini nantinya akan mendorong turbun dari
kincir angin yang bisa menghasilkan energi listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di
Indonesia telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas
di Bantul, Yogyakarta.
2. Matahari
Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan
panas yang dipancarkan matahari. Sumber energi panas dari matahari juga banyak
digunakan untuk berbagai macam aktivitas, seperti fotosintesis buatan, listrik tenaga surya,
menjemur pakaian dan lain sebagainya. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di
Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor
Barat (NTT)
3. Air Laut Pasang
Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari
tekanan naik turunnya gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak
diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut.
Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia.
Pemanfaatan air laut pasang atau gelombang dari air laut ini kian dijadikan sebagai sumber
energi terbarukan untuk menghasilkan listrik.
4. Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal
(panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup
ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih
terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng
tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia antara
lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa
Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
5. Tumbuhan
Produk yang dihasilkan dari tanaman atau tumbuhan ini sebenarnya bisa diolah untuk
kebutuhan produk yang lain, misalnya kertas, kayu bakar hingga produk lainnya yang bisa
dimanfaatkan. Akan tetapi, kekurangan dari energi terbarukan ini adalah bisa mengakibatkan
beragam bencana alam apabila digunakan secara terus menerus tetapi tidak diimbangi
dengan pelestarian tumbuhan tersebut.
6. Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar (baik
padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah
tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang
memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).
7. Air
Selain air laut pasang, energi air juga energi alternatif yang dapat digunakan sebagai
pengganti bahan bakar fosil. Sumber energi yang satu ini didapatkan dengan memanfaatkan
energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh air Di Indonesia sendiri sudah terdapat
puluhan PLTA untuk menghemat sumber daya tak terbarukan.
8. Biomassa
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal
dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar
kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM
Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.
B. SOAL

Perhatikan peta Pulau Jawa di bawah ini!

Lokasi bertanda X dan Y seperti gambar merupakan lokasi pembangunan energi alternatif ....
tenaga uap dan tenaga diesel

tenaga air dan tenaga diesel

tenaga panas bumi dan tenaga nuklir

tenaga nuklir dan tenaga air

tenaga panas bumi dan tenaga uap

Jawaban: C. tenaga panas bumi dan tenaga nuklir

A. MATERI

23. Budaya Nasional


1. Pengertian Budaya Nasional
Budaya nasional adalah budaya yang diakui sebagai identitas nasional. Budaya nasional dibentuk
oleh unsur-unsur budaya lokal. Jadi budaya nasional gabungan dari budaya lokal (budaya
daerah) yang ada di suatu negara.

Unsur Budaya Nasional

No Unsur Universal Unsur khusus

• Bahasa Indonesia
1. Bahasa
• Bahasa daerah

• Arsitektur tradisional
Teknologi
• Teknologi pertanian dan kelautan

• Ideologi pancasila
• Organisasi masyarakat
Organisasi sosial
• Adat istiadat
• Wawasan Nusantara
• Lambang Negara
• Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
• Lagu kebangsaan
• Pengetahuan sistem bercocok
tanam
Sistem Pengetahuan
• Pengetahuan pengobatan
tradisional
• Pengetahuan astronomi
• Seni tari
• Seni musik
Kesenian • Seni ukir
• Seni patung
• Seni drama dan lain-lain

B. SOAL.

Faktor fisik yang memengaruhi pembentukan budaya masyarakat adalah ...

A. topografi, keadaan geografis, dan lingkungan tempat tinggal

B. pergaulan antar bangsa, topografi, dan adat istiadat

C. lingkungan fisik, adat istiadat, dan kondisi alam

D. pengaruh religi, lingkungan tempat tinggal, dan kepercayaan

E. adat istiadat masyarakat, keturunan, dan kondisi geografis

Jawaban : A. topografi, keadaan geografis, dan lingkungan tempat tinggal

A. MATERI

MOBILITAS PENDUDUK

Secara garis besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas
horizontal.

Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status sosial.
Contohnya, seorang buruh tani yang berganti pekerjaan menjadi pedagang termasuk gejala
perubahan status sosial. Begitu pula, seorang dokter gigi beralih pekerjaan menjadi seorang aktor
film juga termasuk mobilitas vertikal.

Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah semua gerakan penduduk yang melintas batas wilayah tertentu dalam
periode waktu tertentu. Batas wilayah yang umumnya adalah batas adminitrasi, seperti provinsi,
kabupaten, kecamatan, kelurahan. Mobilitas horizontal dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas
permanen dan mobilitas nonpermanen.

Mobilitas Permanen atau Migrasi


Mobilitas permanen atau migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah
lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. Mobilitas permanen secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua, yaitumigrasi internasional dam migrasi dalam negeri.

Migrasi Internasional, Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke
negara lain. Perhatian para analis demografi cukup besar pada migrasi internasional. Hal itu
dikarenakan selain datanya lebih lengkap juga karena sering menimbulkan ketegangan sosial.
Akhirnya, terjadi pertentangan antara orang-orang dengan latar belakang kebudayaan dan bahasa
yang berbeda. Migrasi internasional merupakan masalah politik pada tingkat nasional.
Contohnya, seseorang yang melintasi perbatasan negara dapat melakukan dengan ikut
perpindahan massal (perpindahan penduduk dengan curu etnis atau sosial). Selain itu, dapat juga
dilakukan sebagai pribadi dan anggota keluarga kecil. Sebab-sebab terjadinya perpindahan
secara paksa, dan mengungsi. Pada rentang waktu tahun 1953-1960 terjadi karena ketegangan
politik antara negara yang satu dengan yang lain. Di bebepara negara terjadi arus migrasi yang
tinggi.

Migrasi Emigrasi, internasional dibedakan menjadi tiga, yaitu imigrasi dan remigrasi.

Emigrasi, merupakan suatu kejadian keluaranya penduduk dari suatu negara menuju ke negara
yang lain dengan tujuan untuk menetap (bermukim) di negara yang dituju tersebut. Penduduk
yang melakukan emigrasi disebut emigrasi.

Imigrasi, merupakan masuknya penduduk ke suatu negara yang berasal dari negara yang lain
dengan tujuan untuj bermukim (menetap) di negara yang didatangi. Penduduk yang melakukan
imigran disebut dengan imigran. Contohnya, orang (penduduk) Thailand pindah ke Indonesia.

Remigrasi (Repatriasi), merupakan perpindahan penduduk untuk kembali lagi ke tempat asal
(tanah airnya). Contohnya, orang Indonesia yang sejak tahun 1980 bermukim di Malaysia pada
tahun 2000 kembali lagi untuk pulang dan menetap selamanya di Indonesia.

Migrasi Dalam Negeri (Migrasi Nasional)

Migrasi nasional adalah suatu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu
wilayah negara. Pola migrasi dalam negeri (nasional) adalah sebagai berikut.

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya menuju ke
daerah yang lebih jarang penduduknya dalam satu wilayah negara.

Urbanisasi, merupakan suatu perpindahan penduduk dari desa ke kota besar atau kota kecil ke
kota besar.
Ruralisasi, merupakan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa. Rulasisasi biasanya
terjadi karena kesempatan kerja di kota sangat sempit

Migrasi penduduk dalam negeri menyebabkan perpidahan penduduk secara besar-besaran


baik di negara maju maupun negara berkembang. Perpindahan penduduk dari desa ke kota
merupakan komponen utama dari migrasi dalam negeri sehingga dianggap sebagai satu
bagian utama dari migrasi dalam negeri sehingga dianggap sebagai satu bagian dari proses
modernisasi yang tidak dapat dipisahkan. Jenis migrasi dalam negeri yang menarik untuk
dibahas adalah transmigrasi. Hal ini disebabkan masalah transmigrasi khususnya di Indonesia
merupakan bagian penting dalam era pembangunan.

Evakuasi
selain imigrasi internasional dan migrasi nasional, ada jenis perpidahan penduduk lain suatu
negara ke negara lain atau daerah satu ke daerah lain untuk menghindari suatu bahaya yang
mengancam (peperangan, bencana alam, atau wabah penyakit). Contohnya sebagai berikut.

Perpindahan penduduk sekitar lereng gunung Merapi menuju ke kawasan-kawasan sekitarnya


guna menghindari dampak letusan gunung merapi.

Perpindahan penduduk Irak k Yordania akibat peperangan.

Mobilitas Nonpermanen
Mobilitas Nonpermanen merupakan gerakan penduduk dari satu wilayah satu ke wilayah lain
dengan tidak ada niat untuk menetap di daerah tujuan. Mobilitas nonpermanen disebut juga
dengan sirkulasi. Dan beberapa hasil penelitian mobilitas penduduk yang dilakukan di Jawa oleh
suharso(1976). Hugo (1975), Koenjaraningrat (1957), dan Matras (1978), ditemukan bahwa
mobilitas penduduk nonpermanen lebih banyak terjadi daripada mobilitas penduduk permanen.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk sirkuler lebih banyak terjadi
daripada mobilitas permanen. Hal ini disebabkan, antara lain faktor sentrifugal dan sentripetal;
perbaikan darana transportasi serta kesempatan kerja di sektor informal lebih besar dibanding
sekitar formal.

Faktor Sentrifugal dan Sentripetal, Kekuatan sentrifugal adalah kekuatan yang terdapat di suatu
wilayah yang mendorong penduduk untuk meinggalkan daerahnya. Sementara itu, kekuatan
sentripetal adalah kekuatan yang mengikat penduduk untuk tetap tinggal di daerahnya. Kedua
kekuasaan ini tarik-menarik. Kurangnya kesempatan kerja di bidang pertanian, nonpertanian, dan
terbatasnya fasilitas pendidikan yang ada mendorong orang untuk pergi ke daerah yang tersedia
fasilitas yang lebih lengkap. Hal-hal yang mengikat penduduk untuk tetap tinggal didesa, antara
lain sebagai berikut.

Jalinan persaudaraan dan kekeluargaan di antara warga desa yang sangat erat.

Adanya sistem gotong-royong yang kuat di pedesaan.

Penduduk sangat erat dengan tanah pertaniannya.


Warga desa terikat pada desa tempat mereka tinggal.

Adanya kekuatan yang terik-menarik tersebut mengakibatkan penduduk yang bersangkutan


melaksanakan mobilitas sirkuler. Mobilitas sirkuler, yaitu meinggalkan daerah tempat tinggalnya
untuk memperbaiki perekonomiannya tanpa mempunyai tujuan menetap di daerah tujuan.

Perbaikan Sarana Transportasi, Dorongan untuk melaksanakan mobilitas sirkuler dipengaruhi


oleh adanya perbaikan sarana transportasi yang menghubungi antardesa dan kota. Sebelumnya,
penduduk desar yang bekerja di kota terpaksa mondok di kota, tetapi setelah jalan-jalan
diperbaiki dan banyaknya kendaraan umum, mereka mejadi penglaju (malaju; pagi berangkat ke
kota sore pulang ke desa).

Kesempatan kerja di sektor imformal lebih besar dibanding sektor formal. Proses urbaniasai di
indonesia tidak diikuti oleh perlunya lapangan pekerjaan dengan urpa rendah tidak menentu.
Kecil pendapatan migran dari desa yang bekerja di kota dan tingginya biaya hidup di kota,
tidaklah mungkin bagi merka untuk betempat bersama keluarganya di kota. Hal ini yang
menyebabkan menjadi pengalaju.

Pengertian Ketenagakerjaan
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Secara garis besar penduduk
suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia
kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Bagaimana dengan
penduduk yang berumur kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun? Tentu saja mereka tidak
termasuk kelompok tenaga kerja.

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi setiap negara. Tanpa
adanya tenaga kerja, faktor produksi alam dan faktor produksi modal tidak dapat digunakan
secara optimal. Tenaga kerja dibagi atas kelompok angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

Pemerintah terus mengupayakan peningkatan mutu tenaga kerja dengan cara membekali
masyarakat dengan keterampilan sehingga dapat memasuki lapangan pekerjaan sesuai yang
dikehendaki. Bahkan, pemerintah sangat mengharapkan agar masyarakat mampu menciptakan
lapangan kerja sendiri dengan memanfaatkan peluang yang ada atau membuka kesempatan kerja.
Kesempatan kerja mempunyai dua pengertian, yaitu:

dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja yang mempunyai
kesempatan untuk bekerja,

dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor produksi yang mungkin
dapat ikut dalam proses produksi.

Klasifikasi Ketenagakerjaan
Pada dasarnya ketenagakerjaan dapat diklasifikasikan minimal menjadi tiga macam yakni tenaga
kerja terdidik (skill labour), tenaga kerja terlatih (trainer labour), tenaga kerja tidak terlatih
(unskill labour).
1. Tenaga kerja terdidik (skill labour)

Tenaga kerja terdidik (skill labour) adalah tenaga kerja yang pernah memperoleh pendidikan
formal dalam bidang tertentu tetapi mereka belum pernah dilatih dalam bidang tersebut. Tenaga
kerja terdidik ini diidentikkan dengan tenaga kerja yang belum berpengalaman. Keuntungan di
dalam memilih tenaga kerja yang belum berpengalaman ini antara lain:

Tenaga kerja yang belum berpengalaman relatif lebih murah harganya karena tidak mempunyai
kekuatan posisi tawar yang tinggi terhadap balas jasa atau upah yang diinginkan.

Tenaga kerja yang belum berpengalaman relatif banyak tersedia di masyarakat sehingga
perusahaan akan lebih leluasa memilih tenaga kerja yang dianggap memenuhi persyaratan dan
berpotensi untuk bisa ikut memajukan perusahaan.

Tenaga kerja yang belum berpengalaman lebih mudah untuk dibentuk dan diarahkan sesuai
dengan tujuan perusahaan.

Sedangkan kelemahannya adalah:

Perusahaan harus merencanakan membuat program pelatihan tertentu kepada tenaga kerja yang
belum berpengalaman agar benar-benar terampil dan menguasai di bidangnya.

Perusahaan harus rela mengeluarkan sejumlah uang guna membiayai jalannya program pelatihan
yang telah direncanakan.

Untuk menjadikan tenaga kerja terdidik menjadi terlatih memerlukan proses waktu yang lama
sehingga hasil yang dicapai oleh perusahaan tentu tidak seperti ketika merekrut tenaga kerja
terlatih.

2. Tenaga kerja Terlatih (trained labour)

Yang dimaksud tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang telah bekerja dan pernah
mengikuti latihan sesuai dengan bidangnya, misalnya seorang yang telah menamatkan studinya
dalam bidang akuntansi, maka mereka dapat digolongkan sebagai tenaga kerja terlatih. Tenaga
kerja terlatih ini dapat disamakan dengan tenaga kerja yang sudah berpengalaman.

Keuntungan dalam memilih tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini antara lain:

Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai tingkat produktivitas tinggi sehingga dapat
secara langsung memberikan sumbangan yang besar bagi perusahaan.

Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini tidak memerlukan pelatihan khusus dan hanya
memerlukan penyesuaian-penyesuaian tertentu sehingga perusahaan tidak perlu membuat
program pelatihan seperti yang terjadi pada tenaga kerja yang belum berpengalaman.
Sebagai akibatnya perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan khusus bagi
tenaga kerja yang sudah berpengalaman tersebut.

Sedangkan kelemahannya adalah :

Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini pada dasarnya lebih sulit diperoleh atau didapat
karena jumlahnya tidak banyak.

Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai daya tawar tinggi terhadap balas jasa atau
upah yang diinginkan. Dengan demikian untuk mendapatkannya perusahaan harus siap
memberikan imbalan yang cukup besar.

Tenaga kerja yang sudah berpengalaman pada umumnya sudah terbentuk karakternya dan sudah
jadi sehingga jika terjadi ketidaksesuaian dengan keinginan perusahaan biasanya sulit untuk
diarahkan dan dibelokkan

3. Tenaga kerja tidak terlatih (unskill labour)

Yang dimaksud tenaga kerja tidak terlatih adalah tenaga kerja di luar tenaga kerja terdidik dan
juga tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja tidak terlatih ini merupakan bagian terbesar dari seluruh
tenaga kerja yang ada.

Mereka umumnya hanya mengenyam pendidikan formal pada tataran tingkat bawah dan tidak
mempunyai keahlian yang memadai karena memang belum ada pengalaman kerja, sehingga
pekerjaan yang dikerjakannyapun umumnya tidak memerlukan keahlian secara spesifik.
Misalnya seorang pelajar (Tingkat Sekolah Dasar, Tingkat Sekolah Menengah, Tingkat Sekolah
Lanjutan Atas) droup out, maka mereka dapat digolongkan pada tenaga kerja tidak terlatih.

Keuntungan di dalam memilih tenaga kerja yang tidak terlatih antara lain:

Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat murah harganya karena di samping tidak mempunyai
pendidikan formal tingkat tinggi juga keterampilan yang dimiliki tidak ada. Dengan demikian
posisi kekuatan tawar menawar menjadi sangat lemah dibanding dengan tenga kerja terdidik dan
tenaga kerja terlatih.

Tenaga kerja yang tidak terlatih ini paling banyak tersedia di masyarakat, bahkan melebihi dari
kapasitas tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga perusahaan akan sangat leluasa sekali untuk
memilih tenaga kerja yang dianggap benar-benar memenuhi persyaratan dan berkomitmen untuk
ikut mengembangkan perusahaan.

Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat mudah untuk diarahkan sesuai tujuan perusahaan.

Sedangkan kelemahannya adalah :

Tenaga kerja yang tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan perkerjaan yang bersifat umum dan
tidak memerlukan keahlian.
Tenaga kerja tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan pekerjaan yang bersifat rutin dan
umunya tingkat inisiatif daya kreativitasnya rendah sehingga bila terjadi kendala di lapangan
mereka akan merasa kesulitan untuk mencari jalan keluarnya

Tenaga kerja tidak terlatih ini kurang bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, sehingga
perlu pengawasan yang lebih teratur dari pihak perusahaan.

B. SOAL

Pak Ali adalah Warga Negara Indonesia yang telah lama bekerja di Australia. Setelah pensiun
dia akan pulang ke Indonesia. perpindahan penduduk yang dilakukan oleh Pak Ali
dinamakan ...

A. imigrasi

B. urbanisasi

C. ruralisasi

D. komutasi

E. remigrasi

Jawaban : E. Ruralisasi.

A. MATERI

MASALAH KEPENDUDUKAN

Permasalahan Kependudukan di Indonesia


1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
a. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan
karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Manfaat jumlah penduduk yang besar:
 Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
 Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor
4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
 Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan
kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti
masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
 Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta
fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi,
oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah
ini.

b. Pertumbuhan Penduduk Cepat


Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada
kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 %
pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98%
pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun dan periode 2000-2010 sebesar
1,49%.

c. Persebaran Penduduk Tidak Merata


Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten
maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari
seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.
Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun
1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998
menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km2).
Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas
wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari
seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi
jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit.
Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di
luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia.
Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan
demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah
dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan
penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke
waktu.Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang
luas wilayahnya terbatas.Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,
Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan
hidup seperti:
a) Munculnya permukiman liar.
b) Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh
masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
c) Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
d) Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.

2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif


a. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih
tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
 Angka Kematian
 Angka Harapan Hidup
Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka
harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas
kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi
pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi.
Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar
kesehatan.
b. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif
lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat
pendidikan penduduk Indonesia.Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk
mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan
produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas
yang tinggi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi
(sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang
menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan
berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang
pendidikan yang dilakuka oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap
kesejahteraan penduduk.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
 Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu
sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat.
 Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti
jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah
tertampung belajar di sekolah.
 Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak
orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
Dampak yang ditimbulkan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan
adalah :
 Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari
negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar,
tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam
pembangunan.
 Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal
yang baru. Hal ini tampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan
secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat
memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat
jalannya pembangunan.

c. Tingkat Pendapatan(Kemakmuran)yang Rendah


Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis
kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan
kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat
kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran
penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.
Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang
sejahtera.Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli)
masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya.
Bila hasil industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan
mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit
ditingkatkan.Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga
mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah.Bila kemampuan menabung
rendah, pembentukan modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi
tidak lancar.

Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan di Indonesia


1. Upaya mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang besar dan cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada
kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 %
pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98%
pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.Penurunan pertumbuhan penduduk ini
tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga
berencana di seluruh tanah air.
Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga,
demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau
tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.
Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga
dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.Dari uraian di atas jelaslah bahwa
Program Keluarga Berencana mempunyai dua tujuan pokok yaitu:

Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan


peningkatan produksi.

Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.


2. Upaya mengatasi masalah penyebaran penduduk yang tidak merata
Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan
penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.Upaya-upaya tersebut adalah:
a) Pemerataan pembangunan.
b) Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
c) Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program
transmigarasi.Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:
a) Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
b) Peningkatan taraf hidup transmigran.
c) Pengolahan sumber daya alam.
d) Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
e) Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
f) Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
g) Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.

3. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas kesehatan


Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia
yaitu:
a) Melaksanakan program perbaikan gizi.
b) Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi
sarana dan prasarana kesehatan.
c) Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
d) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
e) Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
f) Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
g) Penyediaan air bersih.
h) Pembentukan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),

4. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidikan


Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
a) Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
b) Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
c) Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran
1994/1995.
d) Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di
sekolahnya.
e) Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
f) Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.
g) Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan
ketrampilan.
h) Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
i) Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
j) Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik
pemerintah
k) Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
l) Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah

5. Upaya mengatasi masalah rendahnya tingkat pendapatan penduduk


Masih rendahnya pendapatan perkapita penduduk Indonesia, terutama disebabkan oleh:

Pendapatan/penghasilan negara masih rendah, walaupun Indonesia kaya sumber daya alam tetapi
belum mampu diolah semua untuk peningkatan kesejahteraan penduduk.

Jumlah penduduk yang besar dan pertambahan yang cukup tinggi setiap tahunnya.

Tingkat teknologi penduduk masih rendah sehingga belum mampu mengolah semua sumber
daya alam yang tersedia.

Oleh karena itu upaya menaikan pendapatan perkapita, pemerintah melakukan usaha:
a) Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
b) Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam
yang dimiliki bangsa Indonesia.
c) Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan
peningkatan pendidikan.
d) Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian,
perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
e) Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.
f) Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi,
baik PMDN ataupun PMA.
g) Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak
menyerap tenaga kerja.
h) Penyederhanaan birokrasi dalamperizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum
(jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.

B. SOAL
Perhatikan tabel berikut.
Pernyataan yang tepat sehubungan dengan tabel di atas adalah ...
pertumbuhan penduduk alami di negara maju kecil jika dibanding dengan negara berkembang

pertumbuhan penduduk alami di negara berkembang sebanding dengan negara maju

pertumbuhan penduduk alami di negara berkembang lebih kecil dari negara maju

pertumbuhan penduduk alami di negara berkembang kurang dari

pertumbuhan penduduk alami di negara maju lebih dari 1%

Jawaban: A. pertumbuhan penduduk alami di negara maju kecil jika dibanding dengan negara
berkembang

A. MATERI

A. Tahap Pencegahan dan Mitigasi

Tahap pencegahan dan mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi serta menanggulangi
resiko bencana. Rangkaian upaya yang dilakukan dapat berupa perbaikan dan modifikasi
lingkungan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana.

Tahap pencegahan dan mitigasi bencana dapat dilakukan secara struktural maupun kultural (non
struktural). Secara struktural upaya yang dilakukan untuk mengurangi kerentanan (vulnerability)
terhadap bencana adalah rekayasa teknis bangunan tahan bencana. Sedangkan secara kultural
upaya untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) terhadap bencana adalah dengan cara
mengubah paradigma, meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga terbangun masyarakat
yang tangguh. Mitigasi kultural termasuk di dalamnya adalah membuat masyarakat peduli
terhadap lingkungannya untuk meminimalkan terjadinya bencana.

Kegiatan yang secara umum dapat dilakukan pada tahapan ini adalah:

membuat peta atau denah wilayah yang sangat rawan terhadap bencana

pembuatan alarm bencana

membuat bangunan tahan terhadap bencana tertentu


memberi penyuluhan serta pendidikan yang mendalam terhadap masyarakat yang berada di
wilayah rawan bencana.

B. Tahap Kesiapsiagaan

Tahap kesiapsiagaan dilakukan menjelang sebuah bencana akan terjadi. Pada tahap ini alam
menunjukkan tanda atau signal bahwa bencana akan segera terjadi. Maka pada tahapan ini,
seluruh elemen terutama masyarakat perlu memiliki kesiapan dan selalu siaga untuk menghadapi
bencana tersebut.

Pada tahap ini terdapat proses Renkon yang merupakan singkatan dari Rencana Kontinjensi.
Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi
mungkin juga tidak akan terjadi. Rencana Kontinjensi berarti suatu proses identifikasi dan
penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum tentu tersebut.
Suatu rencana kontinjensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan, jika keadaan yang
diperkirakan tidak terjadi.

Secara umum, kegiatan pada tahap kesiapsiagaan antara lain:

menyusun rencana pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan persediaan dan pelatihan


personil.

menyusun langkah-langkah pencarian dan penyelamatan serta rencana evakuasi untuk daerah
yang mungkin menghadapi risiko dari bencana berulang.

melakukan langkah-langkah kesiapan tersebut dilakukan sebelum peristiwa bencana terjadi dan
ditujukan untuk meminimalkan korban jiwa, gangguan layanan, dan kerusakan saat bencana
terjadi.

C. Tahap Tanggap Darurat

Tahap tanggap darurat dilakukan saat kejadian bencana terjadi. Kegiatan pada tahap tanggap
darurat yang secara umum berlaku pada semua jenis bencana antara lain:

—Menyelamatkan diri dan orang terdekat.


—Jangan panik.
—Untuk bisa menyelamatkan orang lain, anda harus dalam kondisi selamat.
—Lari atau menjauh dari pusat bencana tidak perlu membawa barang-barang apa pun.
Lindungi diri dari benda-benda yang mungkin melukai diri

D.Tahap Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi biasa dilakukan setelah terjadinya bencana. Kegiatan inti
pada tahapan ini adalah:

Bantuan Darurat
—Mendirikan pos komando bantuan

Berkoordinasi dengan Satuan Koordinator Pelaksana Penanggulangan Bencana (SATKORLAK


PBP) dan pemberi bantuan yang lain.

Mendirikan tenda-tenda penampungan, dapur umum, pos kesehatan dan pos koordinasi.

Mendistribusikan obat-obatan, bahan makanan dan pakaian.

Mencari dan menempatkan para korban di tenda atau pos pengungsian.

Membantu petugas medis untuk pengobatan dan mengelompokan korban.

Mencari, mengevakuasi, dan makamkan korban meninggal.

Inventarisasi kerusakan

Pada tahapan ini dilakukan pendataan terhadap berbagai kerusakan yang terjadi, baik bangunan,
fasilitas umum, lahan pertanian, dan sebagainya.

Evaluasi kerusakan

Pada tahapan ini dilakukan pembahasan mengenai kekurangan dan kelebihan dalam
penanggulangan bencana yang telah dilakukan. Perbaikan dalam penanggulangan bencana
diharapkan dapat dicapai pada tahapan ini.

Pemulihan (Recovery)

Pada tahapan ini dilakukan pemulihan atau mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak atau
kacau akibat bencana seperti pada mulanya. Pemulihan ini tidak hanya dilakukan pada
lingkungan fisik saja tetapi korban yang terkena bencana juga diberikan pemulihan baik secara
fisik maupun mental.

Rehabilitasi (Rehabilitation)

Mulai dirancang tata ruang daerah (master plan) idealnya dengan memberi kepercayaan dan
melibatkan seluruh komponen masyarakat utamanya korban bencana. Termasuk dalam kegiatan
ini adalah pemetaan wilayah bencana.

Mulai disusun sistem pengelolaan bencana yang menjadi bagian dari sistem pengelolaan
lingkungan

Pencarian dan penyiapan lahan untuk permukiman tetap

Relokasi korban dari tenda penampungan


Mulai dilakukan perbaikan atau pembangunan rumah korban bencana

Pada tahap ini mulai dilakukan perbaikan fisik fasilitas umum dalam jangka menengah

Mulai dilakukan pelatihan kerja praktis dan diciptakan lapangan kerja

Perbaikan atau pembangunan sekolah, sarana ibadah, perkantoran, rumah sakit dan pasar mulai
dilakukan

Fungsi pos komando mulai dititikberatkan pada kegiatan fasilitasi atau pendampingan.

Rekonstruksi

Kegiatan rekonstruksi dilakukan dengan program jangka menengah dan jangka panjang guna
perbaikan fisik, sosial dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi
yang lebih baik dari sebelumnya

Melanjutkan pemantauan

Wilayah yang pernah mengalami sebuah bencana memiliki kemungkinan besar akan mengalami
kejadian yang sama kembali. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan terus-menerus untuk
meminimalisir dampak bencana tersebut.

B. Si

27. Manfaat Peta Untuk Kehidupan


1. Bidang Pertanian
Pertanian merupakan sektor ekonomi yang penting bagi masyarakat Indonesia. Peta untuk
pertanian menyajikan informasi mengenai aspek-aspek yang memengaruhi aktifitas pertanian.
Aspek yang memengaruhi aktifitas pertanian contohnya jenis tanah, curah hujan, morfologi dan
jenis vegetasi. Setiap aspek tadi dapat dipetakan sebarannya karena itu melalui peta maka dapat
diperoleh informasi lokasi yang tepat untuk lahan pertanian. Contoh peta yang digunakan untuk
analisa faktor-faktor tersebut adalah:
a. Peta Curah Hujan
Air merupakan bagian penting dalam kegiatan pertanian. Melalui peta, kondisi curah hujan dapat
diketahui ketersediaan air pada suatu wilayah. Data ketersediaan air digunakan untuk penentuan
jenis vegetasi pertanian yang sesuai untuk dikembangkan di wilayah tersebut.
b. Peta Jenis Tanah
Setiap jenis tanah memiliki karakteristik berbeda. Setiap karakteristik tanah punya kecocokan
tersendiri dengan jenis vegetasi budidaya yang akan ditanam.
c. Peta Topografi
Peta ini berkaitan dengan kemiringan lereng dan ketinggian tempat. Ketinggian tempat berkaitan
dengan suhu udara yang akan menyesuaikan dengan jenis vegetasi budidaya.
d. Peta Geologi
Berisikan informasi mengenai karakteristik batuan. Informasi tersebut akan digunakan untuk
mengetahui tingkat permeabilitas dan porositas batuan.
2. Bidang Industri
Penentuan lokasi industri dapat menggunakan peta seagai alat bantu analisa. Sebuah indsutri
harus memerhatikan aspek ketersediaan bahan baku, sumber energi, tenaga kerja dan jaringan
transportasi. Oleh karena itu, peta yang dapat digunakan dalam bidang untuk bidang industri
adalah:
a. Peta Sumber Daya Alam, digunakan untuk melihat ketersediaan dan pesebaran sumber daya
alam sebagai bahan baku industri.
b. Peta Jaringan Jalan, untuk mengetahui aksesibilitas suatu lokasi yang berkaitan dengan
kegiatan pemasaran hasil industri.
c. Peta Kepadatan penduduk, berguna untuk sumber data ketersediaan tenaga kerja khususnya
pada jenis industri padat karya.
3. Bidang Transportasi
Transportasi dibutuhkan dalam proses perpindahan barang atau orang. Transportasi meliputi
jalur darat, air dan udara. Peta yang digunakan pada bidang transportasi diantaranya peta
jaringan jalan, rel kereta, rute udara dan pelayaran.
4. Bidang Kebencanaan
Bencana alam dapat merugikan banyak orang sehingga perlu adanya mitigasi yang baik. Salah
satu cara preventif dala mengatasi bencana adalah membuat peta zonasi daerah rawan bencana.
Dengan memerlihatkan peta daerah rawan bencana di lingkungan desa misalnya maka
masyarakat dapat mengetahui daerah mana saja yang tidak boleh ditinggali dan kemana arah
evakuasi saat bencana terjadi.
5. Bidang Pariwisata
Kegiatan pariwisata kini berkembang pesat di era modern. Kehadiran peta wisata sangat
dibutuhkan untuk melihat sebaran daerah wisata, lokasi restoran, rest area dan arena hiburan lain.
6. Bidang Tata Guna Lahan
Tata guna lahan berkaitan dengan perencanaan penggunaan lahan dalam satu kawasan. Melalui
tata guna lahan maka pembagian wilayah disesuaikan dengan fungsi terbaiknya seperti:
pemukiman, kawasan lindung, industri atau perkantoran.
7. Bidang Pembangunan Wilayah
Dalam merencanakan sebuah pembangunan seperti kota misalnya, dibutuhkan sumber data yang
baik untuk memperlihatkan gambaran lokasi yang akan dibangun. Untuk itu peta masterplan
dibutuhkan untuk melancarkan kegiatan pembangunan wilayah.

27. Pengembangan kota pada gambar di bawah ini akan lebih pesat pemekarannya ke arah ....
karena ....

1, udara sejuk
2, lahannya masih luas

3, harga tanah murah

4, daerah maritim

5, pusat aktivitas manusia

Jawaban: E. 5, pusat aktivitas manusia

A. MATERI

28. PENGINDERAAN JAUH

Secara umum, inderaja merupakan pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau
fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau
pengukuran dan akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh,
misalnya dari pesawat, pesawat ruang angkasa, satelit dan kapal. Contoh dari pemanfaatan citra
pengindraan jauh adalah satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan
ultrasonic dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit. Sebenarnya, kata inderaja
ini sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu remote sensing dan bahasa Russia, yaitu
distangtionaya. Pada masa modern, istilah penginderaan jauh ini mengacu pada teknik yang
melibatkan alat atau instrument di pesawat atau pesawat ruang angkasadan dibedakan dengan
penginderaan jauh lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrameti. Meskipun semua hal
tersebut berhubungan dengan astronomi, karena astronomi sendiri merupakan penerapan dari
penginderaan jauh yang faktanya merupakan penginderaan jauh secara intensif. inderaja ini
sendiri mempunyai beberapa keunggulan karena disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya
adalah citra mampu menggambarkan objek lebih jelas dan lengkap serta meliputi daerah yang
luas, dari citra tersebut juga bisa ditimbulkan gambar tiga dimensional apabila pengamatan
dilakukan dengan menggunakan stereoskop.

Selain itu, citra juga bisa dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit untuk
dijelajahi secara teresterial dan merupakan satu satunya cara untuk pemetaan pada daerah yang
mengalami bencana atau musibah. Oleh karena itu lah, pemanfaatan citra pengindraan jauh
berkembang dengan pesat. Istilah penginderaan jauh pada umumnya lebih mengarah kepada
yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.

Manfaat indera jauh dalam bidang kelautan


Inderaja yang dimanfaatkan dalam bidang kelautan disebut sebagai Seasat atau MOS. Adapun
pemanfaatan citra pengindraan jauh di bidang kelautan, yaitu sebagai berikut :
– Untuk mengamati sifat fisis air laut
– Untuk mengamati pasang surut air laut dan gelombang laut
– Sebagai pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi dan lainnya

Manfaat indera jauh dalam bidang hidrologi


Inderaja yang dimanfaatkan dalam bidang hidrologi adalah Landsat dan SPOT. Adapun
pemanfaatan citra pengindraan jauh, yaitu :
– Pemanfaatan daerah aliran sungai atau DAS dan konservasi sungai
– Pemetaan sungai dan studi mengenai sedimentasi sungai
– Pemanfaatan luas daerah dan intensitasi banjir

Manfaat inderaja dalam bidang geologi


Adapun pemanfaatan citra pengindraan jauh dalam bidang geologi yang bertujuan untuk :
– Menentukan struktur geologi dan berbagai macamnya
– Pemantauan daerah bencana dan pemantauan debu vulkanik
– Pemantauan distribusi sumber daya alam
– Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut
– Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer
– Pemantauan permukaan, di samping memotret dengan pesawat terbang dan aplikasi
sistem informasi geografi atau SIG

Manfaat inderaja dalam bidang meteorology dan klimatologi


Pada umumnya, pemanfaatan citra pengindraan jauh dalam bidang cuaca dan iklim mempunyai
manfaat sebagai berikut :
– Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan
tinggi, daerah hujan dan badai siklon
– Mengetahui sistem atau pola angin permukaan
– Permodelan meteorology dan data klimatologi
– Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan kandungan
air di udara

Manfaat inderaja dalam bidang oseanografi


Secara umum, pemanfaatan citra pengindraan jauh dalam bidang kelautan mempunyai beberapa
manfaat, di antaranya adalah :

– Pengamatan terhadap sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut
– Pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah)
– Mencari distribusi suhu permukaan
– Studi perubahan pasir pantai akibat adanya erosi dan sedimentasi

B. SOAL

pemanfaatan citra penginderaan jauh :

(1) identifikasi hutan rawa, hutan dataran rendah, hutan mangrove

(2) perencanaan penggunaan tanah

(3) pengamatan kondisi fisiografi yang berbeda


(4) identifikasi tumpahan minyak di laut

(5) pengamatan daerah aliran sungai

(6) pengamatan pasang surut dan erosi sedimentasi

Pemanfaatan citra dalam bidang oceanografi dari pernyataan tersebut terdapat pada
nomor ...

(1) dan (3)

(2) dan (3)

(2) dan (5)

(4) dan (6)

(5) dan (6)

Jawaban : D. (4) dan (6)

29. Jenis-Jenis Peta

Jenis Peta Berdasarkan Isi Data yang Disajikan :

Peta umum, yaitu jenis peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau
budaya. Peta umum ini dibagi menjadi 3 jenis, yakni sebagai berikut :

Peta topografi, yakni jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan
reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam sebuah bentuk
garis kontur. Garis kontur ialah sebuah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang memiliki ketinggian yang sama.

Peta korografi, yakni jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi
yang sifatnya umum, dan biasanya berskala sedang. Contohnya : pada peta korografi adalah
atlas.

Peta dunia atau geografi, yakni jenis peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan
wilayah yang sangat luas.

Peta khusus (peta tematik), yakni jenis peta yang menggambarkan informasi dengan tema
tertentu/khusus. Contohnya : pada peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta
persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Jenis Peta Berdasarkan Sumber Datanya :


Peta turunan (Derived Map) yakni jenis peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang
sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.

Peta induk yakni jenis peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

Jenis Peta berdasarkan skala :

Peta kadaster (sangat besar) yakni jenis peta yang berskala 1: 100 sampai dengan 1: 5000.
Contohnya : pada Peta pertanahan, Peta Pertambangan

Peta besar yaitu jenis peta yang berskala > 1: 5000 sampai dengan 1: 250.000. Contohnya :
pada peta kecamatan/kabupaten

Peta sedang yaitu jenis peta yang berskala > 1: 250.000 sampai dengan 1: 500.000.
Contohnya : pada peta provinsi

Peta kecil yaitu jenis peta yang berskala > 1: 500.000 sampai dengan 1: 1.000.000. Contohnya :
pada peta negara

Peta geografis (sangat kecil) yaitu jenis peta yang berskala > 1: 1.000.000 ke bawah.
Contohnya : pada Peta benua/dunia

Jenis Peta berdasarkan bentuk :

Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri merupakan jenis peta
yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan
memakai perbedaan warna atau simbol dan lainnya.

Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yakni jenis peta yang dibuat hampir
sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul
dengan memakai bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti
aslinya.

Peta digital, adalah jenis peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta
ini bisa disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contohnya : pada citra satelit, foto udara.

Peta garis, yakni jenis peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam
bentuk titik, garis, dan luasan.

Peta foto, yakni jenis peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis
kontur, nama, dan legenda.

Jenis Peta berdasarkan tingkat kedetailan :

Peta detail, peta yang skalanya 1:25.000


Peta semi detail, peta yang skalanya 1:50.000

Peta tinjau, peta yang skalanya 1:250.000

B. SOAL

29. Peta yang menggambarakan keadaan yang berubah-ubah, contohnya dipakai pada peta
transmigrasi, peta aliran sungai, peta perluasan tambang, dan sebagainya. Jenis peta yang
dimaksud adalah ....
Peta stasioner

Peta dInamik

Peta topografi

Peta kadaster

Peta statistik

Jawaban: B. Peta dinamik

A. MATERI

30. PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI


SIG dapat di manfaatkan di berbagai bidang ,di antaranya yaitu :
a. Pemetaan Sumber Daya
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Pemetaan Penggunaan lahan
2) Pemetaan lahan hijau yang sangat diperlukan bagi keberadaan lahan pertanian;
3) Pemetaan daerah pasang surut guna mengetahui apakah daerah ini dapat dikembangkan untuk
daerah pertanian atau kepentingan lain;
4) Pemetaan geologi yang digunakan untuk kepentingan eksplorasi dan penanggulangan bencana
alam.

b. pertanian dan Kehutanan


Sisitem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Inventarisasi tanaman pangan, berkaitan dengan informasi luas lahan pertanian dan tanaman
pangan, luas lahan yang baik dan yang rusak;
2) Pemantauan perubahan penggunaan lahan;
3) Inventarisasi tanaman perkebunan;
4) Inventarisasi dan pemantauan hutan yang diperlukan untuk perencanaan reboisasi, perluasan
hutan, pencegahan terhadap kerusakan hutan atau pengrusakan hutan;
5) Inventarisasi lahan krisis, karena hampir setiap tahun lahan kritis semakin bertambah luas dan
kesuburan tanah semakin menurun;
6) Inventarisasi tanaman sagu;

c. Transmigrasi
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Pemilihan lokasi transmigrasi agar daerah yang dipilih benar-benar cocok untuk pemukiman
para transmigran;
2) Perencanaan waktu pemindahan penduduk yang tepat sesuai dengan keadaan daerah yang
akan didatangi;
3) Perencanaan pembuatan jaringan jalan dan irigasi;

d. Lingkungan Hidup
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Perencanaan kota yang berkaitan dengan tata ruang;
2) Pemantauan tehadap pencemaran lingkungan hidup;

e. Pemantauan Bencana Alam


SIG dengan bantuan pengideraan jauh yang multitemporal dan multispektral dapat digunakan
untuk menginventarisasi, mengevaluasi dan memantau bencana alam, seperti gunung meletus,
gempa bumi, kebakaran hutan, dan serangan hama.

f. Perencanaan dan Pemantauan Daerah Pantai dan Laut


Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Pencarian lokasi ikan laut;
2) Pantaua perubahan garis pantai dan daerah abrasi;
3) Pantauan proses-proses yang terjadi di laut, seperti pengangkatan arus dan intrusi air laut.

B. SOAL
30. perhatikan pernyataan berikut!

1. Mengelola Sistem Irigasi

2. mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam

3.mengetahui persebaran kawasan lahan

4. pengawasan daerah bencana alam

5. Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai.

Dari pernyataan diatas, yang nerupakan manfaat Sistem Informasi Geografi bidang sumber
daya alam ditunjukkan oleh nomor...

A. 1.3.5

B. 1.4.5
C. 2.3.5

D. 2.3.4

D. 3.4.5

jawaban D

A. MATERI

KONSEP WILAYAH DAN PERWILAYAHAN

konsep wilayah dan perwilayahan berikut ini ya.

A. Pengertian Wilayah (Region)

Menurut Taylor, wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-
sifat yang berbeda dari lainnya.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,
wilayah adalah ruang yan merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang
batas dan sistemnya ditentukan berdasarkaan administratif dan/ aspek fungsional.

Dapat disimpulkan, wilayah adalah area di permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu
yang bersifat khas dan membedakan wilayah tersebut dengan wilayah lainnya. Misalnya, wilayah hutan
berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan perdesaan.

konsep wilayah dan perwilayahan

B. Pembagian Wilayah

1. Wilayah Formal (Uniform Region)


Wilayah yang dicirikan berdasarkan keseragaman atau homogenitas tertentu. Misalnya berdasarkan
kriteria fisik atau alam maupun kriteria sosial budaya.

Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan
vegetasi. Misalnya wilayah pegunungan kapur (karst), wilayah beriklim dingin, dan wilayah vegetasi
mangrove.

Wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya misalnya wilayah suku Banjar, wilayah industri tekstil,
dan wilayah pertanian sawah basah.

Baca Juga: Manfaat SIG dalam Potensi Wilayah

2. Wilayah Fungsional (Nodal Region)

Wilayah yang dicirikan dengan kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara
fungsional. Misalnya wilayah Jabodetabek secara fisik memang berbeda (heterogen), namun secara
fungsional saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup di setiap wilayah.

C. Perwilayahan

Perwilayahan (regionalisasi) adalah suatu proses penggolongan wilayah berdasarkan kriteria tertentu.
Klasifikasi atau penggolongan wilayah dapat dilakukan secara formal maupun fungsional. Dalam
perencanaan pembangunan, pemerintah harus memahami kondisi suatu wilayah karena setiap wilayah
memiliki kondisi yang berbeda-beda.

Penggolongan wilayah secara garis besar terbagi atas:

Natural Region (Wilayah Alamiah atau Fisik); berdasarkan ketampakan alami, seperti wilayah pertanian
dan kehutanan.

Single Feature Region (Wilayah Ketampakan Tunggal); berdasarkan pada satu ketampakan, seperti
wilayah berdasarkan iklim, hewan, atau iklim saja.
Generic Region (Wilayah Berdasarkan Jenisnya); didasarkan pada ketampakan jenis atau tema tertentu.
Misalnya di wilayah hutan hujan tropis yang ditonjolkan hanyalah flora tertentu seperti anggrek.

Specific Region (Wilayah Spesifik atau Khusus); dicirikan kondisi grafis yang khas dalam hubungannya
dengan letak, adat istiadat, budaya, dan kependudukan secara umum. Misalnya wilayah Asia Tenggara,
Eropa Timur, dsb.

Factor Analysis Region (Wilayah Analisis Faktor); berdasarkan metoda statistik-deskriptif atau dengan
metoda statistik-analitik. Penentuan wilayah berdasarkan analisis faktor terutama bertujuan untuk hal-
hal yang bersifat produktif, seperti penentuan wilayah untuk tanaman jagung dan kentang.

konsep wilayah dan perwilayahan

D. Manfaat Perwilayahan (Regionalisasi)

Mengurutkan dan menyederhanakan informasi mengenai keanekaragaman dan gejala atau fenomena di
permukaan bumi.

Untuk meratakan pembangunan di semua wilayah sehingga dapat mengurangi kesenjangan antar
wilayah.

Memudahkan koordinasi berbagai program pembangunan pada tiap daerah.

Memantau perubahan-perubahan yang terjadi, baik gejala alam maupun manusia

B. SOAL
31. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berdasarkan gambar diatas, yang merupakan kota di wilayah pembangunan C adalah...

A. Palembang

B. Medan

C. Jakarta

D. Makassar

E. Manado

Jawaban D

A. MATERI
PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN WILAYAH

1. Pengertian Pembangunan

Pembangunan adalah upaya secara sadar dari manusia untuk memanfaatkan lingkungan dalam usaha
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya pembangunan, kehidupan dan kesejahteraan manusia
dapat meningkat.

Tujuan pembangunan dapat tercapai dengan memerhatikan berbagai permasalahan, di antaranya:

Pengendalian pertumbuhan penduduk dan kualitas sumber daya manusia.

Pemeliharaan daya dukung lingkungan.

Pengendalian ekosisitem dan jenis spesies sebagai sumber daya bagi pembangunan.

Pengembangan industri.

Mengantisipasi krisis energi sebagai penopang utama industrialisasi.

pembangunan dan pengembangan wilayah

2. Pembagian Pembangunan Wilayah di Indonesia


Pembagian wilayah ditujukan untuk pemantapan dalam perumusan dan pengarahan kegiatan
pembangunan. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan pembangunan bisa berjalan serasi dan
seimbang, baik di dalam wilayah pembangunan maupun antarwilayah pembangunan di seluruh
Indonesia.

pembangunan dan pengembangan wilayah

pembangunan dan pengembangan wilayah

Tujuan akhir pembagian wilayah pembangunan ini adalah pemerataan pembangunan di seluruh wilayah
Indonesia.

3. Pengembangan Wilayah

Pengembangan wilayah merupakan salah satu cara untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan
pembangunan.

Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, maka pengembangan wilayah akan ditujukan
pada pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Pertumbuhan pembangunan daerah pada tahun
2018 akan didorong melalui pertumbuhan peranan sektor jasa-jasa, sektor industri pengolahan dan
sektor pertanian. Peningkatan kontribusi sektor-sektor tersebut dilakukan seiring dengan terus
dikembangkannya kawasan-kawasan strategis di wilayah yang menjadi main prime mover (pendorong
pertumbuhan utama) antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri, Kawasan Perkotaan
(megapolitan dan metropolitan), Kawasan Pariwisata serta Kawasan yang berbasis pertanian dan
potensi wilayah seperti agropolitan dan minapolitan.

B. SOAL
32.Dalam pemetaan pengembangan wilayah, satu wilayah pengembangan diharapkan
mempunyai unsur-unsur strategis antara lain berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan
infrastruktur yang saling berkaitan dan melengkapi sehingga dapat dikembangkan secara
optimal. Wilayah Bali dikenal memiliki banyak sekali akan keindahan laut dan pantai. Sehingga
hal tersebut dapag dengan mudah menarik minaf pemgunjung. Berdasarkan penyataan tersebut,
daerah Bali berpotensi untuk dikembangkan ke arah...

A. Kehutanan.

B. Pariwisata

C. Industri..

D. Perkebunan teh

E.. Hutan mangrov

A. MATERI
PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN TAGA RUANG WILAYAH

PERMASALAHAN TATA RUANG

Pengertian Tata Ruang menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Pasal
1 ayat 2 adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Sedangkan pengertian kota, ditinjau dari segi
geografis menurut Bintarto (1989), kota dapat diartikan suatu sistem jaringan kehidupan manusia,
ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang
heterogen dan coraknya yang materialistis. Atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur alam dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang
cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan
daerah di bawahnya.

Menurut Budihardjo (2000), penyusunan rencana tata ruang harus dilandasi pemikiran perspektif
menuju keadaan pada masa depan yang didambakan, bertitik tolak dari data, informasi, ilmu
pengetahuan dan teknlogi yang dapat dipakai, serta memperhatikan keragaman wawasan kegiatan tiap
sektor.

Pengaturan dan pemanfaatan ruang merupakan salah satu kewenangan dari pemerintah, mulai tingkat
pusat sampai tingkat daerah. Proses pengaturan dan pemanfaatan ruang ini dilaksanakan secara
bersama-sama, terpadu dan menyeluruh dalam upaya mencapai tujuan pembangunan sesuai amanah
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pada Bab II Pasal 2 yang menyatakan
bahwa penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas (1) keterpaduan, (2) keserasian, keselarasan,
dan kesinambungan, (3) keberlanjutan, (4) keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, (5) keterbukaan, (6)
kebersamaan dan kemitraan, (7) perlindungan kepentingan umum, (8) kepastian hukum dan keadilan,
(9) akuntabilitas.

Beberapa permasalahan tata ruang dalam pembangunan bisa di ringkas sebagai berikut :

Meningktatkan kebutuhan tanah untuk kegiatan pembangunan

Terjadi alih fungsi lahan / ruang

Konflik kepentingan antar – sektor ( kehutanan, pertambangan, lingkungan, prasarana wilayah, dll.)

Pengunaan ruang tidak sesuai peruntukan

Menurunnya luas kawasan yang berfungsi lidung, kawasan resapan air dan meningkatnya DAS kritis

Belum berfungsi secara optimal penataan ruang dalam rangka menyelaraskan, mensinkronkan, dan
memadukan berbagai rencana dan program sektor tadi

Kerusakan atau menurunnya kualitas lingkungan hidup

Dalam kehidupan sehari hari kita dapat melihat permasalahan tata ruang dalam berbagai macam
bentuk, contohnya saja di kota bandung kita bisa melihat permasalahan tersebut dalam bentuk
kemacetan di daerah buah batu, banyaknya kendaraan bermotor yang naik ke trotoar di daerah suci,
kebanjiran yang sering terjadi di daerah baleendah , dayeuhkolot, dan daerah lainnya. Dan masih banyak
permasalahan lainnya yang belum terselesaikan dan belum menemui titik terangnya.

Kepadatan penduduk juga dapat berpengaruh pada permasalahan tata ruang, contohnya di Kota
Bandung juga tepatnya di daerah Cicadas, Cihampelas, dan daerah lainnya.

B. SOAL
33. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah dimiliki oleh kota Bogor. Akan tetapi
implementasi RTRW di kota Bogor kurang berjalan baik. Kawasan yang diperuntukkan secara
komersil menyebar di sepanjang jalan utama kota Bogor sehingga sering menimbulkan
kemacetan. Permasalahan tersebut dapat terjadi karena adanya hambatan penataan ruang
berupa….

lemahnya pengendalian pemanfaatan ruang

kuatnya koordinasi antar lembaga pemerintahan


lambatnya penyusunan rencana tata ruang kota

kurangnya dana untuk pembangunan infrastruktur kota

terbatasnya lahan untuk pembangunan ruang publik

Jawaban: A

A. MATERI
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI DESA DAN KOTA

faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara desa dengan kota menurut Edward Ullman, seorang
geografis dari Amerika Serikat:

1. Adanya wilayah yang saling melengkapi

Setiap wilayah tentunya memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda. Hal ini karena wilayah di satu
tempat dengan wilayah yang lain memiliki sifat fisik yang berbeda tergantung pada kondisi iklim dan
cuacanya. Hal ini juga disebabkan oleh perbedaan sumberdaya alam serta perbedaan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhannya. Setiap wilayah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dua buah wilayah atau lebih dapat saling melengkapi kebutuhan masing-masing apabila memiliki
kemampua yang berbeda-beda. Misalnya, suatu wilayah apabila ingin bertahan hidup memerlukan
sumber pangan berupa sayuran dan padi-padian. Daerah A merupakan daerah penghasil sayuran,
namun tidak bisa menghasilkan padi. Daerah B merupakan daerah penghasil padi yang cukup banyak,
namun tidak bisa menghasilkan sayuran yang dibutuhkan. Maka, daerah A dan daerah B memiliki
kebutuhan wilayah yang saling melengkapi. Hal ini dapat menimbulkan adanya interaksi wilayah antara
daerah A dan daerah B.

Desa dan kota merupakan kedua wilayah yang sangat berbeda. Kota identik dengan kemajuannya di
bidang industri, sedangkan desa identik dengan daerah penghasil bahan pangan. Oleh karena itu, antara
desa dan kota merupakan kedua jenis wilayah yang saling melengkapi sehingga perlu adanya interaksi
antara desa dengan kota.

2. Adanya kesempatan untuk saling mengintervensi


Faktor ini merupakan cara bagaimana suatu wilayah dapat memindahkan sumber daya yang dimilikinya
agar bisa dibeli oleh wilayah lain yang membutuhkan lebih dahulu dibandingkan wilayah pesaingnya
yang memiliki sumber daya yang sama. Misalnya daerah A dan daerah B merupakan daerah penghasil
bahan pangan. Sedangkan daerah C merupakan daerah yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri.

Maka, daerah C membutuhkan bahan pangan yang dimiliki oleh daerah A dan daerah B. Daerah A dan
daerah B merupakan saingan. Apabila daerah A terlebih dahulu memindahkan sumber dayanya ke
daerah C, maka daerah A mengintervensi interaksi antara daerah B dengan daerah C sehingga
interaksinya menjadi lebih lemah. Sebaliknya, interaksi antara daerah A dengan daerah C menjadi lebih
kuat.

3. Adanya kemudahan pemindahan dalam ruang

Kemudahan pemindahan dalam ruang ini maksudnya adanya kemudahan untuk memindahkan suatu
barang dari satu wilayah ke wilayah lain. Apabila suatu wilayah terjangkau dengan mudah dari wilayah
lain, tentunya interaksi akan lebih kuat karena mudah untuk memindahkan barang yang diperlukan oleh
wilayah lain tersebut.

Kemudahan pemindahan dalam ruang ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah
kemampuan berkomunikasi warga dari kedua wilayah yang berinteraksi, kelancaran arus informasi antar
wilayah, jarak antara dua wilayah, biaya yang diperlukan untuk memindahkan barang, serta kelancaran
transportasi yang dipengaruhi oleh infrastruktur fisik yang tersedia.

1. Struktur Keruangan Desa

Menurut Bintarto, desa adalah hasil perpaduan antara kegiatan

sekelompok manusia dengan lingkungannya. Perpaduan tersebut tertuang

dalam ketampakannya di permukaan Bumi yang tidak lain bersumber

dari komponen-komponen fisiogafi, sosial, ekonomi, politik, dan budaya

yang saling berinteraksi.

Ketampakan fisik dari sebuah desa ditandai dengan pemukiman yang


tidak begitu padat, sarana transportasi yang langka, penggunaan tanah

yang lebih didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan. Ketampakan

sosial-budaya dicirikan dengan ikatan tali kekeluargaan yang begitu erat di

mana paguyuban (gemeinchaft) dengan perilaku gotong royong masyarakat

masih begitu dominan.

Karakteristik kawasan permukiman penduduk di pedesaan ditandai

terutama oleh ketidakteraturan dalam bentuk fisik rumah. Pola permukiman

sebuah perkampungan penduduk di pedesaan dapat diidentifikasi dari situs

yang berada di dekatnya, misalnya sungai. Selain itu, pola permukiman juga

bisa mengindikasikan pola mata pencarian penduduknya.

a. Pola Perkampungan Linear atau Memanjang

Pola permukimannya cenderung berkelompok membentuk perkampungan

yang letaknya tidak jauh dari sumber air, biasanya sungai. Pola

permukiman pedesaan yang masih sangat tradisional banyak mengikuti

pola bentuk sungai, karena saat itu sungai di samping sebagai sumber

kehidupan sehari-hari, juga berfungsi sebagai jalur transportasi antarwilayah.

Melalui jalur transportasi sungai, perekonomian sederhana saat itu

telah berlangsung. Kondisi seperti ini banyak ditemui di wilayah-wilayah

kerajaan Jawa (contoh masa Majapahit) dan Sumatra (masa Sriwijaya)

dan juga masih berkembang hingga kini di wilayah pedesaan pedalaman,

seperti di pedalaman Siberut, Kalimantan, dan Papua.

Saat ini pola pemukiman wilayah pedesaan, khususnya di Pulau

Jawa dan Sumatra, sedikit banyak telah dipengaruhi oleh keberadaan

jalan. Sehingga penempatan rumahnya pun akan mengikuti arah jalan.


Biasanya, pola pemukiman ini banyak tersebar pada wilayah yang memiliki

topografi datar. Sejalan dengan itu, posisi bangunan rumah pedesaan

menghadap ke arah yang tidak teratur. Menurut kondisi fisik bangunan,

rumah di pedesaan banyak dibangun secara tidak permanen, terbuat dari

bahan yang tidak sepenuhnya terbuat dari tembok.

b. Pola Perkampungan Memusat

Pola perkampungan memusat dapat dengan mudah Anda temui

pada wilayah-wilayah dataran tinggi atau perkampungan yang dibentuk

karena aturan adat. Penduduk yang mendiami perkampungan ini pun

relatif tidak begitu banyak dan biasanya dihuni secara turun temurun

oleh beberapa generasi.

c. Pola Perkampungan Desa Kota

Perumahan di tepi kota dan permukiman dekat dengan kota membentuk

pola yang spesifik di wilayah desa kota. Pada saat pengaruh perumahan kota

menjangkau wilayah ini, pola pemukiman cenderung lebih teratur dari pola

sebelumnya. Hal ini sangatlah jelas, sebagai akibat intervensi para developer

perumahan yang berada di tepi wilayah ini. Para pengembang perumahan

telah mengantisipasi perkembangan kota, sehingga tidaklah mustahil muncul

para calo tanah di wilayah desa kota ini.

2. Struktur Keruangan Kota

Kota didefinisikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia

yang memiliki ciri sosial, seperti jumlah penduduk tinggi dan strata
sosial-ekonomi yang heterogen dengan corak yang materialistis. Berbeda

dengan desa, kota memiliki kondisi fisik yang relatif lebih modern, seperti

kondisi sarana dan prasarana jaringan transportasi yang kompleks, sektor

pelayanan dan industri yang lebih dominan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 4 Tahun 1980 menyebutkan

pengertian kota ke dalam dua kategori, yaitu kota sebagai suatu wadah

yang memiliki batasan administratif sebagaimana diatur dalam perundangundangan

dan kota sebagai suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang

mempunyai ciri nonagraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan,

serta berfungsi sebagai pertumbuhan dan permukiman.

Apabila kita cermati dari pengertian kota tersebut, dapatlah ditarik

suatu kesimpulan bahwa kota adalah sebuah pusat kegiatan manusia di

luar kegiatan pertanian. Misalnya, industri, pelayanan dan jasa, perdagangan,

hiburan, dan rekreasi. Lengkapnya berbagai fasilitas penunjang tersebut

membuat kota sebagai pusat perhatian dan dalam aktifitasnya sehari-hari

kota terlihat sangat sibuk.

Suatu daerah kota biasanya berasal dari sebuah desa yang berkembang.

Jumlah penduduk yang meningkat di perkotaan kebanyakan dimungkinkan

karena dukungan berbagai faktor yang lebih menguntungkan untuk hidup.

Perubahan pola ini, diikuti juga oleh perubahan keruangan terutama

penggunaan tanah. Contohnya, daerah yang dibangun secara bertahap

telah menggantikan penggunaan tanah pertanian.

Pembatasan pengertian kota di Indonesia umumnya didasari bahwa

kota secara alamiah merupakan sebuah desa yang berkembang. Tidaklah

mustahil apabila Kota Jakarta pada 1960–1970-an sering dikenal sebagai


the big village. Kenyataan ini dipacu oleh ketampakan fisik yang nyata,

karena kondisi Kota Jakarta saat itu menunjukkan lingkungan yang

kumuh.

Kekumuhan Kota Jakarta pada saat itu muncul karena merupakan daerah

peralihan kota menuju ke arah modernisasi yang kemudian diikuti dengan

tingkat urbanisasi yang sangat tinggi. Sementara itu, kesiapan pemerintah

Kota Jakarta dalam penyediaan sarana dan prasarana kota untuk menghadapi

kaum migran masih sangat terbatas. Kekumuhan tersebut saat ini pun masih

terus berlangsung tetapi sudah bergeser ke daerah pinggiran.

Perubahan keruangan dari desa menjadi kota ternyata menjadikan

sebuah fenomena menarik. Hal ini sangat jelas terlihat di negara berkembang

dengan munculnya daerah pusat perdagangan atau Central Business

District (CBD). Contoh, di negara kita CBD berpenduduk sangat padat

bahkan di beberapa wilayah terkesan sangat padat. Pemukiman penduduk

di CBD Kota Jakarta telah berlangsung sejak 1940-an.

Abeyasekere (dalam Koestoer) mengambarkan perjalanan Kota

Jakarta secara historis. Menurutnya, proses imigrasi telah menyebabkan

Kota Jakarta berkembang. Kondisi ini tentunya sangat berbeda dengan

CBD di negara maju yang umumnya berpenduduk sedikit.

a. Tipologi Kota

Istilah kota biasanya didasarkan atas jumlah penduduk dan fungsi

wilayahnya. Jumlah penduduk merupakan indikator yang sangat mudah

diukur dan memudahkan dalam pengklasifikasian.

Berdasarkan atas jumlah penduduk, kota digolongan ke dalam beberapa


kelas, misalnya yang penduduknya berjumlah antara 20.000–50.000

disebut kota kecil (town), yang penduduknya berjumlah 50.000–100.000

disebut kota (city), dan yang penduduknya berjumlah lebih dari 100.000

disebut metropolitan (metropolis).

Indikator lain yang banyak digunakan di bidang ekonomi adalah

fungsi dominasi. Dalam hal ini, kota-kota digolongkan berdasarkan

besarnya perdagangan, industri, dan sebagainya.

b. Konsep Pembangunan Berkelanjutan Wilayah Kota

Pembangunan adalah suatu proses yang dinamis. Di dalam suatu pernyataan

The World Commission on Environment and Development (1987) merumuskan

pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi

kebutuhan-kebutuhan saat sekarang dengan mem perhitungkan kemampuan

generasi-generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.

Jadi, pembangunan berkelanjutan adalah suatu konsep pembangunan yang

memper timbangkan sumber daya langka untuk generasi-generasi masa depan.

Konsep pembangunan seperti ini bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dengan menggunakan pengelolan sumber daya dan

lingkungan hidup. Oleh karena itu, konsep pembangunan berkelanjutan tidak

hanya mengacu pada pemenuhan kebutuhan manusia semata, tetapi menitikberatkan

pada perlindungan akan kelangkaan sumber daya dan lingkungan

keruangan. Singkatnya, konsep pem bangunan ber kelanjutan mengizinkan

manusia untuk mencapai tingkat pemanfaatan sumber daya yang optimal

dan sekaligus juga memelihara lingkungan untuk generasi mendatang.


Karakteristik sosial-ekonomi dari keruangan kota adalah struktur mata pencarian

penduduknya. Di beberapa kota, masih ada beberapa daerah yang masih

memiliki jenis pekerjaan desa karena terdapat sejumlah rumah tangga yang masih

memiliki kesibukan dalam dunia pertanian. Perbedaan rasio antara kedua kelompok

tersebut akan berpengaruh pada struktur pekerjaan. Bersamaan dengan itu pula

mengalirlah arus urbanisasi ke kota yang tak dapat ditahan.

Dalam pengembangan wilayah, sarana transportasi merupakan

faktor yang ikut mendongkrak laju pembangunan. Kemajuan sarana

transportasi berdampak tidak hanya bagi perkotaan tetapi pengaruh

yang lebih besar justru berada di pedesaan. Manfaat yang paling

terasa dengan kemajuan sarana transportasi di pedesaan adalah kemudahan

dalam pendistribusian hasil pertanian. Dengan demikian,

secara langsung kemajuan sarana transportasi mempercepat pembangunan

pertanian. Tanpa fasilitas transportasi, hampir tidak mungkin

pengembangan pertanian ekonomi bisa terdorong. Begitu pula di

daerah perkotaan, akses yang baik dalam transportasi perkotaan akan

mendorong pembangunan dan pengembangan industri dan jasa. Hal

inilah yang berpengaruh langsung terhadap pengembangan ekonomi

secara umum.

Santos pada awalnya merumuskan generasi kota berdasarkan empat

periode dalam sejarah, yaitu sebagai berikut.

a. Periode sebelum perdagangan dunia (sebelum abad ke-16).

b. Periode perdagangan dunia (sejak abad ke-16).

c. Masa revolusi industri dan pengangkutan (sejak tahun 1850).


d. Perode masa kini (setelah tahun 1945).

Generasi suatu kota ditentukan oleh salah satu periode tersebut di

mana kota itu dibentuk.

3. Teori Struktur Kota

Para ahli dapat mengadakan klasifikasi kota menurut masa

pembentukkannya dalam sejarah dan berbagai fase-fase yang telah dilalui selama

pertumbuhannya. Masa dalam sejarah ketika kota terbentuk akan memberi

pengaruh terhadap struktur fisik dan sosial kota tersebut nantinya. Kemudian,

fase-fase yang dilaluinya menyebabkan munculnya bentuk-bentuk khusus, di

antaranya fungsi-fungsinya, jaringan komunikasi dan kegiatan perencanaan.

Berdasarkan hal inilah diadakan penggolongan kota.

a. Teori Dasar Analisis Regional

Tori dasar analisis regional didasarkan atas pendekatan lokasi. Pola

penyebaran penggunaan lahan perkotaan banyak dipengaruhi oleh faktorfaktor

pembentuk kota yang memungkinkan.

Salim menyebutkan bahwa dalam mengungkapkan pola pembangunan

kota terdapat lima faktor yang berperan, yaitu penduduk,

pertumbuhan industri, jasa, pendapatan dan simpul-simpul aksesibilitas

terhadap aktivitas ekonomi kota. Pada dasarnya kelima komponen ini

merupakan komponen sosial-ekonomi.

Kota dapat ditinjau sebagai pola ruang terhadap aspek kesempatan

aktivitas sosial dan ekonomi.


b. Teori Konsentris

Teori konsentris dikemukakan oleh Ernest W. Burgess. Menurut

Burgess, di kota Chicago terdapat lima buah lingkaran yang konsentris.

Lingkaran-lingkaran tersebut adalah sebagai berikut.

1) Daerah pusat perdagangan, terletak di pusat kota di mana ada

pertokoan, perkantoran, perhotelan, bioskop, dan gedung-gedung

bertingkat.

2) Lingkaran transisi yang melingkari daerah pusat perdagangan. Di

sini terdapat slum atau tempat tinggal golongan migran, kelompokkelompok

minoritas. Lingkungannya tidak sehat dan terjadi banyak

kejahatan. Keadaan yang buruk dalam lingkaran transisi ini tidak

disebabkan oleh penghuninya, melainkan oleh invasi dari daerah

pusat perdagangan.

3) Lingkaran perumahan kaum buruh adalah lingkaran konsentris yang

ketiga. Di sinilah merupakan daerah pemukiman bagi penduduk yang

kurang mampu yang kebanyakan pindah dari lingkaran transisi.

4) Lingkaran perumahan yang lebih baik, di luar daerah pemukiman

kaum buruh. Ini terdiri atas rumah-rumah yang agak lebih baik

untuk golongan menengah seperti pegawai, pengusaha, dan

seterusnya. Tingkat kehidupan di sini lebih tinggi dibandingkan

daerah perumahan kaum buruh. Di sini juga terdapat pusat

pertokoan, gedung-gedung bioskop, dan seterusnya dan juga

makin banyak gedung perumahan rumah susun (flat).

5) Lingkaran perumahan mereka yang pulang pergi bekerja di kota


(commuter). Daerah ini merupakan wilayah lingkaran yang paling

luar dan memiliki dua sifat. Bagian dalam berbatasan dengan daerah

orang-orang yang perumahannya lebih baik sedangkan bagian luar

tidak tertentu bentuknya. Ada kota-kota kecil yang hanya untuk

tidur, ada kota-kota satelit, dan juga desa-desa kecil.

Pada awalnya Burgess menganggap bahwa teori ini bisa berlaku

untuk semua kota. Kemudian, Burgess berpendapat teori ini hanya bisa

diterapkan di kota-kota modern di Amerika, walaupun terbuka kemungkinan

untuk bisa diterapkan di kota lain. Hal yang sejak awal menjadi

perhatian dalam pengembangan teorinya adalah faktor topografi dan

jalan-jalan transportasi sehingga dianggap merupakan dua faktor yang

mengganggu pola kota ideal ini. Contohnya, Kota Chicago terletak di

pantai danau Michigan sehingga polanya terbelah dua.

Teori Burgess mendapat respon dari para ahli tata ruang kota di

antaranya Homer Hoyt dan Harris and Ullman.

c. Teori Sektor

Teori sektor oleh Hommer Hoyt menyatakan bahwa struktur kota

bukan merupakan lingkaran-lingkaran konsentris, melainkan berupa

sektor-sektor terpisah dari dalam ke luar. Hoyt bertitik tolak dari anggapan

bahwa industri mengambil peranan yang lebih penting dan cenderung

meluas di sepanjang jalan keluar dari pusat.

d. Teori Inti Ganda

Teori inti ganda dikemukakan oleh Harris and Ullman yang menegaskan
bahwa sesunguhnya kota seringkali mempunyai beberapa inti dan sering pula

terletak di dekat pusat-pusat kegiatan lain.

Pengembangan dari ketiga teori tersebut menghasilkan keterpaduan

pola ruang Kota Chicago. Berry and Rees telah menyusun sebuah

pola ruang mengenai kota metropolitan Chicago yang terpadu dan

B. SOAL
34. Jumlah penduduk kota A sebanyak 10.000 jiwa dan desa E sebanyak 2.500 jiwa. Jarak antara
kota A dengan Desa E adalah 30 km. Akan dibangun rumah sakit diantara desa dan kota tersebut.
Manakah lokasi yang tepat untuk membangun rumah sakit tersebut?

5 km dari desa E

5 km dari kota A

10 km dari desa E

10 km dari kota A

20 km dari kota A

Jawaban: C

A. MATERI
USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN

1. Pembangunan Infrastruktur

Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting untuk pembangunan. Dengan adanya infrastruktur
yang baik, akses antara satu daerah dengan daerah lain akan lebih cepat dan mudah. Pemerintah telah
menaikkan anggaran yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur. Dengan hal ini diharapkan
akses antar daerah akan menjadi semakin mudah, sehingga memicu kegiatan ekonomi agar semakin
aktif dan tumbuh.

2. Menyeimbangkan pembangunan
Pembangunan fasilitas tidak hanya dilakukan di daerah perkotaan, namun juga diperlukan di daerah
pedesaan. Setiap daerah memiliki dana desa sendiri yang dapat dimanfaatkan untuk membangun
fasilitas penting. Dengan adanya fasilitas yang memadai seperti rumah sakit, sekolah yang bagus, serta
pelayanan masyarakat yang terjangkau akan membuat masyarakat pedesaan meningkat taraf hidupnya
sehingga dapat menekan angka urbanisasi. Selain itu pemerintah telah mempelajari faktor pendorong
mobilitas penduduk melalui program transmigrasi di Indonesia, yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kita juga perlu memetakan daerah tujuan transmigrasi di Indonesia sehingga dapat
dipantau perkembangannya dan menjadi percontohan untuk daerah lain.

3. Memberikan kemudahan bagi rakyat untuk mendapatkan modal usaha

Banyak orang, termasuk masyarakat pedesaan yang ingin memiliki taraf hidup yang baik dan memajukan
daerahnya dengan membuat usaha sendiri. Sayangnya hal ini sering terbentur dengan kurangnya modal
yang diperlukan. Pemerintah memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan modal
untuk usaha, misalnya dengan pemberian kredit usaha rakyat yang mudah didapatkan bahkan oleh
rakyat yang kurang mampu.

4. Memperhatikan dan mengembangkan wilayah perbatasan

Wilayah perbatasan merupakan wilayah Indonesia yang berdekatan atau berbatasan dengan negara
lain. Wilayah ini sangat penting, namun terkadang kurang mendapatkan perhatian. Hal ini perlu diatasi
dengan memberikan perhatian lebih bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di
perbatasan. Hubungan dengan negara tetangga juga harus dijaga agar tetap harmonis demi ketenangan
masyarakat yang ada di perbatasan.

5. Mempercepat proses pembangunan

Salah satu kendala yang sering dijumpai di masa pembangunan adalah lambatnya pembangunan yang
dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan kerugian baik di sisi dana maupun dari sisi kenyamanan
masyarakat. Pembangunan, terutama di daerah yang tertinggal perlu dipercepat dengan cara
menambah sumber daya manusia berkualitas dan membuat proses yang lebih efektif. Semakin cepat
pembangunan dilakukan, maka pemerataan antara desa dan kota juga akan menjadi semakin cepat.
6. Mempermudah perizinan dan birokrasi untuk menarik investor

Adanya investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia dapat memberikan berbagai
keuntungan, dapat membantu mempercepat pembangunan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja. Apabila regulasi untuk perizinan terlalu rumit dan panjang
akan membuat investor enggan untuk menanamkan modalnya. Oleh karena itu, pemerintah telah
mempermudah dan memangkas birokrasi yang harus dilalui (baca : upaya pemerintah dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi)

7. Mengirimkan tenaga ahli ke daerah pedesaan

Selain fasilitas yang kurang memadai, terkadang di daerah pedesaan juga kekurangan adanya tenaga
ahli. Pemerintah berusaha untuk mengirimkan tenaga ahli yang diperlukan seperti tenaga pendidikan
atau guru, tenaga kesehatan atau dokter, dan lain sebagainya. Bagi tenaga ahli yang dikirimkan ke
daerah terpencil juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan yang memadai sehingga semakin banyak
orang yang tertarik untuk mengabdi di daerah pedesaan yang terpencil.

8. Mengembangkan sektor pariwisata terutama di daerah pedesaan

Karena kekayaan alamnya yang indah dan beragam, banyak daerah di Indonesia memiliki potensi yang
baik untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata. Jika suatu daerah menjadi kawasan wisata yang
layak, tentu akan mendatangkan berbagai pengunjung, adanya pembangunan infrastruktur yang layak,
serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi penduduk setempat. Hal ini akan membuat penduduk
pedesaan di kawasan wisata mengalami peningkatan ekonomi dan kesejahteraan, serta menurunkan
tingkat pengangguran. Dengan hal ini, diharapkan pembangunan akan menjadi lebih merata dan dapat
menurunkan tingkat urbanisasi.

9. Memenuhi pemerataan kebutuhan pokok rakyat


Kebutuhan pokok rakyat mencakup sandang, pangan, dan papan. Bahkan disebutkan juga bahwa
pelayanan kesehatan dan pendidikan sudah seharusnya menjadi kebutuhan pokok bagi setiap warga
negara. Di daerah perkotaan tentunya hal ini tidak terlalu sulit untuk dipenuhi. Sayangnya di beberapa
daerah terpencil masih banyak rakyat yang kurang gizi, memiliki fasilitas yang kurang memadai misalnya
sulitnya akses terhadap air bersih. Hal ini perlu diperhatikan misalnya dengan menyalurkan sumber
makanan bergizi ke daerah yang memiliki tingkat gizi buruk tinggi.

10. Pemerataan kesempatan kerja di desa dengan di kota

Indonesia memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi. Banyak penduduk dari desa yang pindah ke kota untuk
mencari pekerjaan yang lebih baik. Pembangunan yang hanya terpusat di perkotaan membuat lapangan
kerja di pedesaan menjadi kurang. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya pemerataan kesempatan kerja
di desa dengan di kota. Pemerintah banyak memberikan beasiswa untuk masyarakat pedesaan yang
berprestasi. Dengan adanya hal ini, setelah lulus diharapkan ia akan kembali ke desanya dan membantu
masyarakat sekitar untuk mengembangkan kehidupan perekonomian desanya

B. SOAL
35. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antar dua wilayah atau lebih, menurut Edward
Ulman diantaranya adalah :

a. Adanya wilayah yang saling berketergantungan

b. Adanya wilayah yang saling melengkapi

c. Adanya kesulitan pemindahan dalam ruang

d. Adanya wilayah yang saling mengurangi

e. Adanya kesempatan untuk berakomodasi

Jawaban B

,
A. MATERI
DAMPAK PERKEMBANGAN DESA KOTA TERHADAP MASYARAKAT DESA KOTA

Terjadinya alih fungsi lahan

Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsi nya semula
menjadi fungsi lain yang berdampak negatif terhadap lingkungan, hal ini biasanya disebabkan oleh 3
faktor:

Faktor internal yang meliputi kondisi sosial ekonomi petani pengguna lahan

Faktor eksternal yang meliputi dinamika pertumbuhan kota, demografi dan ekonomi

Faktor kebijakan, yaitu adanya regulasi dari pemerintah tentang perubahan fungsi lahan.

Dampak alih fungsi lahan desa

Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan.

mengatasi alih fungsi lahan

Urbanisasi penduduk pedesaan

Perpindahan penduduk pedesaan ke wilayah perkotaan dapat berdampak negatif terhadap masyarakat
desa dan desa itu sendiri, misalnya:

dampak urbanisasi

Hilangnya lahan usaha pertanian


Pertumbuhan luas area kota menghilangkan lahan pertanian.

dampak negatif desa

Hilangnya Lahan Pertanian (sumber: darulfikri.com)

Tetapi dampak dari berkembangnya suatu kota tidak hanya berdampak negatif saja untuk masyarakat
desa dan desanya. Ada juga hal-hal positif yang memberikan pengaruh kepada penduduk desa.

Dampak Positif

Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa

Perluasan jalur dari desa ke kota untuk kebutuhan transportasi

Kemungkinan peningkatan produksi desa karena teknologi baru

Kemungkinan munculnya profesi dan spesialisasi baru di desa karena bimbingan masyarakat kota

Meningkatnya kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas di desa

Timbulnya kesadaran masyarakat akan permasalahan kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, dan
lain-lain

Munculnya organisasi sosial di desa

Setelah kita lihat dampaknya kepada masyarakat desa, mari kita lihat dampaknya untuk masyarakat kota
itu sendiri.

Terjadinya urbanisasi

Dampak urbanisasi terhadap wilayah perkotaan karena datangnya penduduk desa adalah:

dampak urbanisasi pada kota


Munculnya pelanggaran hukum

Datangnya orang baru menuju kota karena mengincar kesempatan dapat menimbulkan pelanggaran
hukum, mereka yang tidak berhasil akhirnya karena didorong oleh kebutuhan melakukan tindakan-
tindakan yang melanggar hukum. Misalnya melakukan perampokan, atau membangun tempat tinggal
liar.

Penyalahgunaan wewenang

Karena banyak dan sulitnya mengurus perizinan untuk pembangunan, membuat beberapa oknum
menawarkan bantuan agar perizinannya menjadi mudah. Hal ini membuka kesempatan untuk
melakukan penyalahgunaan wewenang demi mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri.

Semakin meningkatkan sikap individualis masyarakat kota

Karena tuntutan hidup dan persaingan, terkadang orang di kota sering pulang malam dan berangkat
pagi-pagi. Jam kerja yang relatif lama dan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, terkadang
membuat para penduduk kota kekurangan waktu untuk bersosialisasi. Belum lagi stigma tentang orang
desa yang datang ke kota, sehingga mereka enggan untuk bersosialisasi dengan pendatang.

Memudarnya perhatian terhadap budaya lokal & Nasional, khususnya pada generasi muda

Kota yang berkembang adalah kota yang mudah mendapatkan hubungan dan berita dalu luar negeri. Hal
ini manjadikan para kaula muda di kota cenderung memilih budaya yang mereka anggap lebih keren.
Globalisasi, percepatan, dan kemudahan informasi semakin mempercepat efeknya.

Pertumbuhan permukiman yang berdampak kepada penurunan kualitas lingkungan


Permintaan tempat tinggal yang tinggi, sementara lahan yang tidak mencukupi menjadikan kota
terkadang memiliki tempat-tempat padat penduduk. Selain itu di tempat padat penduduk terkadang
saluran sanitasi yang tersumbat membuat penyakit dan bau mudah tersebar, sehingga menurunkan
kualitas hidup seseorang.

Dampak Positif

Majunya/meningkatnya perekonomian negara dan warga

Meningkatnya kesempatan kerja

Memunculkan teknologi dan Inovasi Baru

Tercukupinya kebutuhan makanan pokok

B. SOAL
36. Perhatikan struktur kota berdasarkan teori inti ganda berikut ini

Penggunaan lahan kota pada zona bernomor 8 adalah ....

A. pusat kota atau CBD

B. Daerah diluar DPK/CBD

C. pusat manufaktor berat

D. Permukiman suburban

E. Daerah industri suburban

37. Pengembangan kota pada gambar di bawah ini akan


lebih pesat pemekarannya ke arah .... karena ....
A. 1, udara sejuk

B. 2, lahannya masih luas

C. 3, harga tanah murah

D. 4, daerah maritim

E. 5, pusat aktifitas manusia

Jawaban E

A. MATERI
KARAKTERISTIK NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

Ciri-ciri Negara Maju

1. Memiliki Pendapatan Perkapita Yang Tinggi

Negara yang maju memiliki pendapatan per kapita yang tinggi tiap tahunnya. Dengan memiliki
pendapatan per kapita yang tinggi, nilai ekonomi negara tersebut akan terdongkrak. Oleh karena itu,
jumlah kemiskinan bisa diatasi.

2. Keamanan Sudah Terjamin

Tingkat keamanan negara maju sudah lebih terjamin jika dibandingkan dengan negara berkembang. Hal
ini juga merupakan efek samping dari canggihnya teknologi di negara maju. Dengan teknologi yang
canggih, fasilitas keamanan dan teknologi persenjataan juga turut berkembang menjadi lebih baik.

3. Terjaminnya Kesehatan

Selain terjaminnya keamanan, kesehatan pada sebuah negara maju juga sudah terjamin. Hal ini ditandai
dengan berbagai fasilitas kesehatan yang memadai, seperti rumah sakit dan petugas medis yang terlatih
dan handal. Oleh karena itu, angka kematian pada negara maju bisa ditekan dan harapan hidup
penduduknya bisa tinggi. Selain itu, dengan adanya fasilitas kesehatan yang memadai, perkembangan
penduduk di negara maju juga bisa terkontrol.

4. Kecilnya Angka Pengangguran

Di negara maju, angka pengangguran tergolong kecil karena setiap penduduknya bisa mendapatkan
pekerjaan.

5. Menguasai IPTEK

Penduduk negara maju cenderung sudah sangat menguasai IPTEK. Oleh karena itu, dalam kehidupan
sehari-hari, mereka juga sudah menggunakan teknologi canggih dan alat-alat modern untuk
mempermudah kehidupan sehari-hari.

6. Tingkat ekspor lebih tinggi dibanding impor

Tingkat ekspor di negara maju lebih tinggi dibandingkan tingkat impor karena unggulnya SDM dan
teknologi yang dimiliki.

Contoh negara maju antara lain adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.

Ciri-Ciri Negara Berkembang

Karakteristik Negara Maju dan Berkembang

Negara Berkembang (Sumber: www.colombiamegusta.com)


1. Pendapatan per tahun yang cenderung rendah

Pendapatan per tahun di negara berkembang tidak sebesar negara maju karena masih tingginya angka
pengangguran.

2. Keamanan Tidak Terjamin

Tidak seperti di negara maju, keamanan di negara berkembang masih sangat minim dan tidak layak.
Oleh karena itu, angka kriminalitas di negara maju juga masih tergolong tinggi.

3. Fasilitas Kesehatan Minim

Fasilitas kesehatan di negara berkembang juga tergolong minim. Belum banyaknya fasilitas kesehatan
yang layak pakai menyebabkan penduduk di negara berkembang lebih rentan terserang penyakit. Oleh
karena itu, angka kematian di negara berkembang juga lebih besar dibanding angka kematian di negara
maju, yang kemudian mengakibatkan rendahnya angka harapan hidup.

Baca Juga: Bentuk Kerjasama Ekonomi Negara Maju dan Berkembang

4. Perkembangan Penduduk Tidak Terkendali

Negara berkembang mempunyai jumlah rata-rata penduduk yang sangat besar dibandingkan negara
maju karena tidak terkendalinya perkembangan penduduk. Hal ini juga merupakan akibat dari minimnya
edukasi dan fasilitas kesehatan.

5. Besarnya Angka Pengangguran


Di negara berkembang, angka pengangguran masih tergolong tinggi karena lowongan pekerjaan yang
tersedia masih belum tersebar secara merata. Selain itu, tingkat pendidikan yang kurang merata juga
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan besarnya angka pengangguran.

6. Impor lebih tinggi dibanding ekspor

Dikarenakan rendahnya pengelolaan SDA dan SDM negara berkembang, negara berkembang lebih
sering membeli barang dari luar negeri.

Contoh negara berkembang antara lain Indonesia, Brazil, dan hampir seluruh negara Afrika.

B. SOAL
38. Pertumbuhan pemukiman di berbagai perkotaan membawa dampak bagi kehidupan sosial-
ekonomi penduduk. Dampak negatif pertumbuhan pemukiman tersebut aalah sebagai berikut,
kecuali :

a. Terjadinya pengelompokan pemukiman berdasarkan kelas sosial

b. Berkembangnya pemukiman kumuh karena sebahagian penduduk tidak membeli tanah dengan
harga yang mahal

c. Terjadinya perubahan gaya hidup (Life Style) yang serasi antara masyarakat kota dengan
masyarakat pendatang (Urbanis)

d. Potensi konflik sosial meningkat antara penduduk asli dengan penduduk pendatang

e. Hilangnya daerah-daerah pertanian yang subur menimbulkan sebahagian petani kehilangan


pekerjaan

Jawaban : c. Terjadinya perubahan gaya hidup (Life Style) yang serasi antara masyarakat kota
dengan masyarakat pendatang (Urbanis)

A. MATERI
DAMPAK PASAR BEBAS DI INDONESIA

D. Dampak Pasar Bebas terhadap Indonesia

dampak pasar bebas


Salah satu produk UMKM. (Sumber: antarafoto.com)

- Dampak Positif:

Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.

Hambatan perdagangan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada.

Peningkatan ekspor sehingga meninkatkan pendapatan nasional Indonesia.

Meningkatkan peluang investor yang menanamkan modal dan membangun basis produksi di Indonesia.

Menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.

Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.

Peningakatan lapangan kerja.

Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menghidupkan sektor pariwisata sehingga menambah jumlah wisatawan ke Indonesia.

- Dampak Negatif:

Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing dengan masuknya barang-barang luar negeri yang lebih
murah dan berkualitas.

Bertambahnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan.

Munculnya ketergantungan terhadap negara maju.

Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi negara dan
meningkatkan jumlah pengangguran.

Munculnya sifat konsumerisme.

B. SOAL
40. Dengan terbentuknya kawasan ekonomi terintegrasi di wilayah Asia Tenggara yang dikenal
dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community
(AEC), Indonesia dan sembilan anggota ASEAN lainnya memasuki persaingan yang sangat ketat
di bidang ekonomi. Pada dasarnya, MEA merupakan wadah yang sangat penting bagi kemajuan
negara-negara ASEAN dalam mewujudkan kesejahteraan sehingga keberadaannya harus disikapi
dengan positif. Dibawah ini merupakan potensi Indonesia sebagai salah satu ngera di ASEAN
yang akan turut serta dalam pasar bebas MEA, adalah...
A.Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas

B. Pengakuan terkait kualifikasi profesional· Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan
makro keuangan dan ekonomi.

C Memiliki langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.

D. Meningkatkan infrastruktur.

E. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta) dan tidak ada intervensi dari
pemerintah (pemerintah hanya berperan sebagai pengawas).

Jawaban A.

ESSAY

41. Jelaskan faktor yang memepengaruhi suhu di suatu tempat !


Jawaban :
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara disuatu daerah:
a. Sudut datang sinar matahari
Semakin tegak sudut pandang sinar matahari maka energi panas yang diterima semakin besar.
b. Cerah semakin besar
Semakin cerah cuaca, energi yang sampai ke permukaan bumi semakin banyak.
c. Lama penyinaran matahari
Daerah yang lebih lama menerima radiasi maka derah tersebut akan semakin panas.
d. Letak lintang
Semakin dekat dengan eguator, suhu udara semakin panas.
e. Ketinggian tempat
Semakin mendekati daerah pantai maka suhu udara akan semakin panas.
Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan dalam lapisan tanah dan batuan.
Berdasarkan asal usulnya, air tanah dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Air meteorit/air vados yaitu air tanah yang berasal dari air hujan yang meresap kedalam tanah.
2. Air yuvenil yaitu air tanah yang berasal dari air magma/air vulkanis.
3. Air fosil yaitu air tanah yang terjebak pada pori-pori batuan pada saat batuan tersebut terbentuk.
Berdasarkan letaknya air tanah dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Air tanah dangkal/air preatis yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah yang kedap air dan
dekat dengan permukaan bumi, contonya air sumur.
2. Air tanah dalam yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan diantara dua lapisan tanah yang kedap air.

42. Tuliskan perbedaan sungai bagian hulu dengan sungai bagian hilir!
Jawaban :
Sungai Bagian Hulu
1. Arus airnya deras
Ya, sungai di bagian hulu ini arus airnya sangat deras. Hal ini dipengaruhi oleh gravitasi dan ketinggian
lokasi aliran sungai. Namanya hulu sungai, berarti ia di dataran tinggi dengan kemiringan curam. Ini
mendorong laju air semakin cepat.
2. Banyak ditemukan jeram
Sungai di bagian hulu banyak ditemukan jeram-jeram atau bebatuan disekitarnya. Ini disebabkan oleh
wilayah pegunungan yang banyak terdapat batuan vulkanik dan tereosi sehingga terangkut sungai.
Kamu kalau pernah main arum jeram pasti akan menemukan bebatuan bukan?.

3. Erosi vertikal
Sungai di bagian hulu karena arusnya kuat maka tipe erosinya dominan adalah vertikal dibanding lateral.
Jadi sungai di bagian hlu itu lebarnya lebih sempit namun erosi terjadi di dasar sungai.

4. Kadang ditemukan air terjun


Di hulu sungai kadangkala ditemukan air terjun karena daerah topografi pegunungan banyak terdapat
zona patahan yang mengakibatkan aliran sungai terpotong sehingga muncullah air terjun.
Sungai Bagian Hilir
1. Arusnya lebih rendah
Di daerah hilir, topografi mulai datar sehingga kecepatan air mulai menurun dibanding di hilir.

2. Banyak terbentuk meander dan oxbow lake


Di daerah hilir sungai banyak terbentuk meander dan oxbow lake. Sungai akan berkelok kelok dengan
endapan pasir di tiap kelokan sungai.

3. Erosi dominan lateral


Jika di hulu erosi lebih ke dalam maka di hilir erosi sungai dominan adalah lateral. Hal ini menyebabkan
lebar sungai semakin panjang.

4. Banyak endapan lumpur halus


Erosi yang kuat di hulu mengikis bebatuan dan dasar sungai dan tebing sungai. Hasil pengikisan ini
terangkut dan mengendap di hilir. Kecepatan air yang rendah membuat sedimen dari hulu tidak
bergerak dan mengendap di suatu titik di bagian hilir.

43. Tuliskan faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk!


Jawaban :
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk memiliki dampak yang positif
dan negatif bagi suatu negara. Baik itu jumlah penduduk dalam jumlah yang sedikit maupun jumlah
penduduk dalam jumlah yang banyak. Faktor jumlah penduduk dipengaruhi oleh pertumbuhan
penduduk. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk adalah

1. Kematian ( Mortalitas ), faktor kematian menjadi faktor yang pertama, semakin tinggi angka kematian
maka pertumbuhan penduduk akan semakin rendah, faktor kematian sendiri masih dibagi menjadi dua
yaitu faktor pendukung kematian seperti sarana kesehatan yang kurang dan faktor penghambat
kematian seperti lingkungan yang sehat.
2. Kelahiran ( Natalitas ), faktor kedua adalah kelahiran, dengan banyaknya angka kelahiran,semakin
tinggi pula angka pertumbuhan penduduk. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelahiran adalah usia
pernikahan.

3. Migrasi, migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat menuju ke tempat yang lain.
Apabila angka migrasi tinggi dan tempat yang dituju masih jauh dari layak, maka angka pertumbuhan
penduduk akan berkurang.

44. Jelaskan tahapan tahapan perkembangan kota


jawaban :
Kota merupakan tempat tinggal penduduk yang heterogen dengan latar belakang budaya yang berbeda
ragam dan aktivitas. Penduduk lebih bersifat ekonomis matriallistis dan mengarah pada system industri.
Jadi dalam perkembangan sebuah kota berdasarkan tahap:
a.) Eopolis yaitu tahap perkembangan daerah kota yang sudah diatur ketahp kehidupan kota ( kota
kecamatan ).
b.) Polis yaitu tahap perkembangn kota yang masih ada pengaruh kehidupan agraris ( kota Kabupaten ).
c.) Metropolis yaitu tahap perkembangan kota sudah mengarah ke sector industry.
d.) Trianopolis adalah tahap perkembangn kota yang kehidupannya sudah sulit dikendalikan baik
masalah lalulintas, pelayanan maupun kriminalitas.
e.) Nekropolis yaitu Tahap perkembangan kota yang kehidupannya mulai sepi bahkan mengarah pada
kota mati.

45. Bagaimana karakteristik suatu negara tergolong menjadi negara maju!


Jawaban :
1. Memiliki Pendapatan Perkapita Yang Tinggi

Negara yang maju memiliki pendapatan per kapita yang tinggi tiap tahunnya. Dengan memiliki
pendapatan per kapita yang tinggi, nilai ekonomi negara tersebut akan terdongkrak. Oleh karena itu,
jumlah kemiskinan bisa diatasi.

2. Keamanan Sudah Terjamin

Tingkat keamanan negara maju sudah lebih terjamin jika dibandingkan dengan negara berkembang. Hal
ini juga merupakan efek samping dari canggihnya teknologi di negara maju. Dengan teknologi yang
canggih, fasilitas keamanan dan teknologi persenjataan juga turut berkembang menjadi lebih baik.

3. Terjaminnya Kesehatan
Selain terjaminnya keamanan, kesehatan pada sebuah negara maju juga sudah terjamin. Hal ini ditandai
dengan berbagai fasilitas kesehatan yang memadai, seperti rumah sakit dan petugas medis yang terlatih
dan handal. Oleh karena itu, angka kematian pada negara maju bisa ditekan dan harapan hidup
penduduknya bisa tinggi. Selain itu, dengan adanya fasilitas kesehatan yang memadai, perkembangan
penduduk di negara maju juga bisa terkontrol.

4. Kecilnya Angka Pengangguran

Di negara maju, angka pengangguran tergolong kecil karena setiap penduduknya bisa mendapatkan
pekerjaan.

5. Menguasai IPTEK

Penduduk negara maju cenderung sudah sangat menguasai IPTEK. Oleh karena itu, dalam kehidupan
sehari-hari, mereka juga sudah menggunakan teknologi canggih dan alat-alat modern untuk
mempermudah kehidupan sehari-hari.

6. Tingkat ekspor lebih tinggi dibanding impor

Tingkat ekspor di negara maju lebih tinggi dibandingkan tingkat impor karena unggulnya SDM dan
teknologi yang dimiliki.

Contoh negara maju antara lain adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.

Anda mungkin juga menyukai