Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM VISUALISASI DATA SPASIAL

ACARA I
PETA DAN KETELITIAN PENGGAMBARAN

Dosen Pengampu :
Dewi Novita Sari, S.Si., M.Sc.

Asisten :
Anindya Ratih Rahmadani
Dian Novieta Sari
Dinia Izza Rianti
Ferdi Pratama
Valerina Aurellia Amanda
Vicki Veronica Cahyani

Disusun Oleh :
Lulu Fadila Rahmatika
E100220124
KELOMPOK 5, 9-10

LABORATORIUM KARTOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
ACARA I

PETA DAN KETELITIAN PENGGAMBARAN

I. TUJUAN
1. Mampu memahami pengertian kartografi.
2. Mampu mengetahui jenis dan macam-macam peta.
3. Mampu menggambarkan berbagai macam kenampakan atau
fenomena ke dalam suatu simbol baik berupa titik, garis
maupun area.
4. Mampu melatih ketelitian dalam menggambarkan peta secara
manual.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Guide map (peta acuan)
2. Drawing pen ukuran 0.1,0.2,0.3
3. Penggaris
4. Penjepit kertas
5. Kertas kalkir ukuran A4

III. LANDASAN TEORI


Kartografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu carto = karto yang
berarti permukaan dan grafi yang berarti gambaran atau bentuk. Maka
dapat diartikan bahwa kartografi adalah ilmu membuat peta. Arti
istilah kartografi telah berubah secara fundamental sejak tahun 1960.
Kartografi yang tadinya hanya didefinisikan sebagai pembuatan peta,
saat ini didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial dalam
bentuk peta (Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007: 37). Hal
ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kartografi telah dikelompokkan
dalam ilmu pengetahuan komunikasi dan hadirnya teknologi komputer.
Menurut Aryono Prihandito (1989: 1) Kartografi adalah ilmu yang
mempelajari peta, dimulai dari pengumpulan data di lapangan,
pengolahan data, simbolisasi, penggambaran, analisa peta serta
interpretasi peta. Dapat dikatakan, kartografi merupakan ilmu, seni dan
Teknik pembuatan peta. Sedangkan kartografer merupakan orang
membuat peta, syarat-syarat sebagai kartografer adalah 50%
pengetahuan geografi, 30% bidang seni, 10% pengetahuan matematis,
10% pengetahuan peta.
Kartografi erat hubungannya dengan peta. Peta adalah penyajian
fisik dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai
perwujudan yang mewakili. Menurut ICA (International Cartography
Association), peta adalah gambaran konvesional yang dibuat dengan
menggambarkan elemen-elemen tersebut. Sedangkan menurut Erwin
Raisz (1948), peta merupakan suatu gambaran konvesional dari
permukaan bumi, seperti kenampakannya oleh kita tegak lurus dari
atas dan ditambahn huruf-huruf dan angka-angka sebagai informasi.
Kartografi merupakan suatu ilmu dan teknologi untuk memperkecil
fenomena-fenomena di permukaan bumi atau benda-benda langit ke
dalam suatu bentuk yang mudah diobservasi. Pada dasarnya kartografi
merupakan kebalikan dari mikrografi, yang dengan menggunakan
mikroskop sebagai alatnya, memperbesar benda-benda kecil, seperti
bakteri atau virus. Produk dari kartografi adalah peta. Dengan
menggunakan peta memudahkan orang untuk memperluas sudut
pandang normalnya, dan memungkinkan orang untuk melihat
keterkaitan keruangan (spatial relationship) antara satu daerah dengan
daerah yang lain. Kartografi juga merupakan suatu sistem komunikasi,
dan dapat dianalogikan dengan bahasa lisan, sebagai suatu
sistem komunikasi pula. Kartografi sendiri memiliki tujuan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil ukuran berbagai unsur
permukaan bumi dan menyatakan secara grafis dengan skala sehingga
unsur-unsur tersebut bisa terlihat dengan jelas, mudah dipahami dan
dimengerti.
Klasifikasi berdasarkan bentuk dan kenampakan geografi yang
diwakili, simbolisasi pada peta dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Simbol titik
Kenampakan-kenampakan geografi yang tidak
memiliki dimensi (0 D) seperti titik ketinggian,
lokasi kota, pelabuhan, mercusuar, lokasi tambang,
dll, dinyatakan dengan simbol titik.
2. Simbol garis
Kenampakan-kenampakan geografis yang
berdimensi satu (1D) seperti jalan, sungai, jalan
KA, jalur penerbangan, arah angin, dll, dinyatakan
dengan simbol garis.
3. Simbol area
Kenampakan-kenampakan geografis yang
berdimensi dua (2D) seperti areah HPH,
perkebunan, wilayah administrasi, dll, dinyatakan
dengan simbol area.

Peta dapat dibedakan menjadi 3 yaitu berdasarkan besar skala, berdasarkan


tujuan pembuatan dan berdasarkan isi peta :

A. Berdasarkan skala.
1. Peta skala sangat besar atau kadaster (>1:10.000)
2. Peta skala besar (>1:10.000 - >1:100.000)
3. Peta skala sedang (>1:100.000 - >1:1000.000)
4. Peta skala kecil (>1:1000.000)
B. Berdasarkan tujuan.
1. Pendidikan
2. Ilmu pengetahuan
3. Informasi umum
4. Turisme
5. Navigasi
6. Aplikasi Teknik
7. Perencanaan
C. Berdasarkan isi.
1. Peta topografi
Peta topografi merupakan peta yang berisikan jalan,
bangunan, batas wilayah, garis pantai, elevasi dsb.
Peta umum skala besar disebut peta topografi dan
peta umum skala kecil disebut atlas.
2. Peta tematik.
Peta tematik adalah peta yang membahas tema
tertentu dengan menggambarkan informasi kualitatif
maupun kuantitatif dari suatu objek, kenampakan
atau fenomena spesifik. Contohnya antara lain peta
kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan atau
peta curah hujan.
3. Peta navigasi (chart)
Menurut ICA (1977) peta navigasi atau chart adalah
peta-peta yang dibuat dan disain khusus untuk
kepentingan navigasi baik darat,laut, maupun udara.
Peta chart atau navigasi merupakan salah satu jenis
peta, selain peta topografi dan peta tematik. Peta
navigasi menggabungkan aspek topografi, referensi
umum dan peta tematik dan diproduksi sebagai alat
bantu navigasi untuk perahu dan pesawat. Peta
navigasi memiliki fungsi utama untuk membantu
proses navigasi, terutama di laut dan di udara.

Sebuah peta tidak sempurna tanpa adanya komponen. Komponen peta


merupakan unsur-unsur penyusun peta yang menjelaskan isi suatu peta agar
mudah untuk dipahami. Berikut merupakan komponen-komponen yang ada pada
peta :

1. Judul peta
Judul peta berfungsi untuk menjelaskan isi dan jenis peta. Selai itu, judul
peta juga bisa menginformasikan tentang lokasi dan letak geografi peta.
2. Legenda
Legenda biasa berisi tentang detail simbol (ikon, titik, garis, poligon) dan
keterangannya (deskripsi item).
3. Skala peta
Skala peta merupakan rasio perbandingan antara jarak di peta dengan jarak
sebenarnya.
4. Petunjuk arah mata angin
Penunjuk mata angin yang juga disebut dengan orientasi. Berfungsi
sebagai petunjuk arah mata angin.
5. Garis Koordinat
Garis koordinat adalah garis lintang dan bujur atau garis dalam koordinat
metrik yang membentang di sepanjang permukaan muka peta dan
memungkinkan pembuat peta untuk memvisualisasikan lokasi di
sembarang titik di peta. Garis koordinat ini sangat bermanfaat pada peta
tujuan umum atau peta-peta untuk tujuan navigasi.
6. Tahun pembuatan peta
Setiap peta memiliki tahun pembuatannya yang akan membantu pembaca
untuk menganalisis kecenderungan-kecenderungan yang berubah dari
waktu ke waktu. Informasi tentang tahun pembuatan peta juga bisa
menjadi sumber informasi tentang akurasi data yang digunakan di tahun
pembuatan.
7. Lettering peta
Merupakan istilah yang merujuk pada pengaturan teks atau huruf pada
sebuah peta. Keberadaannya berfungsi untuk membantu proses pembacaan
peta. Namun jika tidak diatur dengan baik, bisa saja teks ini akan
mengganggu pembaca dan mengaburkan perhatian pembaca peta dari
informasi utama peta.
8. Inset peta
Peta inset adalah peta kecil yang relatif terhadap peta utama, yang
bertujuan untuk membantu memberi informasi tambahan.
9. Sumber peta dan sitasi data
Sumber peta bisa menjelaskan rujukan-rujukan melalui sitasi data apa saja
(beserta instansi berwenang) yang digunakan untuk membuat peta dan
apakah data tersebut bisa dipercaya atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

ABDUR RAHMAN, S. M. (2011). Pengantar Geografi. Banjarbaru: Universitas Lambung


Mangkurat.

ABDUR RAHMAN, S. M. (2011). Pengantar Kartografi. Banjarbaru: Universitas Lambung


Mangkurat.

Hussein, S. (2022, April 15). Geospasialis. Retrieved from https://geospasialis.com:


https://geospasialis.com/kartografi-adalah/

Hussein, S. (2022, april 9). geospasialis.com. Retrieved from https://geospasialis.com:


https://geospasialis.com/komponen-peta/

K. ENDRO SARIYONO, M. N. (2010). Kartografi Dasar. Daerah Istimewa Yogyakarta:


Universitas Negeri Yougyakarta.

Nia. (2016, Februari 26). TechnoGIS Indonesia . Retrieved from TechnoGIS Indonesia
Web Site: https://www.technogis.co.id/peta-kartografi-dan-sig/

Anda mungkin juga menyukai