Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR

ACARA V
REPRESENTASI RELIEF

Dosen Pengampu:
Dr. Sigit Heru Murti, S.Si., M.Si.
Hamim Zaky, M.Sc.
Vidya N. Fikriyah, M.Sc.

Asisten :
Alam Maulana Baru
Armanda Oki Prakoso
Nilawan Apriani
Muhammad Choirul Fatihin
Nissa Afillia Adewiyanto
Finda Andayani
Hana Refah Shabrina
Indriyanti Feronika
Ulfa Della Nova Tilova
Nada Salsabila Firdaus

Disusun oleh:
Firman Adhi Pratama Satwika
E10020077
Selasa 11 - 12

LABORATORIUM KARTOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
ACARA V
REPRESENTASI RELIEF

I. TUJUAN
1. Praktikan mampu memahami tentang representasi relief.
2. Praktikan mampu membuat kenampakan relief bumi.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Kertas Kalkir
2. Spidol OHP
3. Drawing pen
4. Penggaris
5. Pensil warna
III. LANDASAN TEORI
Bumi tercipta memiliki banyak macam – macam jenis ketinggian,
ada yang tinggi dan rendah, hal tersebut memberikan perbedaan
kenampakan tegak lurus antara tempat tinggi dan rendah atau yang
biasa disebut sebagai relief bumi.
Kenampakan relief dapat dikaji ulang dengan cara membuat garis
kontur yang menjadi penghubungkan antara titik – titik yang ada di
permukaan, yang mempunyai ketinggian sama.
1. Peraturan Dasar Garis Kontur
Dalam membaca dan menggambarkan garis kontur terdapat
beberapa peraturan general yang harus ditaati. Peraturan tersebut
sebagai berikut.
a. Semakin dekat jarak antar garis, semakin terjal daerah
tersebut.
Hal ini dapat digunakan untuk mempermudah permodelan
konstruksi, arsitektur, serta perencanaan wilayah maupun kota,
terlebih jika ditujukan untuk pembangunan kawasan.
b. Garis kontur tidak pernah memotong garis kontur lainya,
namun selalu menutup.
Garis kontur akan selalu menutup dengan garis yang
memiliki nilai ketinggian sama. Sangat tidak masuk akal jika
garis berhenti tiba – tiba pada suatu ujung, kecuali jika garis
tersebut keluar dari area peta.
c. Garis kontur jika memotong sungai, akan berbentuk V
terbalik dengan arah ke hulu sungai.
Suatu sungai yang mengalir ke hilir tidak memiliki
ketinggian yang sama dengan lokasi sekitarnya. Biasanya,
daerah sungai lebih rendah ketinggiannya dibandingkan daerah
sekitarnya. Hal ini terjadi karena sungai memiliki kedalaman,
sehingga dasar sungai yang berketinggian sama dengan lokasi
sekitarnya ada pada daerah yang lebih menjorok ke arah hulu.
2. Kegunaan Garis Kontur
a. Mengetahui bentuk lereng.
b. Penanda ketinggian atau sudut elevasi suatu tempat atau
wilayah.
c. Penentu rute suatu jalan atau saluran yang memiliki sudut
kemiringan tertentu.
d. Penanda besaran sudut kemiringan suatu lereng pada suatu
tertentu
3. Macam – macam Garis Kontur
a. Interval kontur
Memberi petunjuk perbedaan elevasi atau sudut ketinggian
antar dua garis kontur yang berdekatan.
b. Indeks kontur
Merupakan garis kontur yang di tekankan dala ketebalan dan
sering diberi label sesuai dengan ketinggian.
3. Metode Representasi Relief
a. Hill Shading
Penggunaan hill shading bergantung darimana datangnya
arah sinar, yang memberi efek bayangan pada relief yang lebih
rendah.
b. Layer Shading
Penggunaan warna sebagai penanda setiap ketinggian, pada
layer shading juga terdapat warna yang berbeda pada masing –
masing ketinggian kontur.
Berikut adalah ketentuan warna yang dibutuhkan.
Ketinggian
1) >1000 : merah
2) 800-1000 : coklat
3) 500-800: kuning
4) 300-500: hijau
5) 0-300 : biru
IV. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan dalam representasi relief.
2. Menghubungan garis dari titik pada guide map hingga membetuk
segitiga.
3. Menghitung letak kontur menggunakan rumus yang sudah di
tentukan dan menandai letak kontur yang dicari.
4. Menggambar metode hill shading menggunakan kertas kalkir.
5. Menggambar metode layer shading kemudian diwarnai sesuai
ketentuan pewarnaan sesuai ketinggian.
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Representasi relief di guide map serta di kalkir (Terlampir).
2. Metode Hill Shading di kalkir (Terlampir).
3. Metode Layer Shading di kalkir (Terlampir).
4. Hitungan di ketik (Terlampir).
VI. ANALISIS
Percobaan pencarian ketinggian kontur relief di guide map serta
kalkir, pada pencarian ketinggian kontur menggunakan guide map
praktikan mendapati penggunaan segitiga yang efektif dalam
penghitungan ketinggian relief, dan pada penggunaan kertas kalkir di
dapati adanya pula kesamaan pada guide namun yang membedakan dari
masing - masing metode adalah adanya garis kontur.
Penggunaan metode hill shading, kita bisa melihat bagian
yang hampir sama dengan metode relief menggunakan kertas kalkir
diatas, yang menjadi pembeda ialah terdapat detail ketinggian
pada tiap – tiap konturnya, jika dibandingkan dengan metode relief
guide map menggunakan kertas kalkir detail ketinggian pada garis kontur
lebih di karenakan adanya keterangan ketinggian
di setiap garis konturnya.
Penggunaan metode layer shading menggunakan kertas kalkir, kita
dapat menjumpai letak ketinggian kontur yang sama dengan metode
hill shading, namun di sini terdapat perbedaan yang menjadi
keuntungan bagi para pengguna peta relief dikarenakan adanya
pewarnaan pada tiap ketinggian yang sudah di tentukan membuat para
pengguna mengetahui ketinggian kontur dengan melihat perbedaan warna
di setiap ketinggiannya.
VII. KESIMPULAN
1. Dari ketiga metode diatas memiliki kelebihan masing – masing.
2. Perhitungan ketinggian kontur sangat berpengaruh pada titik
ketinggian didalam peta
3. Metode layer shading memiliki efektifitas paling besar ketika
ingin mengetahui ketinggian suatu daerah, dikarenakan banyaknya
fitur yang ada pada peta salah satunya adalah pewarnaan.
DAFTAR PUSTAKA

Nada Nailufar. 2020. Macam – macam Relief Bumi : Pengertian, Ciri, dan
Kondisi Geografisnya. Diakses 30 November 2020.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/21/060000669/macam-macam
relief-bumi--pengertian-ciri-dan-kondisi-geografisnya?page=all
Iqbal Hakim. 2019. Garis Kontur : Pengertian, Peraturan, serta Cara Membuat dan
Membacanya. Diakses 4 November 2020.https://insanpelajar.com/garis-kontur/

Anda mungkin juga menyukai