TUJUAN
1. Menggambarkan peta kontur serta menambahkan informasi bentuk relief.
2. Membuat penampang melintang (profil) sebagai salah satu keunggulan representasi
relief dan melakukan pengukuran kemiringan lereng.
3. Mengetahui interpolasi peta kontur, penyajian relief, dan pembuatan profil dengan
menggunakan perangkat lunak.
Nilai
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Peta titik ketinggian hasil pengukuran (dummy)
2. Kertas Kalkir
3. Alat tulis (pensil, penggaris, pena, drawing pen, pensil warna)
4. Kalkulator
5. Kertas milimeter
6. Data titik ketinggian digital*
7. Perangkat lunak Surfer dan/atau QuantumGIS*
*) untuk kepentingan demonstrasi oleh asisten
Nilai
LANGKAH KERJA
1. Pembuatan peta kontur
Menentukan
Peta titik
interval kontur
ketinggian Peta kontur
dan
hasil menghubungkan hasil
pengukuran titik dengan interpolasi
(dummy) ketinggian yang
PRAKTIKUM KARTOGRAFI [GKP 0101]
2. Penyajian relief
Menyajikan
Peta relief
Relief peta
hachures
menggunaka
n metode
hachures
Peta kontur Menyajikan
hasil Peta relief
interpolasi hillshading
Menyajikan Relief
peta menggunakan Peta relief
metode Hypsometric Hypsometric Tints
TInts
3. Pembuatan profil
Menent
Profil
ukan
Peta kontur (penampang
dua titik
melintang) di
dan
daerah
menand
4. Perhitungan kemiringan lereng
Menghitung
0 kemiringan Kemiringan
Profil lereng
ketinggian lereng pada 2
dengan segmen profil
rumus
5. Penyajian relief menggunakan perangkat lunak*
Demonstrasi
penyajian Ulasan
Data digital relief penyajian
menggunakan relief secara
Keterangan : perangkat digital
: Input : Proses : Output
lereng. Kemiringan lereng dalam bentuk pecahan sebesar 0,909. Kemiringan lereng dalam
bentuk persen sebesar 90,9%. Sedangkan kemiringan lereng berbentuk derajat slope
sebesar 42,27°. Pada segmen kedua, diketahui vertical distance (VD) sebesar 40 meter dan
horizontal distance (HD) sebesar 50 meter. Dari VD dan HD, dapat diketahui kemiringan
lereng. Kemiringan lereng dalam bentuk pecahan sebesar 0,8. Kemiringan lereng dalam
bentuk persen sebesar 80%. Sedangkan kemiringan lereng berbentuk derajat slope sebesar
38,66°.
Representasi relief secara digital secara umum lebih mudah dibandingkan dengan
penyajian relief secara manual. Kemudahan tersebut dikarenakan tersedianya tools untuk
melakukan interpolasi kontur, penyajian relief, pembuatan profil, serta perhitungan
kemiringan lereng. Hal tersebut tentunya akan mempersingkat waktu pembuatan. Ketika
membuat kontur secara manual, perlu langkah-langkah yang tidak praktis, diantaranya yaitu
menghitung titik kontur dari interval kontur, menggaris titik dengan ketinggian sama,
termasuk menyajikan relief menggunakan tiga metode yang telah disebut sebelumnya.
Kelemahannya, diperlukan perangkat keras yang memadai untuk menggunakan perangkat
lunak.
Nilai
KESIMPULAN
1. Peta kontur dibuat berdasarkan titik-titik ketinggian yang dihitung dan dihubungkan
dengan garis kontur. Bentuk relief bervariasi mulai dataran rendah sampai dataran
tinggi.
2. Profil kenampakan melintang ketinggian diperoleh dari peta kontur yang telah dibuat.
3. Interpolasi peta kontur, penyajian relief, dan pembuatan profil dengan menggunakan
perangkat lunak dilakukan menggunakan tools yang telah tersedia dalam perangkat
lunak tersebut
Nilai
DAFTAR PUSTAKA
Kimerling, A. J., et al. (2016). Map use : Reading, analysis, interpretation (8th ed.). California: ESRI
Press.
Kraak, M.-J. & Ormeling, F. (2010). Cartography: Visualization of geospatial data (3rd ed.). Essex:
Pearson Education.
Nilai