Anda di halaman 1dari 6

Judul ACARA VII : PENGANTAR ANALISIS PETA

Nama Fatma Kusuma Probodani Nilai Total Laporan


NIM 18/423619/GE/08668 :
Kelompok Praktikum Selasa, 09.00 – 10.50
Asisten 1. Dyah Resky Annisa
2. Wedha Ratu Della
Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada
A : Pretest A: Tanggal : Jam :
B : Kegiatan B: Praktikan Asisten
Praktikum
C : Laporan C:
Praktikum
D : Tugas D: (Fatma Kusuma P) ( )

MEDIA PEMBELAJARAN
ALAT BAHAN
1) Planimeter 1) Ketras Kalkir
2) Busur 2) Peta RBI Daerah Imogiri lembar 1408 – 222
3) Penggaris 3) Peta Kontur Sebagian Waduk Sremo Kabupaten Kulonprogo
4) Alat tulis
5) Kertas milimeter block
Nilai

LANGKAH KERJA
Peta RBI Daerah Imogiri lembar 1408 – 222, Peta Kontur
Sebagian Waduk Sremo Kabupaten Kulonprogo

Mendeliniasi sebagian Mendiliniasi Peta Kontur pada


peta RBI pada kertas kertas milimeter block
kalkir
Mencari posisi relatif dan absolut pada Mencari luas pada masing – masing
simbol yang ada, mencari azimuth objek kontur dan mencari volume
dan mencari luas dengan 2 metode
Perhitungan luas Perhitungan
masing – masing volume
Tabel hasil perhitungan Perhitungan kontur dengan satu
posisi absolut dan relatif luas dengan 2 metode
dan hasil pengukuran metode
azimuth objek Input , Proses , Output
Nilai
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
1. Tabel hasil perhitungan posisi absolut dan relatif (terlampir)
2. Tabel hasil pengukuran azimuth objek (terlampir)
3. Perhitungan luas sketsa objek yang diukur luasnya , menggunakan metode bujur sangkar
dan persegi panjang (terlampir)
4. Perhitungan volume dan sketsa objek yang diukur volumenya (terlampir)
PEMBAHASAN
Peta merupakan sumber informasi yang baik karena peta dapat langsung secara visual
memberi informasi mengenai pola persebaran keruangan dari unsur – unsur yang
digambarkan. Bukan hanya proses pembuatan peta saja yang penting tetapi penggunaan peta
pun perlu diperhatikan oleh pembaca peta. Ada tiga tahapan dalam penggunaan peta yaitu
membaca peta, analisis peta dan interpretasi peta. Membaca peta merupakan tahapan paling
awal dimana pembaca peta memiliki tugas untuk mengidentifikasi simbol dan mengartikan
simbol tersebut dengan memanfaatkan legenda. Analisis peta merupakan usaha untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut, dicirikan dengan adanya pengukuran dan upaya untuk
mendapatkan informasi pola keruangan. Interpretasi peta merupakan penjelasan hasil analisis
dan menarik kesimpulan oleh pembaca peta. Analisis peta memiliki tujuan untuk
mendapatkan informasi lebih detail yang tercantum pada peta. Analisis peta memiliki ciri
khas yaitu pengukuran dalam berbagi objek yang terdapat pada peta, baik berupa sudut,
posisi, luas dan volume. Analisis peta dapat dilakukan secara kulitatif maupun kuantitatif.
Analisis secara kualitattif lebih mengedepankan waktu yang lebih singkat sedangkan analisis
kuantitatuf lebih mengedepankan keobjektifan.
Salah satu proses analisis peta yaitu menentukan posisi suatu objek. Posisi dapat dibagi
menjadi posisi absolut dan posisi relatif. Posisi tidak hanya dibagi menjadi dua jenis yaitu
absolut dan relatif, melainkan juga dibedakan berdasarkan sudut pandang distribusi obyek di
permukaan bumi, yakni menjadi posisi horizontal, vertikal, dan temporal. Posisi horizontal
relatif ditentukan dengan menggunakan acuan obyek lain serta dinyatakan dalam bentuk jarak
dan sudut. Posisi horizontal absolut mengacu pada koordianat peta, baik itu koordinat UTM
maupun geografis. Sedikit berbeda dengan posisi horizontal relatif, penentuan posisi vertikal
relatif dinyatakan dalam bentuk selisih ketinggian letak obyek dengan referensi. Sedangkan
posisi vertikal absolut ditentukan salah satunya dengan mengacu pada garis kontur.
Peta Daerah Imogiri berskala 1:25000 yang disalin untuk untuk digunakan sebagai
penentuan posisi absolut dan relatif. Pada peta tersebut diambil lima buah simbol titik untuk
dicari posisi absolut dan relatifnya. Sekolah (titik A) pada posisi relatif terletak pada 375
meter sebalah tenggara rumah sakit (titik B). Posisi absolut geografis dari sekolah (titik A)
yaitu 110028’42,16” pada sumbu X dan 08058’46,21” pada sumbu Y, sedangkan posisi
absolut UTM pada sekolah (titik A) 0442500 MT dan 9118050 MU. Dari contoh tersebut
dapat disimpulkan bahwa ada macam – macam posisi untuk menentukan posisi sekolah (titik
A). Namun, posisi relatif masih kurang detail untuk acuan posisi karena masih menjadikan
daerah lain sebagai acuan sehingga bisa menimbulkan ketidaksesuaian dalam pecarian lokasi.
Posisi absolut lebih pas apabila digunakan untuk mencari lokasi karena letak koordinat sudah
sesuai dan tidak menjadikan daerah lain sebagai acuan.
Sudut azimuth atau juga sering disebut bearing merupakan sudut yang dibentuk oleh
dua garis lurus, garis pertama menuju utara peta/grid dan garis ke dua menuju suatu titik
sasaran yang dihitung searah jaraum jam. Atau dengan kata lain bahwa sudut azimuth adalah
sudut yang dibentuk dari pengamat menuju objek dengan arah utara sebagai acuannya. Sudut
back azimut adalah besarnya sudut dari objek ke pengamat dengan arah utara sebagai
acuannya. Garis yang dijadikan acuan dari kedua garis tersebut adalah garis yang menuju
utara peta atau utara kompas. Sudut peta diperoleh dari isi muka peta topografi dengan
menggunakan alat bantu protractor/busur derajat sebagai alat hitungnya. Sebagai contoh
rumah sakit (titik B) terhadap sekolah (titik A) mempunyai sudut 1100 dan dari sekolah (titik
A) terhadap rumah sakit (titik B) yang merupakan back azimuth mempunyai sudut 45.
Mengukur luas dan volume juga merupakan analisis peta. Mengukur luas dapat
dilakukan secara manual dan menggunakan alat. Pengukuran luas dengan cara manual
dilakukan dengan dua metode yaitu metode bujur sangkar dan metode persegi panjang.
Kedua metode tersebut menghasilkan hasil yang berbeda. Perbedaan hasil yang diperoleh
sangatlah mencolok. Hal ini disebabkan oleh ketilitian masing – masing pengitung,
bagaimana cara mereka mengganggap peta tersebut. Pengukuran luas dengan cara manual
menyita waktu yang relatif lama, akan tetapi hasil yang diperoleh jauh lebih akurat.
Pengukuran luas dengan menggunakan alat yang disebut planimeter jauh lebih
mempersingkat waktu. Namun, kekurangan dari penggunaan alat ini yaitu sulitnya
menyesuaikan lekukan – lekukan pada peta kotur saat dicari luasannya, sehingga berdampak
pada hasil yang diperoleh akan menjadi kurang akurat. Selain itu, diperlukan juga
keterampilan pengukur saat menggunakan planimeter untuk mengurangi ketidakakuratan
hasil. Proses lain dalam analisis peta yaitu mencari volume. Pencarian volume harus diawali
dengan mencari luas. Volume pada kontur dapat diukur dengan menggunakan jumlah rata -
rata luas pada tiap – tiap kontur kemudian dikalikan tinggi.
Nilai

KESIMPULAN
1) Posisi tidak hanya dibagi menjadi dua jenis yaitu absolut dan relatif, melainkan juga
dibedakan berdasarkan sudut pandang distribusi obyek di permukaan bumi, yakni menjadi
posisi horizontal, vertikal, dan temporal. Posisi horizontal relatif ditentukan dengan
menggunakan acuan obyek lain serta dinyatakan dalam bentuk jarak dan sudut. Posisi
horizontal absolut mengacu pada koordianat peta, baik itu koordinat UTM maupun
geografis. Sedikit berbeda dengan posisi horizontal relatif, penentuan posisi vertikal relatif
dinyatakan dalam bentuk selisih ketinggian letak obyek dengan referensi. Sedangkan
posisi vertikal absolut ditentukan salah satunya dengan mengacu pada garis kontur.
2) Menghitung luas objek dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan alat.
Dengan manual dapat menggunakan dua metode yaitu metode bujur sangkar dan metode
persegi panjang, sedangkan perhitungan dengan menggunakan alat, alat yang dibunakan
disebut planimeter.
Nilai

DAFTAR PUSTAKA

Spasialkan. 2016. Analisis Peta: Ekstraksi Informasi Metrik pada Peta. Diakses oleh Fatma
Kusuma Probodani pada tanggal 6 November 2018 pukul 02.48 WIB
<https://spasialkan.com/2016/12/23/analisis-peta-ekstraksi-informasi-metrik-pada-
peta/>

Beritake. 2015. Pengertian Azimuth dan Back Azimuth serta Cara Menghitungnya. Diakses
oleh Fatma Kusum probodani pada tanggal 6 November 2018 pukul 07.20 WIB <
https://beritake.com/2015/11/11/pengertian-azimuth-dan-back-azimuth-serta-cara-
menghitungnya-dilengkapi-dengan-contohnya/>

Nilai

TUGAS
Nilai
UNTUK LAPORAN AKHIR
LAPORAN PRAKTIKUM
KARTOGRAFI (GKP 0101)

Disusun oleh:

Nama : [nama lengkap]


NIM : **/******/GE/*****
Hari, Tanggal : Selasa, [tanggal dikumpulkan]
Waktu : 09.00 – 10.50
Dosen Pengampu : Ari Cahyono, M.Sc.
Asisten : 1. Dyah Resky Annisa
2. Wedha Ratu Della

LABORATORIUM KARTOGRAFI
PROGRAM STUDI KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH
DEPARTEMEN SAINS INFORMASI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018

Anda mungkin juga menyukai