VII. PEMBAHASAN
Proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bidang lengkung ke
bentuk bidang datar, dengan ketentuan bentuk dan arah yang diubah
harus tetap, luas permukaan yang diubah harus tetap dan jarak antara
satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus
tetap. Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk
menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi
(berbentuk bola) ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi
sesedikit mungkin. Pada praktikum ini terdapat lima macam proyeksi
yang digambarkan yaitu proyeksi azimuthal gnomonis polar, proyeksi
azimuthal strereografis polar, proyeksi azimuthal orthografis polar,
proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder normal.
Pada proyeksi azimuthal gnomonis polar,menggunakan bidang
datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung garis
bumi dan berpusat pada satu titik lingkaran paralel.Ekuator tergambar
hingga tak terbatas sehingga tidak dapat digambarkan. Pada daerah
lintang 45 akan mengalami pembesaran 3 kali. Sehingga proyeksi ini
lebih tepat digunakan untuk menggambarkan daerah kutub.
Pada proyeksi azimuthal stereografis polar, menggunakan bidang
datar sebagai bidang proyeksinya, dan menggunakan arah kutub
berlawanan dengan titik singgung proyeksi. Akibatnya jarak
antarlingkaran paralel semakin membesar ke arah luar.Garis lintang
berbentuk melingkar dan meridian berupa garis lurus yang berpusat di
kutub. Proyeksi ini dapat memproyeksikan permukaan bumi dengan
wilayah yang luas dan ukuran proyeksi yang kecil.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
Proyeksi merupakan cara pemindahan garis paralel dan meridian
pada globe atau bidang lengkung ke bidang datar. Dalam
pengubahan tersebut akan terjadi kesalahan (distorsi) berupa luas,
jarak, bentuk dan arah.
Proyeksi peta dapat diklasifikan menurut bidang proyeksi yang
digunakan (azimuthal, kerucut, dan silinder), posisi sumbu simetri
bidang proyeksi (normal/polar, miring, dan tranversal),
kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi (tangent dan secant),
dan ketentuan geometrik yang dipenuhi (ekuidistan, konform, dan
ekuivalen).
Proyeksi menurut cara memproyeksikannya meliputi geometris,
matematis, dan semi geometris. Jenis proyeksi geometris yaitu
gnomonik, stereografik, dan orthografik.
Proyeksi azimuthal lebih tepat digunakan untuk memproyeksikan
daerah kutub, dan berpusat pada satu titik.
Proyeksi kerucut lebih tepat digunakan untuk memproyeksikan
daerah lintang tengah (menggunakan bidang proyeksi berupa
kerucut yang menyinggung garis bumi).
Proyeksi silinder lebih tepat digunakan untuk memproyeksikan
daerah yang berada di kawasan ekuator (menggunakan bidang
proyeksi berupa silinder yang menyinggung garis bumi).
Pemilihan sistem proyeksi peta ditentukan berdasarkan pada ciri-
ciri tertentu atau asli yang ingin dipertahankan sesuai dengan
tujuan pembuatan / pemakaian peta, ukuran dan bentuk daerah
yang akan dipetakan, serta letak daerah yang akan dipetakan.
X. LAMPIRAN