Anda di halaman 1dari 7

ACARA V

I. JUDUL : PROYEKSI PETA


II. TUJUAN
1. Mampu mengenali macam-macam proyeksi peta.
2. Mampu menggambarkan macam-macam proyeksi peta.
3. Mampu membedakan jenis-jenis proyeksi peta.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Kertasmilimeter block
2. Kertas kalkir
3. Jangka
4. Busur
5. Pensil
6. Penghapus
7. Penggaris
8. Drawing pen
9. Sablon
10. Atlas
IV. TEORIDASAR
sistem proyeksi peta, distorsi yang terjadi pada pemetaan dapat
direduksi sehingga peta yang dihasilkan dapat mendekati keadaan
aslinya.
V. CARA KERJA

V.1. Cara Kerja secara Umum


1. Menyiapkan alat gambar dan alat tulis yang akan digunakan.
2. Menggambar 6 jaring-jaring proyeksi, yaitu proyeksi azimuthal
gnomonis
polar, azimuthal stereografis polar, azimuthal orthografis polar,
cylindrical normal, dan kerucut digambar pada kertas milimeter.
3. Menggambar proyeksi cylindrical normal pada kertas kalkir.
4. Membahas hasil praktikum.

V.2. Cara Kerja secara Khusus


1. Proyeksi Azhimutal Gnomonik
- Menggambar lingkaran yang mempunyai jari-jari 2 cm dengan
menggunakan jangka.
- Memberikan garis lurus menyinggungujung atas lingkaran.
- Membuat sudut pada lingkaran dengan sudut 15.
- Menarik garis putus-putus dari titik pusat sampai pada garis lurus.
- Menandai sudut pada garis sesuai urutan.
- Menarik garis putus-putus tegak kearah atas sesuai dengan titik
potong.
- Membuat lingkaran dengan titik pusat yang sejajar dengan titik
pusat lingkaran dibawahnya.
- Menarik garis lingkaran pada setiap garis putus-putus yang
memiliki nilai sudut yang sama.
- Memberikan sudut setiap 15 pada lingkaran yang telah jadi dan
menandainya dengan garis putus-putus.

2. Proyeksi Azimuthal Stereografik


- Membuat lingkaran dengan jari-jari 2cm dengan menggunakan
jangka.
- Memberikan garis lurus yang menyinggung bagian atas lingkaran.
- Membuat sudut pada lingkaran dengan masing-masing sudut 15
pada setengah lingkaran bagian atas.
- Menarik garis putus-putus dari titik pusat sampai pada garis lurus
yang bersinggungan dengan lingkaran sesuai dengan sudutnya.
- Membuat titik pusat pada lingkaran bagian bawah.
- Menarik garis putus-putus dengan menyinggung garis sudut bagian
dalam lingkaran.
- Menarik garis lurus putus-putus keatas pada setiap titik
perpotongan padagaris lurus.
- Membuat lingkaran pada setiap garis yang mempunyai sudut sama.
- Memberikan sudut pada lingkaran dengan 15 setiap sudutnya.
- Menarik garis putus-putus untuk menghubungkan setiap sudut.

3. Proyeksi Azimuthal Orthografik


- Membuat lingkaran dengan jari-jari 3 cm dengan menggunakan
jangka.
- Memberikan garis lurus menyinggung lingkaran bagian atas.
- Memberikan sudut pada lingkaran dengan masing-masing 15 dan
menariknya dengan garis putus-putus pada lingkaran bagian dalam.
- Membuat garis tegak dengan menyinggung garis sudut pada
lingkaran dengan panjang dari atas sampai bawah.
- Membuat lingkaran pada garis yang memiliki nilai sama.
- Memberikan sudut pada lingkaraan dengan masing-masing sudut
15.
- Menarik antar sudut dengan garis putus-putus.

4. Proyeksi Kerucut Normal


- Membuat garis lurus dengan panjang 20 cm.
- Memberikan tanda pada garis dengan selisih 1cm dengan besar
sudut 10.
- Penulisan sudut dimulai dari titik tengah garis yang dimulai dari 0.
- Memberikan sudut kearah kanan maupun kiri dimulai dari 90-10.
- Menarik garis lingkaran dengan menggunakan jangka pada bagian
bawah garis lurus dengan memperhatikan nilai sudut yang sama.
- Menarik garis hingga membentuk setengah lingkaran pada bagian
bawah garis.
- Memberikan sudut pada setengah lingkaran tersebut sebesar 10.
- Setelah semua sudut telah dibuat, lalu menarik garis putus-putus
dari titiktengah garis lurus sampai sudut yang telah ditentukan.
- Membuat lingkaran dengan jari-jari 10cm dengan titik pusat yang
sejajardengan titik tengah garis lurus.
- Menarik garis perpotongan lurus pada titik pusat lingkaran.
- Membuat sudut 45 pada lingkaran bagian kanan atas lalu menarik
garis.
- Menarik garis lurus kearah kiri sesuai dengan titik perpotongan
antaralingkaran dan sudut 45 sampai titik potong bagian kiri
- Menarik garis titik potong bagian garis didalam lingkaran bagian
kiri kanan atas sampai pada titik pusat lingkaran
- Membuat garis yang menyinggung antara lingkaran dan garis
berpotonganpada bagian setengah lingkaran atas

5. Proyeksi Silinder Normal


- Membuat garis lurus sepanjang13 cm dan garis tegak sepanjang 6
cm
- Memberikan garis tegak lurus setiap 0,5 cm
- Menandai setiap garis dengan 15
- Menggambar peta dunia sesuai dengan grid.

VI. HASIL PRAKTIKUM

1. Gambar Proyeksi Azimuthal Gnomonis Polar (terlampir)


2. Gambar Proyeksi Azimuthal Stereografis Polar (terlampir)
3. Gambar Proyeksi Azimuthal Orthografis Polar (terlampir)
4. Proyeksi Kerucut (terlampir)
5. Proyeksi Silinder Normal (terlampir)
6. Proyeksi Silinder Normal pada Kertas Kalkir (terlampir)

VII. PEMBAHASAN
Proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bidang lengkung ke
bentuk bidang datar, dengan ketentuan bentuk dan arah yang diubah
harus tetap, luas permukaan yang diubah harus tetap dan jarak antara
satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus
tetap. Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk
menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi
(berbentuk bola) ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi
sesedikit mungkin. Pada praktikum ini terdapat lima macam proyeksi
yang digambarkan yaitu proyeksi azimuthal gnomonis polar, proyeksi
azimuthal strereografis polar, proyeksi azimuthal orthografis polar,
proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder normal.
Pada proyeksi azimuthal gnomonis polar,menggunakan bidang
datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung garis
bumi dan berpusat pada satu titik lingkaran paralel.Ekuator tergambar
hingga tak terbatas sehingga tidak dapat digambarkan. Pada daerah
lintang 45 akan mengalami pembesaran 3 kali. Sehingga proyeksi ini
lebih tepat digunakan untuk menggambarkan daerah kutub.
Pada proyeksi azimuthal stereografis polar, menggunakan bidang
datar sebagai bidang proyeksinya, dan menggunakan arah kutub
berlawanan dengan titik singgung proyeksi. Akibatnya jarak
antarlingkaran paralel semakin membesar ke arah luar.Garis lintang
berbentuk melingkar dan meridian berupa garis lurus yang berpusat di
kutub. Proyeksi ini dapat memproyeksikan permukaan bumi dengan
wilayah yang luas dan ukuran proyeksi yang kecil.

Proyeksi azimuthal orthografis polar, pada proyeksi ini juga


menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya.Titik sumber
proyeksinya menggunakan titik yang letaknya tak terhingga. Akibatnya
sinar proyeksinya sejajar dengan sumbu bumi.Lingkaran paralel akan
diproyeksikan dengan keliling yang benar (ekuidistan). Jarak antara
lingkaran garis lintang akan semakin mengecil bila semakin jauh dari
pusat.

Proyeksi kerucut,proyeksi ini menggunakan bidang yang


menyinggung garis bumi. Pada proyeksi ini, memiliki paralel melingkar
dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran
sedangkan bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut paling tepat
digunakan untuk memetakan daerah 45 (lintang tengah). Contohnya
wilayah Jepang, Cina, Korea.
Proyeksi silinder normal merupakan proyeksi yang menggunakan
bidang proyeksi berupa silinder yang menyinggung permukaan bumi.
Proyeksi ini lebih tepat digunakan untuk menggambarkna wilayah
ekuator atau wilayah yang luas dengan lintang rendah. Contoh wilayah
yang tepat menggunakan proyeksi ini adalah Indonesia. Dalam
penggambarannya, proyeksi ini dapat dengan mudah terselesaikan yaitu
dengan adanya garis x dan y sebagai garis bantu proyeksi.

VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
Proyeksi merupakan cara pemindahan garis paralel dan meridian
pada globe atau bidang lengkung ke bidang datar. Dalam
pengubahan tersebut akan terjadi kesalahan (distorsi) berupa luas,
jarak, bentuk dan arah.
Proyeksi peta dapat diklasifikan menurut bidang proyeksi yang
digunakan (azimuthal, kerucut, dan silinder), posisi sumbu simetri
bidang proyeksi (normal/polar, miring, dan tranversal),
kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi (tangent dan secant),
dan ketentuan geometrik yang dipenuhi (ekuidistan, konform, dan
ekuivalen).
Proyeksi menurut cara memproyeksikannya meliputi geometris,
matematis, dan semi geometris. Jenis proyeksi geometris yaitu
gnomonik, stereografik, dan orthografik.
Proyeksi azimuthal lebih tepat digunakan untuk memproyeksikan
daerah kutub, dan berpusat pada satu titik.
Proyeksi kerucut lebih tepat digunakan untuk memproyeksikan
daerah lintang tengah (menggunakan bidang proyeksi berupa
kerucut yang menyinggung garis bumi).
Proyeksi silinder lebih tepat digunakan untuk memproyeksikan
daerah yang berada di kawasan ekuator (menggunakan bidang
proyeksi berupa silinder yang menyinggung garis bumi).
Pemilihan sistem proyeksi peta ditentukan berdasarkan pada ciri-
ciri tertentu atau asli yang ingin dipertahankan sesuai dengan
tujuan pembuatan / pemakaian peta, ukuran dan bentuk daerah
yang akan dipetakan, serta letak daerah yang akan dipetakan.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Nur Rusydi, Alfi.2015.Modul Praktikum Kartografi
UM.Malang:Universitas Negeri Malang.
Rahayu, Fenti dkk.2013.PR Geografi Kelas XII.Klaten:Intan Pariwara.

X. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai