Acara 7
Representasi Relief
II. Tujuan
Mampu menggambarkan bentuk relief dengan metode garis kontur dan
menyajikan kesan tiga dimensinya dengan teknik hill shading, layer shading,
dan blok diagram
1
Kontur biasanya digambarkan dalam bentuk garis-garis utuh yang
kontinyu (biasanya berwarna coklat/orange). Setiap kontur keempat atau
kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan
dengan garis yang tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu
pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukkn tinggi. Angka
ketinggian kontur diletakkan pada bagian kontur yang diputus dan diurutkan
sedmikian rupa agar terbaca dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi).
1. Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling
berpotongan
2. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang
menutup - melingkar
3. Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai
4. Tidak tergambar jika melewati bangunan
5. Pada daerah yang sangat curam, garis kontur lebih rapat dan pada daerah
yang landai, garis kontur lebih jarang
6. Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis.
Garis kontur pada lembah yang sempit membentuk huruf “V” yang
menghadap ke bagian yang lebih rendah, dan garis kontur pada punggung
bukit yang tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang
lebih tinggi.
7. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri
8. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dilanjutkan
menjadi satu garis kontur.
2
1:100.000 50 meter 200 meter
1:250.000 100 meter 500 meter
Jenis Interpolasi
1. Interpolasi linier
Cara interpolasi garis kontur menggunakan garis perhitungan pada garis
2. Interpolasi secara grafis
Membagi garis menggunakan garis lain dengan ukuran lebih mudah lalu
digaris dengan menggunakan prinsip garis sejajar untuk mendapatkan garis
yang sebanding
Kegunaan Garis Kontur
1. Mengetahui bentuk lereng
2. Mengetahui besarnya kemiringan lereng
3. Menunjukkan bentuk relief
Semakin rapat garis kontur, maka bentuk lereng di daerah tersebut
menunjukkan bentuk lereng yang terjal dan curam atau sebaliknya.
Kesan 3 Dimensi
1. Hill shading (memberi bayangan pada suatu gambaran relief pada garis
kontur.
2. Layer shading (menggunakan prinsip skala warna untuk mencerminkan
ketinggian.
V. Cara Kerja
1. Menggambarkan garis kontur dari guide map yang berisi sebaran titik-titk
hasil pengukuran di lapangan dengan cara logical contouring dengan
menggunakan interpolasi linier. Interval contour=12.5
3
2. Menggambarkan kesan tiga dimensi dengan cara hill shading, layer shading,
dan blok diagram pada kertas HVS dan blok diagram digambarkan pada
kertas kalkir.
3. Memberi pembahasan.
VII. Pembahasan
Representasi relief merupakan kegiatan mengamati mengenai bentuk
relief kontur pada sesungguhnya. Salah satu cara untuk mereprensentasikan
relief adalah dengan menggunakan cara blok diagram. Blok diagrm merupakan
penggambaran relief kontur menyerupai bentuk sesungguhnya agar terlihat
menyerupai bentuk tig dimensi (3D). dengsn kata lain, ganbar yang nampak
nantinya akan terlihat seperti apa ?. apakah lerengny dalam keadaan landai atau
curam, seperti apa pola alirang yang ada di lembah, dan fenomena kenampakan
lainnya yang terdapat pada relief yang digambar tersebut.
Sebelum mahasiswa melakukan penggambaran blok diagram, mahasiswa
harus mengamati dan memahami dengan teliti mengenai pola garis kontur,
titik-titik kontur yang dimana letek liku-liku tiap garis konturnya memiliki
perbedaan ketinggian kontur. Pada penggambaran blok diagram kali ini,
mahasiswa diharuskan menggeser kemiringan konturnya yang artinya, pada
bidang kontur dibentuk agak miring sedikit guna mengetahui seberapa besar
tingkat ketelitian mahasiswa dalam hal menggambar relief.
Pada praktikum kali ini, mahasiswa membuat blok diagram
menggunakan kertas milimeter blok yang kemudian disalin ke kertas kalkir.
Namun pada penyalinan ke kertas kalkir, mahasiswa dihimbau untuk memakai
alat yang berbeda yaitu menggunakan pensil dan drawing pen.
4
Pada pembuatan blog diagram menggunakan pensil lebih mudah dan
lebih efektif karena pada yaan proses penggambaran atau penyalinan relief
blok diagram mengalami kesalahan/ coretan yang tidak sesuai dengan apa yang
digambar, maka coretan tersebut dapat dihapus dengan mudah tanpa harus
membuat ulaang blok diagam tersebut.
Sebaliknya, jika dalam proses penyalinan gambar blok diagram
menggunakan drawing pen harus berhati-hati dan berkonsentrasi tinggi agar
tidak mengalami kesalahan/coretan yang bukan termasuk garis yang digambar
karena coretan tersebut tidak dapat dihapus oleh apapun dan pengambaran blok
diagram harus mengulangi dari awal lagi.
Pada dasarnya, penggunaan pensil ataupun drawing pen ketika
menggambar blok diagram harus memiliki skil dan ketelitian yang tinggi agar
hasil yang digambar terlihat baik dan akurat sehingga orang merasa tertarik
untuk melihatnya.
VIII. Kesimpulan
X. Lampiran
5
Blok Diagram
Skala 1:25.000
6
Blok Diagram
Skala 1:25.000
7
Blok Diagram
Skala 1:25.000