Anda di halaman 1dari 9

ACARA IV

REPRESENTASI RELIEF

Dosen Pengampu :
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono, M.Sc

Asisten :
Yuniar Rizka Wardhani
Kurnia Dwi Jayanti
Endah Tri Setiyowati
Robbi Nurdiansyah
Ahmad Sirath Hadiyansah
Nada Salsabila Firdaus
Aditiya Lucky Janur Alamsyah
Mahir Okky Dharmawan
Dwi Puji Lestari
Ulfa Della Nova Tilova

Disusun oleh :
Bayu Aditya Pratama
E100180009
Jumat , Jam 16.20 – 18.00

LABORATORIUM KARTOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
ACARA V
ACARA IV
REPRESENTASI RELIEF
I . TUJUAN
1. Praktikkan memahami apa yang dimaksud dengan representasi relief
2. Praktikkan dapat membuat representasi relief menggunakan metode
interpolasi metode hill shading dan layer shading

II . ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Kertas kalkir A4
3. Kalkir HVS A4
4. Drawing pen
5. Pensil warna
6. Peta kontur

III . DASAR TEORI

1. Representasi relief
Secara sederhana relief dapat diartikan sebagai suatu
konfigurasinyata dari permukaan bumi, yaitu perbedaan-perbedaan dalam
ketinggian dan kemiringan permukaan bumi . relief merupakan gambaran
permukaan bumi di bidang datar yang menjabarkan ketinggian dan
kemiringan suatu tempat.
Relief dipresentasikan dengan cara membuat garis
yangmenghubungkan titik di permukaan bumi yang mempunyai
ketinggianyang sama yang disebut garis kontur. Pembuatan garis kontur
pada prinsipnya dilakukan secara logika, yaitu dengan cara
interpolasiterhadap titik-titik hasil pengukuran dilapangan.Interpolasi itu
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Interpolasi linier, yaitu dengan cara interpolasi garis
kontur mempergunakan perhitungan pada garis.
b. Interpolasi grafis yaitu dengan cara membagi garis
menggunakangaris lain dengan ukuran lebih mudah lalu
digaris dengan mempergunakan prinsip garis sejajar untuk
mendapatkan ukuran yang sebanding.

Beberapa kegunaan dari garis kontur adalah untuk


mengetahui bentuk lereng, besarnya kemiringan lereng dan menunjukkan
bentuk relief. Garis kontur yang rapat menunjukkan bentuk lereng yang
terjalsedangkan garis kontur yang renggang menunjukkan bentuk
lerengyang datar.
Cara hill shading, layer shading dan blok diagram dipakai agar
kesantiga dimensi muncul dalam merepresentasikan relief
suatukenampakan,. Pada prinsipnya, pembuatan hill shading adalah
memberi bayangan pada suatu gambaran relief pada garis kontur,
sedangkanlayer shading menggunakan prinsip skala warna untuk
mencerminkan ketinggian.
2. Garis kontur
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik
denganketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches,
garistinggi dan garis lengkung horizontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-
titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi
tertentu. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-
garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke
bidangmendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala
tertentu,maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesua
skala peta
3. Interval Kontur dan Indeks Kontur
Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur
yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar
yang berdekatan.
Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya
ditonjolkansetiap kelipatan interval kontur tertentu.

Interval dan indeks kontur


Skala Peta Interval Kontur Indeka Kontur
1 : 10000 5 meter 25 meter
1 : 25000 12,5 meter 50 meter
1 : 50000 25 meter 100 meter
1 : 100000 50 meter 200 meter
1 : 125000 100 meter 500 meter

4. Sifat – Sifat Garis Kontur

1. Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan
saling berpotongan
2. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerahyang
landai lebih jarang.
3. Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu
garis.
4. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yangmenghadap ke
bagian yang lebih rendah. Garis kontur pada punggung bukit yang
tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih
tinggi.
5. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut
90°dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf Umenghadap ke
bagian yang lebih tinggi.
6. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur
yang menutup-melingkar.
7. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri.
IV. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghitung interval garis kontur untuk menentukaan letak garis kontur
berdasarkan titik-titik acuan pada peta kontur.
3. Tentukan dan buat garis kontur yang akan dicari diantara garis kontur
tertinggi dan garis kontur terendah , buat peta kontur dengan menggunakan
3 metode yaitu metode interpolasi , metode hillshading , dan metode layer
shading.
4. Hubungkan antara garis kontur yang sama dengan membentuk alur garis
kontur
5. Beri warna pada garis kontur sesuai ketinggian garis kontur , sesuai dengan
warna yang ditentukan.
6. Memberi ulasan singkat tentang proses penggambaran proyeksi peta.
V.HASIL PENELITIAN
1. Peta Kontur ( Terlampir )
2. Metode Interpolasi ( Terlampir )
3. Metode Hill shading ( Terlampir )
4. Metode Layer shading ( Terlampir)
VI.ANALISIS
Pada praktikum acara 4 kali ini membahas mengenai representative relief.
Yang mana kegiatan praktikum kali ini praktikkan di beri peta kontur yang belum
lengkap dengan skala 1 : 50000 dan interval 25. Praktikkan menggambar peta
kontur dengan 3 metode yaitu Metode Interpolasi, Metode Hill shading , Metode
Layer shading ke media kertas kalkir.

Metode Interpolasi , dalam penggunaan metode ini praktikkan menghitung


dengan rumus guna mencari letak titik garis kontur antara garis kontur tertinggi
dengan garis kontur terendah. Dalam perhitungan ini sedikit mengalami kesulitan
karena perhitungannya cukup banyak dan memakan waktu. Untuk mempermudah
penggambaran praktikkan dapat menambah garis bantu jika garis bantu yang
disediakan kurang. Setelah di hitung letak titik-titik nya praktikan dapat menarik
garis dengan titik yang sama sehingga membentuk garis kontur.

Metode Hill shading hamper sama dengan metode Interpolasi akan tetapi
Metode Hill shading memberi bayangan pada suatu relief pada garis kontur. Relief
yang rapat akan berwarna lebih gelap itu menunjukkan lereng terjal , sebaliknya
kontur yang renggang akan terlihat lebih terang itu menunjukkan daerah yang datar.

Metode Layer shading , metode ini juga hamper sama dengan metode
interpolasi akan tetapi Metode Layer shading menambahkan pewarnaan dalam
penggambarannya, dengan ketentuan sebagai berikut : warna merah untuk
ketinggian lebih dari 1000 mdpl , warna orange untuk ketinggian 800-1000 mdpl ,
kuning untuk ketinggian 500-800 mdpl , warna hijau untuk ketinggian 300-500
mdpl dan warna biru untuk ketinggian 0-300 mdpl. Pemberian warna tersebut guna
mempermudah mengenali wilayah.

Peta kontur berfungsi untuk mengetahui ketinggian suatu daerah atau


wilayah , tingkat kecuraman suatu daerah atau wilayah. Garis kontur yang rapat
maka menunjukkan daerah yang curam , sebaliknya garis kontur yang renggang
maka menunjukkan daerah yang datar. Dalam penggambaran peta kontur antar
garis kontur tidak boleh bersinggungan.
VII . KESIMPULAN
1. Pada penggambaran peta kontur diperlukan ketelitian , kejelian , dan kehati-
hatian dalam penggambarannya
2. Penggambaran peta kontur , antar garis kontur tidak boleh bersinggungan
karena akan mengubah maknanya.
3. Garis kontur rapat menunjukkan daerah yang curam sedangkan garis kontur
renggang menunjukkan daerah yang datar
4. Peta kontur berfungsi untuk mengetahui ketinggian suatu daerah
5. Praktikkan paham dan mapu membuat peta kontur.
DAFTAR PUDTAKA
Hidayat , Iswari Nur. 2011 . Petunjuk Praktikum Kartografi Dasar. Yogyakarta:
Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.

Indradi,ig dan Tulus Subroto.2014.Modul Kartografi MKK,4/2SKS/Modul


HVIII.Yogyakarta:Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
Irwanto.2010.Praktikum Kartografi.Banda Aceh.FKIP Unsyiah

Anda mungkin juga menyukai