Anda di halaman 1dari 15

DITERIMA

TGL __/__/__
ACC LAB
LAPORAN PRAKTIKUM ACC ASISTEN
GEOMORFOLOGI NILAI

(GEL0102)

ACARA 3
PENGENALAN ALAT GEOMORFOLOGIS

Disusun oleh:
Nama : Salma Nabila Fauziah
NIM : 19/438819/GE/08954
Hari/Tanggal : Kamis, 12 Maret 2020
Waktu : 11.00-13.00
Asisten : 1. Asri Abidatillah
2. Novanda Nurul Aini Puspitasari

LABORATORIUM GEOMORFOLOGI LINGKUNGAN DAN


MITIGASI BENCANA
DEPARTEMEN GEOGRAFI LINGKUNGAN
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
Nama : Salma Nabila Fauziah Nilai
NIM : 19/438819/GE/08954
Asisten : 1. Asri Abidatillah
2. Novanda Nurul Aini Puspitasari
Hari Praktikum :Kamis jam : 11.00 – 13.00

Judul
ACARA III
Pengenalan Alat Geomorfologis

Tujuan

1. Mengenali dan memahami fungsi dari alat – alat geomorfoogis, serta dapat menggunakannya sebagai
alat bantu, baik di laboratorium maupun di lapangan.

Cara Kerja

Alat – alat geomorfologis yang meliputi GPS, yallon, komparator, abney


level, kompas geologi, meteran, laser distance, lup, dan hagameter, serta
tabel hasil pengamatan dan tabel pengenalan alat geomorfologis

Mempraktekan penggunaan
Mengidentifikasi bagian –
sebagian alat – alat
bagian alat geomorfologis
geomorfologis dan mencatat
beserta fungsinya
hasil pengamatan

Tabel hasil pengukuran


lapangan menggunakan Tabel pengenalan alat – alat
alat geomorfologis geomorfologis

Keterangan :
: input
: proses
: output
Hasil&Pembahasan
1. Hasil Praktikum
1.1. Tebel Pengukuran lapangan menggunakan alat-alat geomorfologs (terlampir)
1.2. Tabel pengenalan alat-alat geomorfologi (terlampir)
2. Pembahasan

Geomorfologi sangat erat kaitannya dengan studi lapangan. Hal yang dikaji di dalam
geomorfologi termuat dalam pengertian mengenai geomorfologi itu sendiri. Geomorfologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk lahan yang membentuk permukaan bumi, serta
mempelajari hubungan antara proses dan hasil proses, genesis dan dinamikanya dalam konteks
lingkungan (Langgeng, 2016). Jadi hal yang dikaji di dalam geomorfologi adalah bentuk lahan
permukaan bumi yang kemudian dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
proses apa yang mempengaruhinya. Pengkajian geomorfologis di lapangan tidak dapat hanya
menggunakan perkiraan saja, melainkan memerlukan kepastian dalam mengkajinya. Survey
menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkaji geomorfologi. Survey atau
surveying bisa diartikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan dengan pengukuran
permukaan bumi dan digambarkan melalui peta (Hartono, 2004). Para surveyor atau peneliti
biasanya menggunakan alat-alat tertentu dalam melakukan survey atau penelitian
geomorfologis. Hal itu dilakukan untuk mempermudah dilakukanya pengkajian geomorfologis.
Alat-alat tersebut digunakan untuk mengetahui ciri-ciri suatu objek, untuk pengukuran suatu
objek, ataupun untuk melakukan pengambilan sampel di lapangan. Terdapat beberapa alat-alat
survei geomorfologi yang penting diketahui oleh para calon surveyor dan peneliti muda. Alat-
alat tersebut diantaranya meteran, abney level, pembanding struktur, kompas geologi, yallon,
hagameter, distometer, GPS, dan lup.
Saat melakukan survey di lapangan hal yang perlu diperhatikan adalah untuk
mengetahui arah. Arah dapat diketahui dengan menggunakan kompas geologi. Kompas
geologi digunakan untuk mengukur arah (azimuth) pada suatu titik atau kelurusan
struktur, mengukur kemiringan lereng, maupun mengukur jurus/strike, kedudukan
perlapisan, dan kemiringan lapisan batuan (Ayusari dkk., 2019). Kompas geologi
memiliki beberapa komponen yang berfungsi untuk menentukan arah seperti, jarum
magnet, lingkaran pembagian derajat, klinometer, dan petunjuk arah. Hasil pengamatan
penggunaan kompas geologi didapatkan dip dan strike. Cara menghitung strike yaitu
mencari batuan yang rata atau dapat menggunakan bantuan papan horizontal dan arah
east ditempelkan pada ke bidang batuan. Strike dari penggunaan di lapangan
didapatkan hasil N295E. Sedangkan cara menghitung dip, sisi west ke bidang batuan
dan kompas mengikuti kemiringan bidang batuan. Hasil pengamatan penggunaan
kompas geologi didapatkan hasil dip sebesar 10°.
GPS (Global Positioning System) merupakan suatu alat navigasi yang
memanfaatkan satelit sebagai sinyal untuk menentukan titik koordinat posisi atau titik
koordinat letak, waktu maupun cuaca di daerah sekitar (Ma’rup,2015). GPS ini sangat
membantu pada kegiatan survey lapangan karena GPS ini sebagai alat pengganti dari
peta. GPS terdiri atas 2 yaitu tanpa kamera serta menggunakan tombol dan dengan
kamera serta layar touchscreen. GPS touchscreen memiliki banyak kelebihan
dibandingkan GPS biasa yaitu fitur yang disediakan banyak, penggunaan maps yang
lebih mudah, dan dapat mengambil foto menggunakan kamera. GPS mempunyai 2 titik
yang dihitung yaitu UTM dan DMS. Koordinat DMS menunjukkan hasil S
Jarak horizontal dapat diukur dengan menggunakan pita ukur atau meteran. Selain itu,
meteran juga dapat digunakan untuk mengukur ketebalan batuan atau ketebalan suatu lapisan.
Abney level biasa digunakan dengan melibatkan bantuan yallon agar titik yang diukur tepat.
Hasil yang didapatkan dalam mengukur kemiringan menggunakan abney level yaitu 23% atau
14 derajat. Hagameter merupakan alat geomorfologi yang digunakan untuk mengukur
ketinggian pohon dan hasil yang didapatkan berupa kemiringan. Hasil dari penggunaan
hagameter didapatkan kemiringan 7,5%. Ketinggian pohon dihitung dengan menggunakan
aturan tangen. Kemudian laser distance terdiri atas 2 jenis. Laser distance krisbow digunakan
untuk didalam ruangan. Hal itu dikarenakan jika digunakan diluar ruangan maka laser yang
ditembakkan akan menghambur dan hasil perhitungan tidak akurat. Laser ini dapat mengukur
jarak horizontal, ketinggian, kemiringan, luas, dan volume. Sedangkan, laser distance Nikon
dapat digunakan diluar ruangan dan digunakan untuk mengukur kemiringan. Laser ini dapat
mengamati benda yang cukup jauh karena menggunakan perbesaran.
Ukuran objek yang diamati ketika survey beragam, ada yang dengan mudah diamati
dengan mata telanjang dan ada yang tidak. Untuk lebih teliti dalam melakukan pengamatan
dapat menggunakan lup sehingga objek dapat terlihat dengan jelas. Lup yaitu sebuah lensa
cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Fungsi lup yaitu untuk
mengamati suatu mineral atau fosil kecil, sehingga dibutuhkan lup untuk mengamatinya.
Biasanya perbesaran yang dipakai berkisar antara 8 sampai 20.
Kesimpulan

1. Alat geomorfologis digunakan untuk menunjang kegiatan lapangan geomorfologi.


Alat-alat geomorfologis meliputi kompas geologi, yallon, hagameter, abney level, laser
distance, GPS, pita meter/meteran, komparator/pembanding struktur, lup, palu geologi,
dan bor tanah. Alat-alat tersebut mempunyai fungsi masing-masing baik untuk
mengamati, mengukur, maupun mangambil sampel.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ma’ruf. 2015. Pengenalan Alat – Alat Survey. Yogyakarta: Pressindo.


Hartono. (2004). Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: LSFK2P.
Santosa, Langgeng Wahyu. 2016. Keistimewaan Yogyakarta dari Sudut Pandang Geomorfologi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wahyuni, Ayusari dkk. 2019. Pengukuran Strike dan Dip di Desa Padaelo Kecamatan Mallawa
Kabupatan Maros Sulawesi Selatan. Jurnal Fisika dan Terapannya. 6(1).
HASIL PRATIKUM

I. Hasil Pengukuran Lapangan Menggunakan Alat Geomorfologis


1) GPS

Lokasi Koordinat UTM Koordinat DMS


KLMB 0431398 mE & 9141450 07°45’45,59” LS &
mN 110°22’39,4” BT

2) Kompas

Dip 10°

Strike N295e

3) Kemiringan
Abney 23% 14 Derajat
Hagameter 7,5% Derajat

4) Distometer/ Laser Distance


Jarak Miring 28,0 m
Jarak Datar 27,2 m
Ketinggian 6,2 m

II. Hasil Pengenalan Alat Geomorfologis

No Nama Alat Gambar (Foto) Keterangan


.
1. Hagameter 1.1 Arah Bidik :
Arah Bidik Mata pembidik
sebagai alat bantu
agar objek sejajar
dengan mata
pembidik
1.2 Mata Pembidik :
Posisi salah satu
mata untuk
membidik objek
1.3 Tombol pengunci :
untuk mengunci
Skala Tombol skala tepat setelah
Pengunci membidik objek
1.4 Skala : untuk
membaca angka
yang diperoleh,
meliputi 2 skala
yaitu dalam bentuk
persen dan derajat

2. Kompas Bagian-bagian kompas:


geologi 1. Folding sight :
Digunakan dalam
pengukuran
bearing dan
inclination
sighting,
digunakan juga
sebagai bagian
penutup kompas.
2. Lid : Penutup
kompas dan
merupakan tempat
cermin, axial line,
dan sighting
window yang
berguna ketika
membidik suatu
sasaran.
3. Mirror : Cermin
yang terletak pada
lid, berfungsi
sebagai alat yang
membantu untuk
melihat sasaran,
terutama ketika
mengukur arah
dengan kompas
sejajar  pinggang.
4. Axial line :
Berfungsi sebagai
indikator
kesejajaran
kompas dengan
sasaran yang
dibidik.
5. Sighting
window : Lubang
yang terletak pada
lid, ditengahnya
dilewati oleh axial
line, berfungsi
untuk membidik
suatu sasaran di
hadapan pengamat
dengan tepat.
6. Bull’s eye level:
Terletak di bagian
utama kompas,
berfungsi sebagai
indikator
horizontal dari
kedudukan
kompas geologi.
7. Clinometer level
: Terletak di
bagian utama
kompas dan dapat
diputar melalui
bagian bawah
kompas geologi,
berfungsi sebagai
indikator
horizontal ketika
mengukur
kemiringan suatu
objek.
8. Graduated circle
: Lingkaran
pembagi derajat,
merupakan bagian
yang ditunjuk oleh
jarum kompas.
9. Index pin :
Suatu titik di
dekat permukaan
graduated circle
yang  berfungsi
untuk penyesuaian
deklinasi
magnetik.
10. Compass needle
: Merupakan
batang jarum yang
berfungsi
menunjuk utara
dan selatan dari
medan magnet
bumi.
11. Lift pin :
Tombol kecil
yang berfungsi
untuk menahan
arah dari jarum
kompas agar dapat
diamati dengan
baik.
12. Adjusting screw
: Berfungsi untuk
mengubah
graduated circle
agar kompas
menunjukkan
posisi geografi
yang benar.
13. Wire coil :
Merupakan lilitan
pada jarum
kompas yang dapa
digeser, berfungsi
sebagai pemberat
untuk
menyesuaikan
inklinasi
magnetik.
14. Hinge :
Merupakan sendi
kompas yang
dapat dilipat,
terdapat dua buah
pada kompas
geologi, hinge
pada sighting arm
dan hinge pada
lid.
15. Sighting arm :
Merupakan lengan
pada sisi kompas,
berfungsi
terutama saat
membidik suatu
sasaran, dan
indikator arah
suatu kemiringan
objek ketika
mengukur
kemiringan (dip).
16. Open slot :
Merupakan
lubang pada
sighting arm,
ditengahnya
terdapat benang
aksial, berfungsi
untuk membantu
membidik sasaran
dengan tepat.
17. Peep sight :
Berfungsi untuk
membidik objek
dalam pengukuran
azimuth. 18. Pivot
needle : Jarum
vertikal yang
berfungsi sebagai
poros  berputarnya
jarum kompas.
18. Jewel : Bagian
jarum kompas
yang bersentuhan
dengan pivot
needle, berfungsi
menahan tubuh
jarum kompas
diatas pivot
needle.

3. Pita meter/ Berfungsi untuk


meteran mengukur jarak atau
panjang suatu objek

4. Abney level 1. Pemfokus objek:


Pemfokus objek berfungsi
untuk mengatur posisi dari
objek yang kita lihat
2. Skala derajat: Skala
derajat berfungsi untuk
menentukan skala derajat
suatu objek
3. Skala persen: Skala
persen berfungsi untuk
menentukan skala persen
suatu objek
4. Lensa: lensa berfungsi
untuk melihat objek
5. Tabung: tabung berfungsi
untuk mencorong objek
melalui tabung serta melihat
posisi objek dengan cara
melihat gelembung tapat
berada ditengah garis
horizontal
5. yallon 5.1. Tongkat: pegangan
yallon dalam pelurusan
Tongkat pengukuran
5.2. Besi Lancip: untuk
menancapkan yallon ke
tanah
Besi Lancip

6. Distometer 6.1. display :


atau laser menampilkan perintah
distance yang ada di laser
distance
6.2. on/ distance
measurement :
menyalakan alat dan
mengukur jarak
display 6.3. horizontal mode :
mengukur jarak
On/ distance horizontal
measurement
6.4. area/volume
calaculation:
Horisontal
menghitung luas dan
mode
Volume/ volume
area Substract 6.5. data clear and
calculation area power off button :
menghapus data dan
saving mematikan alat
6.6. saving :
Data clear and
menyimpan data
power off button

7. lup

Digunakan untuk
mengamati batuan
8. komparatot Sebagai pembanding butiran
pasir di lapangan
9. GPS 10.1. layer:
layar
menampilkan menu
10.2. Tombol
Tombol perkecil/perbesar peta
perbesar/perkecil
10.3. tombol menu :
untuk menampilkan
menu dilayar
10.4. tombol pilih:
Tombol menu untuk membuka menu
yang inginkan
10.5. tombol batal:
membatalkan perintah
Tombol batal sebelumnya
Tombol pilih

Anda mungkin juga menyukai