Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

KARTOGRAFI TEMATIK
ACARA I
GARIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Dosen Pengampu :
Agus Anggoro Sigit, S.Si., M.Sc.
Vidya Nahdhiatul. F. S.Si, M.Sc
Hamim Zaky Hadibasyir, S.Si, MGIS

Asisten :
Annisa Jauza Satriani Kefin Surya Maulana
Al Fauzi Novianto Lutfi Ibrahim A. S.
Dodhi Kurniawan Widodo Moh. Ali Ma’sum
Hapsari Kusuma Dewi Yunan Akhmad Isnanto
Disusun Oleh :
Rudy Bagus Prasetyo
E100190215
Selasa, Jam ke 5-6

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN


PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021

ACARA I
GARIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF

I. TUJUAN
1. Mengetahui Persebaran Tujuan Migrasi antar Kabupaten/Kota Bantul
Pada Tahun 2015
2. Mengetahui Perbandingan Jumlah Setiap Tujuan Migrasi Antar
Kabupaten/kota Bantul tahun 2015

II. ALAT DAN BAHAN


1. Laptop / Personal Computer
2. Software ArcGis
3. Data Peta Rupa Bumi Indonesia Tahun 2004
4. Data Peta RBI Jateng dan DIY
5. Data Arus Migrasi Seumur Hidup antar Kabupaten/Kota Tahun 2015
6. Alat Tulis

III. LANDASAN TEORI


Peta tematik adalah suatu peta yang memperlihatkan imformasi
kualitatif dan atau kuantitatif pada unsur tertentu. Unsur – unsur tersebut
ada hubungannya dengan detail topografi yang penting. Pada peta tematik,
keterangan, di sajikan dengan gambar memakai pernyataan dan simbol-
simbol yang mempunyai tema tertentu atau kumpulan dari tema – tema
yang ada hubungannya antara satu dengan yang lain.
          Peta tematik dapat membantu secara umum perencaan suatu daerah,
administrasi, manajemen, perusahaan-perusahaan swasta, pendidikan,
perencanaan militer, dan lain-lain. Selain itu pembuat peta tematik
berhubungan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam
bidang geologi, geografi, pertanahan, perkotaan, teknik sipil,
pertambangan dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah
sosial dan ekonomi.
          Untuk pengembangan data peta tematik, peta dasar yang sering
dipakai adalah peta topograf. Pada peta dasar yang terdiri dari data
topografi itulah, datatematik dapat di pertahankan. Data topografi yang di
ambil biasanya hanya satu atau dua unsur saja, misalnya : batas negara,
batasdaerah / provinsi, sungai dan lain-lain. Pemilihan unsur-unsur
topografi yang akan di ambil tergantung dari skala, maksud atau ujuan dari
peta tematik itu senddiri. Data dari peta topografi hanya digunakan untuk
latar belakang penempatan dan orientasi secara geografis. Peta topografi
yang dipakai sebagai peta dasar untuk pembuatan peta tematik biasanya di
cetak dalam satu atau dua warna yaituabu-abu atau hitam dan coklat tampa
mengurangi imformasi – imformasi yang ada pada peta topografi tersebut.
Selain itu data yang di muat dalam peta tematik, dapat diperoleh dari hasil
survei lapangan secara langsung maupun tidak langsung. Data yang di
peroleh secara tidak langsung misalnya : data statistik.
          Simbol-simbol yang di gunakan berupa simbol titik, simbol garis
dan simbol luas. Sedangkan pernyataan yang mewakili data yang
bersangkutan ( di atas peta tematik ) pada dasrnya berhubungan dengan
lokasi, posisi dan luasnya. Penggolongan data yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif dengan cara mengadakan pembagian kelompok-kelompok kecil
menurut sifat-sifat yang di tunjukan di atas peta, antara lain adalah data
yang dapat di gambar dalam bentuk simbol, titik, garis dan luas. Jadi
penyajian data tersebut, bergantung dari tema peta tematik tersebut.

Peta Alir (Flow Maps)


Peta tematik yang menyajikan informasi dalam bentuk garis tebal atau
warna untuk memperlihatakan arah atau frekuensi pergerakan. Contoh,
Peta Jalur penerbangan (peta frekuensi penerbangan dari satu tempat ke
tempat lain; setiap garis mempunyai ketebalan yang berbeda yang
menginformasikan banyak sedikitnya frekuensi penerbangan dari satu
tempat ke tempat yang lain, sedang warna menginformasikan nama
perusahaan penerbangan.
Berdasar atas arti atau sifatnya:

1. Simbol kualitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya


apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana. Simbol
ini hanya mewakili unsur yang dimaksud baik berupa titik, garis,
maupun luasan.
2. Simbol kuantitatif, yaitu simbol yang menyatakan keadaaan
sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih
sederhana dengan disertai dengan nilai atau kuantitasnya. Nilai atau
kuantitas tersebut dapat menunjukkan ketinggian, jumlah, luas, dan
sebagainya.

Simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan untuk


mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk yang
abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit diketahui
maksudnya.
2. Simbol Piktorial, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu
kenampakan muka bumi dengan bentuk yang mirip atau identik
dengan bentuk asli kenampakan tersebut.
3. Simbol Huruf (Letter Symbol), Simbol yang digunakan untuk
mewakili suatu kenampakan muka bumi yang khas atau khusus
dengan huruf. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan pula
dengan jenis peta. Simbol ini mempunyai bentuk yang sangat
sederhana dan sangat mudah di pahami, namun kebanyakan
simbol ini kurang memiliki nilai keindahan ataupun kurang begitu
artistik.

Simbol garis merupakan simbol yang digunakan untuk


mewakili kenampakan muka bumi yang berupa garis, perhubungan,
pemisahan, serta gerakan atau arus. Simbol dapat digolongkan
menjadi 2, yaitu:

1. Simbol garis deskriptif yaitu simbol garis yang digunakan untuk


menyatakan unsur yang sesungguhnya ada, bentuknyapun
biasanya mirip dengan sesungguhnya
2. Simbol garis abstrak yaitu simbol garis yang digunakan untuk
menyatakan unsur yang tak tampak, bentuknya menyesuaikan. 
IV. METODE DAN LANGKAH KERJA
1) Metode Kuantitatif
Pemetaan cara kuantitatif adalah suatu penyajian gambar dari
data kuantitatif ke atas peta, berupa simbol yang menyatakan identitas
dan menunjukan besar / jumlah / banyaknya unsur yang di wakilinya.
Data yang didajikan cara kuantitatip berupa data yang mempunyai
sifat absolut dan relatip.
2) Metode Kualitatif
Pemetaan dengan cara kualitatif adalah suatu penyajian
gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa bentuk dari simbol
yang menyatakan identitas serta melukiskan keadaan dari unsur-unsur
yang ada tersebut. Jadi bentuk simbol selalu dihubungkan dengan
kualitas unsur yang diwakilinya. Misalnya kita akan memetakan suatu
daerah secara tematis tentang jenis industri-industri yang ada di
daerah tersebut. Untuk masing-masing industri kita memilih sebuah
simbol yang berbentuk titik dan nantinya simbol tersebut di letakkan
pada kedudukannya di atas peta.
LANGKAH KERJA

1. Membuka ArcMap

2. ADD Data

3. Pilih file dengan nama batas admin jateng dan DIY, kemudian klik Add
4. Maka akan muncul file batas administrasi pada layout kemudian klik kanan
pada kolom layer pilih properties
5. Pilih label dan tipe label pilih kabupaten kemudian klik kolom centang
selanjutnya klik ok

6. Membuat shapfile di dokumen dengan klik catalog pada nama dokumen klik
kanan pilih new dan shapfile selanjutnya klik 2 kali
7. Akan muncul menu shapfile kemudian beri nama dengan “titik asal” dan
masukkan koordinat sistemnya, klik ok

8. Membuat shapfile di dokumen dengan klik catalog pada nama dokumen klik
kanan pilih new dan shapfile selanjutnya klik 2 kali
9. Selanjutnya Akan muncul menu shapfile kemudian beri nama “titik tujuan”
dan masukkan koordinat sistemnya, klik ok
10. Klik editor dan pilih start editing untuk membuat titik lokasi
11. Muncul menu start editing pilih “titik_asal” dan klik ok
12. Plih create Features “titik_asal” dan klik pada daerah Bantul
13. Selanjutnya pilih opsi tanda titik tujuan berdasarkan kota tujuan yang ada pada
data

14. Lalu stop editing


15. Kemudian klik kanan pada layer titik asal pilih opsi open atribut table

16. Selanjutnya buat kolom baru dengan klik table option di sudut kiri atas lalu
klik opsi add field untuk menambahkan koolom atau baris baru pada tabel
17. Setelah itu beri nama dan tipe data yang sesuai semisal “point_X” dengan tipe
Double setelah itu klik ok setelah itu buat dengan cara yang sama namun
menggunakan nama “point_Y”
18. Setelah membuat kedua tabel tersebut berikutnya adalah klik kanan pada judul
kolom dan pilih opsi calculate geometry pada “point_X” dan “point_Y”
Keterangan : point_X dipilih untuk koordinat x
: Point _Y dipilih untuk koordinat y
19. Kemudian klik kanan pada layer titik tujuan pilih opsi open atribut table

20. Selanjutnya klik icon ArcToolBox pada beranda tool di atas

21. Pilih opsi feature lalu klik setelah itu pilih feature “add XY coordinate”
22. Pilih input feature dengan data “titik_tujuan” kemudian akan terlihat hasil
coordinate tersebut pada attribute tabel
23. Setelah terlihat hasilnya kemudian buat kembali sebuah kolom baru untuk
koordinat pada titik awal
24. Copy data pada calculate geometry pada titik awal
25. Pilih opsi field calculator pada open attribute table di layer titik tujuan
26. Masukan nominal angka pada coordinat X pada titik awal di kolom calculator
field
27. Berikutnya adalah klik icon ArcToolBox pada beranda tool di atas
28. Pilih opsi feature lalu klik setelah itu pilih feature “XY to line”
29. Copy dan paste data layer flow map
30. Klik opsi attribut table,buat add field baru dengan judul jumlah

31. Setelah terisi semua pada data tabel jumlah klik opsi properties pada layer data
flowmap copy
32. Klik kanan buka opsi symbology dan pilih opsi quantities
33. Untuk opsi gradasi warna pilih sesaui dengan data jumlah yang ada pada
attribut tabel dan pilih warna yang sesuai dengan Kebutuhan pada peta tematik
34. Untuk garis yang Berikutnya gunakan cara yang sama dengan klik kanan pada
layer klik opsi properties selanjutnya klik symbology dan pilih opsi yang
berbeda untuk yang kali ini yaitu pilih opsi graduated symbol untuk tebal dan
tipis sebuah garis
V. HASIL PRAKTIKUM
Terlampir
1. Data Arus Perpindahan Migrasi Seumur Hidup Kab.Bantul
Arus Migrasi Seumur Hidup antar Kabupaten/Kota
No
Tempat Lahir Tempat Tinggal Sekarang Jumlah
.
1 Bantul Kab. Kulon Progo 9.104
2 Bantul Kab. Gunung Kidul 19.704
3 Bantul Kab. Sleman 18.074
4 Bantul Kota. Yogyakarta 43.726
Jumlah Total 90.608
2. Data Arus Perpindahan Migrasi Seumur Hidup Provinsi DIY
3. Peta Jumlah Penduduk Migrasi Seumur Hidup Kab. Bantul
4. Peta Arus Migrasi Seumur Hidup Kab. Bantul

VI. ANALISIS
Pada Praktikum acara 1 ini menganalisis tentang garis kuantitatif
dan kualitatif pada pemetaan kartografi tematik. Peta tematik merupakan
sebuah penyajian ilustrasi ataupun garis dan angka yang di gunakan pada
sebuah peta kualitatif dan kuantitatif. Peta kualitatif dan Peta kuantitatif
pada acara pertama ini membuat garis persebaran penduduk dengan daerah
tujuannya yaitu kota atau kabupaten Bantul yang akan disajikan dengan
metode kualitatif dan kuantitatif pada peta tersebut.
Peta kualitatif dan kuantitatif ini dapat di bedakan berdasarkan
simbologi pada peta. Simbol-simbol yang di gunakan yaitu berupa simbol
titik, simbol garis dan simbol jumlah. Dalam praktikum ini peta kualitatif
menggunakan symbol titik dan symbol garis dengan warna berbeda pada
setiap simbol garis tersebut, yang menyatakan perbedaan wilayah
sebenarnya dan digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana. Untuk
peta kuantitatif ini berupa simbol yang dimana menyatakan keadaaan
sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk yang lebih sederhana
dengan disertai dengan nilai atau kuantitasnya pada keterangan dan
menggunakan ketebalan garis untuk membedakan kuantitas jumlah
penduduk yang bermigrasi.
Dilihat dari tingkat kesulitan pembuatan layout peta kualitatif lebih
rumit di bandingkan dengan peta kuantitatif. Itu karena harus merubah
angka yang ada dengan nama-nama kota tujuan untuk memberikan
kemudahan dalam membaca peta ini, apa bila tidak di rubah maka akan
sulit bagi orang awam yang tidak paham untuk membacanya. Untuk peta
kuantitatif lebih mudah dan lebih simple.
Terdapat Hipotesis terhadap stigmatisasi peta flow map ini
sebenarnya peta ini cenderung sederhana dan lebih mudah dimengerti
dibandingkan jenis peta – peta lainnya dikarenakan peta tematik memiliki
sebuah ilustrasi khusus atau keterangan khusus pada suatu objek yang
telah dikajinya hal ini lah yang bisa membuat beberapa informasi di
khalayak publik jadi dapat mudah dimengerti.
VII. KESIMPULAN
1. Peta kualitatif menggunakan symbol garis dan juga symbol titik untuk
menentukan titik lokasi.
2. Peta kuantitatif menggunakan symbol angka atau jumlah untuk
membedakannya.
3. Pada peta kualitatif symbol garis lebih tebal dan warna garis berbeda
untuk memmudahkan dalam membedakan jalur tempat tujuan.
4. Pada peta kuantitatif angka yang ada di kelompokkan berdasarkan
jumlah kendaraaan.
5. Peta kualitatif dan kuantitatif sama-sama menggunakan data berupa
jadwal bis eka yang sudah di rubah dalam bentuk tabel.

Daftar Pustaka
Fafa.2010.penggambaran peta tematik di
http://fafageo.blogspot.com/2010/05/dalam-penggambaran-peta-tematik-
yang.html ( diakses pada hari Kamis 18 maret 2021, pukul 17.30 WIB)
Budhi.A.2010. Flow Map di http://siwageografi.blogspot.com/ (diakses pada hari
Kamis 18 maret 2021, pukul 21.45 WIB)
Dera.S.2015. peta tematik http://hadwi.blogspot.com/2015/06/peta-tematik-peta-
tematik-adalahpeta.html (diakses pada hari Kamis 18 maret 2021, pukul
20.36 WIB)

Anda mungkin juga menyukai