Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR

ACARA IV
PROYEKSI PETA

Dosen Pengampu:
Dr. Sigit Heru Murti, S.Si., M.Si.
Hamim Zaky, M.Sc.
Vidya N. Fikriyah, M.Sc.

Asisten :
Alam Maulana Baru
Armanda Oki Prakoso
Nilawan Apriani
Muhammad Choirul Fatihin
Nissa Afillia Adewiyanto
Finda Andayani
Hana Refah Shabrina
Indriyanti Feronika
Ulfa Della Nova Tilova
Nada Salsabila Firdaus

Disusun oleh:
Firman Adhi Pratama Satwika
E10020077
Selasa 11 - 12

LABORATORIUM KARTOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
ACARA IV

PROYEKSI PETA

I. TUJUAN
1. Praktikan mampu memahami pengertian dan macam proyeksi peta
2. Praktikan mampu memproyeksikan muka bumi ke dalam bidang datar
menggunakan proyeksi azimuthal dan silinder

II. ALAT DAN BAHAN


1. Kertas Milimeter Blok
2. Alat Tulis (Pensil dan Penghapus)
3. Drawing Pen
4. Penjepit Kertas
5. Penggaris
6. Busur
7. Jangka

III. LANDASAN TEORI


1. Pengertian Proyeksi Peta
Proyeksi peta, adalah suatu sistim yang memberikan hubungan antara
posisi titik di bumi dan di peta,serta merupakan suatu usaha untuk
menyatakan bentuk bola ke bentuk bidang datar, dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
 Bentuk yang diubah itu harus tetap.
 Luas permukaan yang diubah harus tetap.
 Jarak satu titik dengan titik lain di atas permukaan yang diubah
harus tetap. Sehingga suatu peta yang ideal adalah apabila peta
tersebut mempunyai luas, bentuk, arah serta jarak yang benar
2. Macam Proyeksi Peta
Proyeksi peta dapat diklasifikan menjadi beberapa macam/jenis
berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan, posisi sumbu simetri
bidang proyeksi, kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, dan
ketentuan geometrik yang dipenuhi. jenis-jenis proyeksi peta menurut
bidang proyeksi yang digunakan

 Proyeksi Azimuthal >>> Bidang proyeksi yang digunakan adalah


bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah garis yang
melalui pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi.
 Proyeksi Kerucut (Conic) Bidang proyeksi yang digunakan adalah
kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari
kerucut yang melalui pusat bumi.
 Proyeksi Silinder (Cylindrical) Bidang proyeksi yang digunakan
adalah silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari
silinder yang melalui pusat bumi.

3. Jenis-jenis proyeksi peta menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi


yang digunakan.

 Proyeksi Normal (Polar) Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit


dengan sumbu bumi.
 Proyeksi Miring (Oblique) Sumbu simetri bidang proyeksi
membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
 Proyeksi Transversal (Equatorial) Sumbu simetri bidang proyeksi
tegak lurus terhadap sumbu bumi.
4. Macam-macam proyeksi peta berdasarkan kedudukan bidang proyeksi
terhadap bumi.
 Proyeksi Tangent (Menyinggung) Apabila bidang proyeksi
bersinggungan dengan permukaan bumi.
 Proyeksi Secant (Memotong) Apabila bidang proyeksi
berpotongan dengan permukaan bumi.

5. Macam-macam proyeksi peta berdasarkan ketentuan geometrik yang


dipenuhi.

 Proyeksi Ekuidistan
Jarak antara titik yang terletak di atas peta sama dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor
skala peta).
 Proyeksi Konform
Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas peta
sama dengan besar sudut atau arah sebenarnya di permukaan
bumi, sehingga dengan memperhatikan faktor skala peta bentuk
yang digambarkan di atas peta akan sesuai dengan bentuk yang
sebenarnya di permukaan bumi.
 Proyeksi Ekuivalen
Luas permukaan yang digambarkan di atas peta sama dengan luas
sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala
peta).

6. Pemilihan Proyeksi Peta


Dalam memilih proyeksi peta yang akan digunakan, terdapat beberapa
hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :

 Tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan

 Lokasi geografis dan luas wilayah yang akan dipetakan


 Ciri-ciri asli yang ingin dipertahankan atau syarat geometrik yang
akan dipenuhi.

Dalam melakukan pemilihan proyeksi peta sebaiknya memperhatikan


hal-hal berikut ini.

 Pemetaan topografi suatu wilayah memanjang dengan arah barat-


timur, umumnya menggunakan proyeksi kerucut, normal,
konform, dan menyinggung di titik tengah wilayah yang
dipetakan. Proyeksi seperti ini dikenal sebagai proyeksi
LAMBERT.

 Pemetaan dengan wilayah yang wilayah memanjang dengan arah


utara-selatan, umumnya menggunakan proyeksi silinder,
transversal, konform, dan menyinggung meridian yang berada
tepat di tengah wilayah pemetaan tersebut. Proyeksi ini dikenal
dengan proyeksi Tranverse Mercator (TM) atau Universal
Tranverse Mercator (UTM).

 Pemetaan wilayah di sekitar kutub, umumnya menggunakan


proyeksi azimuthal, normal, konform. Proyeksi ini dikenal sebagai
proyeksi stereografis.

7. Distorsi Proyeksi
Proses memproyeksikan peta dibutuhkan model proyeksi, setiap model
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apabila satu jenis
distorsi diminimalkan maka jenis distorsi lain pasti akan membesar.
IV. LANGKAH KERJA
1. Buatlah proyeksi bumi menggunakan proyeksi Azimutal, Gnemonis,
Stereografis, dan Orografis
2. Hitunglah jari-jari proyeksinya menurut skala dan interval yang
diminta
3. Mulailah menggambar diatas kertas milimeter blok, gunakan jangka
untuk membuat lingkaran dan ukur interval sudut yang sudah
ditentukan mengunnakan busur.
4. Buatkah proyeksi bumi menggunakan proyeksi silinder.
5. Hitunglah jumlah Jari-jari proyeksi, Interval Meredian, Banyak Garis,
Panjang Garis Paralel
6. Mulailah menggambar diatas kertas milimeter blok, sesuaikan dengan
nilai proyeksi hyang sudah di hitung.
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Proyeksi Gnomonik
2. Proyeksi Stereografik
3. Proyeksi Orthografik
4. Proyeksi Silinder
VI. ANALISIS
Untuk memindahkan bidang lengkung ke bidang datar tanpa kesalahan
berdasarkan hal ini maka dicarikan cara untuk memindahkan bidang
lengkung tersebut ke bidang datar yang disebut dengan proyeksi Peta.
Besar atau luas suatu daerah juga mempengaruhi pemilihan proyeksi
peta ini. Untuk daerah yang sempit. Banyak proyeksi yang dapat digunakan,
Karena penggambarannya yang tak banyak kesalahan, Untuk peta yang
berskala dunia biasanya digunakan Proyeksi Konvensional.
Bentuk daerah yang membujur misalnya arah timur barat sebaiknya
digunakan proyeksi yang kesalahannya terutama ke arah utara selatan.
Misalnya proyeksi silinder, kerucut. Untuk daerah yang membujur dengan
arah utara selatan maka digunakan proyeksi peta dengan kesalahan terutama
kearah timur dan barat.
Walaupun sangat sukar untuk membuat peta yang tepat dari bagian
bola dunia, tetapi bukan berarti sukar untuk menentukan kualitas dari
proyeksi yang digunakan. Kualitas dari proyeksi tergantung dari luas
daerah, bentuk daerah, skala yang digunakana, hubungan satu dengan yang
lain, mudahnya menggambar.
Proyeksi dibedakan menjadi 4 yaitu Proyeksi Gnemonis, Proyeksi
Stereografis, Proyeksi Ortografis, Proyeksi Silinder
Paralel dan Meridian dapat dihapuskan hanya pinggirnya saja diberi angka
derajat.
VII. KESIMPULAN
1. Proyeksi peta berfungsi untuk memindah obyek dari bidang lengkung
ke dalam bidang datar.
2. Proyeksi dibedakan menjadi 4 yaitu Proyeksi Gnemonis, Proyeksi
Stereografis, Proyeksi Ortografis, Proyeksi Silinder
3. Peta berskala dunia dapat di memproyeksikannya dengan proyeksi
konvesional
4. Pada pemindahan gambar pada bidang lengkung ada beberapa yang
harus diperhatikan, seperti ukuran proyeksi serta jarak harus sama
tidak boleh berubah dari garis katulistiwa atau garis lintang.
DAFTAR PUSTAKA

Geography, G, 2020. GIS Geography, Dilihat 25 oktober 2020,


https://gisgeography.com
Tike, Aprilia, 2020, proyeksi peta, dilihat 25 oktober 2020,
https://www.handalselaras.com/proyeksi-peta/

Anda mungkin juga menyukai