Perbedaan penggunaan lahan datar berombak berbukit bergulung. Faktornya adalah
kedalaman tanah. Jika tanah datar maka tanah dalam sampai ke daerah puncak atau atas maka kedalaman berkurang di tandai dengan berkurangnya penggunaan lahan. Hal ini terjadi karena adanya erosi di daerah yang lebih tinggi sehingga menimbulkan endapan sedimentasi tanah pada daerah yang lebih rendah. Karena faktor ini perbedaan penggunaan lahan harus di pahami sesuai dengan bentuk lahan yang ada sehingga pemanfaatan lahan menjadi tepat. Sumber air pada dataran berdasarkan sumbernya di bagi menjadi 2 yaitu air tanah atau air hujan. Ciri pada dataran produktif seperti sawah atau pertanian yang lain khususnya lahan sawah jika dalam setahun dapat panen 3 kali maka ketersediaan air berlimpah begitupun sebaliknya. Maka dari itu masyarakan harus bisa mengehtahui perbedaan penggunaan lahan berdasarkan karakteristik masing – masing lahan. Lahan krisis sosial ekonomi adalah lahan yang tidak produktif. Dalam kesesuaian lahan tersebut setiap tanaman yang akan di tanam memiliki syarat kesesuaian masing – masing. Tinggal bagai mana pengolah menanggapi fenomena yang terjadi. Bentuklahan yang membentuk atau genesis daerah tersebut dominasi oleh dataran aluvial interfingering atau menjaring yaitu material bawaan dari campuran gunung lawu dan merapi meskipun lebih banyak material dari gunung lawu sehingga tanah yang terbentuk merupakan unit terkecil aluvial. Material aluvial yang terbawa arus sungai merupakan material yang paling halus, kemudian mengendap kedataran yang lebih rendah tetapi tidak dapat di pungkiri terjadi material yang saling menjaring atau bercampur antara material lawu dan merapi. Pada daerah aluvium potensi lahan lebih besar karena daerah lebih subur dan memiliki air yang berlimpah. Namun, dataran aluvium memiliki permasalahan tersendiri yaitu mudah terkena banjir karena daerah ini relatif datar dan rendah.