Anda di halaman 1dari 15

A.

Halaman Pengesahan Laporan

Judul : Proyeksi Eeta


Nama : Wa Ode Sitti Fattima
NIM : 170721636588
Program Studi : S1 Pendidkan Geografi
Dilaksanakan : 16 Oktober 2017

Mengetahui,
Dosen Pembina

Drs. RUDI HARTONO, M.si


196101171988021001
B. Judul
Proyeksi Peta

C. Dasar Teori

Sistem proyeksi peta merupakan bagian yang penting dalam sebuah peta
karena pemilihan sistem proyeksi peta berpengaruh pada ketelitian koordinat setiap
titik di peta. Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola
(bidang lengkung) ke bentuk bidang datar. Proyeksi peta merupakan upaya
memindahkan garis-garis paralel dan meridian dari bidang lengkung (globe) ke
bidang datar. Di dalam upaya itu tidak mungkin dilakukan tanpa adanya kesalahan.
Oleh karena itu, diperlukan cara agar dalam memindahkan bidang lengkung ke bidang
datar itu dilakukan dengan meminimalkan kesalahan yang terjadi.

Sehubungan dengan itu, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai suatu cara
memindahkan sistem paralel dan meridian dari globe ke bidang datar dengan
kesalahan sekecil-kecilnya.

proyeksi peta berupa pemindahan bentuk lengkung ke bidang datar


( http://110.138.206.53bahan-ajar/modul_online/geografi/MO_125/geo103_09.htm )
1. Klasifikasi Proyeksi antara lain:

Proyeksi peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan


Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal

Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan


cara memproyeksikan globe pada sebuah biadang datar. Proyeksi azimult
menyinggung bola dan perpusat pada satu titik, menggambarkan daerah kutub dengan
menempatkan titik kutub dengan menempatkan titik pada pusat titik proyeksi.

Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:

a. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.


b. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
c. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat
antara kutub dan ekuator.

Proyeksi Kerucut

Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu
globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan
daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan
meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa
jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang
menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya
ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah
daerah di lintang 45. Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

a. Proyeksi kerucut normal atau standar

Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel
(Paralel Standar).

b. Proyeksi Kerucut Transversal

Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.

c. Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)

Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.

Proyeksi Silinder

Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang
proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi
ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan
garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan
proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:

Dapat menggambarkan daerah yang luas.


Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.

Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah


ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.

2. Proyeksi peta unsur bebas ( Distorsi )

a. Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya sudut


b. Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya
panjang jarak
c. Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya luas
suatu daerah pada bidang lengkung

Rekonstruksi proyeksi peta yang baik adalah yang bisa meminimkan distorsi
dalam hal: luas, bentuk, arah dan jarak. Dalam praktek tak ada satupun sistem
proyeksi peta yang bisa menghasilkan peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah
dan jarak tidak mengalami distorsi. Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat
terjadinya distorsi pada unsur yang lain.

Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut
dengan:

. Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang tidak terlalu


luas.
Menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat
didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang
silinder.

Dalam praktek tak ada satupun sistem proyeksi peta yang bisa menghasilkan
peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah dan jarak tidak mengalami distorsi.
Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang
lain.
Distorsi ialah perbedaan perbedaan antara bentuk asli yang ada di lapangan dengan
bentuk yang ada dipeta yang meliputi luas, bentuk, arah dan jarak
Contoh Distorsi

Pada gambar di atas bagian tengah globe yaitu daerah sekitar garis khatulistiwa
sedikit mengalami distorsi (penyimpangan) sedangkan daerah kutub mengalami
distorsi yaitu menjadi lebih besar.

3. Berdasrkan modifikasi (gubahan)


a. Proyeksi Bonne (Equal Area)

Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada
paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu.
Baik untuk menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
Proyeksi Sinusoidal

Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan
daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar
paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk
daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering
dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.

Proyeksi Mercator

Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana


seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan
bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar. Sifat-sifat proyeksi
Mercatar yaitu:

a. Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin
membesar bila makin dekat dengan kutub.
b. Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar
menurut skala.
c. Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak
makin membesar.
d. Proyeksinya adalah konform.
e. Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.

Proyeksi Mollweide

proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.

Proyeksi Gall

Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang yang mendekati kutub.

Proyeksi Homolografik (Goode)

Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi
pada proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran.

D. Pemilihan proyeksi peta

Dalam pemilihan proyeksi peta yang akan digunakan, terdapat beberapahal ya


ng harus dipertimbangkan, yaitu:
a. Tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan
b. Lokasi geografis dan luas wilayah yang akan dipetakan
c. Ciri-ciri asli ang ingin dipertahankan atau syarat geometrik yang akan dipenuhi

Dalam melakukan pemilihan proyeksi peta sebaiknya memperhatikan hal-


hal berikutini:
a. Pemetaan topografi suatu wilayah memanjang dengan arah barat-
timur, umumnya
b. Menggunakan proyeksi kerucut, normal, konform, dan menyinggung di titik
tengah
c. wilayah yang dipetakan. Proyeksi seperti inidikenal sebagai proyeksi LAMBERT.
Pemetaan dengan wilayah yang wilayah memanjang dengan arah utara-
selatan,umumnya menggunakanproyeksi silinder, transversal, konform, dan menying
gung meridian yang berada tepat di tengah wilayah pemetaan tersebut.
Lanngkah Kerja

1. Membuat lingkaran kemudian menentukan besar jari-jarinya


2. Membagi lingkaran menjadi 4 bagian selanjutnya membuat tabung dengan
memotong sudut 45 derajat
3. memproyeksikan lintang-lintang dengan menarik garis dari ujung diameter
kekulit tabung
2
4. Membuat meredian yang 1 paralel dengan jarak i = 360

5. Kemudian menarik garis-garis mendatar dari proyeksi lintang


6. Menggambarkan peta dunia pada proyeksi yang dibuat

D. Tujuan

1. Untuk mengetahui proyeksi silinder stereografis Gall


2. Untuk membuat proyeksi silinder stereografis Gall negara-negara didunia

E. Alat dan Bahan

1. Kertas Manila
2. Pensil
3. Peghapus
4. Penggaris
5. Jangka dan busur
F. Pembahasan
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan
sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk
bola ke permukaan datar dua dimensidengan distorsi sesedikit mungkin.
Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubunganantara
posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah
usahamengubah bentuk bidang lengkung ke bentuk bidangdatar, dengan persyaratan
bentuk yang diubah ituharus tetap, luas permukaan yang diubah harus tetapdan jarak
antara satu titik dengan titik yang lain diatas permukaan yang diubah harus tetap.
Dalam pembuatan peta apabila kita ingin menggambarkan perubahan benda yang
berukurantiga dimensi ke benda yang berukuran dua dimensi, benda itu harus
diproyeksikan ke bidang datar. Teknik proyeksi ini juga berlaku untuk
memindahkanletak titik-titik pada permukaan bumi ke bidang dataryang dinamakan
Proyeksi Peta.
Secara khusus pengertian dari proyeksi peta adalahcara memindahkan sistem
paralel (garis lintang) danmeridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe) ke bidang
datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta.
Pemindahan dariglobe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Agar kesalahan
diperkecil sampai tidak ada kesalahanmaka proses pemindahan harus
memperhatikansyarat-syarat di bawah ini:
a. Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus
tetap),persis seperti pada gambar peta di globe bumi.
b. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
c. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang diubah
harus tetap. Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di
atas sekaligus adalah suatuhal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapatmemenuhi
satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin,
yang bisadipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atasdan ini hanya untuk
sebagian kecil dari muka bumi. Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka
petayang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat
di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.

Pada praktikum kali ini, membahas pengenai proyeksi silinder stereografis


Gall. Proyeksi silinder stereografis Gall adalah sebuah cara pemindahan garis-garis
meredian paralel dari suatu bidang 3 dimensi ke bidang datar yang didasarkan pada
perpotongan suatu bidang garis dengan arah bidang proyeksi yang merupakan bidang permukaan
(horizontal) yang melalui pusat sebuah bola.

Pertamatama kami membuat sebuah lingkaran dengan mememotong


lingkaran pada lintang 45 derajat dan menarik garis dari ujung pangkal lingkaran
untuk membuat tabung. Selanjutnya memproyeksikan lintang tempat datanganya
penyinaran dan menarik garis memanjang dari proyeksi lintang tadi, setelah itu
2
membuat meredian yang 1 paralelnya dengan jarak i = dan menggambarkan peta
360

terhadap perhitungan yang diperoleh

Proyeksi stereografis Gall mempunyai beberapa sifat natara lain:

Skala yang benar hanya sepanjang paralel 45LU/LS


Skala semakin kecil kearah equator
Kearah kutub skalanya semakin besar
Skala meredian tidak sama dengan skala paralel
G. Kesimpulan

1. proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai suatu cara memindahkan sistem


paralel dan meridian dari globe ke bidang datar dengan kesalahan sekecil-
kecilnya.
2. Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut
dengan:
a. Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang tidak
terlalu luas.
b. Menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat
didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang
silinder
3. Klasifikasi proyeksi antaralain, berdasarkan kedudukan dan jenisya, distorsi
serta berdasarkan modifikasi
4. Proyeksi silinder stereografis Gall adalah sebuah proyeksi didasarkan pada
perpotongan suatu bidang garis dengan arah bidang proyeksi yang merupakan bida yang ng
permukaan (horizontal) yang melalui pusat sebuah bola.
5. Proyeksi stereografis Gall mempunyai beberapa sifat natara lain:
a. Skala yang benar hanya sepanjang paralel 45LU/LS
b. Skala semakin kecil kearah equator
c. Kearah kutub skalanya semakin besar
d. Skala meredian tidak sama dengan skala paralel
H. Daftar pustaka

Setyowati, Dewi Liesnoor dkk.Kartografi dasar. Penerbit Ombak: Yogyakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/Proyeksi_peta

http://geoexpose.blogspot.co.id/2010/12/proyeksi-peta-peta-merupakan -gambar

http://vebyrahmadara.blogspot.co.id/2015/02/laporan-praktikum-proyeks-peta-
silinder.html

http://sutartogeo.blogspot.co.id/2016/08/proyeksi-peta.html
LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI

Proyeksi Silinder stereografis Gall

DISUSUN OLEH:

WA ODE SITTI FATTIMA

NIM 170721636588

LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI

2017

Anda mungkin juga menyukai