Mengetahui,
Dosen Pembina
C. Dasar Teori
Sistem proyeksi peta merupakan bagian yang penting dalam sebuah peta
karena pemilihan sistem proyeksi peta berpengaruh pada ketelitian koordinat setiap
titik di peta. Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola
(bidang lengkung) ke bentuk bidang datar. Proyeksi peta merupakan upaya
memindahkan garis-garis paralel dan meridian dari bidang lengkung (globe) ke
bidang datar. Di dalam upaya itu tidak mungkin dilakukan tanpa adanya kesalahan.
Oleh karena itu, diperlukan cara agar dalam memindahkan bidang lengkung ke bidang
datar itu dilakukan dengan meminimalkan kesalahan yang terjadi.
Sehubungan dengan itu, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai suatu cara
memindahkan sistem paralel dan meridian dari globe ke bidang datar dengan
kesalahan sekecil-kecilnya.
Proyeksi Kerucut
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu
globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan
daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan
meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa
jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang
menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya
ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah
daerah di lintang 45. Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel
(Paralel Standar).
Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang
proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi
ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan
garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan
proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
Rekonstruksi proyeksi peta yang baik adalah yang bisa meminimkan distorsi
dalam hal: luas, bentuk, arah dan jarak. Dalam praktek tak ada satupun sistem
proyeksi peta yang bisa menghasilkan peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah
dan jarak tidak mengalami distorsi. Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat
terjadinya distorsi pada unsur yang lain.
Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut
dengan:
Dalam praktek tak ada satupun sistem proyeksi peta yang bisa menghasilkan
peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah dan jarak tidak mengalami distorsi.
Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang
lain.
Distorsi ialah perbedaan perbedaan antara bentuk asli yang ada di lapangan dengan
bentuk yang ada dipeta yang meliputi luas, bentuk, arah dan jarak
Contoh Distorsi
Pada gambar di atas bagian tengah globe yaitu daerah sekitar garis khatulistiwa
sedikit mengalami distorsi (penyimpangan) sedangkan daerah kutub mengalami
distorsi yaitu menjadi lebih besar.
Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada
paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu.
Baik untuk menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
Proyeksi Sinusoidal
Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan
daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar
paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk
daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering
dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
Proyeksi Mercator
a. Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin
membesar bila makin dekat dengan kutub.
b. Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar
menurut skala.
c. Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak
makin membesar.
d. Proyeksinya adalah konform.
e. Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.
Proyeksi Mollweide
Proyeksi Gall
Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang yang mendekati kutub.
Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi
pada proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran.
D. Tujuan
1. Kertas Manila
2. Pensil
3. Peghapus
4. Penggaris
5. Jangka dan busur
F. Pembahasan
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan
sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk
bola ke permukaan datar dua dimensidengan distorsi sesedikit mungkin.
Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubunganantara
posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah
usahamengubah bentuk bidang lengkung ke bentuk bidangdatar, dengan persyaratan
bentuk yang diubah ituharus tetap, luas permukaan yang diubah harus tetapdan jarak
antara satu titik dengan titik yang lain diatas permukaan yang diubah harus tetap.
Dalam pembuatan peta apabila kita ingin menggambarkan perubahan benda yang
berukurantiga dimensi ke benda yang berukuran dua dimensi, benda itu harus
diproyeksikan ke bidang datar. Teknik proyeksi ini juga berlaku untuk
memindahkanletak titik-titik pada permukaan bumi ke bidang dataryang dinamakan
Proyeksi Peta.
Secara khusus pengertian dari proyeksi peta adalahcara memindahkan sistem
paralel (garis lintang) danmeridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe) ke bidang
datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta.
Pemindahan dariglobe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Agar kesalahan
diperkecil sampai tidak ada kesalahanmaka proses pemindahan harus
memperhatikansyarat-syarat di bawah ini:
a. Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus
tetap),persis seperti pada gambar peta di globe bumi.
b. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
c. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang diubah
harus tetap. Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di
atas sekaligus adalah suatuhal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapatmemenuhi
satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin,
yang bisadipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atasdan ini hanya untuk
sebagian kecil dari muka bumi. Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka
petayang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat
di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Proyeksi_peta
http://geoexpose.blogspot.co.id/2010/12/proyeksi-peta-peta-merupakan -gambar
http://vebyrahmadara.blogspot.co.id/2015/02/laporan-praktikum-proyeks-peta-
silinder.html
http://sutartogeo.blogspot.co.id/2016/08/proyeksi-peta.html
LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI
DISUSUN OLEH:
NIM 170721636588
2017