Anda di halaman 1dari 52

PROYEKSI PETA

Bentuk Bumi bulat sedangkan peta berbentuk datar. Di sinilah sistem


proyeksi diperlukan untuk memindahkan kenampakan di Bumi pada
bidang datar. Secara sederhana proyeksi peta dapat diartikan
sebagai cara pemindahan garis paralel dan meridian dari globe
(bidang lengkung) ke bidang datar. Ini artinya proyeksi merupakan
suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di
Bumi dan di peta (4).
Bayangkan jika Bumi yang berbentuk bola kemudian dibentangkan
menjadi bidang datar. Pasti di beberapa posisi terkesan melengkung,
inilah yang disebut distorsi atau kesalahan. Padahal di sisi lain peta
bisa disebut ideal jika bisa menggambarkan luas, bentuk, arah, dan
jarak dengan benar. Keempat persyaratan peta yang ideal sulit untuk
dipenuhi. Upaya yang bisa dilakukan dengan mengurangi risiko
kesalahan sekecil mungkin dengan memenuhi satu atau lebih
persyaratan tersebut (4).
Hal tersebut dapat dilakukan dengan langkahlangkah berikut.

1. Wilayah yang akan dipetakan dibagi menjadi bagian-bagian yang tidak


begitu luas.
2. Memilih bidang proyeksi yang sesuai dengan posisi wilayah yang
dipetakan, misalnya bidang datar, bidang kerucut, dan bidang silinder.

Dalam memilih macam proyeksi, hal-hal yang dipertimbangkan, yaitu


(4) :
a. Bentuk, letak, dan luas daerah yang dipetakan.
b. Ciri-ciri tertentu atau ciri-ciri asli yang akan dipertahankan
seperti mempertahankan bentuk (conform), luas (equivalent), dan
jarak (equidistant). Oleh karena sulit untuk memenuhi ketiga syarat
sekaligus, maka dipilih syarat yang bisa terpenuhi dengan pemilihan
proyeksi peta. Karena itu pulalah terdapat beragam tipe proyeksi peta
dengan kelebihan dan kekurangan, sesuai dengan tujuan peta dan
bagian muka Bumi yang digunakan (4).
Pada gambar bagian A, kamu
bisa memahami bagaimana
perubahan bentuk bisa terjadi
dari bidang lengkung (segi
empat) pada globe berubah
menjadi seperti bagian C di
bidang datar. Perubahan ini
mengakibatkan adanya distorsi
di berbagai wilayah di
permukaan Bumi. Bagaimana
bentuk distorsinya? Coba
bayangkan jeruk sebagai Bumi.
Kupaslah kulit jeruk tersebut
seperti gambar berikut (4).
Bagian manakah yang mengalami distorsi? Ya, bagian tengah atau lintang
rendah (khatulistiwa dan sekitarnya) serta bagian kutub mengalami distorsi
menjadi lebih besar. Bisa dikatakan semakin ke kutub semakin besar
distorsinya. Melihat kenyataan ini maka jika kita akan memetakan wilayah
khatulistiwa harus memilih proyeksi yang benar-benar sesuai. Begitu juga
dengan wilayah kutub. Lalu proyeksi apa yang sesuai? Kenali dahulu
beberapa tipe proyeksi (4).
PROYEKSI PETA

Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang


mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke
atas permukaan peta (1).

Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk


menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi
yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi
dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan
sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi
dan di peta (2).
Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk
bidang lengkung ke bentuk bidang datar, dengan persyaratan bentuk
yang diubah itu harus tetap, luas permukaan yang diubah harus tetap
dan jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang
diubah harus tetap (2).
PROYEKSI PETA

Dalam pembuatan peta apabila kita ingin menggambarkan perubahan


benda yang berukuran tiga dimensi ke benda yang berukuran dua
dimensi, benda itu harus diproyeksikan ke bidang datar. Teknik proyeksi
ini juga berlaku untuk memindahkan letak titik-titik pada permukaan
bumi ke bidang datar yang dinamakan Proyeksi Peta (2).

Secara khusus pengertian dari proyeksi peta adalah cara


memindahkan sistem paralel (garis lintang) dan meridian (garis bujur)
berbentuk bola (Globe) ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari
globe ke bidang datar ini akan menjadi peta.Pemindahan dari globe ke
bidang datar harus diusahakan akurat. Agar kesalahan diperkecil
sampai tidak ada kesalahan maka proses pemindahan harus
memperhatikan syarat-syarat di bawah ini (2).
PROYEKSI PETA

a. Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus


tetap),persis seperti pada gambar peta di globe bumi.
b. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
c. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang
diubah harus tetap

Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di


atas sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk
dapat memenuhi satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga
merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa dipenuhi hanyalah satu
saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk sebagian kecil dari
muka bumi (2).
Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi
wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di
atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta
(2).
Proyeksi Peta adalah pemindahan sistem paralel dan meridian yang
ditetapkan dalam bidang globe yang lengkung ke atas bidang datar.
Ketentuan umum dalam proyeksi yaitu (3) :

Bentuk yang diubah harus tetap (conform)


Luas permukaan yang diubah harus tetap (ekuivalen)
Jarak antara satu titik dengan titik lain diatas permukaan yang diubah
harus tetap (ekuidistan)
Sebuah peta yang diubah tidak mengalami penyimpangan arah
PEMBAGIAN PROYEKSI PETA

A. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan (2,3) :

a. Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama,


artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi
setelah dikalikan skala.
b. Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada
peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.
c. Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak
di muka bumi setelah dikalikan skala
B. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris (2) :

a. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan


sumbu bumi.
b. Proyeksi Miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut
terhadap sumbu bumi.
c. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada
sumbu bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut
juga Proyeksi ekuatorial
C. Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan

a. Proyeksi Zenithal (Azimuthal)

Proyeksi zenithal adalah proyeksi peta yang menggunakan bidang


datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola
bumi dan berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan
daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat
proyeksi (2,3).
Bidang proyeksi ini berupa bidang datar yang menyinggung bola
pada kutub, ekuator atau di sembarang tempat. Oleh karena itu,
proyeksi ini dibedakan menjadi (4) :
1) Proyeksi azimuth normal, di mana bidang proyeksinya
bersinggungan dengan kutub.
2) Proyeksi azimuth transversal, bidang proyeksinya tegak lurus
dengan ekuator.
3) Proyeksi azimuth oblique, bidang proyeksinya menyinggung salah
satu tempat antara kutub dan ekuator
Sebelum menggunakan proyeksi ini kamu harus memahami benar cirinya,
yaitu garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub, garis
lintang digambarkan dalam Bentuk lingkaran yang mengelilingi kutub,
sudut yang dibentuk antara garis bujur sama besarnya pada peta, dan
seluruh permukaan Bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan
berbentuk lingkaran. Nah, kamu dapat melihat hasil penggunaan proyeksi
ini pada gambar di atas. Gambar tersebut merupakan proyeksi azimuth
normal yang dianggap sebagai proyeksi yang cocok untuk memetakan
daerah kutub. Penggambaran kutub dengan proyeksi ini dapat dilakukan
dengan tiga cara, yaitu (4) :

1)Proyeksi Gnomonik

Pada proyeksi ini, titik pusat seolah berada di pusat lingkaran


(digambarkan seperti sinar matahari yang bersumber di pusat lingkaran).
Menggunakan proyeksi ini lingkaran paralel makin keluar makin
mengalami pembesaran hingga wilayah ekuator
2) Proyeksi Azimuthal Stereografik
Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar berasal dari arah kutub
berlawanan dengan titik singgung proyeksi. Akibatnya jarak antarlingkaran
paralel semakin membesar ke arah luar
3) Proyeksi Azimuthal Orthografik
Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar matahari berasal dari titik
jauh tidak terhingga. Akibatnya sinar proyeksi sejajar dengan sumbu Bumi.
Jarak antarlingkaran akan makin mengecil apabila semakin jauh dari pusat
Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal (2) :

a.Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.


b.Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris
mengelilingi kutub.
c.Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta
besarnya sama.
d.Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan
berbentuk lingkaran
Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu (2,3) :

a. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.


b. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus
dengan ekuator.
c. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah
satu tempat antara kutub dan ekuator
Karena proyeksi Azimuthal paling tepat untuk menggambarkan kutub, maka
penggambaran kutub melalui proyeksi ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu
(3) :

1. Proyeksi Gnomonik: Pada proyeksi ini pusat proyeksi terapat di titik pusat
bola bumi. Ekuator tergambar hingga tak terbatas. Lingkaran paralel
berubah ke arah luar mengalami pembesaran yang cepat dan ekuator tidak
mampu digambarkan karena pembesaran tak terhingga tadi. Pada daerah
lintang 45° akan mengalami pembesar.
2. Proyeksi Azimuthal Stereografik : Titik sumber proyeksi di kutub
berlawanan dengan titik singgung bidang proyeksi dengan kutub bola bumi.
Jadi jarak antara lingkaran paralel tergambar semakin membesar ke arah
luar.
3. Proyeksi Azimuthal Orthografik : Proyeksi ini menggunakan titik yang
letaknya tak terhingga sebagai titik sumber proyeksi. Akibatnya sinar
proyeksinya sejajar dengan sumbu bumi. Lingkaran paralel akan
diproyeksikan dengan keliling yang benar atau ekuidistan. Jarak antara
lingkaran garis lintang akan semakin mengecil bila semakin jauh dari pusat.
b. Proyeksi Kerucut (Conical Projection)

Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garisgaris meridian dan paralel dari


suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk
memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki
paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud
garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari.

Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu (2,3) :


•Proyeksi kerucut normal atau standar. Jika garis singgung bidang
kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar).
•Proyeksi Kerucut Transversal. Jika kedudukan sumbu kerucut
terhadap sumbu bumi tegak lurus.
Proyeksi Kerucut Oblique (Miring). Jika sumbu kerucut terhadap sumbu
bumi terbentuk miring.
- Proyeksi Kerucut (Conical Projection), Proyeksi Kerucut yaitu
pemindahan garisgaris meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah
kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan
daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar
dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran
sedangkan bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan
memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau
memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan
oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar
daerah daerah di lintang 45°. Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3
macam yaitu (3):
Ciri-ciri proyeksi kerucut antara lain (3) :
1. Semua garis bujur merupakan garis lurus dan berkonvergensi di kutub.
2. Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang konsentris dengan
titik pusatnya adalah salah satu kutub bumi
3. Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi karena salah
satu kutub bumi tidak dapat digambarkan.
4. Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran sempurna, sehingga
baik untuk menggambarkan daerah lintang rendah

Dari namanya saja pasti kamu langsung tahu bahwa proyeksi ini
berkaitan dengan bangun kerucut. Proyeksi ini memiliki parallel
melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Baris parallel berupa
garis lingkaran, sedangkan garis bujur berupa jari-jari. Proyeksi ini paling
tepat digunakan untuk memetakan daerah lintang 45° atau lintang
tengah (4).
Secara garis besar, proyeksi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Proyeksi Kerucut Normal atau Standar
Proyeksi ini menggunakan kerucut dengan garis singgung dengan bola Bumi
terletak pada suatu paralel (paralel standar).
2) Proyeksi Kerucut Transversal
Pada proyeksi ini sumbu kerucut berada tegak lurus terhadap sumbu Bumi.
3) Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Pada proyeksi ini sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap sumbu
Bumi
Ketiga proyeksi berdasarkan bidang ini (azimuthal, kerucut dan
silinder) termasuk kelompok proyeksi murni yang penggunaan dalam
kehidupan sehari-hari sangat terbatas karena dirasa sulit. Selanjutnya,
proyeksi berdasarkan bidang ini mengalami modifikasi hingga muncul
proyeksi gubahan (4).
c. Proyeksi Silinder atau Tabung

Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang


bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.
Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa,
maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua
garis meridian merupakan garis lurus vertikal (2,3). Penggunaan
proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu (2,3) :

a. Dapat menggambarkan daerah yang luas.


b. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
c. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
d. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan
daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.

Proyeksi Azimuthal, proyeksi kerucut (conical) dan proyeksi silinder


(cylindrical) termasuk kelompok proyeksi murni. Penggunaan jenis
proyeksi-proyeksi murni ini sangat terbatas (2,3)

b. Proyeksi Silinder (Cylindrical)


Proyeksi ini menggunakan silinder sebagai bidang proyeksinya dan
menyinggung bola Bumi. Jika proyeksi ini menyinggung wilayah
khatulistiwa, maka garis paralel merupakan garis horizontal dan garis
meridian (4).
Beberapa keuntungan penggunaan proyeksi ini, yaitu dapat
menggambarkan wilayah yang luas dan sesuai untuk menggambarkan
wilayah khatulistiwa atau lintang rendah (4).
D. Proyeksi Gubahan (Proyeksi Arbitrary)

Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta


yang kita jumpai sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka peta
yang diperoleh secara perhitungan (2,3).

Contoh-contoh proyeksi gubahan antara lain:

a) Proyeksi Bonne (Equal Area) Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak
benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari
meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk
menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
Proyeksi ini merupakan proyeksi yang baik untuk menggambarkan wilayah
Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa. Proyeksi ini menggambarkan
sudut dan jarak yang benar pada meridian tengah dan pada paralel
standar, terdapat distorsi yang cukup besar apabila menjauhi meridian
tengah (4).
Proyeksi Boone pertama kali dihitung oleh Ringober Boone pada pertengahan tahun
1700-an dan sesuai untuk memetakan negara-negara di lintang tengah seperti
Amerika Serikat. Keseluruhan garis paralel terbagi merata. Skalanya benar untuk
menggambarkan wilayah sepanjang meridian tengah
b) Proyeksi Sinusoidal. Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak
sesuai pada meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak
antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk
menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-
daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering
dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika
c) Proyeksi Mercator

Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana


seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit
dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar

Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu:


•Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi
distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub.
•Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian
vertikal benar menurut skala.
•Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator,
interval jarak makin membesar.
•Proyeksinya adalah konform.
•Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak
terhingga
d) Proyeksi Mollweide. Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di
pinggir peta.

e) Proyeksi Gall. Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada


lintang-lintang yang mendekati kutub.

f) Proyeksi Homolografik (Goode). Sifatnya sama luas. Merupakan


usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi
Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran
Macam-macam Proyeksi Peta itu akan digunakan sesuai dengan kebutuhan
keadaan dan proyeksi yang paling tepat digunakan, Misalnya pada:
1) Seluruh Dunia
• Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub
• Peta-peta statistik (penyebaran penduduk, hasil pertanian) pakai Mollweide
• Arus laut, iklim pakai Mollweide atau Gall
• Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator
2. Daerah Kutub
• Proyeksi Lambert
• Proyeksi Zenithal sama jarak
3. Daerah Belahan Bumi Selatan
• Sinusoidal
• Lambert
• Bonne
4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari Khatulistiwa
• Pilih satu dari jenis proyeksi kerucut.
• Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai
5. Untuk daerah yang membujur pipih Utara-Selatan dan terletak tidak
jauh dari khatulistiwa maka pilih Proyeksi Bonne
PEMBAGIAN PROYEKSI PETA

Proyeksi peta dapat dibagi menurut bidang proyeksi, kedudukan


bidang proyeksi, jenis unsur (distorsi), dan modifikasi (gubahan).

bidang kedudukan bidang jenis unsur modifikasi


proyeksi proyeksi (distorsi) (gubahan)
Menurut Jenis Bidang Proyeksi

Proyeksi bidang datar Proyeksi Kerucut Proyeksi Silinder


/ Azimuthal / Zenithal
Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang
menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya.
Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu
titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan
menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi
Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:

1. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya


menyinggung kutub.
2. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya
tegak lurus dengan ekuator.
3. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya
menyinggung salah satu tempat antara kutub dan
ekuator.
Proyeksi Kerucut :

Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian


dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk
proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah
lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel
melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel
berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari.
Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe
pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe
kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh
sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk
menggambar daerah daerah di lintang 45°. Proyeksi
kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1.Proyeksi kerucut normal atau standar
Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada
suatu paralel (Paralel Standar).
1.Proyeksi Kerucut Transversal
Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.
1.Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.
•Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola
bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan
menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang
silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis
paralel merupakan garis horizontal dan semua garis
meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan
proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
1.Dapat menggambarkan daerah yang luas.
2.Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
3.Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis
lurus.
4.Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya

Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk


menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub
terjadi pemekaran garis lintang.
Menurut Kedudukan Bidang Proyeksi
Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
1.Proyeksi normal
2.Proyeksi miring
3.Proyeksi transversal
Menurut Jenis Unsur Yang Bebas (Distorsi)
Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi
dibedakan :
1.Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang
mempertahankan besarnya sudut
2.Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang
mempertahankan besarnya panjang jarak
3.Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang
mempertahankan besarnya luas suatu daerah pada bidang
lengkung.
Menurut Modifikasi

Proyeksi Bonne (Equal Area)


Proyeksi Gall
Proyeksi Sinusoidal
Proyeksi Homolografik (Goode)
Proyeksi Mercator

Proyeksi Mollweide
Proyeksi Bonne (Equal Area)

Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak


benar pada meridian tengah dan pada paralel
standar. Semakin jauh dari meridian tengah,
bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk
menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar
khatulistiwa.
Proyeksi Sinusoidal

Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan


jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah
khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian
sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik
untuk menggambar daerah-daerah yang kecil
dimana saja. Juga untuk daerah-daerah yang
luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.
Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika
Selatan, Australia dan Afrika.
Proyeksi Mercator

Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform,


dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang
sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya
dibuka menjadi bidang datar. Sifat-sifat proyeksi Mercatar yaitu:
1.Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat
ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan
kutub.
2.Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator
pembagian vertikal benar menurut skala.
3.Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari
ekuator, interval jarak makin membesar.
4.Proyeksinya adalah konform.
Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak
terhingga
Proyeksi Mollweide

Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di


pinggir peta

Proyeksi Gall

Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda


pada lintang-lintang yang mendekati kutub

Proyeksi Homolografik (Goode)

Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk


membetulkan kesalahan yang terjadi pada
proyeksi Mollweide. Baik untuk
menggambarkan penyebaran
DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Proyeksi_peta
2. http://aristyakristina.wordpress.com/2012/09/16/proyeksi-peta/
3. http://murnisimanihuruk.blogspot.com/2010/06/proyeksi-peta.html
4. http://attahiyat.blogspot.com/2013/03/macam-macam-proyeksi-
peta.html

Anda mungkin juga menyukai