1)Proyeksi Gnomonik
1. Proyeksi Gnomonik: Pada proyeksi ini pusat proyeksi terapat di titik pusat
bola bumi. Ekuator tergambar hingga tak terbatas. Lingkaran paralel
berubah ke arah luar mengalami pembesaran yang cepat dan ekuator tidak
mampu digambarkan karena pembesaran tak terhingga tadi. Pada daerah
lintang 45° akan mengalami pembesar.
2. Proyeksi Azimuthal Stereografik : Titik sumber proyeksi di kutub
berlawanan dengan titik singgung bidang proyeksi dengan kutub bola bumi.
Jadi jarak antara lingkaran paralel tergambar semakin membesar ke arah
luar.
3. Proyeksi Azimuthal Orthografik : Proyeksi ini menggunakan titik yang
letaknya tak terhingga sebagai titik sumber proyeksi. Akibatnya sinar
proyeksinya sejajar dengan sumbu bumi. Lingkaran paralel akan
diproyeksikan dengan keliling yang benar atau ekuidistan. Jarak antara
lingkaran garis lintang akan semakin mengecil bila semakin jauh dari pusat.
b. Proyeksi Kerucut (Conical Projection)
Dari namanya saja pasti kamu langsung tahu bahwa proyeksi ini
berkaitan dengan bangun kerucut. Proyeksi ini memiliki parallel
melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Baris parallel berupa
garis lingkaran, sedangkan garis bujur berupa jari-jari. Proyeksi ini paling
tepat digunakan untuk memetakan daerah lintang 45° atau lintang
tengah (4).
Secara garis besar, proyeksi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Proyeksi Kerucut Normal atau Standar
Proyeksi ini menggunakan kerucut dengan garis singgung dengan bola Bumi
terletak pada suatu paralel (paralel standar).
2) Proyeksi Kerucut Transversal
Pada proyeksi ini sumbu kerucut berada tegak lurus terhadap sumbu Bumi.
3) Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Pada proyeksi ini sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap sumbu
Bumi
Ketiga proyeksi berdasarkan bidang ini (azimuthal, kerucut dan
silinder) termasuk kelompok proyeksi murni yang penggunaan dalam
kehidupan sehari-hari sangat terbatas karena dirasa sulit. Selanjutnya,
proyeksi berdasarkan bidang ini mengalami modifikasi hingga muncul
proyeksi gubahan (4).
c. Proyeksi Silinder atau Tabung
a) Proyeksi Bonne (Equal Area) Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak
benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari
meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk
menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
Proyeksi ini merupakan proyeksi yang baik untuk menggambarkan wilayah
Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa. Proyeksi ini menggambarkan
sudut dan jarak yang benar pada meridian tengah dan pada paralel
standar, terdapat distorsi yang cukup besar apabila menjauhi meridian
tengah (4).
Proyeksi Boone pertama kali dihitung oleh Ringober Boone pada pertengahan tahun
1700-an dan sesuai untuk memetakan negara-negara di lintang tengah seperti
Amerika Serikat. Keseluruhan garis paralel terbagi merata. Skalanya benar untuk
menggambarkan wilayah sepanjang meridian tengah
b) Proyeksi Sinusoidal. Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak
sesuai pada meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak
antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk
menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-
daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering
dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika
c) Proyeksi Mercator
Proyeksi Mollweide
Proyeksi Bonne (Equal Area)
Proyeksi Gall
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Proyeksi_peta
2. http://aristyakristina.wordpress.com/2012/09/16/proyeksi-peta/
3. http://murnisimanihuruk.blogspot.com/2010/06/proyeksi-peta.html
4. http://attahiyat.blogspot.com/2013/03/macam-macam-proyeksi-
peta.html