Anda di halaman 1dari 18

PENGOLAHAN DATA

PASANG SURUT
DENGAN METODE
ADMIRALTY
TEKNIK PANTAI C
FAHAD / D011 17 1514
Pendahuluan

Pasang surut atau pasut merupakan suatu fenomena pergerakan naik


turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh
kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda
astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda
angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau
ukurannya lebih kecil (Dronkers, 1964).Faktor non astronomi yang
mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup (teluk) antara
lain adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan (Bishop,
1984).
Dari semua benda angkasa yang mempengaruhi proses
pembentukan pasang surut air laut, matahari dan bulan yang sangat
berpengaruh melalui tiga gerakan utama yang menentukan keadaan
paras laut di bumi ini. Ketiga gerakan itu adalah :
1. Revolusi bulan terhadap bumi, dimana orbitnya berbentuk elips
dan periode yang diperlukan untuk menyelesaikan revolusi itu
adalah 29,5 hari untuk menyelesaikan revolusinya.
2. Revolusi bumi terhadap matahari dengan orbitnya berbentuk elips
dan periode yang diperlukan untuk itu adalah 365,25 hari.
3. Perputaran bumi terhadap sumbunya sendiri dan waktu yang
diperlukan untuk gerakan ini adalah 24 jam. (Ongkosongo, 1989).
Menurut (Ilahude, 1999 dalam Siswanto, 2007), Untuk menentukan nilai
bilangan Formzahl digunakan rumus dibawah ini :

Dimana hasil dari nilai F akan menentukan tipe pasang surutnya, dengan klasifikasi
sebagai berikut :

0 < F ≤ 0,25 : Pasang surut harian ganda (semidiurnal)


0,25 < F ≤ 1,50 : Pasang surut campuran condong ke harian ganda
1,50 <F ≤3,00 : Pasang surut campuran condong ke harian
tunggal
F > 3,0 : Pasang surut harian tunggal (diurnal)
Secara umum pasang surut di berbagai daerah dapat dibedakan
menjadi empat tipe yaitu :
 Tipe pasang surut tunggal (diurnal tide)
 Tipe pasang surut campuran dominan tunggal
 Tipe Pasang surut campuran dominan ganda
 Tipe Pasang surut ganda
METODE
Langkah – langkah pengolahan data dengan menggunakan Metode
Admiralty :

 a. Skema-I
Sebelum dilakukan pengolahan data pasut dilakukan terlebih
dahulu smoothing pada data lapangan yang diperoleh dari
pengukuran alat, hal ini dilakukan untuk menghilangkan noise,
kemudian data tersebut dimasukkan kedalam kolom – kolom di
skema-I, ke kanan menunjukkan waktu pengamatan dari pukul 00.00
sampai 23.00 dan ke bawah adalah tanggal selama 29 piantan, yaitu
mulai tanggal 4 Mei s/d 1 Juni 2012.
 b. Skema-II
Isi tiap kolom – kolom pada skema II ini dengan bantuan Tabel2
yaitu denganmengalikan nilai pengamatan dengan harga pengali
pada Tabel 2 untuk setiap hari pengamatan. Karena pengali dalam
daftar hanya berisi bilangan 1 dan -1 kecuali untuk X4 ada bilangan 0
(nol) yang tidak dimasukkan dalam perkalian, maka lakukan
perhitungan dengan menjumlahkan bilangan yang harus dikalikan
dengan 1 dan diisikan pada kolom yang bertanda (+) dibawah kolom
X1, Y1, X2, Y1, X4, dan Y4. Lakukan hal yang sama untuk pengali -1 dan
isikan kedalam kolom di bawah tanda (-).
 c. Skema-III
Untuk mengisi kolom – kolom pada skema-III, setiap kolom pada
kolom – kolom skema-III merupakan penjumlahan dari perhitungan
pada kolom – kolom pada skema-II. 1. Untuk Xo (+) merupakan
penjumlahan antara X1 (+) dengan X1 (-) tanpa melihat tanda (+) dan
(-) mulai tanggal 4 mei s/d 1 juni 2012. 2. Untuk X1, Y1, X2, Y1, X4, dan
Y4 merupakan penjumlahan tanda (+) dan (-), untuk mengatasi
hasilnya tidak ada yang negatif maka ditambahkan dengan 2000. Hal
ini dilakukan juga untuk kolom X1, Y1, X2, Y1, X4, dan Y4
 d. Skema-IV
Mengisi seluruh kolom – kolom pada skema-IV, diisi dengan data
setelah penyelesaian skema-III dibantu dengan daftar 2 (Tabel-5). Arti
indeks pada skema-IV : Indeks 00 untuk X berarti Xoo, Xo pada skema-
III dan indeks 0 pada daftar 2 Indeks 00 untuk Y, berarti Yoo, Yo pada
skema-III dan indeks 0 pada daftar 2
Contoh :
Harga Xoo yang diisikan untuk kolom x (tambahan) adalah
penjumlahan harga Xo dari skema-III yang telah dikalikan dengan
faktor pengali dari daftar 2 kolom 0, perkalian dilakukan baris per baris.
Untuk baris ke 2 ke kolom 0 dari daftar 2, faktor 29 menunjukkan
beberapa kali harus dikurangi dengan faktor bilangan tambahan
dalam hal ini 2000 begitu seterusnya pegisian di skema-IV.
 e. Skema-V dan Skema-VI :

Mengisi kolom – kolom pada skema-V dan kolom – kolom pada


skema-VI dengan bantuan daftar 3a skema-V (Tabel 7) mempunyai 10
kolom, kolom kedua disisi pertama kali sesuai dengan perintah pada
kolom satu dan angka – angkanya dilihat pada skema-V. Untuk kolom
3,4,5,6,7,8,9 dan 10 dengan melihat angka – angka pada kolom 2
dikalikan dengan faktor pengali sesuai dengan kolom yang ada pada
daftar 3a.
 f. Skema-VII :
Format isian pada skema VII dapat dilihat pada Tabel 9.

1) Baris 1 untuk V:PR cos r, merupakan penjumlahan


semua bilangan pada kolom – kolom Skema V
(Tabel 8) untuk masing – masing kolom.
2) Baris 2 untuk VI : PR sin r, merupakan penjumlahan
semua bilangan pada kolom – kolom Skema VI
untuk masing – masing kolom.
3) Baris 3 untuk PR dicari dengan rumus :
PR = √(PR sin r) 2 + (PR cos r) 2
4) Baris 4 untuk P didapat dari daftar 3a untuk masing –
masing So, M2, S2, N2, K1, 01, M4, dan MS4.
5) Baris 5 untuk f didapatkan dari daftar (table node
factor f) atau dengan menggunakan perhitungan
berikut ini.
Dapatkan nilai s, h, p dan N dari persamaan
berikut :
s = 277,025 + 129,38481 (Y- 1900) + 13,17640 ( D+l )
h = 280,190 – 0,23872 (Y- 1900) + 0,98565 ( D+l )
p = 334,385 + 40,66249 (Y- 1900) + 0,11140 ( D+l )
N = 259,157 – 19,32818 (Y- 1900) – 0,05295 ( D+l )
Y= tahun dari tanggal tengah pengamatan
D = jumlah hari yang berlalu dari jam 00.00 pada
tanggal 1 januari tahun tersebut sampai jam 00.00
tanggal pertengahan pengamatan.
l = bagian integral tahun = 1 4 ( Y – 1901 )
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai