Definisi Deret
Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah tertentu atau
mengikuti pola tertentu .
Bilangan yang meupakan unsur pembentuk deret dinamakan “suku” dan dinotasikan U.
Dilihat dari pola perubahan bilangan pada suku sukunya, deret digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Deret hitung ( deret aritmatika ).
2. Deret ukur ( deret geometrika).
Penerapan deret dalam ekonomi dan bisnis sering ditemukan dalam bidang keuangan yang
meliputi pembayaran pinjaman, nilai berbagai aset –aset keuangan dan strategi investasi.
Unsur bilangan pada urutan pertama ( U1 ) dinotasikan a dan bilangan konstan yang
membedakan suku-suku dari deret hitung dinamakan pembeda yang dinotasikan b dimana
nilainya merupakan selisih dari dua buah suku yang berurutan ( nilainya bisa positip bisa juga
negatip ).Jumlah bilangan sampai dengan suku ke n ( Un) dinotasikan oleh Sn.
( Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + ....... + Un )
Rumus : Un = a + ( n - 1 ) b
n
Rumus : Sn = ( 2 a + ( n - 1 ) b ) atau
2
n
Sn = ( a + Un )
2
Contoh kasus :
Kasus 1.
Sebuah Perusahaan memproduksi barang pada tahun pertama beroperasinya sebanyak 2000
unit, jika setiap tahun perusahaan tersebut meningkatkan produksi secara konstan sebanyak
250 unit.
Berapakah hasil produksi pada tahun ke lima dan berapa total produksi sampai dengan tahun
ke lima tersebut.
Jawab :
Pola produksi perusahaan tersebut mengikuti deret hitung dengan a = 2000 unit sedangkan
b = 250 unit, dan pertanyaannya adalah hasil produksi tahun ke lima ( U5) serta jumlah
produksi sampai dengan tahun ke lima ( S5 ) .
Maka : U 5 = 2000 + ( 5 - 1 ) 250
= 2000 + 4 x 250
= 2000 + 1000
= 3000
5
S5 = ( 2000 + 3000 )
2
5
= ( 5000 )
2
= 12.500
5
atau S5 = ( 2 x 2000 + ( 5 - 1 ) 250 )
2
5
= ( 4000 + 4 x 250 )
2
5
= ( 4000 + 1000 )
2
5
= ( 5000 )
2
= 12.500
Kesimpulannya adalah ; hasil produksi pada tahun ke lima sebanyak 3000 unit sedangkan
total produksi perusahaan tersebut sampai dengan tahun ke lima yaitu sebanyak 12.500unit.
Kasus 2.
Penerimaan hasil penjualan suatu department store pada bulan ke empat, ke lima dan ke enam
berturut–turut sebagai berikut dalam juta rupiah: 20.000; 22.500; 25.000, jika penerimaan
hasil penjualan berpola seperti 3 bulan di atas, maka berapakah total penerimaan hasil
penjualan dalam 1 tahun dimulai dari bulan ke empat?
Jawab : a = 20.000
b = 22.500 - 20.000 = 25.000 - 22.500 = 2.500
n = 12
U 12 = 20.000 + ( 12 - 1 ) 2.500
= 20.000 + 11 x 2.500
= 20.000 + 27.500
= 47.500
S 12 = 12/2 ( 20.000 + 47.500 )
= 405.000
Jadi total penerimaan hasil penjualan selama satun tahun adalah 405.000 juta rupiah.
Rumus : U n = a p n -1
Un = Nilai suku ke n ; p = Pengganda/rasio
a. = Nilai suku awal ; n = Banyaknya suku
a(1 − p n )
Rumus : Sn = = untuk 0 < p < 1 atau
1− p
a( p n − 1)
Sn = ,untuk p > 1
p −1
.
Contoh kasus :
Kasus 1.
Penerimaan hasil penjualan bulan Maret 2000 sebesar Rp.144.000.000,- sedangkan
penerimaan bulan April dan bulan Mei pada tahun yang sama berturut-turut adalah
Rp.172.800.000,- dan Rp.207.360.000,-. Bila penerimaan berpola seperti penerimaan 3 bulan
diatas, maka tentukanlah total penerimaan selama 1 tahun ( Sn ) atau total penerimaan selama
tahun 2000.
Jawab
u4
= 172.800.000 /144.000.000 = 1,2
u3
u5
= 207.360.000 / 172.800.000 = 1,2
u4
Karena rasio antara nilai bilangan dari 2 suku yang berurutan adalah sama maka bilangan diatas
mengikuti deret ukur dengan p = 1,2 sedangkan U3 = 144.juta , U4 = 172,8 juta dan U5 =
207,360 juta.
U3
Penerimaan pertama ( a) bisa dicari dari U3 = a x p 2 atau a =
p2
Maka a = 144.000.000 / ( 1,2 )2 = 100.000.000.
100.000.000 ( 1,2 12 - 1 )
S12 = ------------------------------------- = 3.958.050.223
( 1,2 - 1 )
Kesimpulan .
Total penerimaan hasil penjualan untuk tahun 2000 adalah Rp 3.958.050.223,-
Kasus 2.
B meminjam uang sebesar Rp. 6.000.000,-pada sebuah Bank yang memberikan bunga sebesar
10% pertahun.Jika jangka pinjaman 3 tahun ,maka berapakah jumlah uang yang harus dibayar
selama 3 tahun tersebut.
Jawab :
a = 6.000.000 ; p = ( 1 + i ) dimana i = 0,10 .maka p = 1 + 0,10 = 1,10\
6.000.000 { 1,10 3 - 1 }
S3 = ------------------------------- = 7.986.000.-
( 1,10 - 1 )
Kesimpulan:
Jumlah uang yang harus dibayar setelah 3 tahun adalah Rp. 7.986.000,-
Barisan aritmatika adalah suatu barisan yang mempunyai pola keberaturan selisih dua
suku berturan tetap harganya. Harga yang tetap ini dinamakan beda. Suatu barisan
aritmatika dengan suku pertama a dan beda b adalah
a,a + b,a + 2b,a + 3b, dan seterusnya.
Dengan memperhatikan pola keberaturan empat suku pertama,
Suku pertama = u1 = a = a + (1-1)b
Suku kedua = u2 = a + b = a + (2-1)b
Suku ketiga = u3 = a + 2b = a + (3-1)b
Suku keempat = u4 = a + 3b = a + (4-1)b
…………………………………………………………….
Maka suku ke-n suatu barisan aritmatika adalah
un = a + (n-1)b
deret aritmatika adalah jumlah suku – suku barisan aritmatika. Jika barisan aritmatikanya
adalah u1 + u2 + ……+ un, maka deret aritmatikanya adalah
n
Sn =
k =1
uk = u1 + u2 + …. + un
1 1
Sn = u1 + u2 + …. + un = n (u1 + un) = n (2a + (n-1)b)
2 2
Barisan geometri adalah suatu barisab yang mempunyai pola keberaturan hasil bagi dua
suku berturutan tetap hargany. Harga yang tetapini dinamakan rasio. Suatu barisan
geometri dengan suku pertama a dan rasio r adalah
A, ar, ar2, ar3, dan seterusnya dengan memperhatikan pola keberaturan empat suku
pertamanya.