Anda di halaman 1dari 14

Macam – macam deret bilangan yaitu :

1. Deret bilangan aritmatika


2. Deret bilangan geometri

Deret Aritmatika
Deret aritmatika , yaitu suatu jumlah dari suku – suku barisan bilangan aritmatika .

Jika a , a+b , a+2b , a+3b , a+4b , . . . .a+(n-1)b adalah barisan bilangan aritmatika maka bentuk
dari deret aritmatika adalah a+ (a+b) + ( a+2b) + (a+3b) + (a+4b) + . . . .

Barisan aritmatika menyatakan bahwa susunan bilangan nya berurutan u1 , u2 , … , un  dengan
urutan tertentu. Sedangkan pada deret aritmatika, untuk pembahasannya adalah mengenai jumlah
suku – suku berurutan tersebut. Untuk contoh bentuk umum dari deret aritmetika adalah seperti
di bawah ini.

U1 + U2 + U3 + … + Un


 

Dengan u1  , u2 , … , un merupakan barisan dari aritmetika.

Barisan aritmatika dapat di artikan yang artinya adalah susunan bilangan yang real dan
membentuk pola tertentu

Baris aritmatika =>   a           a + b           a + 2b  …  a + ( n – 1 )


b

Beda                  =>        +b               +b

Deret aritmatika sendiri yaitu sebuah penjumlahan dari barisan aritmatika

1. aritmatika bertingkat, sosial,


2. sn,
3. tingkat 2,
4. aritmatika suku ke – n.

Pada barisan aritmatika, susunan dari bilangan nya di bentuk di antara satu bilangan ke bilangan
yang berikut nya yang memiliki perbedaan yang sama. Contoh:
2 , 10 , 18 , 26 , 34 , 42 …..dan seterus nya
Barisan di atas mempunyai nilai beda yaitu 8 ( b = 8 ).beda sendiri dapat di artikan sebagai
selisih antara 2 suku yang saling berurutan.

jika suatu barisan mempunyai beda lebih dari nol ( b > 0 ) maka barisan aritmatika nya di sebut
dengan barisan naik, sebaliknya jika beda kurang dari nol ( b < 0 ) maka barisan aritmatika nya
di sebut dengan baris menurun
Rumus suku ke –n Rumus beda

Un = a + (n-1) b b = Un – Un-1

Rumus Jumlah suku ke-n

n n
S n= ( a+Un ) S n= ( 2 a+ ( n−1 ) b )
2 2

Keterangan :

 a = suku pertama
 b = beda
 Un = suku ke – n
 n = bilangan bulat

CONTOH

Contoh 1.

Diketahui : suatu barisan 5, -2, -9, -16,….,

Ditanya : rumus suku ke – n nya?

Penyelesaian :

Selisih 2 suku berurutan pada barisan 5, -2, -9, -16,… adalah tetap, yakni b = -7

Un = a + ( n – 1 ) b

Un = 5 + ( n – 1 ) ( -7 )
= 5 – 7n + 7
= 12 – 7n
Contoh 2.

Suatu barisan aritmatika dengan suku tengah 15, mempunyai suku barisan sebanyak 11. Suku ke-

4 ( U4 ) bernilai -3, tentukanlah suku terakhirnya

Diketahui : Ut = 15

n = 11

U4 = -3

Ditanya : Un

Penyelesaian :

Suku tengah adalah suku ke –6 sehingga U 6 = 15

U6 = a + 5b =15

U4 = a + 3b = -3

Digunakan metode eliminasi untuk memperoleh a dan b

U6 = a + 5b =15

U4 = a + 3b = -3

2b = 18 b= 18/2 = 9

Substitusikan nilai b = 9 ke persamaan yang dianggap paling mudah dipecahkan

a + 5b =15 a + 5( 9) = 15 a= 15- 45 = -30

U11 = a + 10b = -30 + 10(9) = -30 +90 = 60

Jadi : Suku terakhir atau U11 = 60


Contoh 3

Diketahui : deret 4 + 9 + 14 + 19 + . . .

Ditanya S30 = . . ?

Penyelesaian :

Dari deret di atas diperoleh : a = 4 , b = 5

Un = a + ( n – 1 ) b

U30 = 4 + ( 30 -1 ) 5
= 4 + 29.5
= 4 + 145
= 149

S30 adalah :

Cara 1 

n
S n= ( a+Un )
2

S30 = 30/2 ( 4 + 149 )


= 15 x 153
= 2295

Cara 2

n
S n= ( 2 a+ ( n−1 ) b )
2

S30 = 30/2 [ 2.4 + ( 30 – 1 ) 5 ]


= 15 [ 8 + 29 x 5 ]
= 15 ( 8 + 145 )
= 15 ( 153 )
= 2295
Contoh 4
Tentukan nilai n dan sn dari deret aritmatika dibawah ini :
3 + 7 + 11 + 15 + . . .+ 199

Diketahui : a = 3 , b = 4

Ditanya : n dan Sn

Penyelesaian :

Un = a + ( n -1 ) b

199 = 3 + ( n – 1 ) 4
= 3 + 4n -4
= -1 + 4n
200 = 4n
50 = n
Besarnya S n adalah

cara 1

Sn =  n/2 ( a+ Un )

S50 = 50/2 ( 3 + 199 )


= 25 ( 202 )
= 5050
Cara 2

Sn = 1/2n [ 2a + ( n – 1 ) b ]

S50 = 50/2 [ 2.3 + ( 50 – 1 ) 4 ]


= 25 [ 6 + 49.4 ]
= 25 ( 6 + 196 )
= 25 ( 202 )
= 5050
Contoh 5.

Tentukan Sn , dari deret aritmatika berikut :

1 + 5 + 9 + 13 + . . . + U10

Penyelesaian :

Diketahui : a = 1 , b = 4 , n = 10

Ditanya : Sn = . . . ?

Jawab :

Sn = 1/2n [ 2a + ( n – 1 ) b ]

S10 = 1/2.10 [ 2.1 + ( 10 – 1 ) 4 ]


= 5 [ 2 + 9.4 ]
= 5 ( 2 + 36 )
= 190

Contoh 5

Diketahui suatu deret aritmatika suku ke5 = 13 dan suku ke 9 = 21 . Tentukan :

a.) nilai a dan b


b.) U10
c.) S11

Diketahui : U5 = 13 , U9 = 21

Ditanya : a. b. U10, S11. . . ?

Penyelesaian ;

U5 = 13 —> a + 4b = 13
U9 = 21 —> a+ 8b = 21   _
-4 b = -8
b=2
a + 4b = 13
a + 4.2 = 13
a + 8 = 13
a=5
U10 = a + 9b
= 5 + 9 .2
= 5 + 18   =  23

S11

Sn = n/2 [ 2a + ( n – 1 ) b ]

S11  = 11/2 [ 2.5 + ( 11 – 1 ) 2 ]


= 11/2[ 10 + 10.2 ]
= 11/2.11 ( 30 )
= 165
Deret Bilangan Geometri 

Deret bilangan geometri , yaitu jumlah dari barisan bilangan geometri .

Jika bentuk barisan bilangan geometri adalah  a , a.r , a.r2 , a.r3 , a.r4 , a.r5  . . . . a.rn-1 maka bentuk
dari deret bilangan geometri adalah  a + a.r + a.r2 + a.r3 + a.r4 + a.r5  . . . .a.rn-1

Jumlah n suku pertama dari deret geometri atau yang dilambangkan dengan Sn , adalah :

Sn =  a + a.r + a.r2 + a.r3  + a.r4 + a.r5   . . . .a.rn-1

Apabila rumus di atas kita kalikan dengan r . maka akan menghasilkan rums sebagai berikut :

rSn =   a.r + a.r2 + a.r3  + a.r4 + a.r5   + a.r6. . . .a.rn-1   + a.rn

Dari kedua persamaan diatas , kita kurangkan maka akan dihasilkan sebagai beriikut :

Sn = a + a.r + a.r2 + a.r3 + a.r4 + a.r5  . . . .a.rn-1

rSn =   a.r + a.r2 + a.r3 + a.r4 + a.r5  + a.r6. . . .a.rn-1  + a.rn

                                                                                                                                    _

Sn – rSn = a –  a.rn

Sn ( 1 – r ) = a ( 1 – rn )

Sn =  a – a rn  / 1 – r

Sn = a ( 1 – rn ) / ( 1 – r )

Jadi , dapat kita simpulkan bahwa , rumus jumlah n suku pertama dalam deret geometri adalah :

a−a r n
Sn=
1−r

a(1−r n ) dengan r  ≠ 1
Sn=
1−r
keterangan;

r  : rasio,
Un  : suku ke-n,
Un-1: suku sebelum suku ke-n, dan
n  : banyaknya suku
CONTOH

Contoh 1.

Perhatikan deret bilangan geometri berikut:

2 + 6 + 18 + 54 + . . . . .+ 1458 , tentukan Sn !

Diketahui : a =2 ; r = 3

Ditanya : Sn

Penyelesaian

Un = a.r n-1

1458 = 2.3 n-1 1458/2 = 3 n-1

729 = 3 n-1

36 = 3 n-1

6 = n-1

7 =n

Masukkan ke rumus :
a(1−r n )
Sn=
1−r

7
2(1−3 ) 2(1−2187)
S 7= = = 2186
1−3 −2
Contoh 2

Diketahui sebuah deret geometri , dimana U3 = 18 , dan U6 = 486 . Tentukan :

a.) a dan r

b.) S10

Diketahui : U3 =18, U6 = 486

Ditanya : .a) a dan r

b.) S10

Penyelesaian :

U3 =18 …..a.r2 = 18…. r2 = 18/a

U6 = 486…a.r5 = 486… r5 = 486/a

U 6 486
=
U 3 18

a . r 5 486
= = r3 = 27 r =3
a . r 2 18

ar2 = 18 a.9 =18 a = 18/9 = 2


a =2
b} S10
2(1−3 10)
S 10=
1−3
a(1−r n )
Sn=
1−r

2(1−59049)
S10 = = 59048
−2
Penerapan

Dalam bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret sering diterapkan dalam kasus-kasus
yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan. Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu
gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret hitung atau deret ukur, maka teori
deret yang bersangkutan relevan ditetapkan untuk menganalisisnya

Contoh :

Seseorang akan melakukan investasi sebanyak Rp10.000 , pada bulan pertama ia memperoleh
keuntungan sebesar Rp. 2.000, pada bulan kedua keuntungannya naik menjadi Rp. 4.000, dan
bulan ketiga naik lagi menjadi Rp. 8.000. Kira-kira berapakah keuntungan yang akan diperoleh
setelah 10 bulan berinvestasi?. Berapa jumlah total uang yang terkumpul setelah diinvestasikan
selama 10 bulan?

Diketahui : a = 2000
R = 4000/2000 = 2

Ditanya : Sn
Penyelesaian:
a(1−r n )
Sn=
1−r

2000(1−210 )
Sn=
1−2

= 2.046.000

Jadi Keuntungan setelah berinvestasi selama 10 bulan sebesar Rp 2.046.000 sehingga total uang
yang ada setelah 10 tahun berjumlah Rp 10.000.000 + Rp 2.046.000 = Rp 12.046.000

Anda mungkin juga menyukai