Sn = a + (n 1)
b
Sn
a
n
b
suku ke n
suku pertama atau S1
banyak suku
beda/selisih suku
S2 S1
Jika suku dari besar ke kecil terjadi penambahan ( ) pada b. jadi (b)
Contoh 17, 14, 11, 8, 5 maka b = 14 17 = 3
Jika suku dari kecil ke besar maka tetap b
Contoh 5, 8, 11, 14, 17 maka b = 8 5 = 3
Soal. 1 mencari Sn
Barisan 5 , 8 , 11 , 14 , 17. Maka b = 3
Tentukan S7
Jawab
Sn = a + (n 1) b
S7 = 5 + (7 1) 3
S7 = 5 + 6 . 3
S7 = 5 + 18
S7 = 23
Soal 2 mencari n
Jika 6 , 16 , 26 , 36 , 46
b = 10
Sn = 146
Tentukan n
Jawab
Sn = a + (n 1) b
146 = 6 + (n 1) 10
146 = 6 + 10n 10
146 = 10n 4
10n = 146 + 4
10n = 150
150
10
= 15
Sn = a + (n 1) b
S19 = 2 + (19 1) b
S19 = 2 + 18b
S7 = 2 + (7 1) b
S7 = 2 + 6b
Maka
S19 S7 = 2 + 18b (2 + 6b)
= 2 + 18b 2 6b
30 = 12b
30
b =
12
b = 2,5
S3 = a + (n 1) b
S8 = a + (n 1) b
= a + (3 1) b
= a + 2b
= a + (8 1) b
= a + 7b
a + 2b = 3
a + 7b = 13 _
5b = 10
b =2
jawab
a + 2b = 3
a + 2.2 = 3
a=34
a=-1
2. deret aritmatika
jumlah dari suku- suku dalam suatu barisan aritmatika
Barisan kecil ke besar
Dn =
n
2
( a + Sn ) atau Dn =
n
2
{ 2 a+( n1) b }
n
2
{ 2 a ( n1 ) b }
Sn = a + (n 1) b
S7 = 2 + (7 1) 3
S7 = 2 + 6 . 3
S7 = 2 + 18
S7 = 20
Dn =
n
2
(a + Sn )
7
(2 + 20)
2
D7 = 3,5 . 22
D7 = 77
D7 =
Dn =
n
2
n
2
n
2
260 =
260 =
n
2
(a + Sn )
(2 + 38)
. 40
260
40
n
= 6,5
2
n = 6,5 . 2
n = 13
soal 2 mencari beda dan a
jika suku diuruttkan dari kecil ke besar, D4 = 17 dan D8 = 50
tentukan a dan b
jawab
n
{ 2 a+(n1) b }
2
4
{ 2 a+( 41)b }
D4 =
2
17 = 2 (2a + 3b)
17 = 4a + 6b
Dn =
n
{ 2 a+(n1) b }
2
8
{ 2 a+( 81) b }
D8 =
2
50 = 4 (2a + 7b)
50 =8a + 28b
4a + 6b = 17
Dn =
12b = 17
8a + 28b = 50 _
kali 2
kali 1
8a +
8a + 28b =
50 _
jawab
-16b = -16
b=1
4a + 6b = 17
4a + 6.1 = 17
4a = 17 6
4a = 11
11
a=
4
a = 2,75
3. barisan geometri
susunan bilangan yang dibentuk menurut urutan tertentu dimana susunan
bilangan diantara dua suku yang berurutan menunyai rasio yang tetap
( meimiliki pola perubahan suku berupa kelipatan tetap ).
Keterangan :
Sn = a.r
(n 1)
Sn
a
n
r
suku ke n
suku pertama atau S1
banyak suku
rasio
=
suku atas
suku bawah
Soal 1 mencari r
Jika S4 = 24, dan S9 = 768
Tentukan r
Jawab
S4 = a . r (n 1)
= a . r (4 1)
=a.r3
s9
s4
a .r 8
=
a .r 3
768
r5 =
24
5
r = 32
r =2
r=
soal 2 mencari n
a = 6 , Sn = 768 dan r = 2
tentukan n
JawabSn = a . r (n 1)
768 = 6 .2
(n 1)
S9 = a . r (n 1)
= a . r (9 1)
=a.r8
768
= 2 (n 1)
6
128 = 2 (n 1) log
log 128 = (n 1) log 2
log128
n1=
log2
2,1072
=
0,3010
n1=7
n=7+1
n=8
catatan : untuk membagi log atas dan bawah di kalkulator agar hasilnya tak
berkoma 128 log tanda bagi 2 log tanda sama dengan
soal 3 mencari r
S1 = 4 , S6 = 12500
Tentukan r
Jawab
Sn = a . r (n 1)
S6 = a. r5
12500 = 4r5
12500
= r5
4
3125 = r5
r = 5 3125
r=5
S8
s2
7
a .r
r=
a.r
7290
6
r =
10
6
=
729
r
r = 6 729
r =3
r =
S2 = a.r
10 = a.3
10
a=
3
1
a=3
3
Sn = a . r (n 1)
10
21870 =
. 3(n 1)
3
21870
10
= 3(n 1)
3
6561 = 3(n 1) log
log6561
n1=
log3
n1=8
n=8+1
n=9
4. Deret Geometri
Jika r < 1 maka
Dn =
a(1r n)
1r
Dn =
a(r n 1)
r1
Soal 1 mencari Dn
Jika barisan geometri 5 , 10 , 20 , 40 , 80
Tentukan D4
Jawabr =
S2
s1
r=
r=2
10
5
maka
Dn =
a(r n 1)
r1
D4 =
5 (2 1)
21
D4 =
5 (161)
1
D4 = 5 . 15
D4 = 75
Soal 2 mencari r. Sn, n
a=2
S4 . S6 = 26244
Tentukan r, S4 , n jika Dn = 728
JawabS4 = ar3
S6 = ar5
ar3 . ar5
= a2r8
26244
= 22 . r8
26244
= 4 . r8
26244
4
r8
r8
= 6561
=3
8 6561
S4 = ar3
S4 = 2 . 33
S4 = 2 . 27 = 54
S6 = ar5
S6 = 2 . 35
S6 = 2 . 243 = 486
S4 . S6 = 26244
54 . 486 = 26244
Tentukan n jika Dn = 728
Jawab
a(r n 1)
r1
Dn =
728 =
2( 3 1)
31
728 =
2( 3n1)
2
728 = 3n 1
728 + 1 = 3n
729 = 3n log
log 729 = log 3 . n
n=
log729
log3
n=
2,8627
0,4771
=6
16
5
dan S11 : S6 =
1
32
Jawab 1
1
32
=
10
a .r
1
=
5
32
a.r
r5
1
32
1
2
1
32
jawab 2
S2 = ar
16
5
jawab 3
Jawab 4
1
2
=a.
a=
16
5
1
2
a=
32
5
S6 = ar5
S6 =
1
2
32
.
5
S6 =
32 1
.
5 32
S6 =
32
160
S6 =
1
5
S11 = ar10
S11 =
1
2
32
.
5
S11 =
32 1
.
5 1024
S11 =
32
5120
S11 =
1
160
Dn =
a(1r )
1r
Jawab 5
12 =
32
1
(1 )
5
2
1
1
2
12 =
32
1
(1 )
5
2
1
2
12 =
32 2
1n
. ( 1 )
5 1
2
12 =
64
1
(1 )
5
2
12
64
5
(1
60
64
60
64
4
64
1 n
2
1
16
1
16
1
2
1n
)
2
1n
2
n=
n=
0,0625
0,5
1
2
1n
2
1
16
1
log
2
log
log
n=4
soal 1
perusahaan genteng menghasilkan 3000 buah genteng di bulan pertama
produksi. Dengan menambah tenaga kerja perusahaan bias menambah
produksi 500 buahsetiap bulan.
720 = a + 6 . 130
720 = a + 520
720 520 = a
a = 200
c. Pada tahun keberapa penerimaan Rp.460 ? (n)
Sn = a + (n 1)b
460 =200 + (n 1) 130
460 = 200 + 130n 130
460 200 + 130 = 130n
390 = 130n
n = 390/130 = 3
model bunga majemuk
gunanya menghitung besarnya pengembalian kredit dimasa mendatang
berdasarkan tingkat bunga, atau sebaliknya mengukur nilai sekarang dari
investasi yang ddioterima dimasa mendtang.
Keterangan
Fn = P + (1 + i )n
Fn = P + (1 + i/m )n .m
i
1+
i/m
1+
.F
i
1+
n.
dan
i/m
1+
n.m
soal 1
seorang nassabah meinjam uang di bank Rp. 5.000.000 untuk 3 tahun
dengan tingkat bunga 2% pertahun
a. Berapa jumlah sluruh uang yang harus dikembalika pada saat
perlunasan?
Fn = P (1 + i)n
F3 = 5.000.000 (1 + 0,02)3
F3 = 5.000.000 (1,02)3
F3 = 5.000.000 (1,061208)
F3 = 5.306.040
b. Jika tingkat bunga dibayar stiap semester,berapa jumlah uang yang
harus dibayar saat perlunasan
Fn = P ( 1 + i)n.m
F3 = 5.000.000 (1 + 0,02)3.2
F3 = 5.000.000 (1,01)6
F3 = 5.000.000 (1,06152)
F3 = 5.307.600
Soal 2
Tabungan tuan a menjadi 532.400 tiga tahun mendatang. Jika tingkat bunga
bank beralku 10% pertahun .
Berapa tabungan tuan a pada sekarang ?
P=
P=
P=
i
1+
.F
0,10
1+
. 532.400
1
. 532.400
1,10 3
P = 0,7513 (532.400)
P = 400.000
Soal 3 jika diketahui F dan P serta jangka waktu (n) maka mencari tingkat
bunga
i=
F
P
F
P
6.000 .000
4.000.000
5 1,5 1
i = 1,0845 1
i = 0.0845 100 %
i = 8,45%
= 2n
16 = 2n log
n=
log 16
log 2
n=
0,2041
0,3010
Contoh Soal:
Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5), maka persamaan liniernya:
Contoh Soal :
Andaikan diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka
persamaan linier yang memenuhi kedua persamaan kedua data ini adalah
Cara penggal-lereng
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggalnya
pada salah satu sumbu (a) dan lereng garis (b) yang memenuhi persamaan
tersebut, maka persamaan liniernya adalah :
y=ax+b ; a = penggal, b = lereng
Contoh Soal :
Andaikan penggal dan lereng garis y =f (x) masing-masing adalah 2 dan
0,5, maka persamaan liniernya adalah : y=2+5x
Cara dwi-penggal
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis
pada masing-masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal (ketika x =
0) dan penggal pada sumbu horisontal ( ketika y = 0), maka persamaan
liniernya adalah :
, jika
Sejajar
Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis yang satu sama
dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian ,
garis
, jika
1.
Berpotongan
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu
tidak sama dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian ,
garis
, jika
Tegak lurus
Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang
satu merupakan kebalikan dari lereng/gradien dari garis yang lain dengan
tanda yang berlawanan. Dengan demikian , garis
akan tegak
, jika atau
Penerapan Ekonomi
Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang
diminta oleh konsumen dengan variabel harga serta variabel lain yang
mempengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel tersebut antara lain
Q = a bP atau
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan
variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini
mencerminkan, hukum permintaan yaitu apabila harga naikl jumlah yang
diminta akan berkurang dan apabila harga turun jumlah yang diminta akan
bertambah.
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang
ditawarkan oleh produsen dengan variabel harga dan variabel lain yang
mempengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel tersebut antara lain
harga produk tersebut, tingkat teknologi yang tersedia, harga dari faktor
produksi (input) yang digunakan, harga produk lain yang berhubungan
dalam produksi, harapan produsen terhadap harga produk tersebut di masa
mendatang
Bentuk Umum :
Q = -a + bP atau
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan
variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu samasama positif. Ini mencerminkan,
hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan
bertambah dan apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan
berkurang.
Keseimbangan Pasar
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan
(equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama
dengan jumlah barang yang ditawarkan.
= titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Contoh Soal :
Fungsi permintaan ditunjukan oleh persamaan Qd = 10 5P dan fungsi
penawarannya adalah Qs = 4 + 9P
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
Qs
10 5 P
14P
P
Q
Q
= 4 + 9P
=
14
1 Pe
= 10 5P
= 5
Qe
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan
kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada
sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ,
maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t
Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen :
tk = Pe Pe
tp = t tk
T = t x Qe
Contoh soal :
Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi permintaan P = 7 + Q dan fungsi
penawaran
P = 16 2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit
1.
2.
3.
Jawab :
1.
Qd =
Qs
7+Q
= 16 2Q
3Q
= 9
Qe = 3
P = 7+Q
P = 7+3
Pe = 10
= 16 2Q + t
= 16 2Q + 3
= 19 2Q
19 2Q =
3Q
Qe =
P
Os
Qd
7+Q
12
4
= 19 2Q
= 19 8
Pe
= 11
= t x Qe
= 3.4
= 12 ( Besarnya penerimaan pajak oleh pemerintah Rp. 12,- )
1.
tk = Pe Pe
= 11 10
= 1 ( Besar pajak yang ditanggung konsumen Rp. 1,- )
tp = t tk
= 31
= 2 ( Besar pajak yang ditanggung produsen Rp. 2,- )
2.4.3.Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
sk = Pe Pe
sp = s sk
S = s x Qe
Contoh Soal :
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Qd = 122P sedangkan
penawarannya Qs = -4 + 2P pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp.
2,- setiap unit barang.
a. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c. Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d. Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?
Jawab ;
a.)
Qd =
12 2P = -4 + 2P
P
Pe =
b.)
= 12 8
16
Qe = 4
Qd
= 12 2P
=>
P = Qd + 6
Qs
= -4 + 2P
=>
P = Qs + 2
P = Q
Pe = 3
( Keseimbangan pasar setelah subsidi E = ( 6, 3 ) )
c.)
=
sk = Pe Pe
43
= 1
(Besar subsidi untuk konsumen Rp. 1,- )
= Rp. 1,- )
d.) Subsidi yang diberikan pemerintah
sp = s sk
= 21
= 1
( Besar subsidi untuk produsen
= s x Qe
= 2.6
= 12
2.4.4.Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
Fungsi Biaya
Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam
operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel
(variabel cost). Sifat biaya tetap adalah tidak tergantung pada jumlah
barang yang dihasilkan, biaya tetap merupakan sebuah konstanta.
Sedangkan biaya variabel tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.
Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin besar pula biaya
variabelnya. Secara matematik, biaya variabel merupakan fungsi dari jumlah
barang yang dihasilkan.
FC = k
VC = f(Q) = vQ
C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
Keterangan ;
FC = biaya tetap
VC= biaya variabel
C = biaya total
k = konstanta
V = lereng kurva VC dan kurva C
Contoh Soal :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000
sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100 Q.
Tunjukkan persamaan dan kurva biaya totalnya ! Berapa biaya total yang
dikeluarkan jika perusahaan tersebut memproduksi 500 unit barang ?
Jawab :
FC = 20.000
VC = 100 Q
C = FC + VC C = 20.000 + 100 Q
Jika Q = 500, C = 20.000 + 100(500) = 70.000
Fungsi Penerimaan
Penerimaan total (total revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual
dengan harga jual per unit barang tersebut.
R = Q x P = f (Q)
Contoh Soal:
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per
unit. Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini.
Berapa besar penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ?
Jawab :
R=QxP
= Q x 200 = 200Q
Bila Q = 350 R = 200 (350) = 70.000
2.4.5.Analisis Pulang Pokok
Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan
untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau
terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok
(profit nol, = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak memperoleh
keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini
ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C.
Contoh Soal :
Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh
persamaan C = 20.000 + 100 Q dan penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada
tingkat produksi berapa unit perusahaan mengalami pulang pokok ? apa
yang terjadi jika perusahaan memproduksi 150 unit ?
Jawab ;
Diketahui :
C = 20.000 + 100Q
R = 200Q
Syarat Pulang Pokok
R = C
300Q = 20.000 + 100Q
200Q = 20.000
Q = 100
Jadi pada tingkat produksi 100 unit dicapai keadaan pulang pokok
200 Q 20.000
= 200(150) 20.000
= 10.000
( Perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp. 10.000,- )
Bab 3 Fungsi Non Linier
3.1 Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat atau fungsi berderajat dua ialah fungsi yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua. Mengingat pangkat dua dalam
persamaan kuadrat sesungguhnya dapat terletak pada baik variable x
maupun variable y, bahkan pada suku xy(jika ada) maka bentuk yang lebih
umum untuk suatu persamaan kuadrat ialah :
3.1.1 Lingkaran
Bentuk Umum persamaan lingkaran ialah : ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
Jika i dan j masing-masing adalah jarak pusat lingkaran terhadap sumbu
vertikal y dan sumbu horizontal x, sedangkan r adalah jari-jari lingkaran,
maka persamaan baku lingkaran menjadi : ( x i )2 + ( y j )2 = r2 ,
dengan
3.1.2.Ellips
3.1.3.Hiperbola
, jika sumbu lintang sejajar sumbu x
3.1.4.Parabola
Bentuk umum persamaan parabola adalah :
y = ax2 + bx + c, jika sumbu simetri sejajar sumbu vertical
atau
x = ay2 +by +c, jika sumbu simetri sejajar sumbu horisontal
3.2.Penerapan Ekonomi
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E
= titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar juga
sama seperti pada kondisi linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual
yang ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin oleh berubahnya
persamaan penawaran, sehingga harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan yang tercipta di pasarpun berubah. Pajak menyebabkan
Qs
19 P2 = 8 + 2P2
P2 =
3 Pe
= 19 P2
= 19 32
Q
= 10
Qe
3P2 4P 25 = 0
Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = 2,30, P2 tidak dipakai
karena harga negative adalah irrasional.
Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs diperoleh Q
= 5,82.
Jadi, dengan adanya pajak : Pe = 3,63 dan Qe = 5,82
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan
konsumen dan produsen per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima
oleh pemerintah, masing-masing :
tk = Pe Pe = 3,63 3 = 0,63
tp = t tk = 1 0,63 = 0,37
T = Qe x t = 5,82 x 1 = 5,82
3.2.2.Fungsi Biaya
Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam konsep
biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya
marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi
biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marjinal
ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghsilkan satu unit
tambahan produk
Biaya tetap
Biaya variable
Biaya total
Biaya tetap rata-rata
VC = f(Q) = vQ
:
FC = k
C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
Biaya rata-rata
Biaya marjinal
Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat
parabolic dan fungsi kubik. Hubungan antara biaya total dan bagianbagiannya secara grafik dapat dilihat sebagai berikut :
1.
1.
dan FC=D
Maka
Contoh Soal :
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh
persamaan
C = 2Q2 24 Q + 102. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini
minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut. Hitung pula
besarnya biaya tetap, biaya variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata
dan biaya variable rata-rata pada tingkat produksi tadi. Seandainya dari
kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya
marjinal?
Jawab :
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada
kedudukan
Selanjutnya, pada Q = 6
Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan biaya
tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
Fungsi Penerimaan
Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non linear pada
umumnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka ke bawah.
Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang , juga merupakan
hasilkali jumlah barang dengan harga barang per unit. Seperti halnya dalam
konsep biaya, dalam konsep penerimaanpun dikenal pengertian rata-rata
dan marjinal. Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah penerimaan
yang diperoleh per unit barang, merupakan hasilbagi penerimaan total
terhadap jumlah barang. Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) ialah
penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang
yang dihasilkan atau terjual.
Penerimaan total
Penerimaan rata-rata
AR = R/Q
Penerimaan marjinal
R = Q x P = f (Q)
MR =
Contoh :
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis
ditunjukkan oleh P = 900 1,5 Q. Bagaimana persamaan penerimaan
totalnya? Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak
200 unit, dan berapa harga jual perunit? Hitunglah penerimaan marjinal dari
penjualan sebanyak 200 unit menjadi 250 unit. Tentukan tingkat penjualan
yang menghasilkan penerimaan total maksimum, dan besarnya penerimaan
maksimum tersebut.
Jawab :
P = 900 1,5 Q R = Q x P = 900 Q 1,5 Q2
Jika Q = 200 , R = 900 (200) 1,5(200)2 = 120.000
P = 900 1,5 (200) = 600
Atau
Contoh Soal :
Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan oleh fungsi R
= 0,1Q2 + 300Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkannya C = 0,3Q2
720Q + 600.000. Hitunglah :
1.
2.
3.
Jawab :
R = 0,1Q2 + 300Q
C = 0,3Q2 720Q + 600.000
R maksimum terjadi pada
pada R maksimum
Q = 1500
pada C minimum
2.
Q = 1200
2.
3.