Anda di halaman 1dari 37

7.7 Dari kurva TC, turunkan kurva AC secara geometris dan jelaskan bentuknya.

AC dititik H,J dan N pada kurva TC masing-masing diberika oleh kemiringan garis OH, OM
dan ON. Besarnya masing-masing sama dengan $70, $52, dan $55. Dan digambarkan sebagai
titik H, J, dan N pada kurva AC. AC dititik lain pada kurva TC dapat diperoleh dengan cara
yang sama. Perhatikan bahwa kemiringan garis yang ditarik dari titik asal kekurva TC, turun
sampai titik J (dimana garis bersinggungan dengan kurca TC) dan setelah naik jadi, kurva TC
turun sampai titik J dan setelah itu naik.

7.8 Dari kurva TC dan TVC pada Soal 7-2, turunkan kurva MC secara geometris dan jelaskan
bentuknya.
Lihat gambar 7-11. Kemiringan kurva TC dan TVC persis sama pada setiap tingkat output. Jadi,
MC diberikan oleh kemiringan kurva TC atau TVC. Kemiringan kurva TC dan TVC (yaitu MC)
di titik D adalah $32. (Nilai $32 diperoleh dari pengukuran kemiringan garis singgung terhadap
kurva TC di titik D. Yaitu, pergerakan dari D ke R membawa kita naik sebesar $40 dan kita
bergeser ke kanan sebesar 1.25 unnit; dengan demikian kemiringan garis DR sama dengan
40/1.25 atau $32. Ini memberikan titik D pada kurva MC. Titik S adalah titik belok pada kutva
TC dan pada kurva TVC. Pada titik ini, kemiringan kurva TC dan TVC adalah pada nilai
terendahnya. Nilai ini memberikan kita titik terendah (yaitu, titik S`) pada kurva MC. Lewat titik
S dan S`, hukum hasil yang semakin berkurang berlaku dan kurva MC naik. Kemiringan (garis
singgung terhadap) kurva TC dan TVC (yaitu, MC) pada titik E` pada kurva MC. Kemiringan
(garis singgung terhadap) kurva TC dan TVC (yaitu, MC) pada titik I sama dengan AC terendah,
yaitu $52. Ini menunjukkan titik I pada kurva MC.

7.9 (a) Pada rangkaian sumbu yang sama, gambarkan kurva TVC dan kurva TC dari soal 7.2;
pada rangkaian sumbu lain yang langsung berada dibawah pasangan sumbu pertama,
gambarkanlah kurva ACV, AC, dan MC. (b) jelaskan secara singkat tentang hubungan antara
kurva TC dan TVC serta bentuk kurva AVC, AC, dan MC (c) jelaskan hubungan antara kurva
biaya per unit.
(a) Lihat gambar 7-12
(b) AVC sama dengan TVC dibagi output. AVC diberikan oIeh kemiringan garis yang ditarik
dari tilik asal ke kurva TVC. Sampai pada lilik E (titik di mana garis yang ditarik dari tilik asal
jadi bersinggungan dengan kurva TVC). AVC turun. Lewal titik E. .AVC naik. AC sama dengan
TC dibagi output. AC diherikan oleh kemiringan guris kurva TC. Sampai titik J (titik
persinggungan), kemiringan guris kurva TC (yaitu, AC) lurun. Lewat titik J, AC naik. Kurva MC
dapat diperolch dari kemiringan kuna TVC maupun kemiringan kurva TC. Kemiringan kurva TC
dan TVC (yailu. MC) turun sampai titik belok (titik S) dan selelah itu naik. Perhatikanlah bahwa
MC di antara dua titik pada kurva TC walaupun TVC diberikan oleh kemiringan busur antara
kedua titik tersebut. lnilah MC rata-rata. Bila limit jarak antara kedua titik tersebut mendekati nol
maka nilai MC akan mendekati nilai kemiringan kurva TC ataupun TVC di tilik itu.
Kurva AVC, AC, dan MC mencakup biaya eksplisit dan implisit serta memberikan biaya
per unit minimum untuk memproduksi berbagai (tingkat output. Bentuk dari kurva AVC, AC,
dan MC dapat dijelaskan oleh hukum hasil yang makin berkurang. 1 faktor produksi berubah,
kurva AVC, AC, dan MC : akan bergeser ke bawah bila harga faktor produksi turun.
(c) Kurva AVC dan AC berbentuk U. Karena AC sama dengan AVC ditambah AFC, jarak
vertikal antara kurva AC dan AVC membcrikan AFC. Kurva AFC terpisah tidak diperlukan dan
tidak biasanya digambarkan. Perhatikanlah bahwa bila output bertambah, jarak venikal antara
kurva AC dan AVC (yaitu AFC) menurun. Hal ini selalu berlaku.
Kurva MC juga berbentuk U, dan mencapai titik minimum sebelum kurva AVC dan AC
mencapai titik minimumnya. MC berada di bawah AVC bila AVC menurun, sama dengan AVC
di titik terendah pada kurva AVC, dan berada di mas AVC bila AVC naik. Hubungan yang persis
sama juga bcrlaku antara kurva MC dan kurva AC. Kurva AC mcncapai tilik minimumnya
setelah kurva AVC. Hal ini diakibatkan oleh kenyaman bahwa. untuk sementara‘ turunnya AFC
melebihi naiknya AVC.

Gambar seperti dalam soal ini yang menunjukkan kurva MC. AVC, dan AC, akan banyak
digunakun dalam Bab 9 sampai dengan Bab 12. Yang terpenting dari gambar tersebut adalah
hubungan antara berbagai kurva tadi dan bukan nilai sebenarnya yang digunakan dalam
menggambarkan kurva kurva tcrsebut,
Sebagaimana yang akan kita lihat dalam Bab 9, bila harga akan bergeser ke atas bila harga faktor
produksi naik
7.10 Untuk penyederhanaan, diasumsikan bahwa tenaga kerja merupakan satu-satunya input
variabel dalam jangka pendek dan bahwa tenaga kerja itu konstan, jelaskan bentuk U dari
(a) kurva AVC dan (b) kurva MC masing-masing dalam bentuk kurva APL dan MPL.
a) Bila tenaga kerja merupakan satu-satunya input variabel, maka TVC sama dengan tenaga
kerja (PL) dikali jumlah unit tenaga kerja yang digunakan (L). Maka:
TVC (P L) ( L) PL PL
AVC =
Q
= Q
= Q/ L
= APL
Kini, dengan PL yang kostan (menurut asumsi), dan berdasarkan pemahaman kita (dari
bab 6) bahwa APL biasanya naik. Kurva AVC, dalam beberapa hal merupakan kebalikan
dari kurva APL (lihat soal 7.23)
b) Bila tenaga kerja merupakan satu-satunya unput variabel dan kita misalkan PL sama
denga harga tenaga kerja, L sama dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan per unit
waktu, dan”∆” berarti “perubahan dalam”, maka kita akan peroleh
∆(TVC ) ∆[ ( PL )( L ) ] 1
MC = = ∆Q
= PL¿) =PL( MPL
¿
∆Q

Dalam identitas diatas, karena PL konstan, kita dapat menuliskan kembali ∆ [ ( PL )( L ) ] sebagai PL (
∆ L ¿. Juga, ∆ Q / ∆ L sama dengan MPL. Jadi, ∆ L/ ∆Q sama dengan 1/MPL. Sekarang , karena
kita telah mengetahui (dari bab 6) bahwa biasanya kurva MPL mula-mula naik, mencapai
maksimun,dan kemudian turun,biasanya kurva MC mula-mula turun, mencapai minimum, dan
kemudian naik. Jadi, kurva MC, dalam beberapa hal,merupakan kebalikan dari kurva MPL (lihat
soal 7.23). perhatikan bahwa kita juga dapat menjelaskan hubungan antara bentuk kurva AVC
(dan AC) dan bentuk kurva MC dengan cara yang sama seperti kita menjelaskan hubungan
antara kurva LAC dan kurva LMC dalam contoh 5.

7.11 (a) Apakah hubungan antara jangka panjang dan jangka pendek? (b) Bagaimana kurva LAC
dapat diturunkan? Apa yang ditunjukkannya?
a) Jangka panjang dapat dipandang sebagai periode waktu maka daripada itu unuk
merencanakan pengembangan skala operasi yang paling sesuai dalam memproduksi
tingkat output yang diharapkan (di masa depan). Begitu perusahaan selesai
membentuk skala operasi tertentu, maka perusahaan itu akan beroperasi dalam jangka
pendek. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa perusahaan itu beroperasi dalam jangka
pendek dan membangun rencana dalam jangka panjang. Implementasi dari rencana
jangka panjang ini menentukan keadaan jangka pendek tertentu di mana perusahaan
akan beroperasi di masa depan.
b) Kurva LAC merupakan sampul (envelope) dari semua kurva SAC dan menunjukkan
biaya per unit minimum dari memproduksi tiap tingkat output. Perhatikan dalam
gambar 7-4, untuk output yang lebih kecil dari 8 unit per periode waktu, kurva LAC
akan menyinggung kurva SAC di sebelah kiri dari titik minimumnya. Pada output
yang lebih besar dari 8 unit, kurva LAC menyinggung kurva SAC di sebelah kanan
titik minimumnya. Titik ini juga merupakan titik minimum pada kurva LAC. Skala
operasi di mana kurva SAC membentuk titik minimum kurva LAC (SAC 3 dalam
gambar 7-4), disebut skala operasi optimum, sementara titik minimum pada setiap
kurva SAC disebut tingkat output optimum untuk skala operasi itu.

7.12 Anggaplah bahwa lima dari alternative kurva operasi yang dapat dibangun oleh perusahaan
dalam jangka panjang diberikan oleh kurva SAC dalam tabel 7.7.(a) buatlah sketsa dari
kelima kurva SAC ini pada rangkaian sumbu yang sama dan (b) tentukan kurva LAC
perusahaan ini jika hanya kelima skala operasi ini yang memenuhi syarat teknologi. Skala
operasi manakah yang digunakan perusahaan dalam jangka panjang. Jika perusahaan dalam
jangka output? (c) tentukan kurva LAC perusahaan ini jika perusahaan dapat membangun
skala operasi yang tidak terhingga (atau jumlah skala operasi yang sangat besar).
Tabel 7.7

a.
b. Kurva LAC perusahaanini di tunjukan oleh bagian yang bergaris tebal dari kurva
SAC dalam Gambar 7.13 yaitu , kurva LAC untuk perusahaan ini dinyatakn oleh
garis tebal yang menghubungkan titik-titik A,B,C,D, mewakili AC yang lebih
tinggi dari pada yang diperlukan perusahaan dalam jangka panjang. Jika
perusahaan ingin memperoleh tiga unit output per periode waktu, maka
perusahaan akan menggunakan skala opersi I atau skala opersi 2 dan akan berada
pada titik C (lihat gambar sebelumnya). Dalam kedua kasus tersebut, SAC untuk
perusahaan akan sama.
c. Jika perusahaan dapat membangun jumlah skala operasi yang tidak terbatas, atau
jumlah alternative skala operasi yang sangat besar dalam jangka panjang, maka
kita mempunuyai kurva SAC yang tidak terhingga atau sangat banyak jumlahnya.
Dengan mengunakan sampul (envelope) dari semua kurva SAC dan menunjukan
biaya per unit minimum dapat memproduksi tiap tingkat output bila perusahaan
dapat membangun setiap skala opersi yang diinginkannya.

7.13 berkaitan dengan gamabr 7-13, (a) tunjukkan titik pada kurva LAC dimana perusahaan
beroperasi dengan skala operasi optimum pada tingkat output optimumnya. (b) apa yang
digunakan perusahaan dan bagaimana perusahaan akan menggunakan skala operasinya itu
untuk memproduksi output yang kurang dari tujuh unit? (c) bagaimana output yang
diproduksi lebih besar dari tujuh unit?

(a) Di titik F pada kurva LAC, perusahaan akan beroperas dengan skala operasi optimum
(diperlihatkan oleh kurva SAC) pada tingkat output optimumnya di (titik F).
(b) Untuk memproduksi output kurang dari tujuh unit yang diperlihatkan oleh titik f,
perusahaan akan berada di bawah pemanfaatan yang lebih kecil (underutilize)
dibandingkan dengan skala operasi optimum (yaitu memproduksi kurang dari tingkat
output optimum)dalam jangka panjang. Sebagai contoh, jika perusahaan memakai skala
operasi yang ditunjukkkan oleh kurva SAC di titik B dan ingin menaikkan outputnya dari
dua menjadi empat unit per periode waktu, dalam jangka pendek perusahaan harus
memproduksi tingkat output minimumnya dengan skala operasi 1 ( titik T dalam gambar)
tetapi dalam jangka panjang perusahaan akan membangun skala operasi yang lebih besar
yang ditunjukkan oleh SAC, (atau mengganti skala operasi 1 dengan skala operasi 2) dan
mengopersikannya di titik D. Skala operasi 2 lebih kecil dari skala operasi optimum.
(c) Untuk memproduksi lebih dari tujuh unit output per periode waktu, perusahaan harusnya
beroperasi diatas skala operasi optimum dalam jangka panjang (lihat gambar 7-13)
Perusahaan mungkin mengetahui bentuk kira-kira kurva SAC alternatif baik dari
pengalaman aupun dari studi pabrik.

7.14 (a) Gambarlah kurva LAC yang menunjukkan hasil yang meningkat atas skala produksi
dalam rentang output yang kecil, hasil yang konstan atas skala produksi dalam “rentang
output yang besar” dan kemudian hasil yang menurun atas skala produksi. (b) Apakah
implikasi dari kurva LAC dalam bagian (a) itu terhadap ukuran perusahaan dalam industri
yang sama? Apakah ada skala operasi optimum dalam kasus ini?
Dalam Gambar 7-14, kita mempunyai hasil yang meningkat atas skala produksi atau LAC yang
menurrun sampai output 0A; kita mempunyai hasil yang konstan atas skala produksi atau LAC
konstan antara tingkat output 0A dan OB; lewat titik OB, kita mempunyai hasil yang menurun
atas skala produksi atau LAC yang meningkat. Jadi, LAC dan hasil atas skala produksi adalah
sisi yang berlawanan dari suatu mata uang.
Perhatikanlah bahwa skala ekonomis ataupun disekonomis mungkin dioperasikan melebihi
rentang output yang sama. Jika skala ekonomis melampaui skala disekonomis, maka kurva LAC
turun, jika tidak LAC konstan atau naik. Tingkat output yang sebenarnya di mana LAC berhenti
menurun atau mulai naik bergantung, tentu saja, pada industri itu.

(b) Kurva LAC dengan bagian bawah yang mendatar‘ menunjukkan hasil yang konstan atas
skala produksi dalam rentang output yang lebih besar, yang berarti bahwa perusahaan kecil hidup
berdampingan dengan perusahaan yang jauh lebih besar dalam industri yang sama. Jika hasil
yang meningkat atas skala produksi meliputi rentang output yang sangat luas, muka perusahaan
besar (yang mengoperasikan skala operasi yang besar) akan mempunyai LAC yang lebih rendah
daripada perusahaan kecil dan akan mendorongnya ke luar dari bisnis. Banyak ekonom dan para
ahli bisnis berpendapat (dan beberapa studi empiris) menunjukkan bahwa kurva LAC dalam
banyak industri mempunyai bagian bawah yang mendatar seperti dalam Gambar 7-14. Dalam
kasus seperti ini, tidak terdapat skala operasi optimum tunggal, tetapi banyak. Yaitu, bagian
mendatar dari kurva LAC dibentuk oleh titik terendah dari banyak kurva SAC.

7.15 Skedul LAC dalam Tabel 7.8 merupakan perkiraan dari kurva LAC pada soal 7.12. (a) dari
skedul LAC ini, Carilah skedul LMC. (b) pada rangkaian sumbu yang sama, gambarlah
skedul LAC dan skedul LMC. (c) apakah hubungan antara kurva LAC dan LMC ?
Bagaimana bentuk hubungan kurva LMC dengan kurva LAC dari soal 7.14?
Tabel 7.8
Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

LAC 15 13 11,3 10 9 8,30 8 8,20 8,90 10 11,3 13


($) 0 0

(a) Lihat tabel 7.9.


Tabel 7.9
Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
LAC 15 13 11,30 10,00 9 8,30 8,00 8,20 8,90 10 11,30 13,00
($)
LTC 15 26 33,90 40,00 45 49,80 56,00 65,6 80,10 100 124,30 156,00
($) 0
MC ($) .. 11 7,90 6,10 5 4,80 6,20 9,60 14,50 19,9 24,30 31,70
0

(b) Lihat Gambar 7-15


(c) Bila kurva LAC turun, kurva LMÇ akan berada di bawah kurva LAC; LMC = LAC bila LAC
minimum; bila kurva LAC meningkat, kurva LMC berada di atas kurva LAC. Bila kurva LAC
mempunyai bagian bawah yang mendatar dan kelihatan seperti kurva LAC dalam Soal 7.14(a),
maka kurva LMC akan berada di bawah LAC kila kurva LAC menurun, LMC akan berimpit
dengan kurva LAC bila kurva LAC mendatar, dan kurva LMÇ akan berada di atas LAC bila
LAC naik.

7.16 (a) Dari SAC1,SAC3,SAC4 pada soal 7.12,carilah SMC1,SMC3,dan SMC4. (b) Pada
rangkaian sumbu yang sama,gambarlah skedul LAC dan skedul LMC dari soal 7.15 dan
skedul SAC1,SAC3,SAC4,SMC1,SMS3,dan SMC4dari bagian (a) .(c) Jelaskan hubungan
antara kurva AC dan kurva MC yang bersangkutan dan hubungan antara kurva LMC dan
kurva SMC.
(a) Lihat Tabel 7.10.
Tabel 7.10
Pabrik 1 Pabrik 3 Pabrik 4
Q SAC1($) STC1($) SMC1($) Q SAC3($) STC3($) SMC3($) Q SAC4($) STC4($) SMC4($)
1 15,50 15,50 … 5 10,00 50,00 … 8 10,00 80,00
2 13,00 26,00 10,50 6 8,50 51,00 1,00 9 9,50 85,50 5,50
3 12,00 36,00 10,00 7 8,00 56,00 5,00 10 10,00 100,00 14,50
4 11,75 47,00 11,00 8 8,50 68,00 12,00 11 12,00 132,00 32,00
5 13,00 65,00 10,88 9 10,00 90,00 22,00 12 15,00 180,00 48,00

(b) Lihat Gambar 7-16

7.17 Dari nilai SAC dalam Tabel 7.7, (a) carilah skedul STC 1, STC2 , STC3 , STC4 dan STC5
[perhatikanlah bahwa tiga dari skedul ini telah diperoleh dalam soal 7.16 (a)], (b)
gambarlah kelima skedul STC pada rangkaian sumbu yang sama dan turunkanlah kurva
LTC, dan (c) berilah pendapat atas bentuk kurva LTC dari bagian (b).
(a) Lihat Tabel 7.11
STC1 STC2 STC3 STC4 STC5
Q AC TC Q AC TC Q AC TC Q AC TC Q AC TC
($) ($) ($) ($) ($) ($) ($) ($) ($) ($)
1 15,50 15,50 2 15,50 31,00 5 10,00 50,00 8 10,00 80,00 9 12,00 108,0
0
2 13,00 26,00 3 12,00 36,00 6 8,50 51,00 9 9,50 85,50 10 11,00 110,0
0
3 12,00 36,00 4 10,00 40,00 7 8,00 56,00 10 10,00 100,0 11 11,50 126,5
0 0
4 11,75 47,00 5 9,50 47,50 8 8,50 68,00 11 12,00 132,0 12 13,00 156,0
0 0
5 13,00 65,00 6 11,00 66,00 9 10,00 90,00 12 15,00 180,0 13 16,00 208,0
0 0

(b) BIAYA PRODUKSI

(c) LTC adalah kurva yang bersinggungan dengan kurva STC. Perhatikanlah bahwa, seperti
kurva STC, kurva LTC berbentuk S; tetapi kurva LTC ini dimulai dari titik asal karena tidak ada
biaya tetap dalam jangka panjang. Kurva STC menunjukkan skala operasi yang lebih besar yang
dimulai lebih tinggi pada sumbu vertical Karena adanya biaya tetap lebih tinggi. Jika sebagai
ganti dari hanya menggambarkan lima kurva STC, kita menggambarkan banyak kurva (tiap
kurva berhubungan dengan satu dari sekian banyak alternative skala operasi yang dapat dibangun
perusahaan dalam jangka panjang), maka tiap titik dari kurva LTC dapat dibentuk oleh titik-titik
pada kurva STC yang menunjukkan skala operasi yang sesuai untuk memproduksi tingkat output
tertentu). Jadi, tidak pernah ada bagian kurva STC yang berada di bawah kurva LTC yang
diturunkan daripadanya. Akibatnya, kurva LTC memberikan LTC minimum untuk memproduksi
setiap tingkat output.

7.18 a) Jelaskan bentuk kurva LAC dan kurva LMC dari soal 7.15 dan hubungan antara kedua
kurva itu dari bentuk kurva LTC pada soal 7.17
b) Bagaimana bentuk kurva LAC dan kurva LMC jika kurva LTC merupakan garis lurus
melalui titik asal ?
a) LAC diberikan oleh kemiringan garis yang ditarik dari titik asal ke berbagai titik pada kurva
LTC . Kemiringan ini menurun sampai titik F ( dan titik 7-17) dan sesudah itu naik . Dengan
demikian kurva LAC dalam gambar 7-15 turun sampai titik F dan kemudian naik .Di sisi
lain,LMC untuk setiap tingkat output diberikan oleh kemiringan kurva LTC pada tingkat output
tersebut .Kemiringan kurva LTC pada gambar 7-17 turun terus menerus sampai tingkat output
lima unti (titik belok) dan sesudah itu naik , Sehingga kurva LMC pada gambar 7-15 turun
sampai tingkat output sebesar lima unit dan kemudian naik . Akhirnya kemiringan kurva LTC
(yaitu LMC) adalah lebih kecil dari kemiringan garis yang ditarik dari titik asal ke kurva LTC
( yaitu LAC) sampai titik F (lihat gambar 7-17). Jadi LMC lebih kecil dari atau berada di bawah
LAC .Pada titik F kemiringan kedua kurva itu sama dan LMC sama dengan LAC. Lewat titik F
kemiringan kurva LTC lebih besar dari kemiringan garis yang ditarik dari titik asal ke kurva
LTC. Jadi LMC lebih besar atau berada di atas LAC.

b) Jika kurva LTC merupakan garis lurus yang melalui titik asal maka kurva LAC akan
berbentuk horizontal (pada nilai yang konstan dan kemiringan kurva LTC) dan akan berimpit
dengan kurva LMC secara keseluruhan ,dengan bagian dari garis yang ditarik dari titik asal ke
kurva LTC . Dalam kasus demikian kurva LMC akan berimpit dengan bagian horizontal dari
kurva LAC.

7-19. Dengan menggunakan gambar 7-17,


a) Jelaskan hubungan antara kurva SAC1 dan kurva LAC pada gambar 7-16 dan
b) Jelaskan hubungan antara kurva SMC1 dan kurva LMC
a) Untuk mendapatkan output yang lebih besar atau lebih kecil dari unit, kemiringan garis
yang ditarik dari titik asal ke kurva STC 1 (yaitu, SAC) melebihi kemringan garis yang di
tarik dari titik asal ke kurva LTC (yaitu, LAC) pada tingkat output yang sama (lihat
Gambar 7-17). Jadi, kurva SAC1, berada di atas kurva LAC untuk putput yang lebih kecil
atau lebih besar dari dua unit (lihat Gambar 7-16). Pada tingkat output sebesar dua unit,
kemiringan garis yang ditarik dari titik asal ke kurva STC1 adalah sama seperti
kemiringan garis yang ditarik dari tittik asal ke kurva LTC. Jadi, pada output sebesar dua
unit, SAC = LAC dan kurva SAC, bersinggungan dengan kurva LAC. Hubungan antara
kurva SAC3 dan SAC4 denag kurva LAC1 dalam gambar 7-16 dapat dijelaskan lewat cara
yang persis sama dengan hubungan antara kurva STC 3 dan kurva STC4 dengan kurva
LTC dalam gambar 7-17
b) Untuk output yang lebih kecil dari dua unit, kemiringan kurva STC 1 (yaitu, smc) adalah
lebih kecil daripada kemiringan kurva LTC (yaitu, LMC) pada tingkat output yang sama
(lihat gambar 7.17). jadi kurva smc, berada dibawah kurva LMC untuk output yang lebih
kecil dari dua unit (lihat, gambar 7-16). Untuk output yang lebih besar dari dua unit,
keadaan yang sebaliknya berlaku. Pada tingkat output sebesar dua unit, kurva STC 1
bersinggungan dengan kurva LTC sehingga kemiringan kedua kurva itu sama. Jadi, SMC
= LMC dan LMC memotong kurva SMC1 di titik terendah kurva SMC1 pada tingkat
output sebsar dua unit. Hubungan antara kurva SMC 3 dan kurva SMC4 dengan kurva
LMC dapat dijelaskan dalam analog dari hubungan antara kurva STC 3 dan kurva STC4
dengan kurva LTC. Sekali lagi, perhatikanlah bahwa di titik terendah dari kurva LAC,
LAC = LMC = SAC = SMC (lihat titik F dalam gambar 7-16). Hal ini selalu berlaku.

kurva
Gambar 7-19

7.20 (a) Nyatakanlah hubungan antara fungsi produksi dan kurva biaya. (b) Jelaskan bagaimana
kita dapat menurunkan kurva TP, kurva AP, dan kurva MP untuk faktor produksi tertentu
dari diagram isokuan, (c) Jelaskan bagaimana kita dapat menurunkan TVC dari kurva TP.
(d) Nyatakanlah hubungan antara kurva AVC dan kurva MC dcngan kurva AP dan MP.

(a) Dalam Soal 6.17 kita lihat bagaimana input dikombinasikan agar dapat meminimalkan biaya
produksi pada berbagai tingkat output. Fungsi produksi dari suatu perusahaan bersama dengan
harga yang harus dibayar perusahaan atas faktor produksi atau input menentukan kurva biaya
perusahaan.

(b) Anggaplah bahwa kita hanya mempunyai dua faktor produksi, katakanlah tenaga kerja dan
barang modal, dan kita mempertahankan jumlah barang modal yang digunakan (per periode
waktu) tetap pada tingkat tertentu (dan dengan demikian kita melakukan analisis jangka pendek).
Kemudian, dengan meningkatkan jumlah penggunaan tenaga kerja per periode Waktu, kita
mencapai isokuan yang semakin tinggi atau tingkat output semakin tinggi (sampai pada tingkat
maksimum). Jika kita menggambarkan'output yang kita peroleh dengan berbagai jumlah tenaga
kerja yang digunakan per unit waktu (dengan jumlah barang modal yang tetap), kita peroleh
fungsi atau kurva TPL. Dari kurva TPL ini kita dapat menurunkan kurva APL dan kurva MPL
(lihat Soal 7.21).

(c) Untuk tiap tingkat TPL, kita dapat memperoleh TVC dengan mengalikan harga per unit
tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi tingkat output
tertentu. Jadi, dari kurva TPL kita dapat memperoleh kurva TVC. Kemudian, dari kurva TVC
kita dapat menurunkan kurva AVC dan kurva MC (lihat Soal 7.22).

(d) Kurva AVC yang kita peroleh adalah cerminan dari kurva AP, dan kurva MC adalah
cerminan dari kurva MP (lihat Soal 7.23). Perhatikanlah bahwa dari diagram isokuan isocost,
kita juga dapat memperoleh kurva LTC dan kurva LAC dan menunjukkan hubungan antara LTC
dan STC juga antara LAC dan SAC (lihat Soal 7.24). Jadi. Soal 7.21 sampai dengan Soal 7.24
meringkaskan hubungan antara fungsi produksi dan kurva biaya.

7.21 Dari diagram isokuan dalam gambar 7-18 dan dengan asumsi bahwa jumlah barang modal
adalah tetap sebesar tiga unit per periode waktu (jadi kita melakukan analisis jangka
pendek)
(a) turunkanlah skedul TPL dan dari skedul tersebut turunkanlah APL dan MPL
(b) gambarkanlah kurva tersebut
Jawab :

(a)

(b)
7.22 Dari skedul TPt dalam Tabel 7.12, dan dengan asumsi bahwa harga tenaga kerja adalah
$300 per unit, (a) turunkanlah skedul TVC dan, dari skedul itu, turunkanlah skedul AVC
dan MC kemudian (b) gambarlah kruva-kurva tersebut.
(a) Lihat tabel 7.13.
Tabel 7.13
(1) (2) (3) (4) (5)
L Q TVC AVC MC
($) ($) ($)
1 100 300 3,00
2 300 600 2,00 1,50
3 700 900 1,29 0,75
4 1.000 1.200 1,20 1,00
5 1.200 1.500 1,25 1,50
6 1.300 1.800 1,38 3,00
7 1.350 2.100 1,56 6,00

(b) Lihat Gambar 7.20

7.23
(a) Pada rangkaian sumbu yg sama ,gambarlah kembali kurva AVC dan MC dari gambar 7-20;
pada rangkaian sumbu kedua yg berada langsung dibawah rangkaian sumbu
pertama,gambarlah schedule APL dan MPL dari soal 7.21 ,tetapi dengan TPL (yaitu,dengan
Q ),bukan dengan L,pada sumbu horizontal.
(b) Pada rangkaian sumbu ,gambarkanlah kembali kurva APL dan kurva MPL persis sama
seperti yg terlihat dalam gambar 7-19( yaitu dengan L pada sumbu horizontal); pada
rangkaian sumbu kedua yg langsung berada di bawah rangkaian sumbu pertama
,gambarkanlah schedule AVC dan MC dari tabel7.13 tetapi dengan L, bukan dengan Q,pada
sumbu horizontal
(c) Apakah hubungan antara kurva APL dan AVC ? Apakah hubungan antara MPL dan kurva
MC?
(C). Tanpa memandang apakah kita mengukur Q (bagian (a)) ataupun L (bagian (b)) pada
sumbu horizontal ,kurva AVC merupakan kebalikan dari kurva APL dan kurva MC
merupakan dari kurva MPL .Bila kurva APL naik,maka kurva AVC akan turun ; bila
APL adalah maksimum ,maka AVC adalah minimum;bila kurva APL turun maka kurva
AVC naik.Hubungan yg sama berlaku antara kurva MPL dan MC . Perhatikanlah bahwa
dalam gambar 7-21 dan gambar 7-22 tahap produksi II bagi penggunaan tenaga kerja
dimulai pada titik D’(yaitu ,dimana kurva APL mulai men8urun atau dimana kurva AVC
mulai naik).
7.24 Dalam Gambar 7-23, garis OA adalah jalur ekspansi. Jika, PL = PK = $100,
(a) Carilah skedul LTC dan gambarkan serta (b) dengan mengacu pada diagram isokuan-isocost
dalam Gambar 7-23 dan mengasumsikan bahwa jumlah barang modal yang digunakan per
periode waktu dipertahankan tetap sebesar lima unit, jelaskan mengapa STC tidak pernah lebih
kecil daripada LTC.
(a) Lihat Tabel 7.14
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
L PL ($) TC L ($) K P K ($) TC K ($) LTC (3 + Q
6) ($)
3 100 300 3 100 300 600 100
5 100 500 5 100 500 1000 200
6 100 600 6 100 600 1200 300
8 100 800 8 100 800 1600 400
11 100 1100 11 100 1000 2200 500
15 100 1500 15 100 1500 3000 600

(b) Jika perusahaan menggunakan lima unit tenaga kerja dan lima unit barang modal per periode
waktu perusahaan tersebut akan memproduksi 200 unit output dengan biaya $1000. Ini
ditunjukkan oleh titik B dalam diagram isokuan-isocost (Gambar 7-23). Pada titik B, MP L / PL =
MP X / P K. Anggaplah bahwa kini perusahaan ingin menaikkan outputnya menjadi 300 unit per
periode waktu. Dengan jumlah barang modal tetap sebanyak lima unit (dengan demikian kita
melakukan analisis jangka pendek), perusahaan dapat memproduksi 300 unit output dengan
menggunakan delapan unit tenaga kerja (jadi bergerak ke titik D ). Pada titik D, perusahaan
memikul TC sebesar $1.300 dan MP L / PL < MP K / P K. Dalam jangka panjang (yaitu, bila semua
faktor produksi bersifat variabel), perusahaan akan memproduksi 300 unit output dengan
menggunakan enam unit tenaga kerja dan enam unit barang modal (titik C) dan memikul TC
sebesar hanya $1.200. Pada titik C, MP L / P L sekali lagi dengan MP K / P K.
Titik-titik sepanjang jalur ekspansi sesuai dengan titik-titik penyesuaian optimal. Dengan
demikian, STC sama dengan LTC dan kurva STC bersinggungan dengan kurva LTC. Titik-titik
di luar jalur sesuai dengan titik-titik penyesuaian suboptimal. Oleh karena itu, STC melebihi
LTC dan kurva STC berada di atas kurva LTC. Jadi, STC tidak pernah lebih kecil dari LTC dan
kurva STC, tidak pernah berada di bawah kurva LTC. (perhatikanlah bahwa dari jalur ekspansi,
dapat juga kita menurunkan skedul LAC secara langsung dan menunjukkan hubungan antara
LAC dan SAC).
7.25 Asumsikan bahwa K adalah konstan pada K = 1 untuk fungsi produksi Cobb-Douglas dari
Contoh 1,
(a) Carilah TPL , APL , MPL
(b) Gambarkan TPL,APL dan MPL tersebut

a) TPL = IL1/2 11/2 = I0L1/2 = 10√L

TABEL 7.15
L TPL APL MPL

0 0 … …

1 10,00 10,00 10,00

2 14,14 7,07 4,14

3 17,32 5,77 3,18

4 20,00 5,00 2,68

7.26 Untuk fungsi produksi Cobb-Douglas dari contoh 1, (a) buatlah jalur ekspansinya dan (b)
gambarlah jalur ekspansi tersebut, dengan asumsi bahwa PL = PK = $1, dan buatlah sketsa
isokuan pada gambar yang sama untuk Q = 10, Q = 20, dan Q = 40.
a) Jalur ekspansi adalah tempat titik titik ekuilibrium produsen akibat kenaikan pengeluaran
sementara harga harga faktor produksi dipertahankan konstan. Jalur ini diturunkan dalam
tabel 7.16 dari Q = 10L1/2 K1/2 = 10√ L √ K dengan mengubah L dan K secara proporsional.
b) Gambar 7-26 menujukkan jalur dan isokuan hipotesis untuk Q = 10, Q = 20, dan Q = 40.
Perhatikanlah, bahwa jalur ekspansi adalah suatu garis lurus melalui titik nol dan isokuan
mempunyai ruang dan kemiringan yang sama sepanjang garis atau isoclines yang ditarik
dari titik nol.
Tabel 7.16
L K 10√ L √ K Q
0 0 10 √ 0 √ 0 0
1 1 10 √ 1 √ 1 10
2 2 10 √ 2 √ 2 20
3 3 10√ 3 √ 3 30
4 4 10 √ 4 √ 4 40

7. 27 Untuk fungsi produksi Cobb-Douglas yang berbentuk Q = AL ∝K 1-∝ buktikan bahwa (a)
fungsi tersebut menunjukkan hasil yang konstan atas skala produksi dan (b) AP˪ hanya
merupakan fungsi dari K/L.
a) Karena α + 1 – α =1, fungsi produksi Cobb-Douglas ini mencerminkan hasil yang
konstan atas skala produksi dan di sebut homogen linear. Hasil yang konstan atas skala
produksi, homogeny tingkat satu (homogeneous of degree one), dan homogeny linear
(linearly homogeneous) mengandung arti yang sama dan digunakan secara bergantian.
Q AL∝ K i−∝❑ K
b) AP˪ = = =¿ AL ∝K 1-∝ = A =( )1-α
L L L
Karena untuk setiap fungsi produksi Cobb-Douglas nilai A dan α dianggap tetap, AP˪ =
f(K/L). AP˪ tetap sama tanpa memandang jumlah L dan K yang
digunakan dalam proses produksi, selama K/L tetap konstan (atau sepanjang tiap jalur
ekspansi atau isocline). Hal yang sama berlaku pula untuk MP˪= Αa (K/L)1-α = f(K/L).

7.28
(a) Jika perkiraan aktual α dan ß adalah seperti terdapat dalam Tabel 7.17, jenis bagaimanakah
yang dicerminkan oleh tiap industri ?
(b) Berapa kenaikan output industri bahan makanan Amerika jika L meningkat sebesar 1%? Jika
K meningkat sebesar 1%?
(c) Telah ditemukan bahwa, untuk Amerika Serikat dan negara maju lainnya hanya kira-kira
sepertiga dari kenaikan standar hidup selama tahun-tahun terdahulu disebabkan oleh kenaikan
penggunaan unit L dan K yang diukur secara fisik. Sisanya karena apa?
a) Jawaban untuk masing-masing dari ketujuh industri tersebut terdapat dalam Tabel 7.8, di
mana i. = hasil lebih yang meningkat atas skala produksi dan d : hasil yang menurun atas
skala produksi.
Tabel 7.17
Industri Negara α ß
1. Telepon Kanada 0,70 0,41
2. Gas Prancis 0,83 0,10
3. Kimia India 0,80 0,37
4.Listrik India 0,20 0,67
5. Mesin dan Alat Amerika Serikat 0,71 0,26
6. Makanan Amerika Serikat 0,72 0,35
7. Komunikasi Uni Soviet 0,80 0,38

Tabel 7.18
Industri 1 2 3 4 5 6 7
α+ß 1,11 0,9 1,37 0,87 0,9 1,07 1,18
3 6
Hasil lebih atas i d i d d i i
skala produksi

(b) Karena nilai α= 0,72 dalam industri bahan makanan Anletika, maka kenaikan. L sebesar 1%
hanya akan menaikkan Q sebesar 0,72%. Karna ß = 0,35, maka kenaikan K sebesar 1% hanya
akan menaikkan Q sebesar 0,35% .

(c) Sekitar dua pertiga dari kenaikan standar hidup Amerika Serikat dan negara maju lainnya dan
waktu ke waktu disebabkan oleh kenaikan produktivitas akib at adanya kemajuan teknologi dan
kenaikan tingkat pelatihan dan keahlian para pekerja.

7.29 (a)Apakah hubungan antara TPL,APL,dan MPL dari Tabel 7.15 dan efesiensi -X? (b) Jika
tambahan penyelia pekerja dan pengambilan keputusan yang lebih baik menaikkan
efesiensi -X.berapa banyaknya penyelia yang seharusnya digunakan perusahaan dan berapa
seharusnya biaya perusahaan untuk perbaikan proses pengambilan keputusannya?
(a) Skedul TPL,APL,dan MPL didasarkan pada asumsi efesiensi -X penuh.Yaitu,skedul tersebut
mencerminkan jumlah maksimum output per unit waktu yang dapat diperoleh dari suatu
kombinasi input tertentu dengan teknologi terbaik yang tersedia.Asumsinya adalah bahwa tenaga
kerja dan manajemen melakukan usaha terbaik mereka.Dalam kenyataannya,hal ini jarang terjadi
sehingga untuk tiap kombinasi input,TPL,APL,dan MPL biasanya lebih kecil daripada yang
ditunjukkan dalam Tabel 7.15 dengan adanya inefesiensi -X.
(b) Adalah benar bahwa penyelia pekerja tambahan dan pengambilan keputusan yang lebih baik
sering dapat menaikkan efesiensi -X.Akan tetapi,hal ini juga membutuhkan biaya.Oleh karena
itu,suatu perusahaan seharusnya melaksanakan penyelia pekerja yang lebih banyak dan
mengeluarkan uang untuk memperbaiki pembuatan keputusan jika penarikan ekstra dari usaha
usaha ini melebihi biaya ekstranya dan sampai MR = MC.Pada saat ini,pengurangan inefesiensi
-X dengan meningkatkan motivasi dapat mencerminkan sumber keuntungan potensial yang
sangat besar.
7.30 Buatlah kembali gambar 7-6, dan tunjukkan pada gambar itu efek dari tiap bentuk kemajuan
teknologi terhadap K/L pada harga-harga factor produksi (w/r ) yang relatif konstan.
Karena kemajuan teknologi yang bersifat netral akan menaikkan MP L dan MP K dengan proporsi
yang sama, tidak ada substitusi L untuk K ( atau K untuk L ) dalam proses produksi pada w/r
yang tidak berubah, sehingga K/L tetap tidak berubah pada K/L = 1 (lihat titik E2 dalam Gambar
7-27 panel A). karena kemajuan teknologi yang bersifat pada K menaikkan MP K dengan
proporsi yang lebih besar dari MP L ; K disubstitusikan untuk L dalam proses produksi pada w/r
konstan, sehingga K/L naik ke K/L = 3 (lihat titik E3 dalam panel B). dengan kemajuan
teknologi yang bersifat padat L, K/L turun menjadi K/L = 1/3 pada w/r konstan (lihat titik E3
dalam panel C).

7.31 (a) Berapakah kontribusi relatif NNP yang berasal dari L dan K dan berapa rasio kontn'busi
relatif yang berasal dari L dan K tersebut? (b) Bagaimana bentuk kemajuan teknologi yang
berbeda mempengaruhi kontribusi relatif jika w/r konstan?
(a) Misalkan w = tingkat upah rata-rata, r = pengembalian modal rata-rata atau suku bunga,
L = jumlah total L yang digunakan dalam perekonomian, K = jumlah modal total, P :
indeks harga umum, dan Q : indeks kuantitas umum (sehingga PQ = NNP). Oleh karena
itu, kontribusi relatif NNP yang berasal dari L adalah wL/PQ, dan kontribusi relatif yang
berasal dari K : rK/PQ, Dengan demikian rasio kontribusi relatif yang berasal dari L dan
K = (wl/PQ) : (rK/PQ) = wL/rK.
(b) Karena kemajuan teknologi yang bersifat netral tidak menyebabkan perubahan K/L,
maka rasio kontribusi relatif yang berasal dari L dan K tetap tidak berubah. Karena
kemajuan teknologi yang bersifat padat-K meningkatkan K/L ( yang berarti bahwa L/K
turun), wL/rK turun. Akhirnya, karena kemajuan teknologi yang bersifat padat-L
mengurangi K/L, maka wL/rK meningkat.

7.32 Sebuah perusahaan menghadapi fungsi biaya umum C=wL+rK dan fungsi produksi Q= f(L,
K). dengan menggunakan kalkulus, turunkanlah rumus untuk meminimalkan biaya pada
suatu tingkat produksi tertentu (Q*), yaitu:
Z’=wL+rK+λ ' [ Q∗−f (L , K ) ]
Dengan λ ' adalah sebagai faktor pengganda lagrange. Dengan menetapkan turunan parsial
pertama dari Z’ masing-masing untuk L dan K dan menyamakannya dengan nol, maka kita
peroleh
∂f ∂Z'
∂Z ' ' ∂Z ' '
=w−λ ∂ L =0 dan =r− λ ∂ K =0
∂L ∂K
Bila persamaan pertama kita bagi dengan persamaan kedua akan kita peroleh:
w ∂ f /∂ L MPk MPl MPk
= = =¿MRTSLK atau =
r ∂ f /∂ k MPl w r

7.33. Bila Q = 100k L w = $30 dan r = $40.

(a) Hitunglah jumlah tenaga Kerja dan barang modal yang seharusnya digunakan perusahaan
agar biaya produksi minimum untuk menghasilkan 1.444 unit output.

(b) berapa biaya minimum tersebut?

(a) Z' = $30L + $40K +  λ'[Q*-100L 0,5 K 0,5]

∂Z '
=$ 30−¿ λ'50L 0,5 K 0,5 =0
∂L
∂Z '
=$ 40−¿λ'50L 0,5 K 0,5 =0
∂L

Persamaan pertama dibagi dengan persamaan kedua kita peroleh:


3 K ( 3)
= maka K = ( L )
4 L ( 4)
Kemudian dengan memasukkan nilai k tersebut ke dalam fungsi produksi 1,444 unit output
akan diperoleh:
1.444 = 100L 0,5 (0,75L)0,5 Maka 1.444 = 100L =√0,75

1.444
Dan L = =16,67
86,6
Setelah nilai nomor l diketahui angka untuk k rasanya dicari:
(3)
K= 16,67=12,51
(4)
(b) Biaya produksi minimum untuk menghasilkan 1.444 unit output adalah:
C = $30(16,67) + $40 (12,51) = $1.000,50

7.34. Dik :
Q = 100KL
w = $30
r = $40
ditanya:
a. Berapa kuantitas tenaga kerja dan modal yang harus digunakan perusahaan dalam rangka
memaksimalkan outputnya
b. Berapa output maksimal itu?
Jwb :
a) Z = $100 L0,5 K 0,5 + λ ($ 1000−$ 30 L−$ 40 K)
∂Z
= 50 L−0,5 K 0,5 - λ$30 = 0
∂L
∂Z
= 500,5 K −0,5 - λ$40 = 0
∂K

Bila persamaan kedua dibagi dengan persamaan pertama maka akan diperoleh turunan:
K 3 3
= maka K L
L 4 4
Dengan memasukkan nilai K kedalam persamaan batas Anggaran perusahaan, kita peroleh :
3
$ 1000=$ 30 L+$ 40 × L
4
$ 1000=$ 60 L
Maka L = 16,67 unit
3
Dengan memasukkan nilai L tersebut kedalam persamaan K = L, maka diperoleh
4
3
K= × 16,67=12,50
4

b). Dengan L = 16,67 dan K = 12,50, maka output maksimum perusahaan :


Q=100 √ 16,67 √ 12,50=1.444

Jadi, jumlah output maksmimum yang bisa dibuat oleh perusahaan adalah 1.444 unit

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Akibat adanya krisis energi dari Tahun 1979-1980 para pembuat kebijakan pemerintah AS
mula-mula memperkirakan bahwa para konsumen Amerika harus mengurangi konsumsi
bensin mereka sekitar 30%.
(a) tindakan apa yang dapat diambil untuk mengurangi konsumsi bensin? Jelaskan pro dan
kontraknya.
(b) jika pada tahun 1982 jumlah bensin yang dikonsumsi oleh setiap kendaraan turun sebesar
8% akibat adanya kenaikan harga 40% ukurlah koefisien elastis harga permintaan untuk bensin
untuk mencapai penurunan konsumsi bensin sebesar 30% berapakah kenaikan harga bensin yang
diperlukan menurut perkiraan elastisitas harga permintaan tersebut.
Jawab :
(a) Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi bensin adalah melalui penjatahan kebijakan
seperti ini akan mengurangi konsumsi bensin pada tingkat yang diinginkan sebesar 30% akan
tetapi dapat pula mendorong munculnya pasar gelap dan birokrasi yang sangat rumit untuk
memberlakukan penjatahan. Akibatnya, penjatahan tidak dilakukan tetapi dicanangkan sebagai
salah satu langkah kebijakan akhir saja. Cara lain untuk mengurangi konsumsi bensin adalah
dengan menaikkan harga bensin kebijakan ini memiliki keunggulan karena bekerja melalui
mekanisme harga. Keburukannya adalah karena koefisien elastisitas harga permintaan sangat
rendah maka diperlukan kenaikan harga yang besar untuk mencapai penurunan konsumsi bensin
yang diinginkan sebesar 30%.
(b) bila jumlah bensin yang diminta berkendaraan turun sebesar 8% akibat adanya kenaikan
harga sebesar 40% koefisien elastisitas harga
permintaan untuk Benson Kira-Kira adalah
e = -%Q/P = -(- 8%)/(+40%) = 0,2
Ini adalah ukuran kasar karena diasumsikan
variabel-variabel lain dianggap konstan. Untuk
mencapai penurunan konsumsi bensin sebesar 30%
diperlukan kenaikan harga
%P = %Q/e =

2. Dengan menggunakan analisis kurva indeferen, turunkanlah suatu kurva permintaan elastis
untuk komoditi X bila terdapat penurunan Px, sementara harga Y, cita rasa konsumen, dan
pendapatan nominal dipertahankan konstan.
3. (a) Dengan TPL berikut ini, carilah APL dan MPL
L 1 2 3 4 5 6 7

TP 2 6 12 16 18 18 16
(b) Pada sepasang sumbu yang sama, gambarkanlah skedul TP L, APL, dan MPL serta tunjukkan
tahap-tahap produksi untuk penggunaan L dan K; di tahap manakah hukum hasil yang menurun
untuk L mulai berlaku? Di manakah seorang produsen yang rasional akan berproduksi?
Mengapa?
(c) Jika L dan K bersifat variable, dan TO = $12, P L = $1, dan PK = $2, gambarkan kurva isocost.
Berapakah kemiringan kurva tersebut? Pada gambar yang sama, buatlah suatu isokuan yang
menunjukkan titik ekulibrium produsen dalam bentuk MRTSLK, MPL, MPK, PL, dan PK

L TPL APL MPL


0 0 0 -
1 2 2 2
2 6 3 4
(b) Hukum hasil yang semakin berkurang untuk penggunaan L
3 12 4 6
mulai berlaku di mana MPL mulai menurun. Produsen yang
4 16 4 4
rasional 5 18 3,6 2 akan berproduksi pada tahap II untuk pengunaan L dan K,
di mana 6 18 3 0 AP dan MP dari L dan K masing-masing positif tetapi
7 16 2,29 -2 menurun. Produsen itu tidak akan berproduksi dalam tahap
I untuk penggunaan L, karena MPK adalah negatif. Lihat gambar
M-2
(c) Kemiringan isokuan adalah
T 0/ Pk PL 1
= (-) Pk . PL = (-)
¿
(-) = (-)
¿/ PL ¿ PK 2
Kondisi ekulibrium produsen adalah
MPL PL
(+) MRTSLK = (-) = (-)(-)
MPK PK
Yaitu, pada titik ekuilibrium, kemiringan isokuan sama dengan kemiringan kurva isocost
4. (a) dengan skedul TVC tertentu dan TFC=$12 berikut ini, (a) carilah TC, AFC, AVC, AC dan
MC untuk berbagai tingkat output.

Q 1 2 3 4 5 6

TVC $6 8 9 10,5 14 21

(b) buatlah pada gambar yang sama, skedul AVC,AC dan MC dari bagian (a). Apakah
hubungan antara AVC,AC, dan MC?

(c) buatlah suatu gambar yang jelas menunjukkan hubungan yang khas antara
SAC,SMC,LAC,LMC
(a)
Q TFC($) TVC($) TC($) AFC($) AVC($) AC($) MC($)
0 12 0 12 - - - -
1 12 6 18 12 6 18 6
2 12 8 20 6 4 10 2
3 12 9 21 4 3 7 1
4 12 10 22 3 2,50 5,50 1
5 12 14 26 2,40 2,80 5,20 4
6 12 21 23 2 3,50 5,50 7

(b)
AC=AVC+AFC. Karena AFC terus-menurun bila output diperluas,maka kurva ac mencapai titik
terendahnya pada tingkat output yang lebih tinggi daripada kurva AVC. Kurva MC memotong
kurva AVC dan AC pada titik terendahnya. Alasan untuk kondisi ini adalah, bahwa agar AVC
dan AC turun, MC harus lebih rendah, kemudian agar AVC dan AC naik, MC harus lebih tinggi.
Jadi, MC=AVC dan MC=AC pada AVC dan AC yang terendah.

(c)
5. Lukiskan kembali gambar dari soal 2 serta tunjukkan efek substitusi dan efek pendapatan
Hicks dan Slutsky serta turunkan kurva permintaan Hicks dan Slutsky. Manakah yang
merupakan ukuran terbaik bagi efek substitusi dan efek pendapatan? Mengapa?

Dalam panel bagian atas Gambar M-6, pendapatan riil dipertahankan konstan menurut Hicks
dengan menggeser ke bawah garis anggaran 2 secara paralel (garis anggaran 3) sampai
menyinggung kurva indiferen I yang mula-mula di titik C . Gerakan dari A ke C (Q1 Q2) adalah
efek substitusi Hicks yang ditunjukkan pada kurva permintaan Hicks dalam panel bagian bawah.
Dengan demikian, Q2 Q4 adalah efek pendapatan Hicks. Dalam panel bagian atas, pendapatan
riil dipertahankan konstan menurut Slutsky dengan memutar garis anggaran 1 melalui titik A
sampai sejajar dengan garis anggaran 2. Ini menghasilkan garis anggaran 4, yang bersinggungan
dengan kurva indiferen III di titik D. Gerakan dari A ke D (Q1 Q3) adalah efek substitusi Slutsky
yang ditunjukkan oleh kurva permintaan Slutsky dalam panel bagian bawah. Dengan demikian
Q3 Q4 adalah efek pendapatan Slutsky. Metode Slutsky adalah ukuran yang lebih baik dari efek
substitusi karena, seperti halnya dengan efek pendapatan, efek tersebut menempatkan konsumen
pada kurva indiferen yang lebih tinggi, serta dapat diperoleh dari harga-harga dan jumlah yang
diamati tanpa perlu mengetahui secara tepat bentuk dari kurva indiferen.

6. (a) Q = ALαKβ, di mana Q = output, dan L. dan K = input. A, α, dan adalah parameter-
parameter positif yang dalam tiap kasus ditentukan oleh data, Semakin besar nilai A, semakin
maju teknologi. a dan B berturut-turut mengukur elastisitas output dari L dan K. Terdanat,
hasil yang konstan, meningkat, dan menurun atas skala produksi apabila α+ β= 1, α + β > 1,
atau α+ β < 1.
(b) Perhatikanlah Gambar M-7. TPL,, APL,, dan MPL, hanya berkaitan dengan tahap produksi II
(dalam hal ini, fungsi produksi Cobb-Douglas tidak ditemukan untuk tahap I atau III dari
penggunaan L dan K).

BIAYA PRODUKSI
(c) Dalam Gambar M-8, penambahan input L dan input K, menjadi dua kali lipat akan
menyebabkan output meningkat jadi empat kali lipat. (e subst.) LK = 1 untuk fungsi produksi
Cobb-Douglas.

Anda mungkin juga menyukai