Anda di halaman 1dari 40

BAGIAN II

PERMUTASI DAN
KOMBINASI
Dalam Matematika modern,
permutasi dan kombinasi
mempunyai peranan yang
penting. Hal ini sering kita temui
dalam penentuan banyaknya
alternatif yang mungkin terjadi
dalam pengambilan keputusan.

Dalam hal ini asas permutasi


dan kombinasi dapat digunakan.
I. Permutasi
Permutasi adalah penyusunan dari
obyek-obyek yang ada ke dalam
suatu urutan tertentu.

Dalam membicarakan permutasi


perlu kita perhatikan syarat-syarat
dari asas permutasi yaitu obyek-
obyek tersebut harus dapat disusun
dan dibedakan.
Jika obyek-obyek itu sama atau
tidak dapat dibedakan, maka hal ini
tidak dapat dipermutasikan.

Untuk membahas asas permutasi


perlu kita ketahui pengertian n
faktorial yang diberi tanda n!.

Yang dimaksud n faktorial = n!


adalah hasil kali dari : n (n-1) (n-2)
(n-3) …. (3) (2) (1).
Jadi n! = n (n-1)!
Contoh : 4! = 4x3x2x1 = 24
Dalam hal permutasi yang
dipentingkan adalah susunannya.

Contoh : Dalam berapa carakah tiga


orang yang bernama A, B, C dapat
ditempatkan pada tiga kursi yang
tersedia.
Untuk menjawab pertanyaan ini
ketiga kursi ini kita nyatakan dalam
bentuk ruang kosong.
A B C
A C B
B C A
B A C
C A B
C B A
Ruang kosong itu dapat disusun
sebanyak 6 cara
Yaitu 3! =3x2x1= 6 cara.
Contoh lain :
Apabila kita ingin menyusun penempatan
empat buah buku yang brbeda dalam
sebuah rak buku, maka ada berapa
carakah keempat buku tersebut dapat kita
susun.

Jawabannya adalah : kita dapat menyusun


keempat buku tersebut
dalam 4! = 4x3x2x1 = 24 cara.

Jadi permutasi sejumlah obyek adalah


penyusunan obyek-obyek tersebut dalam
susunan-susunan dengan urutan tertentu.
1.1. Asas Perkalian
Bila terdapat beberapa peristiwa pemilihan
(misalnya k peristiwa) maka untuk
menghitung banyaknya cara yang
mungkin terjadi dari beberapa peristiwa
pemilihan tsb digunakan asas perkalian
permutasi.
Jadi jika suatu peristiwa pemilihan dapat
menghasilkan n1 cara atau alternatif, dan
setelah itu terdapat pemilihan kedua
dapat menghasilkan n2 cara atau
alternatif serta ada peristiwa pemilihan
ketiga yang menghasilkan n3 cara.
Maka keseluruhan peristiwa
pemilihan tersebut dapat
menghasilkan sebanyak n1 x n2 x n3
cara atau alternatif.

Bila jumlah peristiwa pemilihan


tersebut adalah sebanyak k, maka
keseluruhan peristiwa pemilihan itu
dapat menghasilkan sebanyak
n1 x n2 x n3…….nk cara atau
alternatif.
Contoh :
Pada suatu hari disuatu klinik
terdapat 4 org pasien yaitu A,B,C
dan D. Untuk sekali pemeriksaan
hanya dapat dilakukan untuk dua
orang pada hari itu dan untuk setiap
pemanggilan bagi pemeriksaan
dilakukan satu persatu. Dalam
berapa cara atau alternatifkah yang
mungkin terjadi dari pemanggilan
bagi kemungkinan pemeriksaan ke 4
pasien tsb pada hari itu bila setiap
pemanggilan dapat dipanggil 1 orng.
Pada pemanggilan pertama, dapat
terjadi atau menghasilkan 4 cara
atau alternatif dan pada
pemanggilan kedua dapat terjadi
atau menghasilkan 3 cara atau
alternatif. Sehingga keseluruhan
kemungkinan yang dapat terjadi
untuk pemeriksaan klinik pada hari
itu adalah 4 x 3 = 12 cara yaitu :
AB, AC, AD, BC, BD, CD, BA, CA, DA,
CB, DB, dan DC.
1.2. Asas Penjumlahan
Dalam asas ini tidak dilakukan sekaligus
masing-masing peristiwa pemilihan, tetapi
terjadi salah satu. Jika terdapat beberapa
peristiwa pemilihan (misalnya k peristiwa)
kemudian pemilihan atau tindakan dapat
dilaksanakan dalam n1 macam cara untuk
peristiwa pemilihan pertama atau dalam
n2 macam cara untuk pemilihan kedua
atau dalam n3 dan seterusnya sampai nk
macam cara untuk peristiwa pemilihan
yang ke k.
Maka dalam pelaksanaan pemilihan
dari kemungkinan peristiwa
pemilihan pertama, kedua sampai
dengan ke k, yang tidak dilakukan
sekaligus bersama-sama, dapat
menghasilkan atau dilaksanakan
dengan n1 + n2 + ….+ nk macam
cara yang berbeda.
Contoh :
Sebuah restoran dapat menyediakan
atau menghidangkan 4 macam
makanan/kue dan 5 macam
minuman. Maka berapakah :
a. Jumlah hidangan makanan dan
minuman yang dapat dipilih (1
macam makanan dan 1 macam
minuman)
b. Jumlah hidangan hanya 1 macam
saja yang dpt dipilih.
Jawab :
a. Jumlah hidangan makanan dan
minuman yang dpt dipilih (sesuai
dengan asas perkalian) adalah
sebanyak 4 x 5 = 20 macam
hidangan yang berbeda.

b. Jumlah hidangan hanya 1 macam saja


yang dapat dipilih yaitu semacam
makanan dan minuman (sesuai asas
penjumlahan) adalah 4 + 5 = 9 macam
hidangan atau suguhan yang berbeda.
1.3. Permutasi atas Seluruh Obyek.
Apabila seluruh obyek yang berbeda
dipermutasikan , akan memberikan
susunan cara sebagai alternatif sebanyak
jumlah obyek faktorial. Bila jumlah obyek
yang ada adalah sebanyak n maka jumlah
cara atau alternatif yang dapat diperoleh
dari permutasi seluruh obyek yang
berbeda adalah n!. Perumusannya
n
adalah : P = n!
n
Contoh:
Kita memegang 4 kartu mahasiswa yang
akan dipanggil, maka beberapa cara yang
mungkin terjadi dari urutan pemanggilan
mahasiswa tsb dengan menggunakan
kartunya.
Jawab :
Jumlah mahasiswa yg akan dipanggil
sebanyak kartunya, sehingga susunan
atau urutannya merupakan permutasi
seluruh obyek. Dengan demikian
permutasinya adalah :
4
P = 4! = 4x3x2x1 = 24 cara atau
4 alternatif.
Contoh :
Dalam pemilihan calon pengurus Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan
susunan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris I,
Sekretaris II, Bendahara I dan Bendaharan
II telah terpilih 6 orang. Berapa cara atau
alternatif dari susunan pengurus yang
dapat dibentuk dari ke 6 orang tersebut.
Jawab :
Susunan pengurus tsb merupakan
permutasi dari seluruh obyek untuk ke 6
jabatan tersebut. Jadi
6
P = 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 720 cara
6
1.4. Permutasi Atas Sebagian dari
Seluruh Obyek.
Jika seluruh obyek yang berbeda
dipermutasikan sebagian, maka
pemilihan sebagian obyek tersebut
akan memberikan susunan cara
sebagai alternatif sebanyak
permutasi dari seluruh obyek (yaitu
n faktorial) dibagi sebanyak
permutasi dari sisa banyaknya obyek
yang tidak terpilih yaitu (n-r)
faktorial.
Permutasi atas sebagian obyek dari
seluruh obyek yang ada dinyatakan
dengan:
n
P
r

Jumlah permutasi atas sebagian dari


seluruh obyek adalah :
n n!
P = ----------
r ( n – r )!
Contoh :
Pada pemilihan pengurus BEM terdapat 6
orang calon. Pemilihan tersebut akan
memilih 3 orang pengurus dengan
susunan Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Berapa cara atau alternatif dari susunan
pengurus itu yang mungkin dapat dipilih.
Jawab :
6 6! 6! 6x5x4x3x2x1
P = ------ = --- = ---------------= 120
3 (6-3)! 3! 3x2x1
Jadi susunan pengurus yang dapat
dibentuk adalah 120 cara.
Contoh Lain :
Pada suatu rak buku hanya dapat memuat
sebanyak 3 buah buku yang sama
besarnya. Jika kita mempunyai 5 buku
yang sama besarnya yaitu A, B, C, D dan
E, maka berapa cara atau alternatif
penyusunan yang dapat kita lakukan
dalam rak buku tersebut.
Jawab :
Susunan buku yang dapat diatur dalam
rak tersebut adalah :
5 5! 5x4x3!
P = ----- = -------- = 5 x 4x3 = 60 cara.
3 (5-3)! 2!
1.5. Permutasi Dari Obyek yang
Sama (Permutasi Khusus).
Bila terdapat n obyek yang tidak
dapat dibedakan (n obyek yang
sama), maka jumlah permutasi dari
obyek tersebut adalah sebanyak satu
cara. Sebagai contoh misalnya
terdapat 4 obyek yang sama (tidak
dapat dibedakan (a,a,a,a), maka
hanya dapat dipermutasikan dalam
satu cara.
Bila obyek-obyek tersebut dapat kita
bedakan, misalnya a1,a2,a3,a4 maka
jumlah permutasi dari obyek
tersebut adalah dalam :
4
P = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.
4
Jika terdapat sebanyak n obyek yang
tidak seluruhnya berbeda, terdapat
k1 dari obyek tersebut adalah sama
dan demikian pula dengan k2,
k3,.....kn adalah sama dimana k1
+k2+k3+ ……..Kn = n, maka
permutasi dari seluruh n obyek
tersebut adalah menjadi :
n n!
---------------- = ----------------
k1, k2, k3…ks k1!K2!K3!...Ks!
Misalkan terdapat 4 obyek yang terdiri
dari 2 obyek yang sama yaitu a dan 2
obyek lain adalah sama pula yaitu b,
maka obyek tersebut adalah (a,a,b,b,).
Permutasi obyek ini hanya
menghasilkan 6 cara yang berbeda,
yaitu :
(a,a,b,b), (b,b,a,a), (a,b,a,b), (b,a,b,a),
(a,b,b,a), (b,a,a,b).
Contoh : Bila terdapat 7 obyek yang terdiri
dari 3 obyek yang sama yaitu a, dan 2
obyek adalah sama yaitu b serta 2 obyek
yang lain adalah sama pula yaitu c, maka
kumpulan obyek tersebut adalah
(a,a,a,b,b,c,c,). Permutasi seluruh obyek
ini adalah :
n! 7!
= ------------ = ---------
k1!k2!k3! 3!2!2!
7x6x5x4x3x2x1
=------------------- = 210 cara/alternatif.
3x2x1x2x1x2x1
Contoh :
Dalam berapa carakah kata “Palapa”
dapat dipermutasikan. Kata palapa
terdiri dari 6 huruf yaitu 2p,3a, 1l.
Jadi n=6 dan k1=2,k2=3, k3=1. Jadi
permutasi dari keenam huruf
tersebut adalah :
6 6! 6X5X4X3X2X1
------- = -------- = ----------------
2,3,1 2!3!1! 2X1X3X2X1
= 60 cara atau alternatif.
1.6. Permutasi Dari Obyek Dengan
Pemulihan yang Di pilih (Permutasi khusus)
Dari uraian di atas, permutasi yang
dilakukan adalah dari obyek yang tidak
akan terpilih lagi. Selanjutnya dapat
diperhatikan permutasi dari sejumlah
obyek yang dilakukan dengan pemulihan
obyek yang telah dipilih. Bila kita
melempar 3 buah dadu sekaligus atau
sebuah dadu dilempar 3 kali, maka urutan
mata dadu yang timbul/keluar adalah
yang pertama dapat terjadi 6 cara yaitu
salah satu dari 6 mata dadu. Demikian
pula untuk yang kedua dan ketiga.
Sehingga jumlah hasil permutasi dari
pelemparan dadu tersebut adalah
6x6x6 = 216 cara atau alternatif.

Jadi permutasi sebanyak r dari n


obyek dengan pemulihan obyek yang
terpilih adalah :

n
R = nr
r
Contoh :
Jika terdapat 3 obyek yaitu A,B,C,
akan dipermutasikan sebanyak 2
obyek sekaligus dengan pemulihan
obyek yang telah terpilih, maka
jumlah permutasinya adalah :
3
R = 32 = 3x3 = 9
2
Permutasi obyek-obyek tersebut
adalah AA,AB,AC,BA,BB,BC,CA,CB
dan CC.
Contoh:
Bila kita ingin mengecat 3 tembok
yang sejajar dengan 4 macam warna
cat, yaitu merah,kuning,hijau dan
biru, dimana warna cat yang telah
dipilih untuk pengecatan bidang
tertentu dapat pula terpilih untuk
pengecatan bidang lain. Jadi jumlah
permutasinya adalah :
4
R = 43 = 64 cara atau alternatif.
3
4. kombinasi
Kombinasi adalah himpunan/
kumpulan dari obyek yang ada tanpa
memperhatikan susunan atau urutan
dari obyek-obyek tersebut.
Jadi dalam kombinasi yang
dipentingkan atau yang diperhatikan
adalah unsur himpunan/kumpulan
(set) atau obyeknya.
Apabila kita mempunyai 3 obyek
yaitu A,B,dan C, maka hanya ada
satu kombinasi yaitu AB dan C. Hal
ini karena dalam kombinasi
ABC=ACB=CBA=BAC dst.

Jadi kombinasi 3 unsur yang ada


dalam suatu himpunan (set) adalah
satu. Demikian pula dengan
kombinasi dari 4 unsur yang ada
dalam suatu himpunan (set)adalah
satu.
Dalam hal kombinasi seluruh obyek yang
ada dalam suatu himpunan (set),
perumusannya dinyatakan sebagai :

n n
C = ( --- ) = 1
n n
Apabila dari seluruh obyek yang ada
dikombinasikan sebagiannya, maka
perumusannya adalah :

n n n!
C = (---) =---------
r r r!(n-r)!
Jadi misalnya bila terdapat 3 buku
yaitu A,B dan C sebagai suatu
himpunan, maka kita dapat memilih
2 buah buku untuk dibaca adalah
dalam 3 cara yaitu, AB, AC dan BC.

Dengan perumusan :
3 3 3! 3x2x1
C = ( ) = ---------- = --------
2 2 2! (3-2)! 2x1x1

= 3 cara.
Contoh :
Ada 4 macam warna yang akan dipilih
untuk pengecatan bangunan rumah yaitu
kuning, biru, hijau dan coklat. Pada suatu
bidang tembok akan digunakan 2 macam
warna. Berapa jumlah kombinasi warna
yang dapat dipilih?.
Jawab :
4 4 4! 4x3x2x1
C = ( ) = ---------- =---------- = 6 cara
2 2 2!(4-2)! 2x1x2x1

yaitu kuning biru, kuning hijau, kuning


coklat, biru hijau, biru coklat, dan hijau
coklat
Contoh :
Bila terdapat 6 orang calon pengurus
suatu organisasi, akan dipilih 4 orang
diantaranya. Berapa kombinasi
pengurus organisasi tersebut?.

Jawab :

6 6 6! 6x5x4x3x2x1
C = ( ) = --------- = ---------------
4 4 4!(6-4)! 4x3x2x1x2x1
= 15 cara.
TERIMA KASIH
Soal Latihan :
1. Dalam beberapa carakah kata “ Kagama” dapat
dipermutasikan.
2. Berapa cara dapat dipilih 3 orang pengurus dari 6
orang calon yang ada untuk mengikuti pertemuan
pengurus BEM Fakultas.
3. Dalam pengambilan 2 buah kartu yang diambil dari
tumpukan 4 buah kartu secara berturut-turut,
dalam berapa cara dapat diambil bila :
a. Kartu yang diambil tidak dikembalikan setelah
ditarik.
b. Kartu yang diambil dikembalikan setelah
ditarik.

Anda mungkin juga menyukai