Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Matematika
Bisnis
KONSEP BUNGA SEDERHANA DAN NILAI
WAKTU DARI UANG, MANIPULASI
PERSAMAAN BUNGA SEDERHANA,
MENGHITUNG JULAH HARI, PEMBAYARAN
DENGAN ANGSURAN

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 84006 Nur Azmi Karim, SE, M.Si
Abstract Kompetensi
Bunga sederhana adalah bunga yang Mahasiswa mampu menggunakan dan
dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman memahami konsep untuk menghitung nilai
atau tabungan atau investasi pokoknya saja. bunga sederhana serta mengerti tentang nilai
Konsep nilai waktu dari uang berhubungan waktu dari uang tersebut.
dengan tingkat bunga yang digunakan dalam
perhitungan aliran kas.

20 Matematika Bisnis
18 2 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
I. Bunga Sederhana

Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses pemajemukan

dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga sederhana adalah bunga yang

dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja (Harjito

dan Martono, 2014).

Seandainya Anda diberi pilihan yaitu menerima uang sebesar Rp. 1.000.000,- pada saat ini

juga atau Rp.1.000.000,- 6 bulan lagi dengan tingkat kepastian yang sama. Manakah yang Anda

pilih ? Apa alasannya ? Hampir semua orang pasti akan memilih sejuta yang sekarang. Bagi Anda

yang telah belajar ekonomi ataupun keuangan pasti akan memberikan alasannya dengan mudah,

yaitu karena adanya faktor bunga akibat perbedaan waktu istilah lain yang sering digunakan adalah

Nilai Waktu dari Uang (time value of money). Jika kita asumsikan manusia adalah makhluk rasional,

maka pilihan yang pasti diambil adalah sejuta yang sekarang dibanding sama-sama sejuta tapi 6

bulan lagi. Karena 1 juta 6 bulan lagi nilainya harusnya lebih besar dari 1 juta karena adanya

tingkat bunga tertentu yang akan memberi nilai lebih dari 1 juta.

Sekarang jika pilihannya diganti, Anda menerima uang ( Rp. 1.000.000,- hari ini ) atau

( Rp. 1.100.000,- 6 bulan lagi ) atau ( Rp. 100.000 / bulan selama satu tahun mulai bulan depan )

atau ( Rp. 90.000/bulan selama satu tahun mulai hari ini ). Namun dengan memahami matematika

keuangan, konsep bunga sederhana kita akan dapat dengan mudah menyelesaiakan persoalan

simpel diatas. Dari contoh diatas kita akan tahu berapa nilai uang 1 juta Anda itu 6 bulan lagi jika

diberikan tingkat bunga dan apakah tingkat bunga tersebut Bunga Sederhana (Simple Interest) atau

Bunga Majemuk (Compound Interest). Bunga majemuk biasanya diterapkan pada tabungan kita di

bank. Sedangkan bunga sederhana diterapkan pada pinjaman, namun ada juga pinjaman yang

menerapkan bunga majemuk.

20 Matematika Bisnis
18 3 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel: pinjaman pokok,

tingkat bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjaman. Rumus untuk menghitung jumlah

bunga sederhana adalah:

Si = Po (i) (n)

Dimana :

Si = jumlah bunga sederhana

Po = pinjaman atau tabungan pokok

i = tingkat bunga per periode waktu dalam persen

n = jangka waktu

Contoh 1.

Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,00 yang ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun selama

10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunga adalah: Si = Po (i) (n) Si = 80.000

(0,10) (10) = Rp. 80.000,-

Contoh 2 :

Pinjaman Rp. 250.000,00 dengan tingkat bunga 10% pertahun. Periode peminjaman 9 bulan,

a) berapa bunga yang dibebankan?

b) berapa nilai jatuh temponya?

Jawaban :

Uang pokok (P) = Rp. 250.000,00

Tarif bunga (r) = 10% = 0,1

Waktu (t) = 9/12

Bunga yang dibebankan  I = Prt


20 Matematika Bisnis
18 4 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
= 250.000,00 x 0,1 x 9/12

= 18.750,00

Nilai pada saat jatuh tempo  S = P + I

= 250.000 + 18.750

= 268.750

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
jika t dinyatakan dalam bulanan, maka t = 12

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
jika t dalam harian, maka t = 365
= bunga tepat

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
t= = Bunga biasa
360

Penggunaan Bunga Biasa (Exact Interest) akan menguntungkan penerima bunga dan

memberikan pembayaran bunga. Sebaliknya penggunaan metode Bunga Tepat (Exact Interest)

akan menguntungkan pembayar bunga dan memberikan penerima bunga. Karena itu, dalam hal

pinjaman (kredit), bank lebih menyukai pengggunaan bunga biasa. Sementara untuk tabungan dan

deposito menggunakan bunga tepat. Berikut adalah rumus untuk mencari Principal, rate , time :
𝑆𝐼
P=
𝑟.𝑡

𝑆𝐼
r = 𝑃.𝑡

𝑆𝐼
t = 𝑃.𝑟

Contoh:

 Untuk mencari berapa bunga (SI) yang didapatkan.

Contoh 3 :

Pak Budi menabung di bank CBA sejumlah 1.000.000 selama 6 bulan dengan bunga 12%

p.a. Bunga yang ia peroleh adalah.

20 Matematika Bisnis
18 5 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
P = 1.000.000

r = 12% = 0,12

t= = 0,5

SI = P . r . t

= 1.000.000 × 0,12 × 0,5

= Rp. 60.000

Pak Budi akan mendapatkan bunga sebesar 60.000 rupiah.

 Untuk mencari berapa nilai pokok (principal)

Contoh 4 :

Pak Budi menyimpan uangnya di bank dengan tingkat bunga 10% dan tabungan tersebut akan

menjadi Rp. 5.000.000 setelah 180 hari.

P=?

S = 5.000.000

r = 10% = 0,1

t = (bank akan menerapkan bunga tepat agar pembaginya lebih banyak, dan bunga yang

dibayarkan jd semakin sedit deh, hehe)

P =

= 4.765.081

maka uang yang diperlukan Pak Budi pada awal menabung adalah Rp. 4.765.081 untuk

mendapatkan Rp. 5.000.000 pada 180 hari berikutnya.

20 Matematika Bisnis
18 6 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Untuk mencari Tingkat Bunga (Interest Rate)

Contoh 5 :

Pak Budi adalah seorang rentenir, dia menawarkan pinjaman sebesar 1.000.000 dan harus dilunasi

dalam waktu 1 bulan menjadi sejumlah 1.250.000. Berapa tingkat bunga sederhana p.a yang

dikenakan atas pinjaman itu.

P = Rp. 1.000.000

SI = Rp. 1.250.000 – 1.000.000 = Rp. 250.000

t= = 0,083

r=

= 3 atau 300% p.a atau ( = 25% per bulannya)

Jadi Pak Budi menerapkan bunga 300% per tahun atau 25 % per bulan.

Pak budi bakalan kaya kalo terus terusan begini hehe.

 Untuk mencari waktu (time) yang diperlukan.

Contoh 6 :

Istri pak Budi menabung di bank sebesar Rp. 20.000.000 tingkat bunga sederhana yang diberikan

bank adalah 15 % p.a . Berapa lama waktu yang ia perlukan supaya tabungannya menjadi Rp.

21.000.000

P = Rp. 20.000.000
20 Matematika Bisnis
18 7 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
SI = Rp. 21.000.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 1.000.000

r = 15% = 0,15

t=

= tahun atau 4 bulan

Jadi waktu yang diperlukan istri Pak Budi agar tabungannya jadi 21.000.000 adalah 4 bulan.

2. Manipiulasi Bunga Sederhana

Menghitung P, jika diketahui SI, R, dan T

Jika, tingkat bunga, bunga yang dihasilkan, dan periode waktu diketahui, maka dengan

menggunakan
𝑆𝐼
rumus P = 𝑅𝑇 kita dapat menghitung berapa pokok uang dipinjamkan.

CONTOH 7:

Hitunglah pokok pinjaman, jika dalam 6 bulan dapat menghasilkan bunga sebesar Rp 24.000

dengan tingkat bunga 8%p.a

Diketahui : SI = Rp 24.000

R = 8%
6
T = 12
= 0,5

Ditanyakan : P = ?
𝑆𝐼
Solusi :P =
𝑅𝑇

24.000
P = 0,08 𝑥 0,5

= Rp 600.000
20 Matematika Bisnis
18 8 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Maka pokok pinjaman adalah Rp 600.000

 Menghitung R, jika diketahui SI, P, dan T

Jika, pokok pinjaman, bunga yang dihasilkan dan periode waktu diketahui, maka dengan
𝑆𝐼
menggunakan rumus R = 𝑃𝑇
kita dapat menghitung tingkat bunga yang dikenakan terhadap

pinjaman tersebut.

CONTOH 8:

Hitunglah tingkat bunga yang dikenakan, jika pokok pinjaman sebesar Rp 600.000 dalam 6 bulan

dapat menghasilkan bunga sebesar Rp 24.000

Diketahui : SI = Rp 24.000

P = Rp 600.000
6
T= 12
= 0,5

Ditanyakan : R = ?
𝑆𝐼
Solusi :R= 𝑃𝑇

24.000
R = 600.000 𝑥 0,5

= 0,08

Maka tingkat bunga dari pinjaman tersebut adalah 8%

 Menghitung T, jika diketahui SI, R, dan P

Jika tingkat bunga, bunga yang dihasilkan, dan pokok pinjaman diketahui, maka dengan
𝑆𝐼
menggunakan rumus T = 𝑃𝑅 kita dapat menghitung periode pinjaman tersebut

CONTOH 9:

Hitunglah jangka waktu pinjaman, jika pokok pinjaman sebesar Rp 600.000 dengan tingkat bunga

8% dapat menghasilkan bunga sebesar Rp 24.000

20 Matematika Bisnis
18 9 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Diketahui : SI = Rp 24.000

P = Rp 600.000

R= 8%

Ditanyakan : T = ?
𝑆𝐼
Solusi :T= 𝑃𝑅

24.000
T=
600.000 𝑥 0,08

= 0,5

Maka periode dari pinjaman tersebut adalah 0,5 tahun / 6 bulan

MENGHITUNG TOTAL UANG DAN MENGHITUNG P JIKA S, R, & T DIKETAHUI

Jumlah pokok ditambah dengan bunga yang diperoleh dari pokok disebut dengan nilai

yang akan datang (future value). Dinotasikan dengan S. Sehingga, kita dapat menuliskan

persamaan sebagai berikut:

S = P + SI

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa SI = PRT. Sehingga, kita dapat mensubstitusikan

nilai SI ke persamaan di atas, maka persamaannya menjadi:

S = P + PRT

S = P ( 1 + RT )

Dengan menggunakan rumus tersebut kita dapat menghitung future value (S) dari present

value (P) yang memberikan bunga sederhana. Sehingga, dengan merubah dependent variable

menjadi P, kita dapat mencari nilai pokok.


𝑆
P= (1+𝑅𝑇)

20 Matematika Bisnis
18 10 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
CONTOH 11:

Berapakah total yang harus dibayarkan dari pinjaman senilai Rp 800.000 setelah 90 hari dengan

tingkat bunga biasa 8%p.a?

Diketahui :

P = Rp 800.000

R = 8%
90
T = 360 = 0,25

Ditanyakan: S =?

Solusi :

S = P ( 1 + RT )

= Rp 800.000(1 + 8% x 0,25)

= Rp 800.000 x 1,02

= Rp 816.000

Jadi jumlah yang harus dibayarkan saat jatuh tempo adalah Rp 816.000

CONTOH 12:

Berapakah besarnya pokok, jika setelah diinvestasikan selama 3,5 tahun akan menjadi Rp

1.500.000 dengan tingkat bunga sederhana 12%p.a?

Diketahui :

S = Rp 1.500.000

R = 12%

T = 3,5

Ditanyakan : P = ?

20 Matematika Bisnis
18 11 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Solusi :
𝑆
P= (1+𝑅𝑇)

1.500.000
= = Rp 1.056.338*
(1+0,12 𝑥 3,5)

Jadi pokok yang diinvestasikan adalah Rp 1.056.338, merupakan pembulatan dari Rp

1.056.338,028

PEMBAYARAN ANGSURAN

Untuk membantu pelanggan yang tidak dapat membayar tagihan secara penuh pada saat

pembelian, biasanya penjual bereedia menerima sejumlah uang sebagai uang muka, dan sisanya

diangsur dengan jumlah angsuran dan tingkat bunga yang disepakati.

CONTOH 13:

Seorang pedagang menjual televisi seharga Rp 1.000.000 dengan kesepakatan, pembeli

membayar Rp 200.000 sebagai uang muka dan sisanya diangsur sebanyak 5 kali sama besar

setiap bulan. atas transaksi ini, pembeli dikenakan bunga sebesar 10%p.a.

Hitunglah jumlah pembayaran angsuran yang diterima oleh pedagang!

Diketahui :

P = Rp 800.000 (Rp 1.000.000 – 200.000)

R = 10%
5
T = 12
= 0,4167

Ditanyakan : S = ?

Solusi :

S = P ( 1 + RT )

= Rp 800.000(1 + 0,1 x 0,4167)

= Rp 833.336
20 Matematika Bisnis
18 12 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Maka besarnya angsuran setiap bulan adalah
833.336
= = Rp 166.667
5

Berikut Tabel yang menggambarkan pembayaran cicilan dalam 5 bulan :

merupakan tabel sederhana yang menggambarkan bunga flat, karena bunga dihitung dengan

tingkat bunga 10% (yang dibagi 12 untuk mendapatkan bunga perbulan) dari pokok awal, yaitu Rp

800.000. Sebenarnya pembeli tersebut membayar bunga lebih dari 10%p.a. Hal ini dikarenakan

pada setiap pembayaran angsuran, bunga yang dibayarkan selalu sama, padahal pokok hutangnya

semakin kecil, sehingga tingkat bunganya semakin besar pada setiap angsuran, seperti dijelaskan

oleh tabel berikut:

20 Matematika Bisnis
18 13 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
114,43
Sehingga tingkat bunga rata-rata adalah = 5
= 22,85%

Dapat kita simpulkan bahwa bunga yang sebenarnya dibayarkan bukanlah 10%p.a flat interest,

melainkan 22,85%, yang kemudian disebut sebagai effective interest rate. Tingkat bunga efektif

mendekati dua kali lipat dari tingkat bunga flat, terutama jika jumlah angsuran lebih dari 12. Cara

cepat dalam menghitung bunga efektif adalah dengan menggunakan rumus berikut ini:
2𝑥𝑁𝑥𝑅
Tingkat bunga efektif (E) = 𝑁+1

20 Matematika Bisnis
18 14 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan N = jumlah cicilan R = tingkat bunga flat
2 𝑥 5 𝑥 10
Untuk contoh di atas: E = 5+1

100
=
6

= 16,67%

Catatan: bunga efektif tidak menjadi 2 kali lipat, jika jumlah cicilan kurang dari 12 kali

20 Matematika Bisnis
18 15 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
CONTOH 14:

Tuan A membeli sebuah sepeda seharga Rp 1.500.000 dengan cara diangsur dalam 15 bulan, dan

telah setuju untuk membayar uang muka sebesar Rp 300.000 serta dikenakan bunga sebesar

8%p.a. Hitunglah: 1. Total bunga sederhana 2. Tingkat bunga efektif

Solusi :

1. Bunga yang dihasilkan dari pokok sebesar Rp 1.200.000 dengan tingkat bunga 8%p.a yang

diangsur dalam 15 bulan adalah: SI = PRT


15
= Rp 1.200.000 x 0,08 x 12

2. Tingkat bunga efektif


2𝑥𝑁𝑥𝑅
E=
𝑁+1

2𝑥5𝑥8
= = 15%
15+1

Tingkat bunga efektif dari angsuran tersebut adalah 15% (mendekati dua kali bunga flat)

20 Matematika Bisnis
18 16 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka :
1. Aplikasi Matematika untuk Bisnis dan Manajemen; Haryadi Sarjono/Lim Sanny; Salemba
Empat Jakarta; 2012
2. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi kedua; Dumairy; BPFE
Yogyakarta;2013
3. Matematika untuk Ekonomi dan Keuangan; Drs. Danang Sunyoto, SH.SE.MM/Drs Henry
Sarnowo,M.Si; CAPS Yogyakarta; 2013

20 Matematika Bisnis
18 17 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai