Matematika
Bisnis
KONSEP BUNGA SEDERHANA DAN NILAI
WAKTU DARI UANG, MANIPULASI
PERSAMAAN BUNGA SEDERHANA,
MENGHITUNG JULAH HARI, PEMBAYARAN
DENGAN ANGSURAN
20 Matematika Bisnis
18 2 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
I. Bunga Sederhana
Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses pemajemukan
dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga sederhana adalah bunga yang
dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja (Harjito
Seandainya Anda diberi pilihan yaitu menerima uang sebesar Rp. 1.000.000,- pada saat ini
juga atau Rp.1.000.000,- 6 bulan lagi dengan tingkat kepastian yang sama. Manakah yang Anda
pilih ? Apa alasannya ? Hampir semua orang pasti akan memilih sejuta yang sekarang. Bagi Anda
yang telah belajar ekonomi ataupun keuangan pasti akan memberikan alasannya dengan mudah,
yaitu karena adanya faktor bunga akibat perbedaan waktu istilah lain yang sering digunakan adalah
Nilai Waktu dari Uang (time value of money). Jika kita asumsikan manusia adalah makhluk rasional,
maka pilihan yang pasti diambil adalah sejuta yang sekarang dibanding sama-sama sejuta tapi 6
bulan lagi. Karena 1 juta 6 bulan lagi nilainya harusnya lebih besar dari 1 juta karena adanya
tingkat bunga tertentu yang akan memberi nilai lebih dari 1 juta.
Sekarang jika pilihannya diganti, Anda menerima uang ( Rp. 1.000.000,- hari ini ) atau
( Rp. 1.100.000,- 6 bulan lagi ) atau ( Rp. 100.000 / bulan selama satu tahun mulai bulan depan )
atau ( Rp. 90.000/bulan selama satu tahun mulai hari ini ). Namun dengan memahami matematika
keuangan, konsep bunga sederhana kita akan dapat dengan mudah menyelesaiakan persoalan
simpel diatas. Dari contoh diatas kita akan tahu berapa nilai uang 1 juta Anda itu 6 bulan lagi jika
diberikan tingkat bunga dan apakah tingkat bunga tersebut Bunga Sederhana (Simple Interest) atau
Bunga Majemuk (Compound Interest). Bunga majemuk biasanya diterapkan pada tabungan kita di
bank. Sedangkan bunga sederhana diterapkan pada pinjaman, namun ada juga pinjaman yang
20 Matematika Bisnis
18 3 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel: pinjaman pokok,
tingkat bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjaman. Rumus untuk menghitung jumlah
Si = Po (i) (n)
Dimana :
n = jangka waktu
Contoh 1.
Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,00 yang ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun selama
10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunga adalah: Si = Po (i) (n) Si = 80.000
Contoh 2 :
Pinjaman Rp. 250.000,00 dengan tingkat bunga 10% pertahun. Periode peminjaman 9 bulan,
Jawaban :
= 18.750,00
= 250.000 + 18.750
= 268.750
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
jika t dinyatakan dalam bulanan, maka t = 12
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
jika t dalam harian, maka t = 365
= bunga tepat
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
t= = Bunga biasa
360
Penggunaan Bunga Biasa (Exact Interest) akan menguntungkan penerima bunga dan
memberikan pembayaran bunga. Sebaliknya penggunaan metode Bunga Tepat (Exact Interest)
akan menguntungkan pembayar bunga dan memberikan penerima bunga. Karena itu, dalam hal
pinjaman (kredit), bank lebih menyukai pengggunaan bunga biasa. Sementara untuk tabungan dan
deposito menggunakan bunga tepat. Berikut adalah rumus untuk mencari Principal, rate , time :
𝑆𝐼
P=
𝑟.𝑡
𝑆𝐼
r = 𝑃.𝑡
𝑆𝐼
t = 𝑃.𝑟
Contoh:
Contoh 3 :
Pak Budi menabung di bank CBA sejumlah 1.000.000 selama 6 bulan dengan bunga 12%
20 Matematika Bisnis
18 5 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
P = 1.000.000
r = 12% = 0,12
t= = 0,5
SI = P . r . t
= Rp. 60.000
Contoh 4 :
Pak Budi menyimpan uangnya di bank dengan tingkat bunga 10% dan tabungan tersebut akan
P=?
S = 5.000.000
r = 10% = 0,1
t = (bank akan menerapkan bunga tepat agar pembaginya lebih banyak, dan bunga yang
P =
= 4.765.081
maka uang yang diperlukan Pak Budi pada awal menabung adalah Rp. 4.765.081 untuk
20 Matematika Bisnis
18 6 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mencari Tingkat Bunga (Interest Rate)
Contoh 5 :
Pak Budi adalah seorang rentenir, dia menawarkan pinjaman sebesar 1.000.000 dan harus dilunasi
dalam waktu 1 bulan menjadi sejumlah 1.250.000. Berapa tingkat bunga sederhana p.a yang
P = Rp. 1.000.000
t= = 0,083
r=
Jadi Pak Budi menerapkan bunga 300% per tahun atau 25 % per bulan.
Contoh 6 :
Istri pak Budi menabung di bank sebesar Rp. 20.000.000 tingkat bunga sederhana yang diberikan
bank adalah 15 % p.a . Berapa lama waktu yang ia perlukan supaya tabungannya menjadi Rp.
21.000.000
P = Rp. 20.000.000
20 Matematika Bisnis
18 7 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
SI = Rp. 21.000.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 1.000.000
r = 15% = 0,15
t=
Jadi waktu yang diperlukan istri Pak Budi agar tabungannya jadi 21.000.000 adalah 4 bulan.
Jika, tingkat bunga, bunga yang dihasilkan, dan periode waktu diketahui, maka dengan
menggunakan
𝑆𝐼
rumus P = 𝑅𝑇 kita dapat menghitung berapa pokok uang dipinjamkan.
CONTOH 7:
Hitunglah pokok pinjaman, jika dalam 6 bulan dapat menghasilkan bunga sebesar Rp 24.000
Diketahui : SI = Rp 24.000
R = 8%
6
T = 12
= 0,5
Ditanyakan : P = ?
𝑆𝐼
Solusi :P =
𝑅𝑇
24.000
P = 0,08 𝑥 0,5
= Rp 600.000
20 Matematika Bisnis
18 8 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Maka pokok pinjaman adalah Rp 600.000
Jika, pokok pinjaman, bunga yang dihasilkan dan periode waktu diketahui, maka dengan
𝑆𝐼
menggunakan rumus R = 𝑃𝑇
kita dapat menghitung tingkat bunga yang dikenakan terhadap
pinjaman tersebut.
CONTOH 8:
Hitunglah tingkat bunga yang dikenakan, jika pokok pinjaman sebesar Rp 600.000 dalam 6 bulan
Diketahui : SI = Rp 24.000
P = Rp 600.000
6
T= 12
= 0,5
Ditanyakan : R = ?
𝑆𝐼
Solusi :R= 𝑃𝑇
24.000
R = 600.000 𝑥 0,5
= 0,08
Jika tingkat bunga, bunga yang dihasilkan, dan pokok pinjaman diketahui, maka dengan
𝑆𝐼
menggunakan rumus T = 𝑃𝑅 kita dapat menghitung periode pinjaman tersebut
CONTOH 9:
Hitunglah jangka waktu pinjaman, jika pokok pinjaman sebesar Rp 600.000 dengan tingkat bunga
20 Matematika Bisnis
18 9 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Diketahui : SI = Rp 24.000
P = Rp 600.000
R= 8%
Ditanyakan : T = ?
𝑆𝐼
Solusi :T= 𝑃𝑅
24.000
T=
600.000 𝑥 0,08
= 0,5
Jumlah pokok ditambah dengan bunga yang diperoleh dari pokok disebut dengan nilai
yang akan datang (future value). Dinotasikan dengan S. Sehingga, kita dapat menuliskan
S = P + SI
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa SI = PRT. Sehingga, kita dapat mensubstitusikan
S = P + PRT
S = P ( 1 + RT )
Dengan menggunakan rumus tersebut kita dapat menghitung future value (S) dari present
value (P) yang memberikan bunga sederhana. Sehingga, dengan merubah dependent variable
20 Matematika Bisnis
18 10 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
CONTOH 11:
Berapakah total yang harus dibayarkan dari pinjaman senilai Rp 800.000 setelah 90 hari dengan
Diketahui :
P = Rp 800.000
R = 8%
90
T = 360 = 0,25
Ditanyakan: S =?
Solusi :
S = P ( 1 + RT )
= Rp 800.000(1 + 8% x 0,25)
= Rp 800.000 x 1,02
= Rp 816.000
Jadi jumlah yang harus dibayarkan saat jatuh tempo adalah Rp 816.000
CONTOH 12:
Berapakah besarnya pokok, jika setelah diinvestasikan selama 3,5 tahun akan menjadi Rp
Diketahui :
S = Rp 1.500.000
R = 12%
T = 3,5
Ditanyakan : P = ?
20 Matematika Bisnis
18 11 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Solusi :
𝑆
P= (1+𝑅𝑇)
1.500.000
= = Rp 1.056.338*
(1+0,12 𝑥 3,5)
1.056.338,028
PEMBAYARAN ANGSURAN
Untuk membantu pelanggan yang tidak dapat membayar tagihan secara penuh pada saat
pembelian, biasanya penjual bereedia menerima sejumlah uang sebagai uang muka, dan sisanya
CONTOH 13:
membayar Rp 200.000 sebagai uang muka dan sisanya diangsur sebanyak 5 kali sama besar
setiap bulan. atas transaksi ini, pembeli dikenakan bunga sebesar 10%p.a.
Diketahui :
R = 10%
5
T = 12
= 0,4167
Ditanyakan : S = ?
Solusi :
S = P ( 1 + RT )
= Rp 833.336
20 Matematika Bisnis
18 12 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Maka besarnya angsuran setiap bulan adalah
833.336
= = Rp 166.667
5
merupakan tabel sederhana yang menggambarkan bunga flat, karena bunga dihitung dengan
tingkat bunga 10% (yang dibagi 12 untuk mendapatkan bunga perbulan) dari pokok awal, yaitu Rp
800.000. Sebenarnya pembeli tersebut membayar bunga lebih dari 10%p.a. Hal ini dikarenakan
pada setiap pembayaran angsuran, bunga yang dibayarkan selalu sama, padahal pokok hutangnya
semakin kecil, sehingga tingkat bunganya semakin besar pada setiap angsuran, seperti dijelaskan
20 Matematika Bisnis
18 13 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
114,43
Sehingga tingkat bunga rata-rata adalah = 5
= 22,85%
Dapat kita simpulkan bahwa bunga yang sebenarnya dibayarkan bukanlah 10%p.a flat interest,
melainkan 22,85%, yang kemudian disebut sebagai effective interest rate. Tingkat bunga efektif
mendekati dua kali lipat dari tingkat bunga flat, terutama jika jumlah angsuran lebih dari 12. Cara
cepat dalam menghitung bunga efektif adalah dengan menggunakan rumus berikut ini:
2𝑥𝑁𝑥𝑅
Tingkat bunga efektif (E) = 𝑁+1
20 Matematika Bisnis
18 14 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan N = jumlah cicilan R = tingkat bunga flat
2 𝑥 5 𝑥 10
Untuk contoh di atas: E = 5+1
100
=
6
= 16,67%
Catatan: bunga efektif tidak menjadi 2 kali lipat, jika jumlah cicilan kurang dari 12 kali
20 Matematika Bisnis
18 15 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
CONTOH 14:
Tuan A membeli sebuah sepeda seharga Rp 1.500.000 dengan cara diangsur dalam 15 bulan, dan
telah setuju untuk membayar uang muka sebesar Rp 300.000 serta dikenakan bunga sebesar
Solusi :
1. Bunga yang dihasilkan dari pokok sebesar Rp 1.200.000 dengan tingkat bunga 8%p.a yang
2𝑥5𝑥8
= = 15%
15+1
Tingkat bunga efektif dari angsuran tersebut adalah 15% (mendekati dua kali bunga flat)
20 Matematika Bisnis
18 16 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka :
1. Aplikasi Matematika untuk Bisnis dan Manajemen; Haryadi Sarjono/Lim Sanny; Salemba
Empat Jakarta; 2012
2. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi kedua; Dumairy; BPFE
Yogyakarta;2013
3. Matematika untuk Ekonomi dan Keuangan; Drs. Danang Sunyoto, SH.SE.MM/Drs Henry
Sarnowo,M.Si; CAPS Yogyakarta; 2013
20 Matematika Bisnis
18 17 Nur Azmi Karim SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id