Kompensasi Finansial adalah imbal jasa berupa uang yang diberikan kepada
karyawan atas balas jasa yang sudah dikerjakan. Kompensasi finansial terdiri dari
kompensasi langsung dan tidak langsung.
Kompensasi yang berupa finansial dapat berupa :
1. Upah/gaji. Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam
(semakin lama kerjanya, semakin besar bayarannya). Upah merupakan basis
bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan
pemeliharaan. Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif
mingguan, bulanan, atau tahunan.
2. Tunjangan (benefit). Contoh-contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja, bayaran diluar jam kerja seperti
liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil, dan fasilitas-fasilitas seperti
kendaraan, mobil perusahaan, keanggotaan club, ruang kantor yang nyaman,
dan tempat parkir khusus.
3. Insentif (incentive) merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar gai
atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program insentif disesuaikan
dengan memberikan imbalan tambahan berdasarkan kelebihan target,
kinerja, produktivitas, komisi penjualan, kelebihan keuntungan perusahaan
dapat berupa bonus (profit sharing), atau pengurangan biasa (cost reduction),
pembagian saham, dan lainnya.
Tujuan dalam memberikan insentif bagi perusahaan adalah :
1. Agar tenaga kerja yang teramul dan cakap agar mempunyai loyalitas
tinggi terhadap perusahaan bisa dipertahankan.
2. Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja pegawai yang
ditunjukkan akan menurunnya tingkat perputaran tenaga kerja dan
absensi.
3. Produktivitas perusahaan meningkat yang artinya hasl produksi
bertambah untuk setiap unit per satuan waktu dan penjualan yang
meningkat.
Tujuan dalam memberikan insentif bagi tenaga kerja adalah:
1. Agar standar kehidupan meningkat dengan menerima pembayaran diluar
gaji pokok.
2. Agar semangat kerja pegawai terdorong, sehingga mereka semangat
untuk berprestasi lebih baik.
Yang termasuk dalam komponen upah berdarkan Surat Edaran Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia No. SE-07/MEN/1990 Tahun 1990 tentang
Pengelompokan Komponen Upah dan Pendapatan Non Upah, yaitu :
Insentif adalah suatu imbalan yang dapat berbentuk uang atau barang, yang
tujuannya untuk mendorong suatu kegiatan. Selain itu, dapat diartikan juga sebagi
sesuatu yang diberikan kepada tenaga kerja karena kinerjanya, melebihi standar
yang ditentukan. Insentif dapat diartikan sebagai suatu sarana memotivasi berupa
materi, yang diberikan sebagai suatu perangsang ataupun pendorong yang dengan
sengaja diberikan kepada tenaga kerja agar dalam diri mereka timbul semangat
yang besar untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dalam orhanisasi. Dan juga
sebagai sarana motivasi atau sarana yang menimbulkan dan membangkitkan
dorongan.
Masalah kompensasi memang menjadi salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi motivasi dan kinerja seorang tenaga kerja. Kompensasi yang layak
akan memacu seseorang untuk bekerja dengan baik dan memberikan dedikasi yang
tinggi, sedangkan kompensasi yang tidak layak tentu akan menyebabkan tenaga
kerja menjadi kurang berdidikasi dalam pekerjaannya.
Salah satu fenomena
Gaji dan upah merupakan dua pembayaran kompensasi yang berbeda. Gaji adalah
pembayaran yang dilakukan secara periodik melalui seorang atasan pada
karyawannya yang berada di bawah naungan. Kata gaji ini lebih bersifat formal
dimana penggunaannya memang menjadi biaya yang dibutuhkan oleh sumber daya
manusia untuk kelangsungan hidupnya. Dalam sebuah pekerjaan, seorang
karyawan akan menerima gaji yaitu biaya yang sudah ditetapkan setelah bekerja
yang disebut dengan gaji pokok. Selain itu, karyawan juga menerima tunjangan
tambahan diluar gaji pokok. Sedangkan upah adalah sebuah penerimaan yang
digunakan untuk kelangsungan hidup sumberdaya manusia yang dilakukan
berdasarkan hukum yang berlaku dan dibayar berdasarkan atas persetujuan
pemberi pekerja dan penerima kerja. Dalam hal ini karyawan akan menerimanya
dalam bentuk uang karena jasa yang telah ia lakukan namun hal tersebut tidak pasti
diberikan dalam waktu yang teratur yaitu bisa diberikan secara harian, mingguan,
atau bulanan berdasarkan apa yang telah di kerjakan, sehingga kalau tidak bekerja
maka tidak mendapatkan upah.