Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA KOMPENSASI TERHADAP KARYAWAN :

Dalam sebuah perusahaan yang sudah tercapai tujuannya sudah pasti memberikan imbalan/kompensasi
kepada karyawannya walaupun tidak tercapai tujuannya pun perusahaan wajib memberikan
imbalan/kompensasi kepada para karyawannya. sehingga dapat didefinisikan Kompensasi merupakan
sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka kepada perusahaan.
Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan
semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas
keorganisasian (Rivai :2011)

Jenis-Jenis Kompensasi

Dalam hal ini kompensasi dibagi menjadi dua jenis yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non
finansial. Setiap jenis kompensasi tersebut dibagi kembali menjadi dua macam dimana kompensasi
finansial ada yang secara langsung dan tidak langsung. Sedangkan untuk kompensasi non finansial
menjadi bagian pekerjaan dan lingkungan kerja. Berikut penjelasannya :

1. Kompensasi Finansial

Terdapat dua jenis kompensasi finansial yaitu kompensasi finansial secara langsung dan tidak langsung.

 Secara Langsung

Kompensasi finansial secara langsung memiliki berbagai bentuk, diantaranya gaji pokok atau upah
minimum, upah prestasi, insentif yang berupa bonus, bagi hasil, komisi dan opsi saham), dan
pembayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas embelian saham).

 Tidak Langsung

Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung meliputi program yang berkaitan dengan proteksi
(asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi ketenagakerjaan, simpanan pensiun), upah di luar waktu
kerja (upah hari libur, hari raya, hari besar, cuti tahunandan cuti hami, serta berbagai fasilitas yang dapat
diakses seperti kendaraan, ruangan, gedung, dan tempat parkir.

2. Kompensasi Non Finansial

Pada kompensasi non finansial ada dua jenis yang dapat diketahui diantaranya :

 Pekerjaan

Pada kompensasi yang berkaitan dengan pekerjaan biasanya berupa tugas-tugas yang menarik dan
menantang, pemberian tanggung jawab, pujian dan apresiasi, pengakuan, serta pencapaian.

 Lingkungan Kerja
Sedangkan dalam lingkungan kerja kompensasi berkaitan dengan berbagai kebijakan yang mendukung,
manajer maupun bawahan yang memiliki kompetensi, patner/rekan satu tim yang kooperatif, dan
suasana nyaman pada lingkungan kerja.

Komponen-komponen Kompensasi

a. Gaji

Adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya
sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan
organisasi/ perusahaan. Atau, dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari
keanggotaannya dalam sebuah perusahaan

b. Upah

Merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah
barang yang dihasilkan, atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya
relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah, bergantung pada keluaran yang dihasilkan

c. Insentif

Merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar
yang ditentukan. Merupakan kompensasi tetap berdasarkan kinerja (pay for performance plan)

d. Fringe benefit

Merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua
karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Contohnya: fasilitas asuransi, tunjangan-tunjangan, uang pensiun, dll.

Faktor – Faktor kompensasi

Di sebuah perusahaan pastilah mempunyai karyawan yang akan membantu untuk mencapai
sebuah tujuan. Dimana karyawan bekerja dan mendapatkan imbalan dalam bentuk gaji atau upah.
Timbal balik yang diberikan perusahaan inilah yang dinamakan dengan kompensasi. Kompensasi
karyawan dapat di pengaruhi oleh faktor interbal dan faktor eksternal perusahan , sebagai berikut :

Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi kompensasi berada di dalam organisasi perusahaan yang
mempengaruhi jumlah pembayaran gaji atau upah karyawan. Berikut adalah contohnya.

1. Kemampuan untuk Membayar

Perusahaan yang lebih mapan atau lebih besar biasanya mampu membayar para karyawannya lebih
tinggi dibanding perusahaan yang lebih kecil. Mereka juga mampu mempertahankan tingkat upah dalam
waktu yang lama dibandingkan perusahaan atau firma yang kecil.

2. Strategi Bisnis Perusahaan

Strategi bisnis dalam organisasi perusahaan juga menjadi faktor yang mempengaruhi kompensasi. Ketika
perusahaan ingin bersaing dengan kompetitornya yang lebih unggul, maka biasanya mereka akan
menggaji karyawannya yang memiliki keahlian khusus dengan bayaran yang lebih tinggi dibanding
dengan perusahaan yang berjalan mulus tanpa memiliki saingan dengan perusahaan lain.

3. Evaluasi Pekerjaan dan Penilaian Kinerja

Evaluasi pekerjaan dapat membantu menentukan tingkat kepuasan gaji yang berbeda-beda dari
pekerjaan yang berbeda-beda pula. Sedangkan penilaian kinerja dapat membantu para karyawan untuk
mendapatkan kompensasi lebih berdasarkan kinerja mereka.

4. Karyawan Perusahaan

Karyawan perusahaan sendiri sebenarnya juga merupakan faktor yang menyebabkan perbedaan dalam
kompensasi dengan cara-cara berikut.

 Kinerja: kinerja yang ditampilkan oleh karyawan sangat mempengaruhi besarnya kompensasi
yang diperoleh. Penghargaan atas kinerja karyawan ini dapat membuat para pegawai lebih
termotivasi dan mulai bekerja lebih giat untuk meningkatkan kompensasinya.

 Pengalaman: Karyawan yang sudah berpengalaman selama bertahun-tahun di perusahaan


cenderung memperoleh kompensasi yang lebih tinggi dibanding rekan barunya yang lain karena
pengalamannya tersebut.

 Potensi: Potensi tidak akan berguna jika tidak ditunjukan. Maka dari itu perusahaan membayar
lebih kepada karyawan yang memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan karyawan lainnya.

Faktor Eksternal

Selain faktor internal perusahaan, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kompensasi adalah faktor
eksternal. Faktor ini ada di luar perusahaan, namun dapat mempengaruhi tingkat kompensasi. Berikut
adalah contohnya.

1. Pasar Tenaga Kerja

Permintaan dan penawaran kerja merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kompensasi.
Tingkat kompensasi akan rendah jika jumlah penawaran kerja lebih tinggi dibanding jumlah permintaan
kerja. Sebaliknya jika jumlah penawaran kerja lebih rendah dibanding jumlah permintaan, maka tingkat
kompensasinya akan lebih tinggi.

2. Tarif

Besarnya kompensasi yang diberikan perusahaan juga ditentukan oleh tingkat tarif yang berlaku pada
industri yang bersangkutan. Tarif ini juga menentukan jumlah kompensasi yang ada pada perusahaan
lain yang bergerak dalam industri yang sama.
3. Produktivitas

Jumlah kompensasi akan meningkat jika jumlah produktivitas juga meningkat. Agar dapat meningkatkan
jumlah kompensasi maka pegawai perusahaan perlu meningkatkan produktivitas mereka. Seringkali
faktor yang menyebabkan peningkatan produktivitas berada di luar perusahaan atau karyawan itu
sendiri seperti misalnya penggunaan teknologi terbaru, metode baru atau teknik manajemen yang lebih
baik.

4. Biaya Hidup

Biaya hidup pada suatu tempat dapat mempengaruhi tingkat kompensasi katyawan. Jika di suatu tempat
biaya hidupnya tinggi maka akan tinggi pula tingkat kompensasinya. Sebaliknya jika biaya hidup di suatu
tempat rendah maka tingkat kompensasinya juga akan rendah.

5. Serikat Pekerja

Jika serikat pekerja kuat dan pberpengaruh, maka tingkat kompensasi yang diperoleh cenderung tinggi.
Sebaliknya jika serikat pekerjanya lemah, maka tingkat kompensasi yang diperoleh juga relatif lebih
kecil.

6. Pemerintah Beserta dengan Peraturan-Peraturannya

Salah satu kewajiban pemerintah adalah menjamin kesejahteraan warganya, diantaranya adalah
kesejahteraan para karyawan. Agar dapat melindungi para karyawan dari ketidakadilan perusahaan,
maka pemerintah perlu menetapkan tingkat minimum kompensasi yang perlu diberikan perusahaan
kepada para karyawannya dengan undang-undang dan peraturan lainnya.

7. Kondisi Perekonomian Nasional

Jika kondisi perekonomian suatu negara maju yang ditandai dengan tingkat pengangguran yang rendah,
maka tingkat kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya juga akan tinggi. Sedangkan
jika kondisi perekonomian suatu negara sedang terpuruk yang ditandai dengan tingginya angka
pengangguran, maka jumlah kompensasi yang dibayarkan juga tidak akan tinggi.

PENTING NYA MOTIVASI TERHADAP KARYAWAN

Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan perusahaan untuk mencapai suatu tujuannya.
dengan memberikan Motivasi terhadap karyawan, perusahaan akan mendapatkan hasil yang maksimal
dari kinerja para karyawan nya. Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2009) motivasi adalah pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Jenis jenis motivasi
Pada dasarnya, motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawannya bisa dalam
berbagai bentuk atau cara. Jenis jenis motivasi kerja karyawan tersebut misalnya dapat melalui
(1) insentif; (2) carrot and stick approach; (3) pendekatan kemanusiaan; (4) supervisi; (5)
pembinaan disiplin.
Berikut ini adalah penjelasan dari tiap jenis jenis motivasi yang disebutkan di atas:
(1) insentif
Insentif merupakan suatu bentuk rangsangan yang dapat menjadikan seseorang lebih bergairan
dan produktif. Insentif sebagai motivasi kerja dilakukan dengan pengaturan suatu kondisi dan
situasi untuk meningkatkan motif kerja karyawan. Seperti:
 insentif yang bersifat material, seperti pemberian tambahan uang lembur, gaji, upah atau
barang kebutuhan sehari -hari.
 insentif yang bersifat immaterial, misalnya pemberian kenaikan jabatan, piagam,
penghargaan dan lainnya.
(2) carrot and stick approach
Prinsip motivasi ini dilakukan dengan bentuk hadiah dan hukuman. Jadi, bagi karyawan yang
telah menunjukkan aktivitas atau kreativitas yang baik, ia diberikan hadiah atau reward.
Sebaliknya, bila karyawan menunjukkan penurunan terhadap aktivitas kerja, maka ia diberi
semacam hukuman atau punishment.
Pendekatan movitasi seperti ini cukup populer dalam kepemimpinan perusahaan. Pendekatan ini
biasa dikenal dengan prinsip carrot and stick approach atau pendekatan wortel dan tongkat.
(3) pendekatan kemanusiaan
Pendekatan kemanusiaan ini maksudnya dilakukan dengan membuat pendekatan yang lebih
akrab. Sehingga, komonikasi yang sifatnya formal dalam hubungan antar individu bisa jadi lebih
informal.
Bentuk pendekatan kemanusiaan ini merupakan perpaduan dari pendekatan yang efektif. Sebab,
di dalam menejemen terdapat hierarti dan jenjang kewanangan yang tetap harus disadari serta
ditaati oleh masing -masing pejabat dan juga staf.
(4) supervisi
Supervisi ini adalah bentuk sub sistem dari kegiatan manajemen. Prinsipnya adalah uaya untuk
menggali, memanfaatkan, serta mengembangkan sumber daya manusia dengan cara mengadakan
bimbingan penyuluhan, waawancara diskusi, pertemuan staf, pengarahan dan lain sejenisnya.
Supervisi ini biasanya dilakukan dengan cara pengendaluan langsung dari atasan. Sebagai
contoh, bentuk kunjungan kerja di lapangan atau yang biasa dikenal dengan istilah inspeksi
mendadak atau sidak alias inspection and on the spot check.
(5) pembinaan disiplin
Pembinaan disiplin ini bertujuan agar jiwa disiplin bisa tertanam pada masing -masing karyawan.
Artinya, terdapat kematangan proses belajar serta kesadaran untuk menerima kekuasaan serta
kontrol dari atasan maupun perusahaan. Konsep disiplin juga bisa dilakukan dengan beberapa
jalan, seperti :
 pembinaan disiplin secara otoritas, ini dilakukan dengan penciptaan disiplin dengan jalan
pemberian perintah yang harus dilaksanakan tanpa adanya alternatif keputusan.
 pembinaan disiplin secara bebas (anarchi), adalah bentuk disiplin di mana bawahan dapat
menentukan bentuk disiplin yang dikehendakinya, sedangkan pihak atasan menerima apa
saja kemauan dari bawahannya.
 pembinaan disiplin secara demokrastis, adalah bentuk pembinaan disiplin yang dilakukan
dengan memperhatikan kondisi dan situasi dari bawahan. Akan tetapi, tetap tidak
meninggalkan prinsip legalitas yang berlaku pada perusahaan dan negara.

Motivasi mengandung tiga komponen sebagai berikut :


1. kebutuhan
Kebutuhan timbul dari dalam diri individual apabila si-individual merasa adanya
kekurangan dalam dirinya

Anda mungkin juga menyukai