Anda di halaman 1dari 11

KOMPENSASI DALAM DUNIA KERJA

MUSTOFAINAL AKHYAR LATIF. W.


200905501020

A. PENDAHULUAN

Kompensasi merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas
jasanya dalam melakukan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Kompensasi penting bagi karyawan karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran


nilai kerja karyawan, yaitu rekan kerja, keluarga, dan masyarakat. Sistem yang
memadai, terutama dalam hubungannya dengan motivasi kerja karyawan seharusnya
dimiliki oleh suatu perusahaan utau unit bisnis dengan ketidakpastian lingkungan yang
lebih tinggi. dengan adanya kompensasi yang memadai dan peningkatan motivasi yang
dijalankan berhasil, maka seorang karyawan akan termotivasi dalam pelaksaan
pekerjaan yang dibebankan kepadanya dan berupaya mengatasi permasalahan yang
terjadi.

Motivasi merupakan suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam kehidupan
sehari-hari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau
rangsangan kepada para karyawan sehingga mereka bersedia bekerjasama dengan rela
dan tanpa paksa. Motivasi faktor yang paling menentukan bagi seorang pegawai dalam
bekerja.

B. PEMBAHASAN

1. BENTUK BENTUK KOMPENSASI

Ada beragam kompensasi yang biasa diberikan perusahaan terhadap karyawannya


berkaitan dengan proses usaha yang dilakukan. Sifatnya memang tidak hanya materi
saja tetapi juga bisa berbentuk tunjangan juga. Ada 4 bentuk kompensasi yang biasa
diberikan yakni sebagai berikut:

1. Upah atau Gaji


Dalam sistem upah, beberapa perusahaan biasanya menggunakan sistem pembayaran
per jam. Hal ini tentunya membuat pekerja akan mendapatkan gaji lebih besar pada saat
waktu bekerjanya lebih lama. Sistem upah biasa diterapkan pada buruh atau pekerja di
bagian produksi dan pemeliharaan mesin. Sedangkan sistem gaji biasanya terhitung
bulanan atau mingguan.

2. Insentif
Besar uang yang diterima oleh pekerja biasanya melebihi upah atau gaji yang sudah
ditetapkan. Insentif ini biasanya sehingga besaran gaji yang diterima menjadi lebih
tinggi. Insentif ini bisa melalui beberapa faktor seperti penjualan yang melebihi target
atau keuntungan lebih. Bisa juga didapatkan dari produktivitas yang meningkat.
3. Tunjangan
Ada bentuk kompensasi perusahaan yang tidak berwujud uang seperti jenis yang lain
yakni tunjangan. Tunjangan biasa berbentuk asuransi baik berupa asuransi kesehatan,
keselamatan pekerja, ataupun asuransi jiwa. Selain itu, tunjangan juga bisa dalam
bentuk liburan yang ditanggung oleh perusahaan serta program pensiun yang
berhubungan dengan kepegawaian.

4. Fasilitas
Kompensasi lainnya bisa berupa barang atau bisa disebut juga dengan fasilitas yang
diterima pekerja. Fasilitas yang dimaksud bisa berupa mobil dinas perusahaan, tempat
parkir khusus, ataupun keanggotaan klub olahraga. Kompensasi yang satu ini lebih
sering disesuaikan dengan kemampuan perusahaan memberikan fasilitas dan posisi
pekerja tersebut.

2. JENIS JENIS KOMPENSASI

Secara umum, keseluruhan komponen dalam kompensasi yang diberikan perusahaan


dibagi ke dalam tiga kelompok. Berikut ini adalah tiga jenis kompensasi yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya beserta penjelasannya:
1. Kompensasi Finansial secara Langsung
Biasanya jenis pertama dari kompensasi yang diberikan perusahaan adalah kompensasi
finansial secara langsung. Beberapa hal yang termasuk dalam kompensasi finansial
secara langsung ini yaitu bayaran pokok . Selain itu bayaran insentif seperti komisi,
bonus, dan laba jug termasuk dalam kompensasi jenis ini. Bayaran tertangguh juga bisa
dikategorikan pada jenis kompensasi ini.

2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung


Jenis lain dari kompensasi adalah yang tidak diberikan secara langsung kepada pekerja
yang menerima. Kompensasi ini bisa disalurkan melalui program-program proteksi
berupa asuransi ataupun juga bayaran ketika cuti. Fasilitas seperti tempat parker, atau
kendaraan yang diberikan perusahaan juga dikategorikan sebagai kompensasi finansial
secara tidak langsung ini.

3. Kompensasi Non Finansial


Jenis terakhir dari kompensasi ini adalah kompensasi non finansial. Biasanya pemberian
kompensasi ini bisa berupa tanggung jawab atau pekerjaan yang menarik dan penuh
tantangan.

3. TUJUAN KOMPENSASI PERUSAHAAN

Ada banyak sekali dampak positif dan tujuan dari perusahaan kenapa memberikan
kompensasi terhadap karyawannya. Nah, beberapa tujuan lazim perusahaan dalam
pemberian kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan Karyawan Berprestasi
Pada saat seorang karyawan bisa memberikan prestasi membanggakan terhadap
perusahaan, saat itu pula citra perusahaan akan naik. Nah karena itulah pemberian
kompensasi ini bertujuan agar karyawan yang potensial tersebut mau terus bekerja
dengan perusahaan. Saat ini perputaran karyawan antar perusahaan cukup tinggi dan
kompensasi inilah yang bisa menahannya.

2. Mendapatkan Karyawan Berkualitas


Ketika hiring atau hendak merekrut pekerja, perusahaan biasanya telah menjabarkan
kompensasi apa saja yang bisa diterima karyawan nantinya. Saat kompensasi bisa
dikatakan cukup besar dan menarik, secara otomatis karyawan berkualitas akan mulai
berdatangan untuk mendaftar. Tingkat kompensasi yang kompetitif sering membuat
perusahaan tidak mendapat karyawan berkualitas.

3. Efisiensi Biaya
Umumnya, perusahaan tidak akan memberikan gaji yang cukup besar di awal pada
karyawannya. Ini dikarenakan kualitas pekerjaan dari karyawan tersebut tidak bisa
diperkirakan apakah baik atau tidak. Ketika dialihkan dalam bentuk kompensasi, maka
perusahaan bisa mengatur bayaran yang sesuai dengan hasil pekerjaan. Etos kerja
karyawan bisa sesuai dengan gaji yang diberikan.

4. Membentuk Rasa Adil


Dalam sebuah perusahaan, biasanya sudah sangat wajar tingkat hasil dari pekerjaan
pekerjanya berbeda. Tak jarang ada pekerja yang mau bekerja lebih keras dari yang lain
dengan pekerjaan yang lebih berat pula. Ketika gaji yang diterima sama rata dengan
pekerja yang lain, maka akan menimbulkan iri. Keadaan seperti ini mutlak perlu
diperhatikan agar setiap karyawan merasa adil.

5. Pemenuhan Administrasi Legalitas


Pemerintah mengatur legalitas perusahaan salah satunya dalam pemberian kompensasi
perusahaan terhadap karyawannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang sehingga
setiap perusahaan harus memenuhinya. Pemberian kompensasi terhadap karyawan ini
dijadikan perusahaan untuk memenuhi administrasi legalitas dari pemerintah ini.

6. Memicu Perubahan Sikap Positif


Adanya kompensasi bagi karyawan bisa membentuk lingkungan kerja yang suportif dan
mau bersaing secara sehat. Keberadaan kompensasi ketika karyawan memberikan usaha
lebih untuk perusahaan bisa menjadi motivasi tersendiri agar lebih baik lagi. Dari
kompensasi ini, perusahaan bisa memberikan bukti kepedulian dan penghargaan
terhadap loyalitas pekerja.

Pengelolaan kompensasi adalah fungsi penting di dalam organisasi dan biasanya


merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia. Salah satu aset paling
penting dari pekerjaan di mata sebagian besar karyawan adalah tingkat bayarannya.
Bayaran (pay) juga ditentukan oleh keahlian dan upaya yang dibutuhkan untuk
menunaikan sebuah pekerjaan dan tingkat terhadap pekerjaan dinilai oleh organisasi dan
masyarakat.
Menurut Simamora, kompensasi meliputi kembalian-kembalian finansial, jasa-jasa
terwujud, dan tunjangan-tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian
dari hubungan kepegawaian. Istilah kompensasi sering digunakan secara bergantian
dengan administrasi gaji dan upah. Bagaimanapun, istilah kompensasi sesungguhnya
merupakan konsep yang lebih luas. Pada saat dikelola secara benar, kompensasi
membantu organisasi mencapai tujuan-tujuannya dan memperoleh, memelihara, dan
mempertahankan tenaga kerja yang produktif.

Ada beberapa terminologi dalam kompensasi, yaitu :


- Upah dan Gaji : Upah (Wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam
(semakin lama jam kerjanya, semakin besar bayarannya). Sementara gaji (sallary)
umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan (terlepas dari
lamanya jam kerja).

- Insentif : adalah tambahan-tambahan kompensasi di luar gaji atau upah yang


diberikan oleh organisasi. Tujuan utama program insentif adalah mendorong dan
memberi imbalan atas produktivitas karyawan dan efektivitas biaya.

Program-program insentif terdiri atas dua jenis :

1. Program Insentif Individu : pemberian kompensasi berdasarkan


penjualan-penjualan, produktivitas, atau penghematan-penghematan biaya yang dapat
dihubungkan dengan karyawan tertentu.

2. Program Insentif Kelompok : pemberian kompensasi kepada sebuah kelompok


karyawan (berdasarkan departemen, divisi, atau kelompok kerja) karena melampaui
standar profitabilitas, produktivitas, atau penghematan biaya yang sudah ditentukan
sebelumnya.

- Tunjangan : hal-hal berupa asuransi, program pensiun, tunjangan keluarga yang


ditanggung oleh perusahaan.

- Fasilitas : hal-hal yang berupa kenikmatan seperti kendaraan, keanggotaan klub


tertentu, atau akses langsung. Fasilitas dapat mewakili jumlah substansial dari
kompensasi, terutama bagi eksekutif-eksekutif yang dibayar mahal.

Pada umumnya, bentuk kompensasi adalah finansial karena pengeluaran moneter yang
dilakukan oleh organisasi. Sedangkan kompensasi nonfinansial terdiri dari kepuasan
yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan psikologis
dan/atau fisik dimana orang tersebut bekerja. Kompensasi bisa diberikan langsung,
dimana uang langsung diberikan kepada karyawan, ataupun tidak langsung dimana
karyawan menerima kompensasi dalam bentuk nonmoneter.
KARAKTERISTIK KOMPENSASI

Terdapat lima karakteristik yang harus dimiliki oleh kompensasi apabila kompensasi
dikehendaki secara optimal efektif dalam mencapai tujuan-tujuannya, yaitu :

1. Arti penting
Sebuah imbalan tidak akan dapat mempengaruhi apa yang dilakukan oleh orang-orang,
atau bagaimana perasaan mereka jika hal tersebut tidak penting bagi mereka. Tantangan
dalam merancang sistem imbalan adalah mencari imbalan-imbalan yang sedapat
mungkin mendekati kisaran para karyawan dan menerapkan berbagai imbalan-imbalan
guna meyakinkan bahwa imbalan-imbalan yang tersedia adalah penting bagi semua tipe
individu yang berbeda di dalam organisasi.

2. Fleksibilitas
Fleksibilitas imbalan merupakan prasyarat yang perlu untuk merancang sistem imbalan
yang terkait dengan individu-individu.

3. Frekuensi
Semakin sering suatu imbalan dapat diberikan, semakin besar potensi daya gunanya
sebagai alat untuk mempengaruhi kinerja karyawan.

4. Visibilitas
Imbalan-imbalan yang kelihatan (visible) memiliki keuntungan tambahan karena
mampu memuaskan kebutuhan-kebutuhan karyawan akan pengakuan dan penghargaan.

5. Biaya
Sistem kompensasi tidak dapat dirancang tanpa pertimbangan yang diberikan terhadap
biaya imbalan-imbalan yang tercakup. Imbalan berbiaya tinggi tidak dapat diberikan
sesering imbalan berbiaya rendah, dan karena sifat mendasar biaya yang
ditimbulkannya, imbalan berbiaya tinggi mengurangi efektivitas dan efisiensi.

FAKTOR – FAKTOR YANG M,EMPENGARUHI KOMPENSASI

Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pemberian kompensasi :


1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
2. Kemampuan dan kesediaan peusahaan
3. Serikat buruh / Organisasi karyawan
4. Produktivitas kerja karyawan
5. Pemerintah dengan UU & Keppres
6. Biaya hidup
7. Posisi jabatan karyawan
8. Pendidikan dan pengalaman kerja
9. Kondisi perekonomian nasional
10. Jenis dan sifat pekerjaan
TUJUAN KOMPENSASI

Berikut ini adalah beberapa tujuan pemberian kompensasi kepada karyawan :


1. Memikat para karyawan maupun calon karyawan yang potensial
2. Menahan karyawan-karyawan yang Kompeten
3. Memotivasi para karyawan agar lebih kreatif dan produktif dalam bekerja
4. Meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya dan apa yang akan
mereka hasilkan
5. Memelihara kontinuitas operasi-operasi perusahaan dengan memiliki angkatan
tenaga kerja yang stabil

METODE PEMBERIAN KOMPENSASI

Ada 2 metode pemberian kompensasi, yaitu :


1. Metode Tunggal : suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya
didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan. Tingkat
golongan dan gaji pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazah terakhir yang dijadikan
standarnya.

2. Metode Jamak : suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa
pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan
keluarga ikut menentukan besarnya gaji pokok seseorang.
Metode manapun yang dipergunakan, hendaknya dapat memberikan kepuasan dan
keadilan kepada semua pihak sehingga tujuan karyawan maupun sasaran
organisasi/perusahaan sama-sama tercapai dengan baik.

Sistem dan Waktu Pembayaran Kompensasi

a. Sistem Pembayaran Kompensasi


Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan sebagai berikut :

1. Sistem Waktu
Besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan berdasarkan standar waktu, seperti : jam,
hari, minggu, atau bulan.

Administrasi pengupahannya relatif mudah, dapat diterapkan pada karyawan tetap,


maupun kepada pekerja harian.

Sistem ini ditetapkan jika prestasi kerja sulit diukur per unitnya, da bagi karyawan tetap
kompensasinya dibayar atas sistem waktu secara periodik setiap bulannya

Besarnya kompensasi hanya didasarkan kepada lamanya bekerja, bukan dikaitkan


kepada prestasi kerjanya

Kelebihan sistem ini adalah administrasi pengupahan tergolong mudah dan besarnya
kompensasi yang akan dibayarkan selalu tetap.

Kelemahan sistem ini adalah pekerja yang malas pun kompensasinya tetap dibayar
sesuai perjanjian.
2. Sistem Hasil

Kompensasi atau upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per
potong, meter, liter, dan kilogram.

Kompensasi yang dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan,
bukan kepada lamanya waktu mengerjakan.

Tidak dapat ditetapkan pada karyawan tetap dan jenis pekerjaan yang tidak mempunyai
standar fisik seperti administrasi.

Kebaikan sistem ini adalah memberikan kesempatan kepada karyawan yang bekerja
sungguh-sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar.

Kelemahan sistem ini adalah apabila kualitas barang yang dihasilkan kurang baik,
karyawan yang kurang mampu akan mendpatkan balas jasa yang kecil sehingga kurang
manusiawi.

3. Sistem Borongan

Suatu cara pengupahan yang penetapan besar jasanya didasarkan atas volume pekerjaan
dan lama mengerjakannya.

Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem ini cukup rumit, lama
mengerjakannya, serta berapa banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

Dalam sistem borongan memerlukan kalkulasi yang tepat untuk memperoleh balas jasa
yang wajar.

b. Waktu Pembayaran Kompensasi

Kompensasi harus dibayar tepat waktu, jangan sampai terjadi penundaan agar
kepercayaan karyawan terhadap perusahaan semakin besar sehingga kesenangan dan
konsentrasi kerja akan lebih baik.

Waktu pembayaran kompensasi yang tepat akan memberikan dampak positif bagi
karyawan dan perusahaan yang bersangkutan

Kebijaksanaan kompensasi harus diprogram dengan baik dan diinformasikan secara


jelas kepada karyawan supaya bermanfaat.

Penetapan Kompensasi

Penetapan kompensasi ini adalah suatu elemen yang penting karena kompensasi adalah
hal yang utama dalam menunjang kelangsungan hidup. Setiap karyawan pasti memiliki
keluarga yang harus ia nafkahi sehingga karyawan tersebut bekerja dan hasil dari
pekerjaannya adalah mendapatkan upah yang layak dari perusahaan. Oleh karena itu,
dalam menetapkan kompensasi perusahaan harus mempertimbangkannya dengan baik
dan upah tersebut dapat diberikan secara adil dan layak kepada karyawan.

C. RANGKUMAN MATERI

kompensasi adalah keseluruhan imbalan yang diterima oleh pekerja setelah


melakukan sebuah pekerjaan yang bertujuan untuk memajukan bisnis secara
keseluruhan. Bentuk kompensasi tidak selalu uang atau bawang tetapi bisa juga berupa
hal yang tidak berbentuk, seperti paket liburan atau tambahan cuti.

Seringkali, kompensasi menjadi bukti bahwa seseorang telah bekerja keras


untuk kemajuan bisnis. Ini juga bisa menjadi ajang untuk memotivasi karyawan agar
mau meningkatkan kerja keras, loyalitas dan idenya demi kepentingan perusahaan.
Dasar dari kompensasi dalam usaha adalah dari reward and punishment yang bisa
membuat seseorang berkembang lebih jauh lagi.

Keberadaan sistem kompensasi bisa memberikan perasaan adil terhadap setiap


pekerja di bisnis tersebut. Misalnya ketika salah satu karyawan bekerja lebih keras
daripada yang lain, maka keberadaan kompensasi membuatnya merasa adil.
Kompensasi adalah bukti bahwa perusahaan peduli pada kinerja setiap karyawan dan
mau menghargainya.

Bentuk-bentuk Kompensasi Perusahaan


1. Upah atau Gaji
2. Insentif
3. Tunjangan
4. Fasilitas

Jenis-jenis Kompensasi
1. Kompensasi Finansial secara Langsung
2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung
3. Kompensasi Non Finansial

Tujuan Kompensasi Perusahaan


1. Mempertahankan Karyawan Berprestasi
2. Mendapatkan Karyawan Berkualitas
3. Efisiensi Biaya
4. Membentuk Rasa Adil
5. Pemenuhan Administrasi Legalitas
6. Memicu Perubahan Sikap Positif

Pengelolaan kompensasi adalah fungsi penting di dalam organisasi dan biasanya


merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia. Salah satu aset paling
penting dari pekerjaan di mata sebagian besar karyawan adalah tingkat bayarannya.
Bayaran (pay) juga ditentukan oleh keahlian dan upaya yang dibutuhkan untuk
menunaikan sebuah pekerjaan dan tingkat terhadap pekerjaan dinilai oleh organisasi dan
masyarakat.

Menurut Simamora, kompensasi meliputi kembalian-kembalian finansial, jasa-


jasa terwujud, dan tunjangan-tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai
bagian dari hubungan kepegawaian. Istilah kompensasi sering digunakan secara
bergantian dengan administrasi gaji dan upah. Bagaimanapun, istilah kompensasi
sesungguhnya merupakan konsep yang lebih luas. Pada saat dikelola secara benar,
kompensasi membantu organisasi mencapai tujuan-tujuannya dan memperoleh,
memelihara, dan mempertahankan tenaga kerja yang produktif.

Tujuan Kompensasi

Berikut ini adalah beberapa tujuan pemberian kompensasi kepada karyawan :


1. Memikat para karyawan maupun calon karyawan yang potensial
2. Menahan karyawan-karyawan yang Kompeten
3. Memotivasi para karyawan agar lebih kreatif dan produktif dalam bekerja
4. Meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya dan apa yang
akan mereka hasilkan
5. Memelihara kontinuitas operasi-operasi perusahaan dengan memiliki
angkatan tenaga kerja yang stabil

Ada 2 metode pemberian kompensasi, yaitu :

1. Metode Tunggal : suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya
didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan.
Tingkat golongan dan gaji pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazah yang
dijadikan standarnya.

2. Metode Jamak : suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas
beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal,
bahkan hubungan keluarga ikut menentukan besarnya gaji pokok seseorang.
Metode manapun yang dipergunakan, hendaknya dapat memberikan kepuasan
dan keadilan kepada semua pihak sehingga tujuan karyawan maupun sasaran
organisasi/perusahaan sama-sama tercapai dengan baik.

Pada umumnya, bentuk kompensasi adalah finansial karena pengeluaran


moneter yang dilakukan oleh organisasi. Sedangkan kompensasi nonfinansial
terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau
dari lingkungan psikologis dan/atau fisik dimana orang tersebut bekerja.
Kompensasi bisa diberikan langsung, dimana uang langsung diberikan kepada
karyawan, ataupun tidak langsung dimana karyawan menerima kompensasi
dalam bentuk nonmoneter.
Penetapan Kompensasi

Penetapan kompensasi ini adalah suatu elemen yang penting karena kompensasi
adalah hal yang utama dalam menunjang kelangsungan hidup. Setiap karyawan pasti
memiliki keluarga yang harus ia nafkahi sehingga karyawan tersebut bekerja dan hasil
dari pekerjaannya adalah mendapatkan upah yang layak dari perusahaan. Oleh karena
itu, dalam menetapkan kompensasi perusahaan harus mempertimbangkannya dengan
baik dan upah tersebut dapat diberikan secara adil dan layak kepada karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Desller G. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks.

Firmandari N. 2104. Pengeruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan


Motivasi Kerja Sebagai Variable Moderasi (Studi Pada Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Yogyakarta). Yogyakarta: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol IX
(1) 25-34.

Fauzi U. 2014. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Trakindo


Utama Samarinda.

Handoko H. 2014. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


BPFE.

Marsella Audyna Pratami. 2017 Penetapan Kompensasi Pada Karyawan Associate


Bagian Human Capital Organization Productivity Cost Control And Partner
Management di PT United Tractors Jakarta. JURNAL MAHASISWA BINA
INSANI, Vol.1, No.2, Februari 2017, 235 – 250 ISSN: 2528-6919 (Online)

Mangkunegara AP. 2104. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Suwatno, Priansa DJ. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis.
Bandung: Alfabeta.

Website

Gie (2020, September 21) Kompensasi Perusahaan: Pengertian, Bentuk, Jenis, dan
Tujuannya. Accurate.id https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-
kompensasi-perusahaan/

Tugas Parawisata (2010 Juni) Tugas Parawisata. Blogspot. com


http://tugaspariwisata.blogspot.com/2010/06/kompensasi.html
GLOSARIUM

Financial Finansial diambil dari kata bahasa Inggris yaitu finance, yang
berarti keuangan. Menurut KBBI, finansial memiliki arti
mengenai (urusan) keuangan. Dari sudut pandang ilmu
keuangan, finansial berarti membahas bagaimana mempelajari
kondisi keuangan individu, bisnis, atau organisasi.

Kompensasi Kompensasi adalah imbalan berupa uang atau bukan uang


(natura), yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan
atau organisasi. Masih menurut KBBI, arti kompensasi lainnya
yakni pemberesan piutang dengan memberikan barang-barang
yang seharga dengan utangnya.

Anda mungkin juga menyukai