Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATKAN OMSET PENJUALAN MELALUI

PEMASARAN MEDIA CETAK BROSUR PADA MINIMARKET


BINTANG INDAH

NUR WAHYUDIN
Program Studi Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Negeri Makassar

Abstrak. Mini Market Bintang Indah merupakan suatu bisnis menengah yang memiliki Mitra
Usaha Mini Market di Jl. Taipajawaya, Barembeng, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa,
Peovinsi Sulawesi Selatan. Kelompok Mitra ini mengalami beberapa kendala yaitu: (1) omset
penjualan terjadi penurunan selama pandemi covid-19, (2) kurangnya pengetahuan kelompok
mitra mengenai cara meningkatkan omset penjualan di pandemi covid-19, (3) kurangnya
pengetahuan dan pengalaman mitra dalam usaha meningkatkan omset penjualanya dengan
menggunakan media cetak brosur. Metode yang digunakan adalah Diskusi atau tanya jawab,
praktik serta pendampingan. Hasil yang dicapai adalah (1) omset penjualan meningkat setelah
melakukan kegiatan tersebut. (2) bertambahnya pengetahuan mengnai cara meningkatkan omset
penjualan di masa pandemic covid-19 (3) media cetak brosur menjadi solusi untuk terus bertahan
dalam menjalankan bisnis dari mitra ini di masa pandemi covid-19.
Kata kunci. Omset penjualan, mini market, media cetak brosur.

I. PENDAHULUAN
Berawal dari adanya penyakit yang mematikan yang berasal dari china dan berpengaruh
juga pada negara Indonesia dan membuat pengaruh besar baik politik, ekonomi dan budaya. Jika
kita melihat sepanjang dua tahun belakangan ini yang paling masyarakat rasakan di Indonesia
adalah penurunan ekonomi, bahkan pemerintahpun kewalahan dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Sehingga mini market juga berpengaruh khususnya dalam omset penjualan, maka dari
itu perlu ada pemasaran yang berbeda sebelum covid-19 dan pemasaran di tengah wabah covid-
19. Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskaan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran yang berlaku universal (Prof. Dr. Sofjan
Assauri, M.B.A, 1987).
Mini market sering dijuliki dengan pasar modern. Barang yang dijual disini memiliki
variasi jenis yang beragam. Selain menyediakan barang-barang lokal,pasar modern juga
menyediakan barang impor. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin
karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang rijek/tidak
memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak. Secara kuantitas, pasar modern umumnya
mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki
label harga yang pasti (tercantum harga sebelum dan setelah dikenakan pajak) (Febrilian
Lestario, S.T., M.M, 2017).
Pasangan H. Muhammad Agus Amin dan Hj. Ramdana, mengawali usahanya di bidang
perdagangan di Desa Barembeng, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa. Pada 15 Januari
2013. Pasangan ini mendirikan Barembeng Mart Company yang bergerak di bidang perdagangan
barang retail. Ibu Hj. Ramdana sebagai pengelola utama Barembeng mart, ia dibantu oleh
saudara laki-lakinya yang Bernama Rahmat Wardana. Barembeng Mart berdiri sejak tahun 2013
sampai sekarang ini, yang artinya perusahaan ini sudah berdiri kurang lebih 9 tahun. Perusahaan
ini sempat terhenti sejak tahun 2019 karena mengalami stuck atau berhenti ditengah jalan,
sampai pada akhirnya awal tahun 2020 perusahaan ini Kembali beroprasi dengan konsep yang
lebih modern dari sebelumnya. Awalnya perusahaan yang bernama Barembeng Mart kemudian
di ganti dengan nama Bintang Indah. H, Muhammad Agus Amin dan Hj. Ramdana menemukan
solusi untuk took ini yaitu bermitra dengan indogrosir. Pada tanggal 23 April 2020 Minimarket
Bintang Indah melakukan Grand Opening, hingga akhirnya perusahaan ini terus berkembang dan
bertumbuh dari sebelumnya (Nur Wahyudin, 2022)
Omset penjualan adalah kegiatan penjualan. Kata penjualan berarti sejumlah uang
sedangkan penjualan berarti kegiatan menjual barang dengan suatu tujuan. Saya mencari
untung / untung. Penjualan berarti jumlah pendapatan/keuntungan Diperoleh dari penjualan
barang/jasa (Febrilian Lestario, S.T., M.M, 2017).
Evolusi media cetak brosur yang ada Umumnya terkait di Indonesia Perkembangan media
cetak itu sendiri Koran, koran, majalah, dll. Penggunaan iklan untuk mendukung Pemasaran
sudah umum dikenal Lebar untuk tujuan seseorang membuat iklan Saya ingin produk Terkenal
dan meningkatkan jumlah konsumen Tetap dalam persaingan bisnis. Anda dapat menjangkau
melalui iklan Penjualan dan pemilihan media massa Seseorang yang menampilkan citra diri yang
positif dan aktif dan cara hidup sosial mereka (Herdiansyah Amanu & Lovia Evanne, 2019).

Gambar 1.1. Laporan Penjualan (27-04-2022)


Gambar 1.2. Laporan Dana Seles Harian (27-04-2022)
Laporan keuangan pada gambar 1.1 dan 1.2 di atas adalah kondisi keuangan mini market
bintang indah. Setelah melakukan beberapa diskusi atau tanya jawab, mitra jujur mengatakan
bahwa selama pandemi covid-19, penjualan mini market sangat sepih dan bahkan dalam sehari
bisa dikatakan sangat minim jika dibandingkan dengan kondisi mini market seblum adanya
wabah covid-19. Sehingga dari hasil kegiatan ini di harapkan akan adanya perubahan atau
pengaruh besar khususnya dalam peningkatan omset penjualan.
Output dari kegiatan ini yaitu memberikan motivasi dan pembekalan bagi mitra untuk
mempertahankan bisnisnya di wabah virus covid-19 ini, dengan cara memperluas jejaring brosur
agar meningkatnta omset penjualan dari bisnis mitra ini.
Beberapa permasalahan yang di hadapi mitra yaitu: (1) omset penjualan terjadi penurunan
selama pandemi covid-19, (2) kurangnya pengetahuan kelompok mitra mengenai cara
meningkatkan omset penjualan di pandemi covid-19, (3) kurangnya pengetahuan dan
pengalaman mitra dalam usaha meningkatkan omset penjualanya dengan menggunakan media
cetak brosur.

II. METODE YANG DIGUNAKAN


Sebuah proses untuk mencapai sebuah kesimpulan dan dapat di implementasikan dengan
cara mendapatkan sebuah metode yang tepat dan dapat di jadikan sebagai dasar atau acuan untuk
menganalisis sebuah masalah.
Metode Diskusi. Memiliki keterampilan berbicara yang baik untuk mengajukan
pertanyaan, Pernyataan, kritik atau sanggahan. Pewawancara sebagai pembicara dan narasumber
sebagai tempat menjawab. Karena mitra bahasa harus bekerja sama dalam proses komunikasi
Kegiatan diskusi. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman saat memberi dan menerima
informasi (Sarah Apriani B.A.M, Budhi Setiawan & Kundharu Saddhono, 2018). Dan metode
Tanya Jawab. Metode tanya jawab merupakan proses interaksi. Pertukaran dua orang atau lebih
antara seorang narasumber dan seorang pewawancara yang saling tukar-menukar Pengalaman,
informasi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan bersama (Sri Mahdalena, 2014).
Metode praktik dan Pendampingan. Praktik adalah hasil observasi langsung di lapangan
yang di mana ada sesuatu atau tujuan yang harus di capai. Pendampingan adalah suatu model
atau metode (rangkaian) (Regulasi) Dalam kegiatan yang dapat dilaksanakan dan bermanfaat
Pembinaan, pendidikan, bimbingan dan pengembangan di berbagai bidang Kemungkinan pekerja
rumah tangga Moderator, komunikator, dan Dinamika yang memungkinkan PRT mencapai
kualitas Hidup lebih baik.
Dengan demikian, sangat besar harapan pengabdi untuk metode di atas dapat di pahami
dengan baik dan dapat di implementasikan dengan baik kepada target sasaran atau mitra yang
sedang diberdayakan sehingga target sasaran memiliki motivasi untuk mengembangkan
bisnisnya, memiliki pengetahuan yang luas dalam mengembangkan serta keterampilan dalam
memasarkan produknya sehingga omset penjualan dapat melebihi dari target sebelumnya.

III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN


1. Sosialisasi dan Penyadaran
Langkah awal yang di lakukan pengabdi yaitu dengan cara melakukan pendekatan dengan
mitra dengan metode diskusi atau tanya jawab yang bertujuan untuk menganalisis permasalahan
yang dihadapi yang dimana adanya penurunan yang signifikan terjadi pada minimarket bintang
indah di tengah terjadinya pandemi virus covid-19 yang menyebabpakn mitra ini juga
mengalami penurunan finansial yang dimana ada banyak kebutuhan rumah tangga masing-
masing hampir tidak terpenuhi akibat dari masalah ini. Oleh karena itu selaku mahasiswa
pengabdi memberikan motivasi dan penyadaran agar dapat mitra ini dapat mendapatkan solusi
dari masalah tersebut Setelah melakukan diskusi yang kurang lebih 3 jam mitra ini berkeinginan
besar dan sangat percaya kepada pengabdi agar kiranya dapat masalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Gambar 2.1. Proses Diskusi Atau Tanya Jawab Bersama Mitra


2. Peningkatan Pengetahuan Mitra
Pada tahapan ini, pengabdi berusaha melakukan atau memberikan sedikit pengetahuan atau
pembelajaran kepada mitra mengenai cara bertahan dalam pandemi waba virus covid-19 guna
meningkatkan omset penjualan dengan cara menggunakan media cetak brosur.
Media cetak brosur atau sering di sebut iklan dalam sebuah bisnis. Periklanan merupakan
media periklanan yang memuat informasi yang ringkas namun dapat dipercaya. Tentang produk
yang ditawarkan. Media yang digunakan untuk tujuan promosi Penggunaan media cetak. Fitur
iklan meliputi kata-kata pendek dan ringkas, atau dua kalimat penekanan. Mendapat perhatian
(Herdiansyah Amanu & Lovia Evanne, 2019).
Cara melihat kondisi omset penjualan suatau mini market dengan cara menggunakan
identifikasi sebuah masalah. Komunitas sasaran diidentifikasi oleh tim Pengabdian Masyarakat
dengan mengidentifikasi beberapa pihak yang dapat berkontribusi dan memperoleh manfaat dari
kegiatan ini. Ternyata kegiatan ini terdiri dari perwakilan komunitas sebagai pengelola UMKM
dan komunitas sebagai pengguna akhir . Identifikasi ini diperlukan pada untuk memungkinkan
kegiatan layanan dilakukan dengan cara yang tepat dan tepat sasaran (Bayu Bagas Hapsoro et al.,
2019).

Pengetahuan dan pemahaman Karena keuangan pribadi dibutuhkan oleh individu Anda
dapat membuat keputusan yang tepat Di bidang keuangan, tentu saja Siapapun bisa
membutuhkan Penggunaan produk dan produk keuangan secara optimal Kurangnya pengetahuan
ke kanan Tentang literasi keuangan Ini masalah serius dan tantangan besar. Untuk orang
Indonesia (Aminita Novi Yushita, 2017).
3. Peningkatan Pengalaman Dalam Usaha Meningkatkan Omset Penjualan
a.) Melakukan Analisis Kondisi Keuangan Mini Market Bintang Indah

Gambar 2.2. Proses Evaluasi Keuangan (Mangamati Slip Pembayaran)


Gambar di atas menunjukkan antara pengabdi dan mitra mencoba melakukan analisis
mengenai arus keuangan mini market tersebut dengan melihat slip pembayaran Dalam proses
menerima Dokumen awal yang diperlukan untuk penarikan tunai Artinya, dokumen yang berisi
data digunakan Data anggota dan pegawai. Departemen Keuangan Percayakan pengumpulan
data untuk anggota yang diinginkan Lakukan setoran pinjaman dan kirim tanda terima tunai
Tangkap dan buat tanda terima dan tanda terima Pembayaran tunai bulanan dengan Microsoft
Excel. Kemudian akan dikirim ke bendahara Itu tercantum dalam buku besar. Penyimpanan bukti
Kwitansi tunai dan bukti pembayaran tunai Gunakan sistem manajemen basis data (Damayanti &
M.Yusuf Hernandez, 2018). Perlu kita ketahui juga bahwa hasil laporan keuangan di
pendahuluan merupakan hasil olahan data yang digunakan seperti yang tertera Digambar diatas
sehingga dapat memudahkan mitra dalam mengambil sebuah keputusan.
b.) Melakukan Analisis Kondisi Stok Barang Mini Market Bintang Indah
Pada tahapan berikutnya pengabdi dan mitra melakukan analisis stok barang. Tujuan
dilakukanya ini adalah untuk melihat kondisi barang yang masih ada dan dicatat untuk menjadi
landasan dalam melakukan peningkatan omset penjualan yang nantinya akan dilakukan dengan
menggunakan media cetak brosur. Dan juga bertujuan untuk melakukan pendataan yang efektif
guna melihat keberlangsungan penjualan dari mini market bintang indah tersebut.

Gambar 1.3. Produk Yang Promo (Potongan Harga Bulanan)

c.) Melakukan Kegiatan Pembuatan, Pengenalan dan Pembagian Brosur


Tahap ini, pengabdi dan mitra melakukan pembagian brosur dalm upaya meningkatkan
omset penjualan namun sebelum pengabdi dan mitra turun langsung ke lokasi maka mitra perlu
adanya pembekalan yang dimana pengabdi meberikan etika dalam membagikan brosur tersebut
terhadap orang lain di sekitarnya. Pada dasarnya bagi umat Islam ketika berbisnis bukan
hanya untuk mendapatkan profit berlimpah. Tetapi juga mendapatkan keberkahan akan
setiap transaksi yang ada. Oleh karena itu perlu adanya etika dalam berkomunikasi di
dalam bisnis. Yang mana etika ini adalah cerminan integritas pelaku bisnis dalam
menentukan sikap dan perilaku untuk berinteraksi dengan orang lain. Salah satunya adalah
kejujuran pelaku bisnis, yang mana kejujuran ini adalah modal utama dalam berbisnis menurut
Syariah. Pada etika komunikasi bisnis bukan hanya berkata jujur dan benar saja, pelaku
bisnis harus memiliki variabel lain seperti : Pengendalian diri, tanggung jawab sosial, jati
diri, persaingan yang sehat, dan konsep pembangunan yang berkelanjutan (Nita Andriani,
2021).

Gambar 2.4. Proses Pembuatan Brosur Gambar 2.5. Brosur Yang Telah Jadi
Proses pembuatan brosur dilakukan dengan sangat teliti dan memperhatikan apa saja yang
menjadi kriteria dalam brosur itu sendiri seperti melihat kondisi konsumen, yang di maksudkan
adalah bagamana perilaku konsumen dalam pendeketan produk yang kita jual dan juga dibantu
dengan gambar-gambar yang sesuai dengan keinginan kita yang kita anggap dapat menarik
keinginan konsumen dan terakhir adalah sebagai pengabdi perlu banyak referensi mengenai cara
membuat brosur dengan baik dan benar sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai.

Gambar 2.6.Pengenalan Brosur Gambar 2.7. Pengenalan Brosur

Setelah melakukan proses pembuatan brosur pengabdi melakukan pengenalan brosur


kepada mitra. Pada gambar 2.6 pengenalan brosur terhadap mitra dan juga karyawan, gambar 2.7
pengenalan brosru terhadap karyawan Pengabdi mencoba melakukan pendekatan terhadap mitra
agar mereka yakin dengan hadirnya solusi ini dapat meningkatkan omset penjualan mini market
bintang indah.
Gambar 2.8. Pembagian Brosur di Pinggir Jalan
Tahap berikutnya adalah proses pembagian brosur disekitar took mini market bintang indah
yang prosesnya dilakukan oleh pengabdi dengan cara mebagikan brosur tersebut di pinggir jalan

d.) Analisis Kondisi Keungana Setelah Menyebarkan Brosur


Tahap terakhir adalah pengabdi dan mitra menganalisis Kembali kondisi keuangan setelah
adanya usaha dengan menggunakan media cetak brosur, dan benar saja bahwa usaha tersebut
sangat berpengaruh dalam keberlangsungan omset penjualan mini market bintang indah. Laporan
di bawah ini memperlihatkan kita bahwa adanya peningkatan drastis penjualan mini market
bintang indah dan dapat kita simpulkan bahwa usaha ini dapat menjadi solusi untuk kita sebagai
pebisnis terus bertahan dalam situasi sesulit apapun itu dan kegiatan ini dapat dijadikan
pembelajaran buat kita semua,

Gambar 2.9. Laporan Penjualan (01-06-2022)


Gambar 2.10. Laporan Dana Seles Harian (01-06-2022)
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa pada tanggal 27 april yang telah di jelaskan di
pendahuluan memiliki penjualan bersih Rp.7.365.250. Sedangkan pada penjualan tanggal 1 mei
meningkat sebesar Rp.10.140.550.
IV. KESIMPULAN
Dari kegiatan ini, telah tercapainya: (1) omset penjualan meningkat setelah melakukan
kegiatan tersebut. (2) bertambahnya pengetahuan mengnai cara meningkatkan omset penjualan
di masa pandemic covid-19 (3) media cetak brosur menjadi solusi untuk terus bertahan dalam
menjalankan bisnis dari mitra ini di masa pandemi covid-19. . Dan juga memberikan motivasi
dan pembekalan bagi mitra untuk mempertahankan bisnisnya di wabah virus covid-19 ini,
dengan cara memperluas jejaring brosur agar meningkatnta omset penjualan dari bisnis mitra ini.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terimakasih disampaikan kepada pemilik mini market bintang indah yang telah
memberikan izin untuk melakukan pelatihan dan memberikan informasi mengenai kondisi
keuangan mini market guna untuk tercapainya kegiatan ini yaitu meningkatkan omset penjualan
dengan menggunakan media cetak brosur.
Ucapan Terima Kasih tidak lupa terhadap Dosen mata kuliah Analisis Investasi dan
Permodalan Usaha. Oleh Bapak DR. MUHAMMAD RAKIB, S.PD., M.S. yang telah
memberikan saya kepercayaan untuk melakukan kegiatan ini dengan tuntas.

DAFTAR PUSTAKA
Aminita Novi Yushita. (2017). PENTINGNYA LITERASI KEUANGAN BAGI PENGELOLAAN

KEUANGAN PRIBADI. Vol 6, No 1, 11–26.

Bayu Bagas Hapsoro, Palupiningdyah, & Achmad Slamet. (2019). Peran Digital Marketing

sebagai Upaya Peningkatan Omset Penjualan Bagi Klaster UMKM di Kota Semarang.

117–120.

Damayanti & M.Yusuf Hernandez. (2018). SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN

DAN PENGELUARAN KAS PADA KPRI ANDAN JEJAMA KABUPATEN PESAWARAN.

Vol. 12, No. 2, 2018., 57–61.

Febrilian Lestario, S.T., M.M. (2017). DAMPAK PERTUMBUHAN BISNIS FRANCHISE

WARALABA MINIMARKET TERHADAP PERKEMBANGAN KEDAI TRADISIONAL DI

KOTA BINJAI. Vol. 7 No. 1 Juni 2017, 29–36.

Herdiansyah Amanu, & Lovia Evanne. (2019). PENGARUH IKLAN MEDIA CETAK (BROSUR)

TERHADAP TINGKAT PENJUALAN CV.PINANG ADVERTISING TANJUNGPINANG.

Vol 23, No 2 (2019).

Nita Andriani. (2021). Etika Komunikasi Bisnis Dalam Perspektif Islam. Vol, 19 No. 1 April

2021, 13–26.

Nur Wahyudin. (2022). MINIMARKET BINTANG INDAH. Desa Barembeng, Kecamatan

Bontonompo, Kabupaten Gowa

Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A. (1987). Manajemen Pemasaran. PT RajaGrafindo Persada.

hhtp://www.rajagrafindo.co.id

Sarah Apriani B.A.M, Budhi Setiawan, & Kundharu Saddhono. (2018). PENGGUNAAN

BAHASA INDONESIA PADA DISKUSI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA: KAJIAN


DENGAN PRINSIPKERJA SAMA GRICE DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN

AJAR KETERAMPILAN BERBICARA. Vol. 6 No. 1, April 2018, 281–301.

Sri Mahdalena. (2014). PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS V.

Anda mungkin juga menyukai