Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siniwi Rinas Diyanti

Nim : 01012622327005
Kelas : Reg 54 C
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran

Soal :
Menganalisis artikel yang berjudul Customer Oriendted dan Tantangan Bisnis Era Digital
(https://www.kompasiana.com/krisbanarto5251/6173afac06310e24c50a1db2/customer-oriented-
dan-tantangan-bisnis-era-digital) dan Branding Cara baru, Bukan Monopoli Marketer
(https://www.kompas.com/properti/read/2021/03/29/130000821/branding-cara-baru-bukan-
monopoli-marketer?page=all) .

Customer Oriendted dan Tantangan Bisnis Era Digital

Perkembangan teknologi dan informasi mendorong perusahaan untuk


memanfaatkan pemasaran digital. Langkah tersebut merupakan strategi manajemen
pemasaran perusahaan dalam upaya menciptakan pemasaran yang efektif.Orientasi
Layanan Pelanggan (Customer Service Orientation) adalah kemampuan yang terkait
dengan keinginan membantu atau melayani orang lain untuk memenuhi kebutuhan
artinya berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Adapun
digital marketing yaitu suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau
produk menggunakan media digital atau internet yang bertujuan untuk menarik
konsumen dan calon konsumen secara cepat.. Strategi Pemasaran Digital Lewat Online
Marketing yaitu kegiatan pemasaran untuk mendapatkan perhatian konsumen
dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, website, email, bahkan augmented
reality. Alasan strategi pertumbuhan berorientasi pelanggan adalah memberikan
pelanggan untuk memilih apa saja kebutuhannya pada waktu-waktu tertentu. Sudah
pasti mereka butuh kualitas atas produk-produk tersebut, sehingga perusahaan perlu
memikirkannya matang-matang.

Agar transformasi digital yang dilakukan berjalan dengan sukses dan tidak tersendat di
tengah jalan, ada beberapa upaya yang perlu menjadi fokus utama sebuah perusahaan. Para
petinggi perusahaan harus memiliki pemikiran serta rencana short term dan long term agar
performa bisnis bisa tetap terjaga, bahkan meningkat, selama transformasi digital.Hal ini bisa
dilakukan dengan iklan berbayar, konten berkualitas atau sekadar posting-an sederhana melalui
media online. Media sosial menjadi salah satu strategi digital marketing paling efektif untuk
pemasaran bisnis Anda karena proses pertukaran informasi sangat cepat dan hampir
setiap orang memiliki media sosial. Anda bisa memilih platformnya sesuai kebutuhan
dan target pasar, mulai dari Facebook, Instagram, hingga WhatsApp.
Kelebihan digital marketing adalah proses branding jauh lebih mudah dan cepat.
Salah satu kelemahan terbesar pemasaran konvensional adalah jangkauan promosinya
yang sangat terbatas. Dalam strategi konvensional, perusahaan perlu mengeluarkan
uang lebih banyak jika ingin melakukan branding ke lebih banyak konsumen.Adapun
paya-upaya untuk menciptakan pelanggan-pelanggan yang loyal dan menciptakan
keuntungan jangka panjang bagi perusahaan antara lain :
mendengarkan pelanggan dengan seksama, menganalisis kebutuhan pelanggan, tidak
tergesa-gesa dan sabar, jujur dan selalu berpikir positif, pengetahuan terhadap produk
yang cukup. Untuk Membangun Strategi Komunikasi Pemasaran yang Efektif bias
dilakukan cara seperti : Buatlah Pesan Secara Sederhana, ikuti tren, fokus pada nilai
yang ditawarkan. tentukan Unique Selling Proposition (USP), lakukan Interaksi secara
Intens dengan Konsumen, sebarkan Testimoni Pelanggan.

Semua bisnis apapun produknya, industrinya bisa menggunakan digital marketing


tergantung produk dan industrinya. Adapun tantangan bisnis yang perlu diketahui di era
digital antara lain yaitu Perkembangan Teknologi, Kompetitor Semakin Banyak, Semua
Serba Cepat., Pola Masyarakat yang Berubah, Sumber Daya Manusia, Memasarkan
Produk Menggunakan Teknologi, Hilangnya Jati Diri Sebuah Perusahaan, Arus
Informasi.

Sebagai contoh yaitu Penjualan Mixue dengan menggunakan beberapa strategi yaitu :
1. Low Price & Affordable Pricing = Harga Terjangkau.
Ini salah satu kekuatan Mixue baik di Tiongkok, ataupun di Indonesia di mana mereka
bisa mendeliver harga yang sangat terjangkau oleh banyak kalangan konsumen. Di
bandingkan dengan kompetitornya, harga yang diberikan oleh Mixue relatif lebih rendah
atau kompetitif namun tetap didukung oleh produk yang bagus, packaging yang
menarik, serta design outlet yang menarik sehingga variabel pendukung ini membuat
Mixue tidak hanya terjangkau (affordable), namun juga layak (worthy) untuk dibeli.
Dengan harga yang mereka deliver, pendapat pribadi saya, brand nya bisa masuk
sampai ke kecamatan di banyak daerah di Indonesia. Affordable price ini juga strategi
yang sangat baik dengan kondisi ekonomi saat ini karena menjangkau market yang
sangat besar sesuai dengan kondisi perekonomian, sehingga kita bisa
mendapatkan TRAFFIC yang mungkin saja melakukan pembelian berulang dan lebih
sering.
2. Leading in Supply Chain Management = Kekuatan dalam Rantai Pasok
Ini jadi kunci penting bagaimana Mixue bisa mendeliver Low Price & Affordable to target
market, yakni membangun KEUNGGULAN dalam supply chain management, sehingga
hal ini sangat sulit diikuti oleh competitor yang mencoba untuk bersaing langsung.
3. Grow Fast with License Model = Tumbuh Cepat dengan Kemitraan
Ini salah satu strategi yang cukup ciamik yang digunakan untuk memperluas market
dengan cepat dan banyak yaitu memberikan lisensi merek (kemitraan) secara individual
maupun corporate. Dengan kekuatan poin 1 dan 2, poin nomor 3 ini adalah syarat
penting dan hal ini bisa cepat terjadi dengan konsep kemitraan tentunya.
Konsep kemitraan ini juga membuat Mixue dapat menggarap market yang sangat besar
dari berbagai kalangan di berbagai daerah, apalagi Biaya lemitraannya masih tergolong
standar dengan potensi sales yang cukup potensial karena segmen yang digarapnya
sangat luas, jika mengacu dari harga jual yang mereka tetapkan.
4. Mid Low Target Market = Menyasar Target Market Menengah Bawah
Menerapkan strategi pricing yang rendah, nampak jelas bahwa Mixue menyasar target
market menengah ke bawah yang menjadi proporsi terbesar dari populasi di Indonesia
saat ini. Sebagian besar pelanggan Mixue adalah golongan pelajar dan pekerja
(sumber: pandaily.com) yang semua memiliki satu fitur terpenting, yakni sesitivitas
harga. Mixue berhasil mengatasi kebutuhan tersebut dengan memberikan harga jual
yang sesuai.
5. Good Quality Product = Memiliki Produk yang Berkualitas
Di saat yang sama, para konsumen yang menjadi target market mereka pun merasa
sangat senang karena selain dari harga yang jelas ramah di kantong, mereka bisa
mendapatkan pengalaman produk yang terkesan premium. Hal ini tampak dari
kemasan produk yang cantik dan sedotan yang juga dibungkus plastik sehingga
terkesan bersih, rasa yang enak, hingga bahan-bahan baku yang segar. Hal ini menjadi
alasan kenapa Mixue begitu digemari dan mendapatkan respon pasar yang sangat
positif.
6. Low Capex = Biaya Modal Pembukaan Outlet Kecil
Konsep toko/store dengan ukuran yang kecil (15 sampai 20 m persegi) yang diusung
oleh Mixue membuatnya sangat ramping dalam hal capex jika dibandingkan pesaing-
pesaingnya yang rata-rata memiliki ukuran store hingga 150 m persegi. Hal ini juga
dilakukan dalam menunjang model produk mereka yang bersifat to-go alias untuk
dibawa pergi atau take away, meski di beberapa outlet mereka juga menyediakan
sedikit area untuk konsumen yang ingin nongkrong dan bersantai. Ditambah dengan
konsep kemitraan yang mereka tawarkan, menarik banyak investor untuk memiliki
kemitraan Mixue karena capex dan management cost-nya yang tergolong rendah.
7. Trading Area = Mengandalkan Area yang Padat
Dengan konsep yang sama yang mereka terapkan di seluruh negara yang dimasukinya,
yaitu dengan mendekati kota-kota kecil, daerah-daerah padat penduduk hingga pusat-
pusat pendidikan seperti sekolah dan universitas, sangat sesuai dengan titik-titik pusat
aktivitas target market mereka yang mana adalah kelompok menengah ke bawah.
Didukung desain outlet yang ciamik, mengundang semua orang untuk datang dan
membeli produknya.
8. Growth Product Category (Ice Cream + Tea) = Jenis Produk Masih Terus Tumbuh
Pasarnya
Meskipun pada awalnya fokus di produk es krim, Mixue terus agresif mengeksplorasi
kemungkinan pengembangan lini produk lainnya yang berdekatan dengan produk
utamanya. Produk-produk seperti teh hingga sundae dengan variasi boba hingga gula
buah menjadi andalannya saat ini, mengisi kekosongan kategori di antara kopi dan teh
yang persaingannya sedang ramai di pasar.
10. Branding Activity = Aktif Melakukan Komunikasi Brand
Di Indonesia kegiatan Branding Activity nya mungkin tidak terlalu massive dilakukan
saat ini karena mungkin dengan banyaknya outlet yang buka di sebuah daerah sudah
menjadi Point of Branding tersendiri bagi Mixue, seperti contoh di area sebelum Nagrek
menuju Garut, jika dihitung di sepanjang jalan yang sama ajah ada 3-4 outlet Mixue.
11. Pay Back Period = Pengembalian Modal Usaha Relatif Cepat
Dengan keseluruhan konsepnya yang menarik, Mixue menjanjikan performa keuangan
yang juga tak kalah mentereng. Dengan percaya diri, Mixue mematok pay back
period atau waktu yang dibutuhkan hingga mencapai balik modal adalah 12 hingga 24
bulan. Sebetulanya hal ini relatif standart untuk ukuran outlet minuman namun
dibeberapa info yang didapatkan banyak juga mitra yang bisa mencapai Pay Back
Period nya dibawah 1 tahun sehingga hal ini membuat kemitraan dari Mixue ini semakin
menarik.
12. Keep on Innovation = Terus Berinovasi
Mixue juga konsisten melakukan berbagai inovasi pengembangan produk yang awalnya
menjual es krim masuk kemudian ke dalamnya tea, buah, dan berbagai inovasi lainnya.
Ini baru sisi pengembangan inovasi produk, belom lagi inovasi dalam sisi Supply Chain,
Technology, dan Business Model yang membuat mereka bisa terus tumbuh dan
menjadi sangat besar seperti saat ini dengan revenue $ 6.5 B dengan net profit $ 800
Million.
Branding Cara baru, Bukan Monopoli Marketer
Branding adalah salah satu hal penting yang harus dibangun oleh sebuah bisnis di
era globalisasi. Hilangnya batasan membuat persaingan usaha juga semakin ketat.
branding adalah sebuah kegiatan komunikasi, mempekuat, mempertahankan sebuah
brand dalam rangka memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya. Bagi
perusahaan hal ini bukan hanya sekedar merek atau produk Anda dikenal tetapi juga
sebagai image perusahaan secara keseluruhan atau bagaimana masyarakat merasa
bahwa perusahaan Anda merupakan yang terbaik. Dalam hal ini, ada alternatif lain
mengenai desinisi branding yaitu “sebuah proses berulang tanpa akhir dalam proses
mengenali, membangun, dan mengelola aset kumulatif dan tindakan yang membentuk
persepsi sebuah brand dalam benak pemangku kepentingan (konsumen, investor, dan
semua orang yang bersentuhan dengan brand perusahaan tersebut).”
Ada proses terstruktur untuk branding, di mana Anda harus terlebih dahulu
mengidentifikasi siapa atau apa yang Anda inginkan untuk pemangku kepentingan
Anda, membuat strategi branding Anda untuk memposisikan diri Anda agar sesuai.
Klien atau konsumen bukan satu-satunya pihak yang membangun persepsi merek
Anda di benak mereka. Pemangku kepentingan termasuk calon klien, pelanggan yang
ada, karyawan, pemegang saham, dan mitra bisnis. Masing-masing membangun
persepsi mereka sendiri dan berinteraksi dengan merek yang Anda miliki.

Melalui pelaksanaan yang baik, perusahaan dapat memberikan kesan yang baik
kepada para penggunanya, sehingga membuat para pelanggan terus setia untuk
menggunakan produk tersebut. Selain itu, hal ini juga membuka jalan bagi perusahaan
untuk dikenal lebih banyak orang, baik itu dari logonya mau pun dari kampanye
pemasarannya. Proses melakukan branding dari sebuah usaha pastinya
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk menghindari adanya pengeluaran yang
tidak perlu maka Anda juga harus mulai mengelola keuangan dengan baik. Karena
dengan pengelolaan keuangan yang baik dan tepat maka bisnis Anda akan terhindar
dari beban usaha yang tidak dibutuhkan.

Sebagai contoh perusahaan PT Gojek Indonesia yang telah melakukan WoMM


untuk menarik pelanggannya dengan cara promosi pada tahun 2015, dimana
konsumen baru PT Gojek Indonesia harus menginstal aplikasi Gojek dan meminta kode
Gojek dari teman sebelumnya yang telah menginstall aplikasi Gojek agar mendapatkan
kode promo atau voucher. Semakin banyak pelanggan yang men-share, maka semakin
banyak pula aplikasi Gojek diunduh. Secara otomatis, semakin banyak juga pengguna
jasa Gojek tersebut sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana yang banyak
dan tenaga ekstra untuk membuat iklan dan promosi. Cukup dengan mengatur strategi
WoMM dan memanfaatkan pelanggan, perusahaan bisa mendapatkan pelanggan baru
yang potensial dengan mudah.
Ada beberapa strategi branding yaitu : menggunakan logo yang sesuai, memiliki
pesan brand, mengintegrasikan brand, menciptakan pesan yang sesuaidengan brand,
melakukan Soft Campaign, konsisten. Citra yang ada pada brand Anda sangat penting
ketika Anda mencoba membangun bisnis berkelanjutan. Brand juga dapat
meningkatkan nilai bisnis dengan memberi perusahaan lebih banyak pengaruh positif
didalam industri, perusahaan Anda akan dinilai sebagai peluang investasi yang lebih
menarik karena tempatnya yang mapan di pasar. Hasil dari proses branding adalah
merek, dan reputasi yang menyertainya. Reputasi yang kuat berarti merek yang kuat
yang dan bisa berarti juga pangsa pasr yang dominan, memiliki hak untuk mematok
harga premium, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai