Disusun Oleh:
Ramlah 2005502007
Puji syukur kehadiran Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat
Organisasi. Shalawati dan salam selalu tercurahkah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
dibelakang-Nya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mahmuddin,
S.Sos.,M.Si selaku dosen pengampu pada mata kuliah Perilaku Organisasi atas bimbingannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa juga penulis ucapkan
terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan fasilitas penunjang, serta teman-teman
di dalam kelompok yang telah ikut berkontribusi dalam pembuatan proposal ini. Penyusun
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kesediaan dari pembaca untuk memberikan
kritik dan saran sebagai perbaikan proposal di waktu yang akan datang agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih dan semoga dapat
bermanfaat.
Ramlah
Daftar isi
BAB 1
PENDAHULUAN
Industri MEBEL adalah industri yang mengolah bahan baku atau bahan
setengah jadi dari kayu, rotan dan bahan baku alami lainya menjadi produk barang
jadi, MEBEL yang mempunyai nilai tambah dan manfaat yang lebih tinggi.
yang cukup besar terletak di Jepara, Sukoharjo, Surakarta, Klaten dan lain – lain.
sumber daya manusia yang kurang kreatif, teknologi dalam memproduksi serta
industri mebel.
ada, selama ini banyak orang yang memahami teknologi dalam arti sempit yang
memandang teknologi hanya dari segi metode dan keteknikan saja. Namun
komponen perangkat keras dan lunak yang secara totalitas dibutuhkan manusia.
Maka dari itu metode Teknometrik merupakan suatu metode yang dapat
Maka dari itu dalam penelitian ini tingkat teknologi yang di kaji dari empat
Berdasarkan dari latar belakang di atas, masalah yang akan di bahas dalam
adapun maksud tujuan dari di lakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Untuk pelaku usaha industri Furniture/ mebel merupakan bahan masukan untuk
KONSEP
organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak
partisipasinya kepada organisasi secara efektif dan efisien. Dengan kata lain,
kualitas kepemimpin.
mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para
anggota kelompok”.
dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang
direncanakan”.
Kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, yang memiliki wibawa dan daya
definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli (Fahmi 2016:122), yaitu
pemimpin adalah individu yang diterima oleh orang lain sebagai pemimpin.
setiap upya seseorang yang mencoba untuk memengaruhi tingkah laku sesorang
atau kelompok, upaya untuk memengaruhi tingkah laku ini bertujuan mencapai
tujuan perorangan, tujuan teman, atau bersama-sama dengan tujua organisasi yang
A. Teori Karakter
Adalah suatu teori yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik atau sifat-
sifat yang khas yang dihubungkan dengan keberhasilan seorang pemimpin.
Karakteristik yang dapat diperhatikan seperti intelegensia, kepribadian, karakter fisik,
kemampuan pengawasan dan sebagainya.
Intelegensia, seorang pemimpin lebih cerdas dari pengikut. Namun perbedaan
intelegensia dapat menimbulkan masalah antara pemimpin dan pengikut. Kelebihan
kecerdasan pemimpin mampu membuat kepemimpinan lebih efektif.
Kepribadian, seorang pemimpin memiliki sifat siaga, integritas pribadi, percaya diri,
dan penuh inisiatif. Pada prinsipnya ada kepribadian tertentu yang membedakan
pemimpin dan bukan pemimpin.
Karakteristik fisik, seorang pemimpin dapat terlihat dari karakteristik fisik. Dengan
pengertian lain menganggap sifat-sifat fisik membedakan antara pemimpin dan
bukan pemimpin (penampilan). Akan tetapi anggapan ini menimbulkan diskusi yang
cukup tajam. Kenyataan banyak menunjukkan sulit melihat efektifitas pemimpin dari
penampilan fisik.
Kemampuan pengawasan. Ghiselli (dalam Rasimin, 2004) menemukan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengawasan dengan tingkat hirarki.
Krikpatrick dan Locke menambahkan bahwa pemimpin tidak harus memiliki
intelegensi yang tinggi akan tetapi harus memiliki “hal-hal yang tepat atau
karakter/sifat untuk menjadi efektif.
Adapun hal lain yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin adalah: ambisi
dan energi, hasrat untuk memimpin, kejujuran, kepercayaan diri, sosiabilitas,
pengetahuan dan stabilitas emosi.
Alasan teori ciri kurang tepat di dalam menerangkan efektifitas kepemimpinan.
Karena mengabaikan pengikut, kurang mampu menjelaskan pentingnya ciri, dan
mengabaikan faktor situasional.
Teori Perilaku
Teori perilaku kepemimpinan adalah teori-teori yang mengemukakan bahwa perilaku
spesifik membedakan pemimpin dari bukan pemimpin. Dalam teori perilaku terdapat
dua pendekatan yaitu: job centered dan employee centered.
Job centered adalah pemimpin yang berpusat pada pekerjaan, yang mengawasi
secara ketat dan memperhatikan kerja orang lain. Sedangkan employee centered
adalah memperhatikan hubungan dengan karyawan, memperhatikan kepuasan
pengikut.
Kepemimpinan Kontingensi
Kepemimpinan kontingensi dikembangkan oleh Fiedler. Menurut Fiedler prestasi
kerja suatu kelompok dipengaruhi oleh sistem motivasi dari kepemimpinan dan
sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan dan mempengaruhi suatu situasi
tertentu. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu hubungan yang didasari oleh kekuatan
dan pengaruh.
1. Kepemimpinan yang efektif terletak pada “belajar menjadi pemimpin yang baik”
2. Penolakan terhadap pemikiran “satu jalan yang terbaik”.
3. Perilaku pemimpin yang sesuai tergantung pada karakteristik tertentu dari
pemimpin, situasi yang dihadapi dan bawahan (mereka yang dipimpin).
4. Dasar teori kontingensi ialah perilaku pemimpin berubah sesuai dengan keadaan
tertentu
Faktor-Faktor Kepemimpinan
Pemimpin
Pemimpin harus memiliki pemahaman yang jujur mengenai siapa dirinya sendiri.
Kesuksesan seorang pemimpin sejati berasal dari pengakuan pengikut atau masyarakat,
oleh karena itu untuk menjadi sukses, seorang pemimpin harus meyakinkan pengikutnya
dan dia harus mampu menampilkan sosok yang layak untuk diikuti.
Pengikut
Berbeda pengikut, berbeda pula karakternya. Dengan demikian, pengikut yang berbeda
memerlukan gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Karenanya, seorang pemimpin
harus mengenali orang-orang yang dipimpin atau pengikutnya. Pemimpin harus “turun
ke bawah” untuk mengetahu atribut karyawannya, seperti; menemui, mengetahui, dan
mengajak untuk melakukan sesuatu.
Situasi
Kepemimpinan tidak berada pada situasi yang kosong. Dia selalu berada dalam suatu
situasi, meski hampir semua situasi berbeda. Apa yang efektif dilakukan oleh pemimpin
dalam satu situasi tidak akan selalu efektif dalam situasi yang lain. Pimpinan harus
menggunakan pertimbangan untuk memutuskan tindakan terbaik seperti apa dan gaya
kepemimpinan macam apa yang diperlukan untuk setiap situasi. Di sinilah esensi
seorang pemimpin memerlukan kecerdasan edversitas, yaitu kemampuan diri untuk
cepat keluar dari situasi sulit dengan tindakan yang benar atau beresiko kecil.
Komunikasi
Pemimpin yang baik adalah komunikator yang handal. Sebagian besar waktu yang
terpakai untuk kerja kepemimpinan adalah berkomunikasi, baik internal maupun
eksternal. Aktivitas pemimpin dilakukan melalui komunikasi dua arah, baik secara verbal
maupun nonverbal. Cara pemimpin berkomunikasi sangat menentukan apakah hal itu
akan membangun atau merusak hubungan antarsesama mereka.
Gaya Kepemimpinan
Menurut Rivai (2007:64), gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat
pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disukai dan sering diterapkan oleh pemimpin.
BAB 3
MATONOLOGI
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajinan mebel yang berada di Kecamatan Bulango Selatan meskipun
merupakan kerajinan tingkat kecil atau rumahan, namun disisi lain perubahan
yang dihasilakan dari sektor ekonomi memberikan dampak yang strategis dalam
roda perkonomian yang berada di Kecamatan Bulango Selatan dan menjadi
tonggak dalam pembangunan ekonomi nasional adapun hal-hal yang menjadi
kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Proses pengrajin mebel
Cara pemilihan kayu adalah pemilihan atau untuk mendaptkan kayu
para pengrajin mebel, masih membutuhkan jasa dari para pengusaha
atau perusahaan kayu dalam kapasitas besar untuk mendapatkan kayu,
Pembuatan mebel meliputi bagaimana para pengraji mebel merubah
bahan mentah (kayu), menjadi barang jadi dengan menggunakan alat-
alat atau peralatan seperti Gergaji, Mesin Serut, (sikap) Pahat, Martil
(palu), Mesin bor, Mesin Amplas, Siku, Meteran, dan alat ukur, Loter,
Kuas, dan spray,
Pemasaran mebel yang dilakukan oleh pengrajin mebel adalah dengan
cara, konsumen datng langsung kepada para pengrajin mebel atau
dengan cara membuat sebuah perkumpulan arisan
Perubahan sosial ekonomi
Dalam perubahan sosial ekonomi dapat dilahat sebagai berikut:
Dalam Bidang Ekonomi
Dalam hal Pendapatan adalah pengrajin mebel mampu untuk
menghidupi keluarga dan sampai bisa membangun usaha mereka
kearah kemajuan,
Dalam Etos Kerja adalah pengrajin mebel melakukan prilaku kerja
keras, disiplin, teliti, tekun, dan bertanggung jawab dalam
mencapai kesuksesan serta mencintai pekerjaannya.
Dalam Bidang Sosial
Jasa Pekerjaan adalah dimana para pengrajin mebel mampu
menciptakan lapangan pekerjaan terhadap peminat atau membuka
lapangan pekerjaan kepada para peminat yang ingin bekerja
sebagai pengrajin mebel,
Tingkat pendidikan adalah para pengrajin mebel mampu
memberikan pengetahuan tentang kerajinan mebel kepada
keturunan dan para pemula yang ingin belajar menjadi pengrajin
mebel agar kerajinan mampu bertahan.
B. Saran
Untuk pemerintah usaha kecil dalam meningkatkan pendapatan daerah
agar lebih stabil dengan adanya sektor usaha kecil dan membantu
untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi
pengangguran, oleh karena itu usaha kecil harus mendapatkan
dukungan penuh dari pemerintah agar usaha kecil bisa lebih
berkembang
Meskipun penulisan ini masih dianggap kurang tetapi setidaknya
temuan peneliti bisa memberikan informasi yang praktis dalam kajian-
kajian selanjutnya tentang pengrajin mebel dan bermanfaat bagi
masyarakat luas.
Daftar pustaka
https://bangazul.com/teori-kepemimpinan-atau-leadership-theory/amp/
http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/03/pengertian-unsur-unsur-
faktor-faktor.html?m=1
https://osf.io/preprints/743hb/
https://www.dictio.id/t/apa-saja-faktor-faktor-yang-memengaruhi-
kepemimpinan/121481