Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

SEKTOR PUBLIK
“PRODUKTIVITAS KERJA”

Dosen pengampu : Fitria Ramadhani Agusti Nasution, S.IP, M.SI


Disusun oleh :Kelompok 13

Kelas 3/f Ilmu Administrasi Negara

1. Fadlina Asha (1207052)


2. Fatma Dwi Jayanti (1207052)
3. Simatunadila (1207052)
4. Tri Candra Wati (12070520710)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UIN SUSKA RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucap kan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
limpahan rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.Shalawat serta
salam dihajurkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau kita
dapat menikmati pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudra kehidupan
ini.dalam makalah ini kami akan membahas mengenai”produktivitas kerja”dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah MSDM sektor publik.

Makalah ini telah dibuat berdasarkan hasil diskusi kelompok kami.oleh karena
itu,kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besar nya kepada semua pihak kelompok 13
(tiga belas) yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat kami perbaiki untuk kedepan nya.Kritik Konstruktif dari pembaca sangat kami harap
kan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Pekanbaru,14 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................

Latar Belakang Masalah.......................................................................................

Rumusan Masalah................................................................................................

Tujuan..................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk
menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan
menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit.” Produktivitas adalah suatu
pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana,
aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara
efisien, dam tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan
pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan keterampilan, barang modal
teknologi, manajemen, informasi, energi, dan sumber-sumber lain menuju kepada
pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat, melalui konsep
produktivitas semesta total.

Produktivitas mempunyai pengertiannya lebih luas dari ilmu pengetahuan, teknologi


dan teknik manajemen, yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang timbul dari
motivasi yang kuat dari masyarakat, yang secara terus menerus berusaha meningkatkan
kualitas kehidupan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan produktivitas kerja?


2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?
3. Apa saja persyaratan dalam produktivitas kerja?
4. apa saja manfaat dalam produktivitas kerja?
5. Apa saja indikator yang tercakup dalam produktivitas kerja?
C. Tujuan Penulisan

1. Memahami konsep produktivitas secara keseluruhan.


2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja.
3. Mengetahui persyaratan dalam produktivitas kerja.
4. Dapat mengetahui manfaat dalam produktivitas kerja.
5. Mengetahui indikator yang tercakup dalam produktivitas kerja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian produktivitas kerja

Produktivitas kerja berasal dari bahasa inggris, product: result, outcome


berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan, dan productivity:
having the ability make or kreate, creative. Perkataan itu dipergunakan di bahasa
Indonesia menjadi produktivitas yang berarti kekuatan atau kemampuan menhasilkan
sesuatu, karena dalam organisasi. Kerja yang akan dihasilkan adalah perwujudan
tujuannya. Dilihat dari segi Psikologi produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai
keluaran (output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang
melatarbelakanginya. Produktivitas tidak lain daripada berbicara mengenai tingkah laku
manusia atau individu, yaitu tingkah laku produktivitasnya. Lebih khusus lagi di bidang
kerja atau organisasi kerja (Sedarmayanti, 2004).
Produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai
pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode kerja kemarin dan hasil
yang dapat diraih esok harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih
hari ini (Komaruddin, 1992).

Pengertian Produktivitas menurut para ahli

Ada beberapa Ahli yang mendefinisikan terkait produktivitas. Berikut ini adalah beberapa
pengertian menurut para ahli:

 Menurut Ravianto (1986) produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan


hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa) dengan sumber (jumlah tenaga kerja,
modal, tanah, energi dan sebagainya) guna menghasilkan hasil tersebut.
 Malayu S.P Hasibuan (2003) dalam Hidayat & Hasanah (2016) menyatakan yakni
Produktivitas merupakan Perbandingan antara output (Hasil) dengan input (masukan).
Jika produktivitas naik hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi
(waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya.
 Menurut Sinungan (2003), menyatakan produktivitas ialah suatu pendekatan
interdisipliner tuk menentukan tujuan efektif, pembuatan rencana, aplikasi
penggunaan cara produktifitas tuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan
tetap menjaga adanya kualitas tinggi.
 Menurut Sutrisno (2009), produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan
antara keluaran (barang–barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, dan
uang). Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan kuluaran diukur
dalam kesatuan fisik,bentuk dan nilai.
 Menurut Nasution (2002:203) dalam Mahambeng (2015), produktivitas merupakan
rasio antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan (biaya) untuk
mewujudkan hasil (input). Dimana peningkatan produktivitas akan meningkatkan
pendapatan karyawan yang akan menambah daya beli masyarakat.
 Menurut Render, Heizer (2002:14) dalam Mahambeng (2015), produktivitas adalah
perbandingan yang naik antara jumlah sumber daya yang dipakai (input) dengan
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.
 Menurut Mahambeng (2015), produktivitas merupakan konsep rasio, yaitu rasio
keluaran (output) terhadap masukan (input) yang lebih besar. Dengan demikian,
pruduktivitas dapat dibuat menjadi lebih besar melalui peningkatan salah satu output
pada tingkat input yang konstan, mengurangi pengunaan input, atau kombinasi
keduanya. Input dapat mencakup biaya produksi (production cost) dan biaya peralatan
(equipment cost). Sedangkan output dapat terdiri dari penjualan (sales), earnings
(pendapatan), dan market share.
 Menurut Sinaungan (2003:17) dalam Yulvina (2012) mengemukakan bahwa:
“Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk
mengggunakan sumber-sumber riil yang semakin sedikit.

Sedangkan menurut penelitian formulasi National Productivity Board Singapure,


dikatakan bahwa produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk
melakukan peningkatan perbaikan. Perwujudan sikap mental, dalam berbagai kegiatan
antara lain sebagai berikut:
1. Yang berkaitan dengan diri sendiri dapat dilakukan melalui peningkatan:

a) Pengetahuan
b) Ketrampilan

c) Kedisiplinan

d) Upaya pribadi

e) Kerukunan kerja

2. Yang berkaitan dengan pekerjaan, dapat dilakukan melalui:

a) Manajemen dan metode kerja yang lebih baik

b) Penghematan biaya

c) Ketepatan waktu

d) System dan teknologi yang lebih baik

Dalam Rome Conference Eorupan Productivity Agency tahun 1958 disebutkan bahwa
a) Produktivitas adalah tingkat efisiensi dan efektivitas dari penggunaan elemen
produktivitas
b) Produktivitas merupakan sikap mental yan selalu mencari perbaikan terhadap apa
yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih
baik hari ini dari pada kemarin dan hari esok yang lebih baik dari hari ini.

Dari definisi-definisi tersebut menunjukkan bahwa produktivitas kerja adalah suatu


sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih
baik dari pada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika produktivitas
kerja karyawan tinggi, maka karyawan mampu menunjukkan jumlah hasil yang sama dengan
jumlah masukan yang lebih besar menghasilkan jumlah yang lebih besar dibanding dengan
jumlah masukan. Sebaliknya jika produktivitas karyawan rendah maka karyawan tidak
mampu menghasilkan hasil atau produksi yang sama bahkan tidak mampu memenuhi target
yang telah ditentukan oleh perusahaan.

B. Persyaratan produktivitas kerja


C. Faktor yang mempengaruhi Produktivitas kerja
Menurut Sedarmayanti (2009 : 72) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan, yaitu:
1) Sikap mental
Memiliki sikap mental dengan tekanan pekerjaan dalam suatu perusahaan.
2) Pendidikan
Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai
wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingnya produktivitas.
Pendidikan disini dapat berarti pendidikan formal maupun non formal.
3) Keterampilan
Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu
bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. karyawan akan lebih terampil
apabila mempunyai kecakapan (ability) dan pengalaman (experience) yang cukup.
4) Manajemen
Pengertian manajemen disini dapat berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh
pimpinan untuk mengelola atau memimpin serta mengendalikan staf atau
bawahannya.
5) Hubungan Industrial Pancasila (H.I.P)
Dengan menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis antara pimpinan dan
bawahan dalam organisasi akan menciptkan ketenagan kerja sehingga dapat
memberikan motivasi secara produktif, serta dapat menumbuhkan partisipasi aktif
dalam usaha meningkatkan produktivitas.
6) Tingkat Penghasilan
Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan
kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.
7) Gizi dan Kesehatan
Apabila pegawai dapat dipenuhi gizi dan berbadan sehat, maka akan lebih kuat
bekerja, apalagi bila mempunyai semangat kerja yang tinggi maka akan dapat
meningkatkan produktivitas kerjanya.
8) Jaminan Sosial
Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya dimaksudkan
untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja.
9) Lingkungan dan Iklim Kerja
Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong pegawai agar senang bekerja
dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik
menuju ke arah peningkatan produktivitas.
10) Sarana Produksi
Sarana produksi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas. Apabila sarana
produksi yang digunakan tidak baik,kadang - kadang dapat menimbulkan pemborosan
bahan yang dipakai.
11) Teknologi
Apabila teknologi yang dipakai dan lebih maju maka akan memungkinkan seperti
tepat waktu dalam penyelesaian, jumlah yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu
dan memperkecil terjadinya pemborosan
12) Kesempatan Berprestasi
Apabila terbuka kesempatan untuk berprestasi, maka akan menimbulkan dorongan
psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimilikin
untuk meningkatkan produktivitas kerja.

D. Manfaat Produktivitas Kerja

E. Indikator Produktivitas Kerja


Produktivitas kerja dalam istilah ekonomi didefinisikan sebagai perbandingan secara
matematis antara hasil kerja yang dicapai dengan jumlah sumber daya yang digunakan
dalam sebuah produksi. Perbandingan ini membutuhkan indikator produktivitas kerja
untuk mengukurnya, sehingga bisa didapatkan perhitungan yang jelas terhadap hasil akhir
yang dicapai. Sebuah perusahaan akan berusaha keras untuk mewujudkan produktivitas
kerja perusahaannya baik secara individu dari diri karyawan maupun secara organisasi
perusahaan. Itulah sebabnya, sebuah perusahaan serius melakukan evaluasi kinerja dari
karyawannya, sebab ada target laba yang ingin dicapai. Semakin tinggi produktivitas
kerja maka laba perusahaan semakin besar.

Membuat penilaian apakah capaian produktivitas kerja dari sebuah perusahaan cukup
baik atau tidak membutuhkan sebuah indikator yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk
menilai. Hasil akhir produktivitas bisa dievaluasi setelah melihat beberapa indikator
tersebut. Misalnya perusahaan mengalami kerugian, maka indikator yang ada harus
diperbaiki. Dalam ilmu ekonomi, indikator produktivitas kerja perusahaan dinilai dengan
beberapa paramater berikut:

1. Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja atau jumlah kerja yang dihasilkan oleh karyawan perusahaan menjadi
indikator penilaian pertama bagi perusahaan dan dalam jumlah tertentu dengan
perbandingan standar ada atau ditetapkan oleh perusahan.
Bagaimana cara menilai kuantitas kerja yang berhasil atau tidak? Caranya adalah
dengan membandingkan dengan target kuantitas kerja yang menjadi standar perusahaan
apakah sudah tercapai atau belum. Jika karyawan bekerja dengan kuantitas yang melebihi
dari target perusahaan maka bisa dinilai indikator ini sudah berhasil. Namun, jika
didapatkan nilai perbandingan yang rendah, perusahaan harus melakukan pembenahan
mengapa karyawan menghasilkan kerja yang rendah dibandingkan dengan target
perusahaan. Bisa jadi faktor-faktor produktivitas individu belum terpenuhi dengan baik
sehingga karyawan tidak nyaman bekerja dan hasilnya menjadi tidak maksimal.

2. Kualitas Kerja

Bila kuantitas adalah jumlah, maka indikator selanjutnya adalah kualitas yang
menyangkut mutu produk yang dihasilkan oleh karyawan. Kemampuan terbaik seorang
karyawan dalam menyelesaikan tugasnya secara teknis itulah yang dikatakan kualitas atau
dengan kata lain suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang
dihasilkan oleh karyawan.

Semakin bagus kualitas kerja seorang karyawan maka produktivitas akan semakin
bagus. Kualitas mungkin saja tidak diperoleh atau capaiannya rendah jika dari sisi
pengembangan SDM karyawan, pihak perusahaan sedikit andil dalam proses
mengembangkannya. Promosi dan pengembangan SDM perusahaan harus sebanding
dengan perkembangan dari perusahaan terkait sehingga karyawan merasa senang dan bisa
bekerja secara lebih produktif. Kualitas kerja yang rendah walaupun kuantitasnya tinggi
capaian hasilnya tetap akan kecil. Jadi, kuantitas yang sudah baik harus didukung dengan
kualitas kerja yang terbaik sehingga produktivitas akan unggul.

3. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu terkait hasil kerja merupakan persepsi seorang karyawan yang
diharapkan ada sejak dari awal waktu menyelesaikan pekerjaan. Ketepatan waktu ini
merupakam Merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu
yang tersedia untuk aktivitas lain.

Memaksimalkan waktu pengerjaan untuk mendapatkan output kerja yang lebih baik
dibutuhkan dari seorang karyawan.
Memaksimalkan waktu pengerjaan ini akan dikaitkan dengan aktivitas lainnya yang
dilakukan oleh karyawan. Jika capaian ketepatan waktu yang dihasilkan dari kinerja
seorang karyawan sudah cukup bagus, maka pengaruh produktivitas kerja perusahaan
juga akan lebih baik.

4. Sikap

Sikap atau attitude menjadi tolok ukur karyawan dimata perusahaan terlebih pada


atasan. Sikap yang baik juga menjadi indikator penilaian kinerja. Semakin baik sikap
yang ditunjukkan maka akan merasa nyaman untuk melakukan kegiatan pada
perusahaan. 

5. Pengetahuan 

Pengetahuan yang dimiliki juga menjadi indikator pada diri. Selain, karyawan
mendapatkan pengembangan sumber daya dari perusahaan bisa dikombinasikan dengan
pengetahuan pada dirinya. Semakin banyak pengetahuan pada diri, maka semakin baik
dalam meningkatkan produktivitas 

6. Keterampilan

Tingkat keterampilan beragam mulai dari pendidikan formal, informal, maupun


pengetahuan manajemen dalam perusahaan. Kombinasi beberapa keterampilan dapat
menjadikan nilai tambah pada diri karyawan untuk meningkatkan sikap produktif dalam
pengembangan bisnis.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, S.P Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.

Mathis, L.R dan Jackson, H.J. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat.

https://sekawanstudio.com/blog/produktivitas-kerja/

https://glints.com/id/lowongan/indikator-produktivitas-kerja/#.YZHdvPnMLIU

https://pintek.id/blog/indikator-produktivitas-kerja/

Anda mungkin juga menyukai