Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 5

Teori Pakar Dan Paradigma Penelitian

KRISANTY
20416261201109
MN20J

PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
KARAWANG
TAHUN 2023
Teori Pakar

Manajemen

Menurut Winda Sari, Manajemen adalah suatu ilmu juga seni untuk membuat orang
lain mau dan bersedia berkerja untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama oleh
sebab itu manajemen memerlukan konsep dasar pengetahuan, kemampuan untuk
menganalisis situasi, kondisi, sumber daya manusia yang ada dan memikirkan cara yang tepat
untuk melaksanakan kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.
Menurut Richard L. Daft, “manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan
cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya organisasi.”
Menurut Malayu Hasibuan, “manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusiadan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah: “Kegiatan
perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, serta penggunaan SDM untuk mencapai
tujuan baik secara individu maupun organisasi.”

Sedangkan menurut Kasmir (2016:25), menyatakan bahwa Manajemen Sumber Daya


Manusia (MSDM) adalah: “Proses pengelolaan manusia, melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi,
pelatihan, pengembangan, pemberian kompensasi, karier, keselamatan dan kesehatan serta
menjaga hubungan industrial sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan perusahaan
dan peningkatan kesejahteraan stakeholder.”

Menurut Bintoro dan Daryanto (2017 : 15)menyatakan bahwa “Manajemen sumber daya
manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta
dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal”.

Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan atau dengan kata
lain kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas
yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan
memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain adalah disiplin kerja dan motivasi.
Disiplin kerja diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang bagus, dengan disiplin pegawai
akan berusaha untuk melakukan pekerjaan semaksimal mungkin dan kinerja yang dihasilkan
menjadi lebih bagus . Sedangkan motivasi juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dengan
motivasi dapat mendorong pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi seorang pegawai maka semakin tinggi pula
kinerja pegawai. (Dewi, 2014)

Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja karyawan yang
dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang telah ditentukan
perusahaan

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan:

1. Alat yang paling baik untuk menentukan apakah karyawan telah memberikan hasil
kerja yang memadai dan melaksanakan aktivitas kinerja sesuai dengan standar kinerja.
2. Salah satu cara untuk menentukan penilaian kinerja dengan melakukan penilaian
mengenai kekuatan dan kelemahan karyawan.
3. Alat yang baik untuk menganalisa kinerja karyawan dan membuat rekomendasi
perbaikan.

Pengertian Kualitas

Menurut Kotler dan Keller (2012) bahwa kualitas produk merupakan suatu
kemampuan produk dalam melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu meliputi daya
tahan, kehandalan, ketelitian, yang diperoleh produk dengan secara keseluran.
Perusahaan harus selalu meningkatkan kualitas produk atau jasanya karena
peningkatan kualitas produk bisa membuat pelanggan merasa puas dengan produk atau
jasa yang diberikan dan akan mempengaruhi pelanggan untuk membeli kembali
produk tersebut.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), kualitas produk adalah kemampuan


suatu perusahaan untuk memberikan identitas atau ciri pada setiap produknya
sehingga konsumen dapat mengenali produk tersebut.
Faktor yang mempengaruhi Kualitas

Menurut Prawirosentono (2002), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas


produk, yaitu:

1. Manusia.

Sumber daya manusia adalah unsur utama yang memungkinkan terjadinya proses
penambahan nilai.

2. Metode.

Hal ini meliputi prosedur kerja dimana setiap orang harus melaksanakan kerja sesuai dengan
tugas yang dibebankan pada masing-masing individu. Metode ini merupakan prosedur kerja
terbaik agar setiap orang dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

3. Mesin.

Mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses penambahan nilai menjadi output.
Dengan memakai mesin sebagai peralatan pendukung pembuatan suatu produk
memungkinkan berbagai variasi dalam bentuk, jumlah, dan kecepatan proses penyelesaian
kerja.

4. Bahan.

Bahan baku yang diproses produksi agar menghasilkan nilai tambah menjadi output, jenisnya
sangat beragam. Keragaman bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi nilai output
yang beragam pula.

5. Ukuran.

Dalam setiap tahap produksi harus ada ukuran sebagai standar penilaian agar setiap tahap
produksi dapat dinilai kinerjanya. Kemampuan dari standar ukuran tersebut merupakan faktor
penting untuk mengukur kinerja seluruh tahapan proses produksi, dengan tujuan agar hasil
yang diperoleh sesuai dengan rencana.

6. Lingkungan.
Lingkungan dimana proses produksi berada sangat mempengaruhi hasil atau kinerja proses
produksi. Bila lingkungan kerja berubah, maka kinerjapun akan berubah pula. Banyak faktor
lingkungan eksternalpun yang dapat mempengaruhi kelima unsur tersebut diatas sehingga
dapat menimbulkan variasi tugas pekerjaan.

Pengertian Efektifitas
(Wahyudin, 2018) Kata efektif berasalah dari bahasa inggris yang artinya
effective yang berarti berhasil atau sesuatu hal yang dilakukan dengan cara yang baik
dan berhasil. Didalam kamus Ilmiah popular, efektivitas di artikan sebagau suatu
ketepatan penggunaan, menunjang tujuan atau hasil guna. Efektivtas merupakan suatu
unsur pokok dalam mencapai suatu tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam
setiap organisasi, kelompok atau individu bahkan program. Kegiatan dikatakan efektiv
apabila kegiatan tersebut mampu mecapai suatu tujuan atau sasaran yang ingin dicapai
seperti yang ditentukan sebelumnya.
Menurut Beni (2016: 69) Efektivitas adalah hubungan antara output dan
tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output,
kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga berhubungan dengan derajat
keberhasilan suatu operasi pada sektor public sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif
jika kegiatan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan
pelayanan masyarakat yang merupakan sasaran yang telah ditentukan.
Menurut Mardiasmo (2017: 134) Efektivitas adalah ukuran berhasil
tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu
organisasi mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif.
Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari
keluaran (Output) program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar kontribusi
output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, maka
semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.
Pengertian Efisiensi
Menurut (Sedarmayanti, 2014) Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan
sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat atau sedikit penggunaan sumber
daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan
perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Menurut Dearden yang di terjemahkan oleh Agus Maulana dalam bukunya
yang berjudul “Sistem Pengendalian Manajemen”, pengertian efisiensi adalah
kemampuan suatu unit organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, efisiensi
selalu dikaitkan dengan tujuan organisasi yang harus dicapai oleh instansi”. (Agus
Maulana, 2005:46)
Paradigma Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Mesin Box pada hasil
Produksi pada PT. Fumakilla Indonesia terhadap penjualan. Maka secara singkat kerangka
konseptual pemikiran adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan penjualan pada hasil produksi ini maka
perusahaan menggunakan mesin yang dapat mempercepat hasil produksi dan juga sangat
efektif bagi karyawan nya sehingga tidak menggunakan cara manual lagi dengan menggunakan
sumber daya manusia.
Dalam uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Mesin box ini sangat efisien
dan sangat efektif bagi hasil produksi yang berpengaruh pada peningkatan penjualan.

Anda mungkin juga menyukai