Anda di halaman 1dari 14

Administrasi Bisnin : Efektivitas dan Efisiensi

Kelompok 15 : - Muh. Fatwa Aryansyah

- Muh.daffa haekal

1. PENDAHULUAN

Penerapan Pelayanan sangat di pentingkan artinya dalam rangka peningkatan


kinerja, penyediaan dan pelayanan kepada masyarakat secara nyata, efisiensi dan
bertanggung jawab dengan mengacu pada arah dan kebijakan suatu kantor.

Hal tersebut dapat di lakukan apabila sumber daya manusia menunjang dan
berkualitas, artinya bahwa pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia jauh
lebih penting untuk segera di tangani. dengan berbagai langkah dan strategi yang tepat.
Pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya adalah peningkatan kerja yang
mencerminkan kemampuan anggota organisasi dalam bekerja, artinya kinerja masing-
masing Suatu organisasi tentunya memiliki suatu tujuan yang sudah dikehendaki, pada
dasarnya setiap organisasi memiliki keinginan untuk mendapatkan hasil kinerja yang
lebih efektif dan efisien. Organisasi sering dikatakan sebagai tempat dari upaya
pencapaian kerjasama tim dalam meraih tujuan.

Dalam mencapai tujuan organisasi tersebut, permasalahan yang dihadapi bukan


hanya alat-alat kerja, lingkungan kerja dan sumber daya manusia saja, tetapi menyangkut
efektivitas dan efisiensi suatau organisasi. Untuk mendapatkan sebuah hasil yang
maksimal atau tim kerja yang efektif dan efisien tentunya di butuhkan komunikasi yang
baik antar individu di dalam sebuah organisasi.

2. PEMBAHASAN

3. Konsep Efektifitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau
sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan
efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Pendapat H.
Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (Handayaningrat, 1995, hal. 16) yang
menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.” Hal ini sesuai dengan pendapat yang menjelaskan
bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

1
(kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang
dicapai, makin tinggi efektivitasnya”

Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwa


efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas
dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah
ditentukan terlebih dahulu. Sedangkan Efektivitas menurut H. Emerson : pengukuran
dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
(Handayaningrat, 1995, hal. 15).

Menurut pendapat Mahmudi mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut:


“Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar ontribusi
(sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi,
program atau kegiatan” (Mahmudi, 2005, hal. 92). Efektivitas berfokus pada outcome
(hasil), program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat
memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely.

Menurut Sejathi (2011), efektivitas merupakan “ketepatgunaan, hasil guna,


menunjang tujuan.” Soewarno Handayaningrat dalam Ade Gunawan (Ade, 2003, hal. 2)
menyatakan bahwa : “Efektivitas merupakan pengukuran dalam arti terperincinya sasaran
atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. Ali Muhidin (Muhidin, 2009) juga
menjelaskan bahwa: Efektivitas juga berhubungan dengan masalah bagaimana
pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang
diperoleh, tingkat daya fungsi unsur atau komponen, serta masalah tingka kepuasaan
pengguna/client.

Menurut Soekartawi, (Soekartawi, 2010, hal. 220) pengertian efisiensi kerja


adalah upaya penggunaan input yang sekecil-kecilnya untuk pendapatkan produksi yang
sebesar-besarnya. Perbandingan ini dilihat dari :

1. Segi waktu , suatu perkerjaan disebut lebih efisien bila hasil kerja
berdasarkan patokan ukuran yang di inginkan untuk memperoleh sesuatu
yang baik dan maksimal.
2. Segi kinerja, yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan.

2
Berdasarkan uraian diatas bahwa perandingan terbaik antara usaha dan hasilnya
dalam setiap pekerjaan terutama ditentukan oleh bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Jika
efisiensi kerja pada umumnya merupakan hasil dari cara-cara kerja yang sesuai dengan
prosedur kerja. Cara kerja yang efisien adalah cara yang tanpan sedikitpun mengurangi
hasil yang hendak dicapai seperti : cara termudah, tercepat, termurah, teringan, dan
terpendek.

4. Teori Efektivitas

Pandangan yang sama menurut pendapat Peter F. Drucker yang dikutip H.A.S.
Moenir mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut efektivitas, pada sisi lain, menjadi
kemampuan untuk memilih sasaran hasil sesuai. Seorang manajer efektif adalah satu yang
memilih kebenaran untuk melaksanakan”(Moenir, 2006:166). Memperhatikan pendapat
para ahli di atas, bahwa konsep efektivitas merupakan suatu konsep yang bersifat
multidimensional, artinya dalam mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai dengan
dasar ilmu yang dimiliki walaupun tujuan akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan.

Kata efektif sering dicampuradukkan dengan kata efisien walaupun artinya tidak
sama, sesuatu yang dilakukan secara efisien belum tentu efektif. Menurut pendapat
Gibson Ivancevich Donnelly, menyebutkan bahwa ukuran efektivitas organisasi, sebagai
berikut :

1. Produksi adalah merupakan kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah


dan mutu output sesuai dengan permintaan lingkungan.
2. Efesiensi adalah merupakan perbandingan (ratio) antara output dengan input.
3. Kepuasaan adalah merupakan ukuran untuk menunjukan tingkat dimana
organisasi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
4. Keunggulan adalah tingkat dimana korganisasi dapat dan benar-benar tanggap
terhadap perubahan internal dan eksternal.
5. Pengembangan adalah merupakan mengukur kemampuan organisasi untuk
meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi tuntutan masyarakat. (Donnelly,
1996, hal. 34)

Menurut pendapat Richard M.Steers menyebutkan beberapa ukuran daripada


efektivitas,yaitu:

1. Kualitas artinya kualitas yang dihasilkan oleh organisasi;


2. Produktivitas artinya kuantitas dari jasa yang dihasilkan;

3
3. Kesiagaan yaitu penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan
dalam hal penyelesaian suatu tugas khusus dengan baik;
4. Efisiensi merupakan perbandingan beberapa aspek prestasi terhadap
biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut
5. Penghasilan yaitu jumlah sumber daya yang masih tersisa setelah semua
biaya dan kewajiban dipenuhi;
6. Pertumbuhan adalah suatu perbandingan mengenai eksistensi sekarang
dan masa lalunya;
7. Stabilitas yaitu pemeliharaan struktur, fungsi dan sumber daya sepanjang
waktu;
8. Kecelakaan yaitu frekuensi dalam hal perbaikan yang berakibat pada
kerugian waktu;
9. Semangat Kerja yaitu adanya perasaan terikat dalam hal pencapaian
tujuan, yang melibatkan usaha tambahan, kebersamaan tujuan dan
perasaan memiliki;
10. Motivasi artinya adanya kekuatan yang mucul dari setiap individu untuk
mencapai tujuan;
11. Kepaduan yaitu fakta bahwa para anggota organisasi saling menyukai
satu sama lain, artinya bekerja sama dengan baik, berkomunikasi dan
mengkoordinasikan;
12. Keluwesan Adaptasi artinya adanya suatu rangsangan baru untuk
mengubah prosedur standar operasinya, yang bertujuan untuk mencegah
keterbekuan terhadaprangsangan lingkungan; (Steers, 1985, hal. 46-48).

Berdasarkan uraian di atas, bahwa ukuran daripada efektifitas harus adanya suatu
perbandingan antara input dan output, ukuran daripada efektifitas mesti adanya tingkat
kepuasan dan adanya penciptaan hubungan kerja yang kondusif serta intensitas yang
tinggi, artinya ukuran dari pada efektivitas adanya rasa saling memiliki dengan tingkatan
yang tinggi.

5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektivitas

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas, diantaranya


(Syam, 2020, hal. 131-132) :

1. Waktu

4
Ketetapan waktu dalam menyelasaikan suatu pekerjaan merupakan faktor
utama. semakin lama tugas dibebankan itu dikerjakan, maka semakin
banyhak tugas lain yang menyusul dan hal ini memperkecil tingkat
efektifitas kerja karena memakan waktu yang tidak sedikit.
2. Tugas
Tugas bawahan harus di beri tahukan maksud dan pentingnya tugas-tugas
yang dilegalisirkan kepada mereka.
3. Produktifitas
Seorang pegawai mempunyai produktifitas yang tinggi dalam bekerja
tentunya akan dapat menghasilkan efektifitas kerja yang baik demikian
pula sebaliknya.
4. Motivasi
Pemimipin dapat mendorong bawahan melalui perhatian pada kebutuhan
dan tujuan mereka yang sensitif semakin termotifasi pegawai untuk
bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang dihasilkan.
5. Evaluasi Kerja
Pimpinan memberikan dorongan, bantuan dan informasi kepada bawahan
sebaliknya bawahan harus melaksanakan tugas dengan baik atau tidak.
6. Pengawasan
Dengan adanya pengawasan maka kinerja pegawai dapat terus terpantau
dan hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
7. Lingkungan Kerja
Lingkungan tempat bekerja adalah menyangkut tata ruang cahaya dan
pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seseorang pegawai
sewaktu bekerja.
8. Perlengkapan dan Fasilitas
Perlengkapan fasilitas adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan
oleh pimpinan dalam bekerja. semakin baik saran yang disediakan oleh
perusahaan akan mempengaruhi semakin baik kerja seseorang dalam
mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa faktor waktu tugas,


produktifitas, motivasi, evaluasi kerja, pengawasasn serta lingkungan kerja dan
kelengkapan fasilitas sangat mempengaruhi peningkatan efektifitas dari seorang pegawai.

5
Apabila faktor tersebut tidak ada maka organisasi sulit meningkatkan efektifitas kerja
pegawainya.

Kemiliteran, dan sebagainya (ketaatan/kepatuhan terhadap tata tertib di sekolah).


Sedangkan pola asuh berarti bentuk atau sistem dalam menjaga, merawat dan mendidik.
Jika ditinjau dari terminologi, pola asuh anak adalah suatu pola atau sistem yang
diterapkan dalam menjaga, merawat dan mendidik seorang anak yang bersifat relatif
konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi
negatif atau positif.

6. Manfaat fektivitas

Seperti telah di ketahui bahwa efektifitas adalah masalah pencapaian tujuan.


maka hal ini tentunya bermanfaat bagi organisasi pencapain tujuan menentukan
keberhasilan bagi organisasi dalam operasinya sekaligus didalamnya manyangkut tujuan
organisasi sendiri, pegawai dan pihak dari luar organisasi selanjutnya Gie (Gie, 2012, hal.
27) menyatakan bahwa efektifitas memiliki dua sikap utama yaitu :

1. Berorientasi pada kondisi ekonomi secara menyeluruh dan bersifat umum


untuk daerah tertentu Menjamin terhadap perkembangan industri dan
pertumbuhannya, sehingga dapat melahirkan suatu hasil tertentu dalam
pernyataan.
2. Menentukan tindakan tertentu bagi pemerintah dan menjalankan program
dan mengikut sertakan tindakan tertentu dan menjalankan program
melihat dari manfaat efektifitas kerja.

7. Konsep Efisiensi

Efisiensi merupakan salah satu hal yang mesti menjadi target dalam setiap
perusahaan. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
benar atau dalam pandangan matematika didefinisikan sebagai perhitungan rasio output
(keluaran) dan atau input (masuk) atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu input
yang digunakan. Suatu perusahaan dikatakan efisien apabila :

1. Menggunakan jumlah input yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan


jumlah unit input yang digunakan oleh perusahaan lain dengan
menghasilkan output yang sama.
2. Menggunakan jumlah unit input yang sama dapat menghasilkan jumlah
output yang lebih besar. (Qonitah, 2019, hal. 1290)

6
Efisiensi juga berkaitan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan
aktivitas perusahaan. Efisiensi harus dapat dicapai perusahaan demi kelancaran kegiatan
mereka. Sebuah perusahaan dengan efisiensi tinggi mencerminkan bahwa mereka dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan sesuai target yang telah ditetapkan.

Menekan biaya yang sebesar-besarnya untuk mendapatkan keuntungan yang


paling maksimal dalam teori produsen akan berakibat pada perbuatan dzalim yang tidak
bersenyawa dengan ruh Islam. Dalam Islam, perwujudan keuntungan yang optimal
dihasilkan melalui usaha yang optimal (kerja keras) untuk menghasilkan sesuatu secara
optimal dengan tetap menjaga keseimbangan (ta’adul) dan etika syariah.

Keuntungan yang dihasilkan harus seimbang dengan kerja keras dan beban yang
dikeluarkan. Keseimbangan juga berarti bahwa dalam mewujudkan value added,
produsen mesti memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Untuk
mewujudkan optimalisasi dan keseimbangan, Islam memberikan beberapa guidance, di
antaranya:

1. Memanfaatkan seluruh potensi sumber daya alam.


2. Spesialisasi kerja, dengan jumlah penduduk yang semakin besar, maka
akan terjadi pembagian dan spesialisasi tenaga kerja sehingga akan
memperbesar surplus dan perdagangan internasional. Pembagian tenaga
kerja internasional akan lebih tergantung pada perbedaan keahlian dan
keterampilan penduduk dibandingkan dengan ketersediaan sumber daya
alam.
3. Larangan terhadap Bunga Salah satu cara mewujudkan efisiensi dengan
cara minimalisasi biaya produksi adalah dengan tidak diberlakukannya
bunga. Sebagai bagian dari elemen biaya tetap dalam produksi,
penghapusan bunga akan membuat biaya produksi lebih rendah (efisien).
(Qonitah, 2019, hal. 1291)

8. Tujuan Efisiensi

Efisiensi kerja sering dilakukan pada berbagai bidang kehidupan manusia yang
tentunya memiliki tujuan sebagai alasan dilakukanya efisiensi kerja secara umum tujuan
efisiensi kerja adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencapai suatu hasil atau tujuan sesuai dengan yang di harapkan.

7
2. Untuk menghemat atau mengurangi penggunaan sumber daya dalam
melakukan kegiatan.
3. Untuk memaksimalkan penggunaan segala sumber daya yang dimiliki
sehingga tidak ada yang terbuang percuma.
4. Untuk meningkatkan kinerja suatu unit kerja sehingga outpunya semakin
maksimal.
5. Untuk memaksimalkan keuntungan yang mungkin di dapatkan.
6. Menentukan jumlah kebutuhan pegawai (SDM) sebagai dasar untuk
menambah Menentukan Jumlah Kebutuhan Pegawai/Karyawan (SDM):
sebagai dasar untuk menambah atau mengurangi jumlah
pegawai/karyawan pada suatu jabatan atau unit kerja.
7. Menyempurnakan (Redesign) Tugas Jabatan: menambah atau
mengurangi tugas atau aktivitas-aktivitas dari suatu jabatan sehingga
mencapai rentang beban kerja standar (optimum).
8. Menyempurnakan (Redesign) Struktur Organisasi: menggabung 2
jabatan atau lebih menjadi 1 jabatan; memisahkan (spliting) 1 jabatan
menjadi 2 atau lebih jabatan; atau menciptakan suatu jabatan baru.
9. Menyempurnakan (Redesign) Standard Operating Procedure (SOP):
menyempurnakan SOP karena adanya redesign tugas/aktivitas jabatan
dan/atau penyempurnaan struktur organisasi.
10. Menentukan Standar Waktu (Standard Time) Tugas dan Aktivitas:
diperoleh standar waktu dari setiap tugas dan aktivitas sesuai standar
normal di organisasi/perusahaan kita sendiri.
11. Menentukan Kebutuhan Pelatihan (Training Needs) Pegawai/Karyawan:
yang diidentifikasi dari Waktu Normal (Normal Time) individu
pegawai/karyawan yang lebih besar (lama) dibandingkan Waktu Standar
(Standard Time) pada suatu tugas/aktivitas tertentu.

Dengan mengimplementasikan kegunaan hasil analisis beban kerja maka


diharapkan organisasi/perusahaan akan dapat memperoleh tingkat efisiensi kerja yang
lebih baik/tinggi dari para pegawai/karyawan, yang pada gilirannya diharapkan akan
mampu meningkatkan tingkat produktivitas organisasi/ perusahaan. Dari penjelasan
diatas kita mengetahui bahwa tujuan dari berbagai upaya efisiensi adalah untuk mencapai

8
efisiensi optimal. efisiensi optimal adalah perbandingan terbaik antara pengorbanan yang
di lakukan untuk mendapatkan suatu hasil yang di harapkan. (Syam, 2020, hal. 133)

9. Efektivitas dan Efisiensi Administrasi Bisnis

Efektivitas dan efisiensi adalah dua konsep yang sangat penting dalam
administrasi bisnis. Efektivitas merujuk pada kemampuan untuk mencapai tujuan atau
hasil yang diinginkan, sedangkan efisiensi merujuk pada kemampuan untuk mencapai
hasil tersebut dengan menggunakan sumber daya yang paling sedikit mungkin.

Dalam konteks administrasi bisnis, efektivitas dapat diukur dengan seberapa baik
perusahaan mencapai tujuannya. Misalnya, jika tujuan perusahaan adalah untuk
meningkatkan penjualan, maka efektivitas dapat diukur dengan melihat peningkatan
penjualan yang terjadi. Efisiensi, di sisi lain, dapat diukur dengan melihat seberapa
banyak sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. Misalnya, jika
perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan menggunakan lebih sedikit tenaga
kerja atau modal, maka perusahaan tersebut dianggap efisien.

Kedua konsep ini saling berkaitan dan sama-sama penting dalam administrasi
bisnis. Sebuah perusahaan yang efektif tetapi tidak efisien mungkin dapat mencapai
tujuannya, tetapi dengan biaya yang sangat tinggi. Sebaliknya, sebuah perusahaan yang
efisien tetapi tidak efektif mungkin dapat menghemat biaya, tetapi tidak dapat mencapai
tujuannya.

Oleh karena itu, dalam administrasi bisnis, penting untuk menyeimbangkan


antara efektivitas dan efisiensi. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan tujuan yang
realistis dan kemudian merencanakan strategi untuk mencapainya dengan cara yang
paling efisien. Hal ini juga dapat dilakukan dengan terus menerus mengevaluasi kinerja
perusahaan dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi.

Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam administrasi
bisnis adalah melalui penggunaan teknologi. Teknologi dapat membantu perusahaan
mengotomatisasi proses bisnis tertentu, sehingga mengurangi waktu dan biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Misalnya, penggunaan sistem
manajemen hubungan pelanggan dapat membantu perusahaan mengelola interaksi dengan
pelanggan secara lebih efisien.

9
Selain itu, teknologi juga dapat membantu perusahaan meningkatkan
efektivitasnya. Misalnya, penggunaan analitik data dapat membantu perusahaan
memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan secara lebih baik, sehingga memungkinkan
perusahaan untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.

Namun demikian, penggunaan teknologi saja tidak cukup untuk meningkatkan


efektivitas dan efisiensi dalam administrasi bisnis. Penting bagi perusahaan untuk
memiliki strategi yang jelas dan terfokus untuk mencapai tujuannya. Hal ini dapat
dilakukan dengan menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
dan kemudian merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.

Selain itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki budaya kerja yang
mendukung efektivitas dan efisiensi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
pelatihan kepada karyawan tentang cara-cara untuk bekerja secara lebih efisien dan
memberikan insentif kepada karyawan yang berhasil meningkatkan efisiensi mereka.

Perusahaan juga harus berusaha untuk terus meningkatkan proses bisnisnya agar
menjadi lebih efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis proses bisnis
secara berkala dan membuat perubahan yang diperlukan untuk menghilangkan
pemborosan dan meningkatkan produktivitas.

Selain itu, perusahaan juga harus berusaha untuk terus meningkatkan kualitas
produk dan layanannya agar menjadi lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar secara berkala untuk memahami
kebutuhan pelanggan secara lebih baik dan kemudian membuat perubahan pada produk
atau layanan sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Secara keseluruhan, efektivitas dan efisiensi adalah dua konsep kunci dalam
administrasi bisnis yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan yang ingin sukses.
Dengan menyeimbangkan kedua konsep ini dan menerapkan strategi yang tepat serta
memanfaatkan teknologi secara bijaksana, perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan
cara yang paling hemat biaya dan berkelanjutan.

10. RANGKUMAN

1. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target


(kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang
mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Jika efisiensi kerja

10
pada umumnya merupakan hasil dari cara-cara kerja yang sesuai dengan
prosedur kerja. Cara kerja yang efisien adalah cara yang tanpan sedikitpun
mengurangi hasil yang hendak dicapai seperti : cara termudah, tercepat,
termurah, teringan, dan terpendek.
2. Ukuran daripada efektifitas harus adanya suatu perbandingan antara input
dan output, ukuran daripada efektifitas mesti adanya tingkat kepuasan dan
adanya penciptaan hubungan kerja yang kondusif serta intensitas yang
tinggi, artinya ukuran dari pada efektivitas adanya rasa saling memiliki
dengan tingkatan yang tinggi.
3. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
benar atau dalam pandangan matematika didefinisikan sebagai perhitungan
rasio output (keluaran) dan atau input (masuk) atau jumlah keluaran yang
dihasilkan dari satu input yang digunakan.
4. Suatu perusahaan dikatakan efisien apabila :
a. Menggunakan jumlah input yang lebih sedikit bila dibandingkan
dengan jumlah unit input yang digunakan oleh perusahaan lain
dengan menghasilkan output yang sama.
b. Menggunakan jumlah unit input yang sama dapat menghasilkan
jumlah output yang lebih besar.
5. Dalam administrasi bisnis, penting untuk menyeimbangkan antara efektivitas
dan efisiensi. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan tujuan yang
realistis dan kemudian merencanakan strategi untuk mencapainya dengan
cara yang paling efisien.
6. Secara keseluruhan, efektivitas dan efisiensi adalah dua konsep kunci
dalam administrasi bisnis yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan
yang ingin sukses.

11. CONTOH SOAL

1. Apakah definisi dari efektivitas dan efisiensi secara umum dan juga
menurut administrasi bisnis?
2. Apakah keterkaitan antara efektivitas dan efisiensi dan apakah perbedaan
antara keduanya?
3. Apakah teori yang ada dalam efektivitas?

11
4. Apa manfaat dari efektivitas dan efisiensi serta pengaruhnya bagi
bisnis/perusahaan?
5. Bagaimana cara menerapkan efektivitas dan efisiensi yang baik dalam
administrasi bisnis?

12
12. DAFTAR PUSTAKA

Ade, G. (2003). Analisis Consumer Decision Model Untuk Pengukuran Efektivitas


Periklanan. Jurnal Ilmiah ”Manajemen & Bisnis” Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara., 1-15.
Donnelly, G. I. (1996). Organisasi Perilaku,Struktur dan Proses,Terjemahan Nunuk
Adriani. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.
Gie. (2012). Kamus Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Handayaningrat, S. (1995). Pengantar studi ilmu administrasi dan manajemen. Jakarta:
Gunung Agung.
Mahmudi. (2005). Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan JKPN.
Muhidin, A. (2009). Konsep Efektivitas Pembelajaran. Pustaka Setia: Bandung.
Qonitah. (2019). EFISIENSI SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS: BMT UGT SIDOGIRI CABANG
LUMAJANG). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 1287-1303.
Soekartawi. (2010). Agribisnis : teori dan aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Steers, R. M. (1985). Effectivitas organisasi :(kaidah tingkah laku) terjemahan
Magdalena Jamin. Jakarta: Erlangga.
Syam, S. (2020). PENGARUH EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN BANGGAE TIMUR.
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen, 128-152.

13
13. GLOSARIUM

Administrasi : Proses pengelolaan perusahaan atau organisasi guna


Bisnis menjaga kestabilan dan perkembangannya

Efektivitas : Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan


seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu)
yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target
tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Efisiensi : Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan


suatu pekerjaan dengan benar atau dalam pandangan
matematika didefinisikan sebagai perhitungan rasio
output (keluaran) dan atau input (masuk) atau jumlah
keluaran yang dihasilkan dari satu input yang
digunakan.

Kebijakan : Rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman


dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak

Output : Jumlah barang atau jasa yang diproduksi dalam


periode waktu tertentu yang dikeluarkan oleh
masyarakat, perusahaan, atau pemerintah, baik untuk
dikonsumsi langsung atau diolah kembali untuk
produksi yang lebih lanjut.

Produktivitas : Kemampuan setiap orang, sistem, atau suatu


perusahaan dalam menghasilkan produk barang atau
jasa dengan cara memanfaatkan sumber daya secara
efektif dan efisien.

14

Anda mungkin juga menyukai