PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia pada umumnya untuk memperoleh
tingkat perkembangan yang setinggi-tingginya, hubungan kerja yang serasi antara
karyawan dan penyatupaduan sumber daya manusia secara efektif atau tujuan
efesiensi dan kerja sama sehingga diharapkan akan
meningkatkan produktivitas kerja pada suatu perusahaan atau instansi tersebut
(Sunyoto, 2012: 1). Sumber daya manusia mengandung dua hal yaitu dipandang
dari kualitas usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi
dalam jangka waktu tertentu, untuk meningkatkan barang dan jasa.
Dalam memanajemen suatu kegiatan itu tidaklah mudah seperti yang kita
bayangkan, baik kegiatan dalam suatu organisasi ataupun kegiatan yang ada pada
suatu perusahaan. Tanpa adanya manajemen yang baik kita tidak akan bisa
menjalankan suatu kegiatan yang sesuai dengan tujuan.
Lynch dan kordis (1988) yang menyatakan bahwa organisasi yang akan
mampu bersaing dan dapat bertahan dalam gelombang perubahan yang sedang
melanda dunia adalah organisasi yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.
Organisasi yang dianggap prima adalah organisasi yang mampu menciptakan
mekanisme untuk meningkatkan nilai tambah dari seluruh aset, potensi dan
sumber daya organisasi. Sebaliknya organisasi atau perusahaan yang memiliki
tingkat produktivitas yang rendah secara perlahan ataupun cepat akan kalah dalam
arena pertandingan usaha dan akhirnya akan runtuh tidak berdaya (Mulyadi, 2003:
234).
1
dan perlu memperhatikan berapa hal - hal sehingga mendapatkan hasil yang
optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pegertian Produktivitas dan Efisiensi?
2. Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ?
3. Apa Prinsip Berlakunya Efisiensi?
4. Apa saja Lingkungan Perbaikan Produktivitas ?
5. Bagaimana Cara Meningkatkan Efisiensi dalam Organisasi?
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
Menurut Wirapati efisiensi adalah usaha mencapai prestasi yang sebesar-
besarnya dengan menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang tersedia
(material, mesin, dan manusia) dalam tempo yang sependek-pendeknya di dalam
keadaan yang nyata tanpa mengganggu keseimbangan antara faktor-faktor tujuan,
alat, tenaga, dan waktu.
Sedangkan menurut Ghiselli dan Brown The term efficiency has a very exact
definition, It is expessed as the ratio of output to input. Jadi, menurut Ghiselli dan
Brown istilah efisiensi mempunyai pengertian yang sudah pasti, yaitu
menunjukkan adanya perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input).
Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien, jika suatu hasil tertentu tercapai dengan
usaha yang minimum.
4
Pada umumnya, manajemen yang berhasil adalah manajemen yang efisien
namun juga efektif. Karena manajemen yang efisien saja akan sia-sia jika gagal
dalam mencapai tujuannya karena kurang efektif, dan manajemen yang efektif
saja akan sangat mungkin terjadi pemborosan karena tidak efisien.
5
1. Efisiensi Harus Dapat diukur
Standar untuk menetapkan batas antara efisien dan tidak efisien adalah
ukuran normal. Ukuran normal ini merupakan patokan (standar) awal untuk
selanjutnya menentukan apakah suatu kegiatan itu efisien atau tidak. Batas ukuran
normal untuk pengorbanan (input) adalah pengorbanan maksimum. Sedangkan
batas ukuran normal untuk hasil (output) adalah hasil minimum. Kalau tidak
dapat diukur maka tidak akan dapat diketahui apakah suatu kegiatan atau cara
kerja itu efisien atau tidak.
2. Efisiensi Mengacu Pada Pertimbangan yang Rasional
Saat melakukan pertimbangan, haruslah pertimbangan itu pertimbangan yang
rasional. Maksudnya, segala pertimbangan harus berdasarkan akal sehat, masuk
akal, logis, dan bukan emosional. Dengan pertimbangan yang rasional,
objektivitas pengukuran dan penilaian akan lebih terjamin.
3. Efisiensi Tidak Boleh Mengorbankan Kualitas (Mutu)
Dalam hal ini kuantitas boleh saja ditingkatkan tetapi jangan sampai
mengorbankan kualitasnya. Jangan hanya mengejar kuantitas tetapi dengan
mengorbankan kualitas.
4. Efisiensi Merupakan Teknis Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya jangan sampai bertentangan dengan kebijakan atasan.
Karena kebijakan atasan tentu saja sudah dipertimbangkan dari berbagai segi yang
luas cakupannya, pelaksanaan operasionalnya dapat diusahakan seefisien mungkin
sehingga tidak terjadi pemborosan.
5. Pelaksanaan Efisiensi Harus disesuaikan dengan Kemampuan Organisasi yang
Bersangkutan
Penerapan efisiensi disesuaikan dengan kemampuan sumber daya, dana,
fasilitas, dan lain-lain yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan sambil
diusahakan peningkatannya. Setiap organisasi tidak selalu mempunyai
kemampuan yang sama dan pengukuran efisiensi hendaknya didasarkan pada
kemampuan yang dimilikinya, baik mengenai sumberdaya, dananya, fasilitasnya
ataupun yang lainnya.
Dari kesemua prinsip yang telah kami jelaskan di atas, prinsi-prinsip tersebut
harus terpenuhi untuk menentukan tingkat efisiensi sebuah kegiatan dalam
organisasi. Jika prinsip atau persyaratan diatas tidak terpenuhi maka tidak dapat
diketahui apakah suatu kegiatan itu sudah efisien atau tidak.
6
Lingkup perbaikan produktivitas menurut Gomes (1995) adalah:
8. Recycling projects
Studi kerja yang digunakan untuk mempelajari pekerjaan orang dan mengindikasi
faktor yang memengaruhi efesiensi. Biasanya digunakan dalam usaha
meningkatkan output dari jumlah sumber daya tertentu dengan sedikit atau tanpa
investasi kapital lebih lanjut.
7
3. Curah gagasan (brainstorming)
Merupakan alat untuk menganalisis situasi yang perlu diubah. Hal ini
memfasilitasi perubahan dalam organisasi dengan meminimalkan usaha dengan
gangguan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran
(output) dengan pemasukan, penjualan atau pendapatan
(input). Produktivitas suatu kegiatan dikatakan meningkat apabila
pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk
sampingan atau by-product. Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu
organisasi dikatakan produktif apabila mencapai tujuannya dan itu terjadi
dengan mengubah masukan menjadi pengeluran dengan biaya
terendah. Produktivitas merupakan ukuran kinerja termasuk efektivitas dan
efesiensi.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini mampu memberikan,
menambahkan pengetahuan semua pembaca. Dan harapan dari penulis bukan
hanya sekedar dibaca melainkan juga difahami dengan jelas, hal ini
9
dikarenakan suatu organisasi atau perusahaan yang akan mampu bersaing dan
dapat bertahan dalam gelombang perubahan yang terus terjadi, yang sedang
melanda dunia adalah adalah organisasi atau perusahaan yang
memiliki produktivitas yang tinggi, yang mana hasil dari pemasukanya
(input), penjualannya lebih besar dibandingkan dengan biaya pengeluarannya
(output). Namun sebaliknya dengan organisasi yang memiliki
tingkat produktivitas yang rendah secara perlahan atau cepat akan runtuh atau
kalah dari arena pertandingan usaha.
10