Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari produktivitas ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas ?
3. Apa saja lingkungan perbaikan produktivitas ?
4. Apa peran manajemen sumber daya manusia, pimpinan -- pimpinan departemen,
badan legislatif dan eksekutif dalam peningkatan produktivitas ?
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian dari produktivitas
2. Untuk menyebutkan faktor yang mempengaruhi produktivitas
3. Untuk menjelaskan lingkungan perbaikan produktivitas
4. Untuk menjelaskan peran manajemen sumber daya manusia, pimpinan -- pimpinan
departemen, badan legislatif dan eksekutif dalam peningkatan produktivitas
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Produktivitas
Batasan produktivitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, tergantung pada
tujuan masing -- masing organisasi, yang bergerak di bidang profit ataupun untuk
customer jatisfaction atau juga organisasi publik ataupun swasta.
Pengertian produktivitas dapat diartikan secara umum sebagai tingkat perbandingan
antara hasil keluaran (output) dengan memasukkan (input) Bernandin dan Russell(1993).
John Soeprihanto berpendapat bahwa produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara
hasil -- hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipengaruhi atau
perbandingan jumlah produksi (output) dengan sumber daya yang digunakan (input) (Toni
Setiawan, 2012: 148).
Menurut Parmiti (2000: 202) menyatakan secara umum produktivitas adalah
menunjuk pada rasio output terhadap input mencangkup biaya produksi dan biaya
peralatan, sedangkan output bisa terdiri dari penjualan, pendapat dan kerusakan.
Sedangkan pengertian produktivitas secara filosofi, dan menurut Dewan Produktivitas
Nasional produktivitas merupakan sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai
pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih
baik dari hari ini. Secara teknis produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang
dicapai dan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan, dengan membandingkan
jumlah yang dihasilkan dengan setiap sumber yang digunakan, produktivitas adalah
ukuran yang menunjukkan pertimbangan antara input dan outputyang dikeluarkan
(Sunyoto, 2012: 41).
Secara konseptual, produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil
organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan
membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan
memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atu output
yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher, 1987: 3).
Produktivitas sering diukur dalam bentuk masukan dan keluaran ekonomi. Akan tetapi,
masukan dan keluaran sumber daya manusia dan sosial juga merupakan faktor penting.
Jika perilaku organisasi lebih baik, dapat memperbaiki kepuasan kerja sehingga terjadi
peningkatan hasil sumber daya manusia
Memahami konsep dan teori produktivitas secara baik dapat dilakukan dengan cara
membedakannnya dari efesiensi dan efektivitas. Efektivitas dapat didefinisikan sebagai
tingkat ketepatan dalam memilih atau menggunakan suatu metode untuk melakukan
sesuatu (efektif=do right things). Efesiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan
dan berbagai kemudahan dalam melakukan kegiatan (efesiensi=do things right).
Efensiensi diukur sebagai rasio output dan input.
Pengukuran efesiensi adalah penentuan outcome dan penentuan jumlah sumber daya yang
dipakai untuk menghasilkan outcome dan penentuan jumlah sumber daya yang dipakai
untuk menghasilkan outcome tersebut. Di sektor swasta dan di banyak kasus sektor public,
efesiensi dan produktivitas dianggap sinonim. Selain efesiensi, produktivitas juga
dikaitkan dengan kualitas output yang diukur berdasarkan beberapa standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Setiap organisasi pada umumnya ingin memperbaiki kinerja dengan cara melakukan
perbaikan produktivitas, namun usaha tersebut tidak selalu berhasil. (Blecher. 1987: 14)
mengungkapkan adanya kesukaran dalam melaksanakan perbaikan produktivitas karena
hal - hal berikut:
a. Perintah dari manajemen puncak
b. Definisi dan rasional tidak jelas
c. Komitmen dari atas rendah
d. Perangkap pengangkatan koordinator
e. Kegagalan mengukur kesiapan organisasi
f. Pengukuran menggantung
g. Ketidak jelasan tanggung jawab dan akuntabilitas rendah
h. Menyenangkan dengan teknik
PENUTUP
Kesimpulan
Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output) dengan
pemasukan, penjualan atau pendapatan (input). Produktivitas suatu kegiatan dikatakan
meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk
sampingan atau by-product. Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu organisasi
dikatakan produktif apabila mencapai tujuannya dan itu terjadi dengan mengubah
masukan menjadi pengeluran dengan biaya terendah. Produktivitas merupakan ukuran
kinerja termasuk efektivitas dan efesiensi.
Efektivitas dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dalam memilih atau
menggunakan suatu metode untuk melakukan sesuatu (efektif=do right things). Efesiensi
dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dan berbagai kemudahan dalam melakukan
kegiatan (efesiensi=do things right). Sebagai contoh, sebuah rumah sakit dikatakan efektif
apabila sukses memenuhi kebutuhan pelanggan. Dikatakan efesien apabila dapat
melakukannya dengan biaya lebih rendah.
Faktor-faktor determinan produktivitas adalah : knowledge, skills, mabilities,
attitudes, dan behaviors. Produkivitas yang meningkat berarti performansi yang baik akan
menjadi feedbeck bagi usaha, atau motivasi pekerjaan pada tahun berikutnya. Selain
keterkaitan produktivitas dengan usaha dan kemampuan sumber daya manusia,
produktivitas juga memiliki hubungan keterkaitan dengan efesiensi, efektivitas, dan
kualitas. Bidang bidang yang berkaitan dengan program -- program peningkatan atau
perbaikan produktivitas antara lain adalah yang pertama mencakup dinamika perubahan --
perubahan di dalam struktur organisasi, kedua mencakup proses -- proses dalam
manajemen sumber daya manusia dan ketiga mencakup prosedur -- prosedur pelaksanaan
MSDM.
Manajemen sumber daya manusia, pimpinan -- pimpinan departemen, badan legislatif
dan eksekutif. Performansi dari pegawai tersebut dipengaruhi oleh usaha, memotivasi dan
kemampuan pegawai, dan juga kesempatan dan kejelasan tujuan -- tujuan kinerja yang
diberikan oleh organisasi kepada seorang pegawai. Masing -- masing faktor di atas
mempunyai peran tertentu yang bisa mempengaruhi upaya perbaikan produktivitas.