Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produktivitas kerja karyawan pada sebuah perusahaan merupakan masalah yang

selalu hangat dan tidak ada habis-habisnya untuk dibahas. Permasalahan yang terkait

dalam produktifitas juga merupakan isu strategis bagi perusahaan yang memprogram

masalah sumber daya manusia. Banyak aspek intenal dan eksternal yang mendukung

terciptanya produktivitas kerja yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan.

Apalagi bila dikaitkan dengan masalah globalisasi yang melanda saat ini yang

dampaknya sangat kita rasakan.

1.2 RumusanMasalah

1. Apakah Pengertian Produktivitas Kerja?


2. Apa saja Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja?
3. Bagaimana Cara Meningkatkan produktivitas?
4. Apa saja Ciri – ciri pegawai yang produktif?
5. Apakah Pengukuran Produktivitas Kerja?
6. Bagaimana Metode penilaian kinerja kerja?

1.3 Tujuan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Kelompok Matakuliah Manajemen


Sumber Daya Manusia Ii dengan tujuan menjelaskan secara lebih rinci dan detail
mengenai Produktivitas Kerja, Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, serta
Metode yang digunakan dalam penilaian kinerja kerja

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien,
sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak
diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan
kiranya jelas bahwa yang merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan
produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang perusahaan dalam langka
pelaksanaan strateginya.

Produktivitas berasal dari kata “produktiv” artinya sesuatu yang mengandung


potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan sesuatu proses
kegitan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah
komoditi/objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan
dan usaha dari setiap manusia (individu atau kelompok) untuk selalu meningkatkan
mutu kehidupannya dan penghidupannya. Secara umum produktivitas diartikan
atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan
(input), sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah mengemukakan
bahwa produktivitas adalah “Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar
hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi
dan efektivitas”. Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan produktivitas adalah :
“Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas
naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi
(waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya”.

Dari beberapa pendapat tersebut diatas sebenernya produktivitas memiliki dua


dimensi:

2
 Pertama: efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang
maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan berkualitas,
kuantitas, dan waktu.
 Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingakan input
dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut
dilaksanakan.

Efesiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input direncanakan


dengan input sebenarnya. Apabila ternyata input yang sebenarnya digunakan
semakin besar penghematannya, maka tingkat efesiensi semakin tinggi. Sedangkan
efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran suatu target yang
dicapai. Apabila kedua tersebut dikaitkan satu dengan yang lainnya, maka
terjadinya peningkatan efektivitas tidak akan selalu menjamin meningkatnya
efesiensi.

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja


Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses
produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh
faktor – faktor sebagai berikut :
 Knowledge : Pengetahuan dan ketrampilan sesungguhnya yg mendasari pencapaian
produktivitas. Konsep pengetahuan lebih berorientasi pd intelejensi, daya pikir &
penguasaan ilmu serta luas sempitnya wawasan yg dimiliki seseorang. Dengan
pengetahuan yg luas & pendidikan tinggi diharapkan , diharapkan pegawai mampu
bekerja dg baik & produktif.
 Skill : keterampilan adalah kemampuan &penguasaan teknis operasional mengenai
bidang tertentu yg bersifat kekaryaan. Ex : ketrampilan komputer, perbengkelan, dll
Abilites / kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yg dimiliki oleh seorang
pegawai.konsep ini lebih luas krn dapat mencakup beberapa kompetensi. Shg jk
seseorang mempunyai pengetahuan & ketrampilan tinggi, diharapkan memiliki
ability yg tinggi pula.

3
 Attitude : berhubungan dg kebiasaan & perilaku. Sehingga jk karyawan punya
punya kebiasaan yg baik maka perilaku kerjanya jg baik. Ex : tepat waktu, disiplin,
mentaati aturan yg berlaku, simple, punya tanggung jawab
 Tingkat penghasilan: terhadap posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat, oleh
karenanya setiap orang yang bergelut dalam suatu jenis pekerjaan tertentu termasuk
pekerjaan di sector informal atau perdagangan, berupaya untuk selalu
meningkatkan pendapatan darihasil usahanya yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya dan sedapat mungkin pendapatan yang diperoleh
dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya.
 Jaminan social: jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk
menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
layak.
 Tingkat sosial dan iklim kerja: merupakan pembedaan atau pengelompokkan para
anggota masyarakat secara vertical atau betingkat, sedangkan .iklim kerja adalah
hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas
radiasi akibat dari tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat
dari pekerjaannya
 Motivasi: suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh
seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud
agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi
juga bisa diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang.
 Gizi dan kesehatan
 Hubungan individu
 Teknologi: keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
 Produksi: suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai
guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau
badan (produsen).

4
2.3 Cara Meningkatkan produktivitas

Menurut Hanafi, terdapat beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan


produktivitas yaitu:

a) Meningkatkan operasional: dapat dilakukan dengan meningkatkan riset dan


pengembangan, sehingga organisasi dapat menghasilkan ide produk baru maupun
metode - metode operasi yang lebih baik;
b) Meningkatkan keterlibatan karyawan, dapat meningkatkan komitmen dan semangat
kerja. Keterlibatan juga menjadi dasar pengendalian kualitas kerja dari karyawan.

Balai pengembangan produktivitas daerah, mengatakan ada enam faktor utama


yang menentukan produktivitas tenaga kerja, yaitu:

 Sikap kerja.
 Tingkat ketrampilan.
 Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan.
 Manajemen produktivitas.
 Efisiensi tenaga kerja.
 Kewiraswastaan.

2.4 Ciri – ciri pegawai yang produktif

Ciri – ciri pegawai yang produktif sebagai berikut:

1) Lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan: kualifikasi pekerjaan dianggap hal


yang mendasar, karena produktivitas tinggi tidak mungkin tanpa kualifikasi yang
benar.
2) Bermotivasi tinggi: motivasi sebagai faktor kritis, pegawai yang bermotivasi berada
pada jalan produktivitas tinggi.
3) Mempunyai orientasi pekerjaan positif: sikap seseorang terhadap tugasnya sangat
mempengaruhi kinerjanya, faktor positif dikatakan sebagai faktor utama
produktivitas pegawai.

5
4) Dewasa: pegawai yang dewasa memperlihatkan kinerja yang konsisten dan hanya
memerlukan pengawasan minimal.
5) Dapat bergaul dengan efektif: kemampuan untuk menetapkan hubungan antar
pribadi yang positif adalah aset yang sangat meningkatkan produktivitas.

2.5 Pengukuran Produktivitas Kerja


Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan
mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan
kegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk
mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia
yakni jam – jam kerja yang harus dibayar dan jam–jam kerja yang harus
dipergunakan untuk bekerja.

Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :

 Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran


(size),panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja.
 Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang
yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.

2.6 Metode penilaian kinerja kerja


1. Metode –metode penilaian berorientasi masa lalu :
 Rating scale : penilaian prestasi kerja dg menggunakan skala tertentu dari rendah
sampai tinggi . Ex : kualitas hasil kerja : nilai sangat baik, baik, sedang , jelek ,
sangat jelek.
 Checklist : penilaian tinggal memilih kalimat-kalimat dan karakteristik-
karakteristik karyawan. Ex : karyawan merawat peralat`an dengan baik.
 Metode peristiwa kritis : metode penilaian yang mendasarkan pada catatan-catatan
penilaian yang menggambarkan perilaku karyawan yang baik atau sangat jelek
dalam kaitanya dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Metode peninjauan lapangan

6
2. Metode penilaian berorientasi masa depan :
 Penilaian diri : digunakan untuk melanjutkan pengembangan diri
 Penilaian psikologis: dilakukan melalui wawancara mendalam, tes-tes psikologi,
diskusi dg atasan langsun, evaluasi-evaluasi diri
 Pendekatan Manajement by objectives ( MBO): secara bersama menetapkan tujuan-
tujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja diwaktu yang akan datang.

Kegunaan penilaian kinerja kerja adalah Perbaikan prestasi kerja, Penyesuaian-


penyesuaian kompensasi, Keputusan-keputusan penempatan, Kebutuhan-kebutuhan
pelatihan & pengembangan, Perencanaan & pengembangan karier, Ketidakakuratan
informasional, Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan, Kesempatan kerja yg adil,
Tantangan-tantangan eksternal.

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi
dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan
produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan
dalam waktu yang singkat atau tepat. Didalam mencapai produktivitas yang tinggi
suatu perusahaan dalam proses produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang
harus ada juga didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut:. Pendidikan,
keterampilan, sikap dan etika kerja, tingkat penghasilan, jaminan sosial, tingkat
sosial dan iklim kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, hubungan individu, teknologi,
produksi. Dengan karyawan yang memenuhu faktor-faktor pendukung dlm
produktivitas dalam kerja, dapat menghasilkan karyawan yang berkualitas, efektif
dan efisien. Dengan adanya keterlibatan karyawan, dapat meningkatkan komitmen
dan semangat kerja. Keterlibatan juga menjadi dasar pengendalian kualitas kerja
dari karyawan. sehingga organisasi dapat menghasilkan ide produk baru maupun
metode - metode operasi yang lebih baik. Produktivitas kerja pun berjalan dengan
baik sehingga kualitas suatu perusahaan akan maju.

3.2 Saran

 Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat di harapkan agar dapat mempelajari dan


memahami tentang produktivitas kerja.
 Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai