KOMUNIKASI
Menurut Hasibuan (1996:126) Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan
input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan
efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya.
Menurut Riyanto (1986 : 22) secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil
yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Produktivitas
mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja
persatuan waktu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan
karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan
dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan
diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.
Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi
produktivitas kerja adalah:
1) Pendidikan
Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan
semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena
itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja staf dan karyawan.
3) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas.
Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat.
4) Faktor Manajerial
Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakan bawahannya
agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.
5) Motivasi
Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih
karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai
latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.
Pengukuran Produktivitas
Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong
produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas pegawai,
kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.
Manfaat yang diharapkan perusahaan dari pengukuran atau penilaian ini adalah untuk
mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, sebagai dasar
perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan
hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin.
Sedangkan bagi karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya
melalui nilai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan-kekurangan berarti
dia (karyawan) dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan datang.
Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang paling
cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan tindakan yang
tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang pimpinan harus selalu mempertimbangkan biaya
dan akibat agar tercapainya suatu tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan
penggunaan saluran organisasi, dimana ini juga merupakan usahanya untuk mengembangkan
dan memperbaiki komunikasi formal dalam organisasi. Dengan mengetahui peranannya dan
saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan dalam organisasi,
sehingga rintangan-rintangan dalam komunikasi dapat dikurangi.
Baca: Pengertian Komunikasi Verbal dan Nonverbal
berdasarkan Bentuknya
Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi hendaknya
memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan
pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan menggunakan media
yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan
kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.
American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Effendy (2005:27) telah menyusun
sejumlah prinsip komunikasi yang disebut dengan The Commandements Of good
Communication (sepuluh pedoman komunikasi yang baik ), yaitu :
3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan
dilakukan.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama
dikomunikasikan.
6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan balik.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti.
Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para pimpinan untuk
meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan mampu melaksanakan tugas
kepemimpinan yang baik maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan
seperti kelancaran tugas-tugas dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat
meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang
efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung
dalam komunikasi tersebut tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dimulai dengan
komunikasi yang efektif.
Meningkatkan produktivitas manusia dalam perusahaan tidak hanya menyangkut penjadwalan
pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim,
dan suasana kerja.
Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi
dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jadi, jelaslah bahwa setiap perusahaan
memerlukan komunikasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah
pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, perusahaan tidak dapat
berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam perusahaan tersebut tidak efektif.
Melayu S.P Hasibuan, Organisasi Dan Motivasi, Dasar Peningakatan Produktivitas, Bumi Aksara
Putra, Jakarta, 1996.