Anda di halaman 1dari 6

Home / Komunikasi / Pengertian Produktivitas Kerja dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas

Pengertian Produktivitas Kerja dan Faktor-faktor yang mempengaruhi


Produktivitas
22:17:00

KOMUNIKASI

Pengertian Produktivitas Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai ratio


output dibandingkan dengan input fisik. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan industri-
industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu perekonomian.

Menurut Hasibuan (1996:126) Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan
input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan
efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya.

Menurut Riyanto (1986 : 22) secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil
yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Produktivitas
mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja
persatuan waktu.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang.


Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung
dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja karyawan.

Baca: Unsur Komunikasi dan Bentuk Proses


Komunikasi

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan
karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan
dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan
diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain :


a. Bersumber dari pekerjaan
Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas
kerja menjadi rendah. Oleh karena itu, agar gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan
tepat terlebih dahulu diadakan Time and Motion Study. Dengan dua studi tersebut dapat
tercipta gerakan - gerakan yang efektif dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus
mengurangi kesalahan karyawan.

b. Bersumber dari karyawan itu sendiri.


Semangat dan kegairahan kerja para karyawan merupakan unsur penting guna mencapai
produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan memperhatikan unsur penting tersebut
seperti melalui :

Gaji yang memadai

Kebutuhan karyawan perlu diperhatikan

Penempatan karyawan pada posisi yang tepat

Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi
produktivitas kerja adalah:
1) Pendidikan
Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan
semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena
itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja staf dan karyawan.

2) Kesehatan jasmani dan rohani


Salah satu tugas pimpinan perusahaan adalah menjamin kesehatan karyawan yaitu dengan cara
mengatur jam kerja, meniadakan lembur sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja para
karyawan. Karyawan yang sehat juga pasti akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

3) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas.
Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat.

4) Faktor Manajerial
Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakan bawahannya
agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.

5) Motivasi
Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih
karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai
latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.

6) Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan
produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan perlu mendapat perhatian dari
perusahan karena produktivitas kerja akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Produktivitas dapat dimaksudkan sebagai penggunaan sumber-sumber ekonomi yang digerakan
secara efektif dan memerlukan keterangan organisator dan teknik sehingga mempunyai tingkat
hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.

Pengukuran Produktivitas

Pengukuran atau penilaian produktivitas perusahaan merupakan pengukuran terhadap


produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan
mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Pengukuran atau penilaian produktivitas karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui
prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan, apakah baik, sedang, atau kurang. Penilaian
prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan. Hal ini digunakan untuk
menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi
kerja berarti para bawahan mendapat perhatian atasan sehingga mendorong bawahan untuk
lebih bergairah dalam bekerja, asalkan proses pengukurannya atau penilaiannya jujur dan
objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk
dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau balas jasa (kompensasi) nya dinaikkan.

Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong
produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas pegawai,
kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.
Manfaat yang diharapkan perusahaan dari pengukuran atau penilaian ini adalah untuk
mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, sebagai dasar
perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan
hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin.
Sedangkan bagi karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya
melalui nilai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan-kekurangan berarti
dia (karyawan) dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan datang.

Hubungan Komunikasi dengan produktivitas

Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang paling
cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan tindakan yang
tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang pimpinan harus selalu mempertimbangkan biaya
dan akibat agar tercapainya suatu tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan
penggunaan saluran organisasi, dimana ini juga merupakan usahanya untuk mengembangkan
dan memperbaiki komunikasi formal dalam organisasi. Dengan mengetahui peranannya dan
saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan dalam organisasi,
sehingga rintangan-rintangan dalam komunikasi dapat dikurangi.
Baca: Pengertian Komunikasi Verbal dan Nonverbal
berdasarkan Bentuknya

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi hendaknya
memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan
pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan menggunakan media
yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan
kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.

American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Effendy (2005:27) telah menyusun
sejumlah prinsip komunikasi yang disebut dengan The Commandements Of good
Communication (sepuluh pedoman komunikasi yang baik ), yaitu :

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.

2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan
dilakukan.

4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi.

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama
dikomunikasikan.

6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan balik.

7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.

8. Perhatikan konsistensi komunikasi.

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti.
Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para pimpinan untuk
meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan mampu melaksanakan tugas
kepemimpinan yang baik maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan
seperti kelancaran tugas-tugas dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat
meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang
efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung
dalam komunikasi tersebut tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dimulai dengan
komunikasi yang efektif.
Meningkatkan produktivitas manusia dalam perusahaan tidak hanya menyangkut penjadwalan
pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim,
dan suasana kerja.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi
dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jadi, jelaslah bahwa setiap perusahaan
memerlukan komunikasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah
pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, perusahaan tidak dapat
berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam perusahaan tersebut tidak efektif.

Daftar Pustaka Makalah Produktivitas

Melayu S.P Hasibuan, Organisasi Dan Motivasi, Dasar Peningakatan Produktivitas, Bumi Aksara
Putra, Jakarta, 1996.

Riyanto, J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. SIUP : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai