Pengertian Produktivitas
d. Motivasi
Setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan
produktivitas. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena
ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas
perbuatannya. Supardi dan Anwar (2004:47) mengatakan motivasi adalah keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatankegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada
sescorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai
sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal
yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak.
Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para
bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan
setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap
bawahannya karena adanya dimensi tentang pembagian pekerjaan untuk
dilakukan dengan sebaik-baiknya, bawahan sebetulnya mampu akan tetapi malas
mengerjakannya, memberikan penghargaan dan kepuasan kerja. sebenarnya
banyak pembahasan teori-teori motivasi, namun ada beberapa yang cukup
menonjol adalah antara lain sebagai berikut: Teori Maslow, mengenai tingkatan
dasar manusia yaitu: (a) kebutuhan fisiologi dasar, (b) keselamatan dan keamanan,
(c) cinta/kasih sayang, (d) penghargaan, (e) aktualisasi diri (self actualization).
Menggarisbawahi pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
bergabungnya seseorang dalam organisasi didorong oleh keinginan untuk
memenuhi kebutuhan, berupa penghasilan yang akan digunakan untuk mencukupi
kebutuhannya. Suasana batin (psikologis) seorang karyawan sebagai individu
dalam organisasi yang menjadi lingkungan kerjanya tampak selalu semangat atau
gairah keija yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi pencapaian
tujuan organisasi tempatnya bekerja.
e.Upah
upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah
dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja. Pengertian ini mengisyaratkan
bahwa keberadaannya di dalam suatu organisasi perusahaan tidak dapat diabaikan
begitu saja. Sebab, akan terkait langsung dengan pencapaian tujuan perusahaan.
upah yang rendah tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari sisi
kemanusiaan maupun dari sisi kelangsungan hidup perusahaan. Secara teoritis
dapat dibedakan dua sistem upah, yaitu yang mengacu kepada teori Karl Mark dan
yang mengacu kepada teori Neo-klasik. Kedua teori tersebut masing-masing
memiliki kelemahan. Oleh karena itu, sistem pengupahan yang berlaku dewasa ini
selalu berada diantara dua sistem tersebut. Berarti bahwa tidak ada satupun pola
yang dapat berlaku umum. Yang perlu dipahami bahwa pola manapun yang akan
dipergunakan seyogianya disesuaikan dengan kebijakan remunerasi masing-
masing perusahaan dan mengacu kepada rasa keadilan bagi kedua belah pihak
(perusahaan dan karyawan). Besarnya tingkat upah untuk masing-masing
perusahaan adalah berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
yang mempengaruhinya diantaranya, yaitu permintaan dan penawaran tenaga
kerja, kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja,
peranan perusahaan, serikat buruh, besar kecilnya resiko pekerjaan, campur
tangan pemerintah, dan biaya hidup. Dilihat dari sistemnya pembelian upah dapat
dibedakan atas prestasi kerja, lama kerja, senioritas atau lama dinas, kebutuhan,
dan premi atau upah borongan
f. Tingkat pendidikan
Latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga kerja akan
mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan pendidikan
dan latihan bagi tenaga kerja. Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu
invesatasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dari tenaga kerja. Oleh karena itu pendidikan dan latihan merupakan
salah satu faktor penting dalam organisasi perusahaan. Pentingnya pendidikan dan
latihan disamping berkaitan dengan berbagai dinamika (perubahan) yang terjadi
dalam lingkungan perusahaan, seperti perubahan produksi, teknologi, dan tenaga
kerja, juga berkaitan dengan manfaat yang dapat dirasakannya. Manfaat tersebut
antara lain: meningkatnya produktivitas perusahaan, moral dan disiplin kerja,
memudahkan pengawasan, dan menstabilkan tenaga kerja. Agar penyelenggaraan
pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan efisien, maka ada 5 (lima) hal
yang harus di pahami, yaitu 1) adanya perbedaan individual, 2) berhubungan
dengan analisa pekerjaan, 3) motivasi, 4) pemilihan peserta didik, dan 5)
pemilihan metode yang tepat. Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat
diklasifikasikan kepada dua kelompok, pertama, yakni pendidikan dan latihan
bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja operasional,
kedua, pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok
tenaga kerja yang menduduki jabatan manajerial. Untuk masing-masing kelompok
tenaga kerja tersebut diperlukan metode pendidikan yang berbeda satu sama lain
g. Perjanjian kerja
merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya
ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.
h. Penerapan teknologi
Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas, karena itu
penerapan teknologi harus berorientasi mempertahankan produktivitas.
Kesimpulan
Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output)
dengan pemasukan, penjualan atau pendapatan (input). Produktivitas suatu
kegiatan dikatakan meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil
tambahan sebagai produk sampingan atau by-product. Pendapat lain
mengemukakan bahwa suatu organisasi dikatakan produktif apabila mencapai
tujuannya dan itu terjadi dengan mengubah masukan menjadi pengeluran dengan
biaya terendah. Produktivitas merupakan ukuran kinerja termasuk efektivitas dan
efesiensi.
Efektivitas dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dalam memilih atau
menggunakan suatu metode untuk melakukan sesuatu (efektif=do right things).
Efesiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dan berbagai kemudahan
dalam melakukan kegiatan (efesiensi=do things right). Sebagai contoh, sebuah
rumah sakit dikatakan efektif apabila sukses memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dikatakan efesien apabila dapat melakukannya dengan biaya lebih rendah.
Faktor-faktor determinan produktivitas adalah : knowledge, skills, mabilities,
attitudes, dan behaviors. Produkivitas yang meningkat berarti performansi yang
baik akan menjadi feedbeck bagi usaha, atau motivasi pekerjaan pada tahun
berikutnya. Selain keterkaitan produktivitas dengan usaha dan kemampuan
sumber daya manusia, produktivitas juga memiliki hubungan keterkaitan dengan
efesiensi, efektivitas, dan kualitas. Bidang bidang yang berkaitan dengan program
-- program peningkatan atau perbaikan produktivitas antara lain adalah yang
pertama mencakup dinamika perubahan -- perubahan di dalam struktur organisasi,
kedua mencakup proses -- proses dalam manajemen sumber daya manusia dan
ketiga mencakup prosedur -- prosedur pelaksanaan MSDM.
Manajemen sumber daya manusia, pimpinan -- pimpinan departemen, badan
legislatif dan eksekutif. Performansi dari pegawai tersebut dipengaruhi oleh usaha,
memotivasi dan kemampuan pegawai, dan juga kesempatan dan kejelasan tujuan -
- tujuan kinerja yang diberikan oleh organisasi kepada seorang pegawai. Masing --
masing faktor di atas mempunyai peran tertentu yang bisa mempengaruhi upaya
perbaikan produktivitas.
Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini mampu memberikan, menambahkan
pengetahuan semua pembaca. Dan harapan dari penulis bukan hanya sekedar
dibaca melainkan juga difahami dengan jelas, hal ini dikarenakan suatu organisasi
atau perusahaan yang akan mampu bersaing dan dapat bertahan dalam gelombang
perubahan yang terus terjadi, yang sedang melanda dunia adalah adalah organisasi
atau perusahaan yang memiliki produktivitas yang tinggi, yang mana hasil dari
pemasukanya (input), penjualannya lebih besar dibandingkan dengan biaya
pengeluarannya (output). Namun sebaliknya dengan organisasi yang memiliki
tingkat produktivitas yang rendah secara perlahan atau cepat akan runtuh atau
kalah dari arena pertandingan usaha.
Walaupun penyusunan makalah yang berjudul "Produktivitas" ini sudah dilakukan
semaksimal mungkin dan sudah dapat diselesaikan, namun revisi, kritik, dan saran
dari berbagai pihak masih tetap diharapkan