PENGANTAR BISNIS
Tutorial Pendamping
MIRNA AMIRYA,S.E.,MSA
Maslow membagi lima kebutuhan tersebut menjadi dua, yaitu kebutuhan pada tingkat
rendah (fisiologis dan rasa aman) dan kebutuhan pada tingkat tinggi (sosial,
penghargaan diri, dan aktualisasi diri).
Teori Kebutuhan Maslow tersebut dicoba dirombak oleh Clayton Alderfer
dengan memberi nama Teori ERG (Existence,Relatedness, Growth). Selanjutnya,
Teori Dua Faktor yang diusulkan oleh Frederick Herzberg menyatakan bahwa
kepuasan dan ketidakpuasan kerja tergantung pada dua faktor, yaitu hygiene factors
yang meliputi kondisi kerja dan motivation factors yang meliputi pengenalan
pekerjaan secara baik. Kelompok teori ketiga adalah Teori Motivasi Kontemporer,
yang meliputi Teori Pengharapan dan Teori Keadilan. Teori Pengharapan
menyatakan bahwa karyawan akan termotivasi untuk bekerja agar mendapatkan
penghargaan yang mereka inginkan dan mereka percaya bahwa kesempatan atau
harapan mereka akan tercapai. Teori Keadilan menyatakan bahwa keinginan
karyawan untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan tergantung pada
penilaiannya terhadap keadilan atas penghargaan yang diterimanya.
KEGIATAN BELAJAR 2
Kinerja adalah kemampuan kerja atau suatu yang dicapai atau prestasi yang
diperlihatkan. Kinerja merupakan realitas objektif yang dapat diketahui dan
dapat diobservasi (Judge & Ferris,2993). Penilaian kinerja merupakan refleksi
realita tersebut yang dapat dipercaya dan yang beralasan.
Penilaian kinerja mempunyai berbagai tujuan yang berbeda antara lain:
- Pengembangan karyawan
Ada beberapa teori yang menjadi dasar dalam penilaian kinerja karyawan.
Teori peran (role theory)menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan fungsi
dari individu dan organisasi atau mengombinasikan perspektif psikologi dan
perspektif sosiologi ( Katz & Kahn,1966). Kedua penulis tersebut juga
menyatakan bahwa teori peran ini menghindarkan dari kesalahan pengukuran
karena peran yang dimainkan karyawan didasarkan pada deskripsi pekerjaan
sesuai dengan yang diharapkan organisasi dan disyaratkan dalam pencapaian
kinerja ( Welbourne et al.,1998). Di sisi lain, teori identitas menunjukkan bahwa
peran yang harus dimainkan karyawan menunjukkan identitasnya sebagai warga
organisasi ( Greenberg & Baron,2008). Organisasi mempengaruhi peran yang
berhubungan dengan pekerjaan dalam berbagai cara, termasuk penghargaan
terhadap perilaku, menuntut perilaku tertentu, mengenal perilaku karyawan baik
secara formal maupun informal, dan menghukum karyawan bila perilakunya
menyimpang.