Oleh :
Firdza Pradhika I / 1506797980
Rendy Satya Padmanaba / 1506798541
Soeryo Soemirat / 1506798730
PE MANAJEMEN (Salemba)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
2015
Produksi
adalah
sebuah
proses
manajemen,
sehingga
dengan
pendesainan,
kegiatan
transformasi
(operations),
dan
yang
paling
penting
adalah
berkonsultasi
dengan
pihak
lain.
jumlah
informasi
terbatas
yang
tersedia
bagi
manajer
dan
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong
tipe keputusan jangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan
desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atas lokasi, dan tata letak
pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain
atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan,
dan desain atas job description dan job specification.
2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations).
Keputusan produksi atau operasi ini berjangka pendek, berkaitan tentang
keputusan taktis dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja
(shift) dari personil pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan
ke subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan
atau penyelesaian produk.
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan secara terus-menerus dari sistem
operasi.
Karena
sifatnya
berkesinambungan
(terus-menerus),
maka
Pengertian Produktivitas
Dalam
berbagai
referensi
terdapat
banyak
sekali
pengertian,
mengenai
termasuk
penggunaan
pengetahuan
dan
teknologi,
serta
optimal,
atau
efektif
mendekati
pengertian
seberapa
jauh
kita
perencanaan,
identifikasi
faktor-faktor
kegunannya
kebijakan
yang
dalam
pendapatan,
membantu
upah,
mempengaruhi
dan
mengevaluasi
harga
distribusi
melalui
pendapatan,
bahwa mutu kehidupan hari ini haruslah lebih baik hari kemarin dan hari esok harus
lebih baik dari hari ini.
Produktivitas
menurut
Dewan
Produktivitas
Nasional
mempunyai
pengertian
sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Produktivitas
mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan.
D.
Ciri-ciri dari produksi modern ialah adanya spesialisasi, saling ketergantungan dan
produksi massal.
1.
Spesialisasi
Jika kita perhatikan bisnis ada yang hanya bergerak dalam memproduksi barangbarang tertentu. Seperti membuat sepatu, membuat tekstil, membuat ouderdil
mobil, ada yang bergerak dalam bidang membuat barang (pabrik), ada yang
menjual barang saja (para pedagang)
Karena bisnis sudah bergerak dalam bidang tertentu, suatu perusahaan bergantung
kegiatannya pada perusahaan lain. Misalnva pedagang besar bergantung usahanya
kepada para produsen, dan dia bergantung pula kepada perusahaan angkutan yang
mengangkut barang. Dia juga sangat mernbutuhkan sarana telepon, pos dan listrik
yang dikerjakan oleh sektor lain.
3.
Produksi massal.
Barang dihasilkan dalam jumlah besar dan terus menerus dalam berbagai ukuran
sehingga mudah dipilih oleh konsumen. Produsen membuat barang untuk orangorang yang tidak dikenal. Oleh sebab itu, produsen harus mengetahui selera
konsumen agar produksi yang di buat secara massal mudah di pasarkan. Dengan
adanya produksi massal dan barangnya laku di pasar, akan timbul keuntungan baik
bagi bisnis itu sendiri maupun bagi masyarakat dan negara. Tenaga kerja akan lebih
banyak tertampung, pendapatan karyawan semakin meningkat. Demikian pula
pendapatan masyarakat bertambah, dan standar hidup juga semakin membaik.
4.
Mekanisme
Karakteristik yang juga dimiliki oleh industri modern adalah adanya mekanisasi.
Mekanisasi ini muncul setelah adanya revolusi industri yang merubah tenaga
manusia
dengan
menggunakan
peralatan
atau
mesin-mesin
dalam
rangka
mencapai tingkat produktivitas yang lebih baik. Penggunaan mesin atau mekanisasi
ini dapat ditemui dalam semua aspek kehidupan dan tidak hanya dalam dunia
industri
manufaktur.
Perkembangan
mekanisasi
peralatan
setiap
waktunya
mengalami kemajuan yang sangat pesat, apabila pada awal dicetuskannya ide
mekanisasi hanya dititik beratkan pada penggantian tenaga manusia (ketrampilan
tangan manusia) saat ini tengah mulai dicoba untuk memasukkan sejumlah
kecerdasan buatan (intelligence) tertentu ke mesin. Dengan kecerdasan buatan ini
mesin atau peralatan sudah mulai tidak menggunakan bantuan manusia secara
keseluruhan,
pengendalian
akan
tetapi
numerical
telah
menerapkan
(numerical
sejumlah
control),
kecerdasan
otomatisasi
seperti
(automation),
Proses Produksi
1.
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995). Proses juga diartikan
sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility)
suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara,
metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang
atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses
produksi. Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumbersumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan sumberdaya lain yang
dibutuhkan.
Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur,
yaituinput, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/
bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses
merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi perubahan
sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang
dikehendaki
2.
Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan
sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam
perusahaan ini akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta
penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti volume atau jumlah produk yang
akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan yang tersedia
untuk melaksanakan proses.
1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi
a)
Contoh
pemindahan
tempat
tersebut
maka
barang
atau
manusia
yang
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang
memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau
lembaga-lembaga
yang
memerlukannya.
Pemberian
metode
penyusunan,
penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masingmasing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen
dan akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.
2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi
a)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran
produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik
dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang
memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau
jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
b)
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus
dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat
sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk
diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
c)
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana dalam setiap
tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa secara
mudah. Dengan demikian pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap
tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang
bersangkutan.
b)
Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di dalam
penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat
beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan
hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan demikian
pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan akan terbatas
kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.
c)
Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam
perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis. Mesin
dan peralatan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi
dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses
produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
e)
processing
dalam
proses
produksi
yang
dilaksanakan
dalam
Seleksi proses mencakup semua keputusan mengenai tipe atau jenis proses
produksi dan peralatan tertentu yang digunakan. Keputusan pertama yang harus
dilakukan adalah berkenaan dengan pencarian jawaban atas pertanyaan : dapatkah
produk dibuat? Apakah tersedia teknologi untuk membuat produk yang sedang
dipertimbangkan?
Pertanyaan-pertanyaan
ini
terutama
bersangkutan
dengan
pemilihan teknologi utama, bukan dengan kelayakan ekonomik. Bila teknologi telah
tersedia, keputusan seleksi proses berikutnya adalah menentukan tipe proses
produktif yang digunakan. Sehingga produksi dapat teroganisir dan tidak terjadi
kerusakan dalam proses produksi. (Handoko,1999:121). Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dapat
diperinci sebagai berikut:
2. Kebutuhan modal
Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin, peralatan
dan fasilitas-fasilitas lainnya? Proses aliran garis biasanya untuk memerlukan modal
lebih besar dari pada aliran intermiten atau proyek.
3. Kondisi pasar
Apa kebutuhan dan keinginan para pelanggan? Apakah perkiraan volume penjualan
pada harga yang direncanakan dapat menghasilkan laba yang diinginkan? Apakah
kondisi persaingan sekarang dan diwaktu yang akan datang menguntungkan?
4. Tenaga kerja
Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses
pada biaya wajar? Bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja diwaktu yang akan
datang?
5. Bahan mentah
Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai? Apakah ada
perubahan-perubahan bahan mentah dalam proses produksi?
6. Teknologi
Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk proses
maupun produk. Apakah
untuk
4. Perencanaan Proses
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi
perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu
yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah
satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu
setiap
tingkat
manajemen
dalam
organisasi
tegas,
jelas
sangat
membutuhkan
aktifitas
perencanaan.
Tujuan
perencanaan
harus
dan
mudah
dimengerti.
Seringkali
juga
merupakan
fungsi
memilih
sasaran
perusahaan
secara
belaka
tetapi
suatu
perhitungan
berdasarkan
data
yang
objective.
Walau
sebagian
besar
perusahaan
manufacture
menempatkan
fungsi
perusahaan
perlu
menyediakan
fasilitas
komunikasi
dan
sistem
dapat
mengumpulkan
informasi
yang
diperlukan
dalam
menyusun
atau
barang
dalam
process
produksi
atau
barang
yang
menunggu
delivery.
Permasalahan
utama
persediaan
yang
timbul
yaitu
pengangkutan
barang
dilakukan
tidak
terlalu
sering,
namun
perlu
diperhitungkan apakah potongan harga tersebut lebih kecil dari biaya penyimpanan.
Disamping itu jumlah persediaan yang cukup dapat mempercepat delivery sehingga
tidak menimbulkan kekecewaan pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi
suatu barang sesuai permintaan pelanggan dimana permintaan tersebut akan
dipenuhi
pada
waktu
yang
akan
datang,
cara
pembelian
tersebut
tidak
5. Biaya Penyimpangan
Biaya penyimpanan meliputi biaya penyediaan ruang yang diperlukan untuk
menampung barang tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan, serta biaya
tenaga kerja yang diperlukan untuk merawat dan mengamankan barang tersebut
dari segala macam bentuk gangguan. Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan
dengan biaya bunga dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada
persediaan akan mengakibatkan alokasi akan investasi yang lain akan terhambat
atau dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan pelanggan pada waktu
yang akan datang maka persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak
diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol. (Achun,2008).
Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut
menentukan
efisiensi
dan
dalam
beberapa
hal
akan
juga
menjaga
berubah-ubah,
maka
setiap
kekeliruan
yang
dibuat
didalam
bahan,
biaya
produksi,
perbaikan,
keamanan,
biaya
penyimpanan produk setengah jadi dan pengaturan tata letak pabrik yang
optimal akan dapat pula memberikan kemudahan di dalam proses supervisi
serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak dikemudian hari.
yang
didapat
berupa
kenaikan
jumlah
kemacetan
dan kesimpangsiuran,
dan
dengan
factor
-faktor
lainnya.Selain
itu,
material
handling
sangat
merupakan
40%
dari
80%
seluruh
biaya
operasional.
Dalam
lahan
yang
efisien,
kemudahan
dan
mempermudah
kenyamanan
perawatan,
lingkungan
dan
kerja.Terdapat
(back-tracking),
kemacetan
gerakan
(congestion)
yang
memotong
(cross-movement),
menyebabkan
proses
dan
perpindahan
terhambat.
3. Mengurangi jarak perpindahan barang
Dalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi.
Mulai dari bahan baku memasuki proses awal, pemindahan barang
setengah jadi, sampai barang jadi yang siap untuk dipasarkan disimpan
dalam gudang. Mengingat begitu banyaknya perpindahan barang yang
terjadi dan betapa besarnya peranan perpindahan barang, terutama
dalam proses produksi, maka perancangan tata letak yang baik akan
meminimalkan biaya perpindahan barang tersebut.
4. Penghematan pemanfaatan area
produksi
yang
berlangsung.Penetapan
mengenai
macam
proses perakitan tata letak tipe ini alat dan peralatan kerja lainnya
akan cukup mudah dipindahkan. Berikut skema diagram dari tata letak
fasilitas produksi yang diatur berdasarkan posisi material tetap.
peralatan
yang
mempunyai
ciri
operasi
yang
sama
akan
instalasi yang dibangun dan dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan
sistem ekonomi masyarakat (Grigg, 1988; Fadel Muhammad 2004).
Menurut Arthur Lewis, (1994;114) Prasarana (Infrastructure) bisa dengan
aman mengikuti investasi yang lain. Sebagai contoh, jika investasi industri
naik, akan terdapat penekanan akan penyediaan listrik dan fasilitas
pengangkutan. Orang-orang yang bertanggung jawab atas fasilitas umum
harus memperhatikan naiknya kebutuhan, dan karena bisnis itu baik, tidak
akan mendapat kesulitan dalam memperoleh dana untuk membiayai
perluasan sistem. Sementara itu, prioritas yang kurang penting (terutama
kebutuhan konsumen domestik) sudah tersingkir karena tidak adanya suplai
tetapi investasi utama tidak mungkin dibuat tetap.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
dan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur juga mempunyai peran
yang penting dalam memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa serta diyakini
sebagai
pemicu
pembangunan
suatu
kawasan.
Jaringan
transportasi
dan
telekomunikasi dari Sabang sampai Merauke serta dari Sangihe Talaud ke Rote
merupakan salah satu perekat utama Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
tulang punggung distribusi barang, penumpang maupun jasa, serta merupakan
aspek penting dalam peningkatan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan
sarana perumahan dan permukiman, seperti layanan air minum dan sanitasi secara
luas dan merata serta pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, turut
menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan
layanan infrastruktur yang berkualitas, baik dalam bentuk pengaturan dengan
kerangka regulasi maupun rehabilitasi dan peningkatan kapasitas dan fasilitas
infrastruktur yang rusak, serta pembangunan baru melalui kerangka investasi dan
pelayanan umum. Namun, ketersediaan infrastruktur masih tetap belum memadai
yang ditunjukkan dengan banyaknya kecelakaan di sektor transportasi, terjadinya
krisis listrik, serta lamanya pemulihan infrastruktur akibat bencana gempa, tanah
longsor, banjir, dan semburan lumpur yang terjadi dalam dua tahun terakhir ini.
dengan
insentif
pemerintah
sebagai
pendorong.
Selain
itu,
serta
kerja
sama
antara
pemerintah
dan
masyarakat/komunitas.
Permasalahan, langkah kebijakan, dan hasil pencapaian selama tahun 2005 hingga
semester pertama tahun 2008, serta tindak lanjut yang diperlukan untuk
mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air, transportasi, pos dan
telematika, energi dan ketenagalistrikan, serta perumahan dan permukiman
diuraikan berikut ini.
Permasalahan yang Dihadapi
A. Bidang Sumber Daya Air
dan
kemakmuran
rakyat.
Namun,
dalam
pelaksanaannya,
meluas
dan
bertambahnya
jumlah
DAS
kritis
telah
mengarah pada tingkat kelangkaan air dan peningkatan daya rusak air
yang semakin serius. Kelangkaan air yang terjadi mendorong pola
penggunaan sumber air yang tidak bijaksana, antara lain pola eksploitasi air
tanah secara berlebihan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan
permukaan dan kualitas air tanah, intrusi air laut, dan amblesan permukaan
tanah.
3. Kemampuan penyediaan air menurun. Berkurangnya area resapan air dan
menurunnya kapasitas lingkungan diikuti oleh menurunnya keandalan
prasarana sumber daya air penyedia air baku seperti waduk dan embung
akibat terjadinya percepatan sedimentasi dan pencemaran sungai oleh
limbah
permukiman
dan
industri.
Menurunnya
keandalan
prasarana
tampungan serta instalasi air baku yang masih rendah sehingga tingkat
layanan prasarana sumber daya air menurun semakin tajam.
4. Tingkat layanan jaringan irigasi yang masih belum optimal. Kinerja jaringan
irigasi belum dapat memenuhi kebutuhan air usaha tani terutama untuk
pencapaian
swasembada
produksi
padi
pangan
dalam
nasional.
mencapai
Rendahnya
dan
mempertahankan
kualitas
operasi
dan
permukiman
penduduk
dan
kawasan-kawasan
penting
B. Bidang Transportasi
Pembangunan transportasi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
masyakarat dalam melakukan kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Berbagai
permasalahan masih terjadi dalam pembangunan sektor transportasi seperti
di bawah ini. Tingkat keselamatan dan keamanan pelayanan transportasi
yang masih rendah. Kondisi ini ditandai dengan masih tingginya tingkat
kecelakaan transportasi, terutama angkutan jalan. Secara umum fasilitas
keselamatan dan keamanan transportasi belum memenuhi persyaratan
kebutuhan. Persyaratan keselamatan penerbangan dan pelayaran sudah
mulai
meningkat
persyaratan
sejalan
keselamatan
dengan
yang
permintaan
internasional
memenuhi
standar
terhadap
internasional.
Kepedulian
penyelenggara
juga
dan
tingkat
berperan
disiplin
dalam
masyarakat,
upaya
petugas,
meningkatkan
dan
kualitas
transportasi
yang
belum
memadai
di
wilayah
terpencil,
masih
cukup
tinggi.
Peran
serta
dunia
usaha
dalam
maupun
pemerintah
daerah
dalam
membangun
dan
tersebut
juga
menambah
ketidakpastian
dalam
investasi
terbatas
dan
kemampuan
daya
dukung
jalan
rendah
akibat
menjaga
kesinambungan
investasi
pembangunan
fasilitas
jangkauan,
pos dan
informasi.
Kondisi
ini
menyebabkan
semakin
lebarnya
pos
dan
telematika
pada
tahun
2007
menghadapi
(USO)
tidak
dapat
direalisasikan
karena
tidak
terpilihnya
ditujukan
untuk
memenuhi
standar
pelayanan
minimal
dan
kurangnya
dukungan
infrastruktur
penyediaan
air
minum
dan
untuk
memiliki
rumah,
terbatasnya
akses
masyarakat
alokasi
anggaran
pembangunan
perumahan
rakyat
dan
subsidi
pasokan
pembangunan RSH;
listrik
dan
air
minum
terhadap
rencana
informasi
tentang
sumber
daya perumahan
(tanah,
masih
lingkungan
rendahnya
(environment
pencemaran lingkungan;
pengelolaan
friendly)
persampahan
sehingga
yang
berpotensi
berwawasan
menyebabkan
oleh
perkiraan
kebutuhan
investasi
untuk
pembangunan
Hal
ini
dilakukan
liberalisasi
melalui
industry
reformasi
infrastruktur
kebijakan
dengan
yang
membuka
mengalokasikan
risiko
secara
optimal,
serta
memperkuat
berpartisipasi
secara
maksimal
sehingga
dapat
mendukung
Selain
itu,
Pemerintah
juga
mulai
berupaya
untuk
H. Jasa Konstruksi
Sebagai tulang punggung pembangunan infrastruktur masih menghadapi
berbagai kendala, diantaranya
(1) tata kelola pembinaan jasa konstruksi masih perlu disempurnakan dan
dilengkapi untuk dapat mengantisipasi tantangan yang semakin kompleks;
(2) usaha jasa konstruksi belum kukuh, handal, dan berdaya saing tinggi
sehingga terjadi distorsi pasar jasa konstruksi serta ketergantungan pada
anggaran belanja pembangunan yang disediakan Pemerintah;
(3) tertib usaha jasa konstruksi belum sepenuhnya terwujud sehingga terjadi
ketidakadilan dan penyimpangan dalam pengadaan dan penyelenggaraan
jasa konstruksi yang pada akhirnya akan berdampak pada efektifitas (mutu
konstruksi) dan efisiensi pembangunan infrastruktur;
(4) kelembagaan jasa konstruksi belum mampu menjadi penggerak utama
bagi pengembangan jasa konstruksi karena lembaga pengembangan jasa
konstruksi (LPJK) belum dapat melaksanakan sepenuhnya tugas yang
diamanatkan UU No. 18/1999 dan bersama asosiasi jasa konstruksi, LPJK
masih menyisakan berbagai masalah registrasi usaha jasa konstruksi;
(5) Badan usaha jasa konstruksi asing masih mendominasi pangsa pasar jasa
konstruksi nasional, khususnya untuk pekerjaan berskala besar.