oleh kelompok 3:
1. PESTLE Analysis
Pestle Analysis adalah analisis yang digunakan oleh bisnis untuk menilai faktor ekonomi makro yang mempengaruhi operasi
mereka. Analisis PESTLE pada PT Indosat mencakup seluruh lingkungan makro yang berpengaruh pada layanan komunikasi
Indosat, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik.
E Economic ● Jika tingkat inflasi tinggi, pendapatan yang dapat dibelanjakan menjadi lebih
rendah,. Hal tersebut menyebabkan ekspansi keseluruhan yang lebih rendah, yang
dapat merugikan bisnis dan perusahaan.
● Jika tingkat inflasi rendah, akan ada peningkatan pendapatan yang lebih tinggi.
Dengan begitu, daya saing akan meningkat.
● Tingkat pengangguran, suku bunga, dan komponen lain yang mempengaruhi
ekonomi masyarakat, berdampak pada keuntungan perusahaan pula.
S Social ● Pada Tahun 2020, penggunaan internet meningkat dikarenakan adanya Covid-19.
● Berfokus pada infrastruktur literasi digital, khususnya untuk generasi-generasi
muda di Indonesia
● Mendukung dan berkolaborasi dengan pelaku UMKM dengan salah satu platform
yang diluncurkan, yaitu IDE atau Indosat Digital Ecosystem dan ID Camp untuk
digital Event.
● Tingkat pendidikan masyarakat yang berpengaruh terhadap pembelian produk
Indosat. Pendidikan yang lebih tinggi membuat konsumen sadar akan pola
pembelian dan konsumsi mereka. Mereka akan fokus pada konsumsi positif yang
akan memberikan keuntungan. Tingkat kesadaran yang lebih tinggi juga berarti
bahwa konsumen akan lebih memilih kualitas, dan akan mengetahui apa yang
dijanjikan dan disampaikan oleh produk.
T Technology ● Teknologi 5G yang sangat berpengaruh menjadi peluang dalam dunia kesehatan.
● Gangguan rantai pasokan karena teknologi dapat menurunkan biaya produksi dan
jasa.
● Inovasi teknologi membuat persaingan semakin kuat.
● Infrastruktur teknologi yang menarik investasi dalam pengembangan kualitas dan
layanan.
● Penggunaan sarana digital yang meningkat juga akan meningkatkan persaingan
dan peluang.
L Legal ● Biaya operasi Indosat yang bertambah karena pengawasan rutin oleh badan
hukum (pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan, dan sebagainya)
● Sumber pasokan frekuensi melalui pemerintah dengan berbagai macam syarat dan
ketentuan.
E Environment ● Biaya investasi untuk membuat rantai pasok lebih fleksibel sebagai antisipasi dari
dampak buruk cuaca.
● Pengawasan rutin oleh badan lingkungan hidup yang menambah biaya operasional
Indosat.
● Adanya peningkatan fokus pada kelestarian lingkungan dan daur ulang yang
membuat Indosat meluncurkan situs khusus pembuangan produk untuk didaur
ulang.
● Indosat Mobile Financial Services harus mendaftar dengan otoritas dan lembaga
pengelolaan limbah untuk dapat mengikuti peraturan, seperti menerapkan proses
pengelolaan limbah yang terkendali dan terarah, serta membuang limbah dengan
cara yang ramah lingkungan.
2. Porter’s 5 Force
D. Threats of substitute
Threats of substitute merupakan barang atau jasa yang bisa menggantikan produk sejenis sehingga
memungkinkan pelanggan berganti ke produk lain yang lebih alternatif. Hal ini menjadi hambatan atau ancaman jika
konsumen bertemu dengan pengganti yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik, sehingga menyebabkan
semakin banyak produk pada industri yang bisa mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Ancaman produk pengganti pada industri telekomunikasi terbilang tinggi dikarenakan kompetitor memberikan
penawaran serta promo yang beragam. Apalagi, industri ini sangat bergantung pada teknologi dan inovasi, yang artinya
akan membuat Indosat tertinggal jika tidak gencar dalam meningkatkan kualitas, beradaptasi, dan mempertahankan
pelanggan. Indosat harus berinovasi untuk menarik para konsumen dengan memperhatikan harga serta memberikan
promosi kepada konsumen. Ancaman produk pengganti Indosat yaitu produk dari para pesaing yang lebih terjangkau
atau produk serupa yang lebih bagus kualitasnya.
E. Competitive Rivalry
Persaingan dengan beberapa kompetitor pada suatu industri menjadi faktor utama pada persaingan bisnis yang
sejenis, sehingga persaingan ketat yang menyebabkan perusahaan saling bersaing merebutkan pangsa pasar yang
sejenis. Dengan mengoptimalkan posisi dengan cara taktik persaingan harga, promosi, dan meningkatkan layanan atau
jaminan kepada para pelanggan. Indosat memiliki beberapa pesaing langsung yang juga bergerak pada industri
telekomunikasi, seperti telkomsel, smartfren, dan XL Axiata serta beberapa pesaing tidak langsung seperti penyedia
jaringan untuk wifi seperti Indihome, Biznet, dll. Persaingan pada industri telekomunikasi cukup ketat, karena menurut
Statistik Telekomunikasi Indonesia, terdapat penggunaan internet dalam rumah tangga yang mencapai 78,18% dan
diikuti pertumbuhan penduduk yang menggunakan telepon seluler pada 2020 mencapai 62,84%. Penduduk yang
menggunakan internet juga mengalami peningkatan selama kurun waktu 2016 - 2020, yang ditunjukkan dari
meningkatnya persentase penduduk yang mengakses internet pada tahun 2016 sekitar 25,37 persen menjadi 53,73
persen pada tahun 2020. Artinya, industri ini semakin dibutuhkan karena meningkatnya penggunaan sarana digital.
Dengan begitu, persaingan antar kompetitor dalam menawarkan produknya pun semakin kuat.
Indosat Ooredoo memasuki pasar luar jawa dengan memberikan penawaran yang menarik yaitu tarif nelpon Rp
1/detik ke semua operator. Serta memberikan penawaran menarik dengan skema tarif yang sederhana dan tidak
kompleks sehingga memungkinkan untuk beberapa daerah yang harus membayar 7x lipat untuk tarif layanan menjadi
pindah haluan kepada Indosat Ooredoo. Per kuartal II/2021 Indosat Ooredoo Hutchison telah melani 104 Juta
pelanggan, dengan pencapaian dari Indosat melayani 60 juta pelanggan dan Tri sebesar 44 juta pelanggan. Adapun XL
Axiata pada periode tersebut melayani 56,7 juta pelanggan, sedangkan telkomsel melayani 169 juta pelanggan.
3. EFE MATRIX (External Factor Evaluation)
Peluang
Mematuhi standar tata kelola perusahaan tertinggi dan meyakini bahwa praktik 0.04 3 0.12
tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk membangun dan
memelihara kepercayaan dan kredibilitas
orang berbondong-bondong mengadopsi layanan broadband pada puncak jarak 0.1 2 0.2
sosial, memperluas basis pelanggan penyedia telekomunikasi
Perusahaan memperkuat daya saing remunerasi melalui upaya benchmarking 0.07 4 0.28
dengan praktik pemberian reward yang berlaku di pasar.
Kualitas jaringan mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan seperti 0.06 4 0.16
terbukti dari berbagai analisa benchmarking eksternal yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan benchmarking terkemuka dan independen.
Perubahan fokus layanan yang tidak sesuai strategi yang telah ditetapkan 0,09 3 0.27
dikarenakan adanya pandemi
TOTAL 1 2.82
Secara keseluruhan, PT Indosat Tbk memiliki skor rata-rata tertimbang adalah 2,82 yang hampir mendekati 3 artinya bahwa
kesiapan PT Indosat dalam menghadapi posisi eksternal menengah. Hal ini menunjukan posisi eksternal PT Indosat yang mampu
menangkap peluang dan mengelola ancaman cukup baik.
4. CPM (Competitive Profile Matrix)
Maka, jika dilihat dari analisis audit CPM, perusahaan yang paling unggul dalam factor of success adalah di perusahaan PT.
Telkom. Namun, yang perlu diperbaiki dari Telkom adalah dari sisi harga yang lebih mahal dari perusahaan lainnya. Perusahaan yang
paling minim dalam key of success adalah PT. Smartfren dengan faktor yang harus diperbaiki adalah sistem performansi 4G serta
peningkatan brand value didalamnya.