Anda di halaman 1dari 7

STUDI KASUS

ARCHER DANIELS MIDLAND AND THE FRIENDLY COMPETITOR

Tugas Ke-3 Etika Bisnis

NAMA

Abdullah Lathif E. Habiby 17/421603/PEK/23180

MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2018
ARCHER DANIELS MIDLAND AND THE FRIENDLY COMPETITOR

Ringkasan Kasus
ADM merupakan salah satu perusahaan agrikultur terbesar di dunia. Pada tahun 1989,
ADM memutuskan untuk masuk ke dalam bisnis lysine. ADM mulai membangun pabrik yang
memiliki kapasitas produksi 250 juta ton (separuh jumlah permintaan lysine dunia) dengan nilai
investasi mencapai $100 juta dan selesai pada bulan Februari 1991. Untuk menjalankan bisnis
tersebut, pimpinan ADM, Dwayne Andreas dan Michael Andreas, menunjuk seorang pakar bio-
kimia bernama Mark Whitacre. Pada tahun 1991, ADM mulai menjual lysine ke pasar dengan
volume produksi yang cukup besar dan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar,
sehingga menyebabkan harga lysine di pasar jatuh. Akibatnya, ADM merugi $7 juta/bulan.
Untuk mengatasi hal tersebut, atas saran dari pimpinan perusahaan, Whitacre bersama Terry
Wilson, salah satu manager senior ADM, mengadakan beberapa kali pertemuan dengan manager
empat perusahaan besar lainnya yang merupakan penguasa pasar lysine dunia, yaitu: Ajinomoto,
Kyowa, Miwon, dan Cheil, untuk membahas dan menyepakati harga dan jumlah produksi lysine
dunia. Untuk menutupi agenda pertemuan yang mereka lakukan, mereka sepakat untuk membuat
sebuah asosiasi pengusaha lysine: International Amino Acid Producers Association. Pada
akhirnya, usaha mereka membuahkan hasil, harga lysine terus meningkat dan mencapai $1,2 per
pound pada tahun 1993 s.d. 1995. Harga yang cukup bagus bagi industri lysine.
Akan tetapi pada tahun 1995 ADM harus berurusan dengan FBI karena tuduhan
memainkan harga (price-fixing). Rupanya, selama periode tersebut, Mark Whitacre juga
bertindak sebagai informan FBI. Namun, penyelidikan yang dilakukan oleh FBI juga
menemukan fakta lain selain masalah price-fixing, yaitu pencurian uang yang dilakukan oleh
Mark Whitacre sebanyak $2,5juta yang diklaim oleh Mark Whitacre sebagai bonus dengan
alasan seringkali perusahaan membiarkan para eksekutifnya untuk membayar bonus pada dirinya
sendiri di bawah meja untuk menghindari pajak. Akibat kasus tersebut:
1. ADM dikenai denda $100 juta, ditambah $46 juta dari European Union;
2. Andreas dan Wilson dikenai denda masing-masing $350.000 serta kurungan selama 20 bulan
di penjara;
3. Whitacre kehilangan hak imunitasnya sebagai informan FBI dan dihukum kurungan selama 9
tahun di penjara untuk pencurian uang, ditambah 20 bulan penjara untuk price-fixing, dan
diharuskan mengembalikan uang curian ke perusahaan; dan
4. Manajer di keempat perusahaan lainnya masing-masing dikenai denda sebesar $75.000.

Pertanyaan
1. According to the case, the ADM plant could produce “250 million tons of lysine a year—
enough to supply half of the annual worldwide demand,” so the average worldwide
demand for lysine was about 41.7 tons a month. Calculate how much the lysine companies
were making each month their price-fixing scheme was actually working (i.e., when lysine
was selling for $1.20 per pound). Next, based on the price lysine sold for when the price-
fixing schemes broke down, estimate what you think the equilibrium price of lysine was
during the period of the case. Calculate how much the lysine companies would have made
each month if lysine had sold for the equilibrium price. Now calculate the difference
between what the companies made each month their price-fixing scheme actually worked,
and what they should have made each month if lysine had sold for the equilibrium price,
in order to get the “monopoly profit” the companies made each month they successfully
fixed prices. Finally, estimate the total number of months that you think the price-fixing
scheme was actually working. In light of your estimate of the total number of months their
price-fixing worked, what was the total amount of “monopoly profit” the companies took
from their customers? Explain fully the ethics of extracting this monopoly profit from
customers. Did the U.S. and European government fines fully recover the total amount of
monopoly profits the companies made?
Jawab
Item Price Fixing Equilibrium Selisih
Ton Produksi 1 tahun 500,000,000.00 500,000,000.00
Ton Produksi 1 bulan 41,666,666.67 41,666,666.67
Pound/ton 2,204.62 2,204.62
Pound per bulan 91,859,166,666.67 91,859,166,666.67
Harga per pound 1.20 0.60
Jumlah Pendapatan 110,231,000,000.00 55,115,500,000.00 55,115,500,000.00
a. Ketika lysine dijual di harga price-fixing $1,2 per pound, maka perusahaan-perusahaan
tersebut memperoleh $110.231.000.000 per bulan;
b. Harga equilibrium dicapai di harga $0,6 per pound yang ditunjukkan setidaknya dua kali,
yaitu pada saat ADM pertama kali membanjiri pasar dengan produknya sehingga terjadi
perang harga dan pada saat sebelum terjadinya kesepakatan pengurangan volume
produksi antar perusahaan. Jika perusahaan menjual di harga equilibrium, maka
perusahaan akan memperoleh $55.115.500.000 per bulan;
c. Selisih harga price-fixing dan equilibrium adalah $55.115.500.000 per bulan;
Bulan Price Jumlah Harga Price Harga Kelebihan Untung
Tahun Pound per Bulan
Fixing Bulan Fixing Equilibrium Price Fixing
1992 Sep - Des 4 1.05 0.6 91,859,166,666.67 165,346,500,000.00
1993 Des 1 1.2 0.6 91,859,166,666.67 55,115,500,000.00
1994 Jan -Des 12 1.2 0.6 91,859,166,666.67 661,386,000,000.00
1995 Jan - Apr 4 1.2 0.6 91,859,166,666.67 220,462,000,000.00
21 1,102,310,000,000.00
d. Jumlah bulan price-fixing adalah 21 bulan. Selama periode tersebut, perusahaan-
perusahaan tersebut memperoleh keuntungan monopoli sebesar $1.102.310.000.000;
e. Price-fixing, jelas tidak memenuhi kaidah/prinsip etis, yaitu:
1) Prinsip hak, yaitu konsumen kehilangan hak untuk memperolah harga yang
kompetitif dan wajar;
2) Utilitarian, yaitu konsumen kehilangan manfaat maksimal: membayar lebih mahal
untuk barang yang sama sehingga menurunkan kepuasan konsumen;
3) Keadilan, yaitu produsen mengambil terlalu banyak keuntungan daripada yang
seharusnya dan konsumen tidak membayar terlalu mahal untuk barang yang akan
dibelinya.
f. Dengan denda yang hanya senilai $100 juta dengan tambahan $46 juta dibandingkan
jumlah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan tersebut, sejatinya US
dan Uni Eropa belum menerima pengembalian ganti rugi yang memadai.
2. This chapter of your text cites a number of factors that cause companies to engage in
price-fixing. Identify the factors that you think were present in the ADM case. Explain
your answer and be specific.
Jawab
Faktor-faktor penyebab price-fixing dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep triangle
fraud sebagai berikut:
a. Pressure
1) ADM dihadapkan pada ancaman kerugian $7 juta per bulan apabila harga lysine
berada di level equilibrium;
2) ADM telah mengeluarkan investasi yang sangat besar untuk membangun pabrik;
3) Mark Whitacre merupakan manager yang baru bergabung yang dituntut untuk
memberikan kinerja bagus bagi unit bisnis yang baru tersebut (lysine).
b. Opportunities
1) Pasar lysine hanya dikuasai oleh lima perusahaan besar, yaitu 1 US, 2 Jepang, dan 2
Korea;
2) Semua perusahaan merasakan pengalaman yang sama, yaitu menghadapi kerugian
atas penjualannya, sehingga membuka peluang untuk melakukan kerjasama;
3) Umumnya, price-fixing sulit dideteksi.
c. Rationalization
1) Praktik price-fixing telah umum dilakukan oleh ADM dan beberapa perusahaan besar
lainnya;
2) Jika harga equilibrium terus berlanjut, perusahaan akan terus megalami kerugian yang
tentu akan berdampak buruk pada kinerja perusahaan.

3. In your view, was Mark Whitacre to blame (i.e., morally responsible) for what he did?
Explain. Were any of the obstacles to moral behavior (see Chapter 1 ) operating in his
situation? Explain. Do you agree with Whitacre’s own assessment that although “others
have said that ultimately the corporate culture of ADM played a primary role in my
decision making at the time” this is, “Alas, not true”?
Jawab
a. Mark Whitacre jelas bersalah karena telah berlaku secara tidak etis, yaitu:
1) Melanggar prinsip hak, yaitu konsumen kehilangan hak untuk memperolah harga
yang kompetitif dan wajar;
2) Melanggar prinsip Utilitarian, yaitu konsumen kehilangan manfaat maksimal:
membayar lebih mahal untuk barang yang sama sehingga menurunkan kepuasan
konsumen;
3) Melanggar prinsip Keadilan, yaitu produsen mengambil terlalu banyak keuntungan
daripada yang seharusnya dan konsumen tidak membayar terlalu mahal untuk barang
yang akan dibelinya.
b. Mark Whitacre juga bersalah secara moral karena terbukti bersalah telah mencuri uang
perusahaan yang bukan haknya dan merugikan perusahaan;
c. Hambatan moral utama yang terjadi pada kasus tersebut adalah price-fixing telah menjadi
budaya kerja yang biasa dilakukan oleh ADM dan perusahaan besar lainnya untuk
memperoleh keuntungan yang lebih banyak;
d. Saya setuju dengan pernyataan Mark Whitacre karena walaupun budaya kerja ADM
membolehkan praktik tidak etis, yaitu price-fixing, namun hal tersebut tidak bisa menjadi
pembenaran atau rasionalisasi dari tindakan tidak etis yang dilakukan. Seharusnya Mark
Whitacre dapat bertindak secara etis atau, jika tidak bisa, maka ia bisa memutuskan untuk
keluar dari perusahaan tersebut.

4. Do you believe that in the end Mark Whitacre was treated justly? Explain.
Jawab
Menurut pendapat saya, Mark Whitacre telah memperoleh hukuman yang adil dalam dua hal,
yaitu:
a. Atas tindakan pencurian dan price-fixing yang dilakukan, Mark Whitacre telah dihukum
sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Setelah menyelesaikan masa hukumannya, masyarakat tidak memberi tambahan sanksi
sosial secara berlebihan. Terbukti dengan diberikannya kesempatan kedua bagi Mark
Whitacre untuk bekerja di Cypress System, Inc. yang bergerak di bidang yang merupakan
kealian dari Mark Whitacre.
Namun, menurut saya, FBI juga turut berperan dengan melakukan entrapment kepada AMD
dan Mark Whitacre sehingga Mark Whitacre berani melakukan tindakan yang tidak etis. FBI
meminta Mark Whitacre untuk menjadi informan FBI dengan menjanjikan hak imunitas atas
kasus tersebut sebagai imbalannya. Bisa jadi ADM tidak akan melakukan price-fixing pada
industri lysine karena Mark Whitacre, sebagai manager di divisi tersebut, tidak akan
mendukung ADM melakukan price-fixing karena tidak memiliki keberanian dan pengalaman
dalam bidang itu. Tawaran hak imunitas tersebut justru mendorong Mark Whitacre dan juga
ADM, pada akhirnya, untuk melakukan price-fixing.

Anda mungkin juga menyukai