Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH DAN

KONSEP
HUBUNGAN
INDUSTRIAL
SEJARAH PERKEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PERTENGAHAN
ABAD 18
• Hubungan industrial mulai dikenal di eropa pada
pertengahan abad 18 seiring dengan munculnya
revolusi industri.

• Pada awalnya, hubungan industrial merupakan


hubungan yang bersifat personal antara buruh dan
pengusaha, bahkan hubungan yang terjadi bersifat
kekeluargaan dan ketetanggan.

• Seiring dengan pekembangan teknologi


bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas
permasalahan yang muncul antara pekerja dengan
pengusaha maka dirasakan perlunya membuat
aturan hak dan kewajiban yang harus dipatuhi.
SEJARAH PERKEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

AKHIR
ABAD 19

• Pasca revolusi industri sampai akhir abad 19,


akibat pengaruh paham liberalisme terhadap
hubungan industrial adalah munculnya pandangan
bahwa buruh merupakan benda atau objek
ekonomi.

• Sehingga tidak mengherankan apabila buruh


selalu menjadi pihak yang tertindas dan
mengalami kondisi yang menyedihkan.

• Ketertindasan dan posisi lemah buruh membuat


para buruh berupaya memperkuat diri mereka
dengan cara menghimpun diri dalam suatu
organisasi.
SEJARAH PERKEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PERMULAAN
ABAD 20
• Pada akhir abad 19 dan permulaan abad 20
terjadi pergeseran pandangan dalam hubungan
industrial.

• Muncul pendekatan baru dalam bidang


manajeman yang dikenal dengan scientific
management yang dipopulerkan oleh F.W. Taylor,
dalam pandangan ini para pekerja mulai
dipandang sebagai individu dan juga makhluk
sosial yang berinteraksi dengan sesama.
PERKEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI INDONESIA

PERIODE KOLONIAL
• Pada masa itu hubungan industrial lebih mencerminkan
hubungan antara para buruh eropa dengan perusahan-
perusahaan swasta eropa dan pemerintah belanda.

• Sementara itu, kaum buruh bumiputera ditempatkan pada


status yang paling rendah sehingga hubungan antara kaum
buruh bumiputera dengan manajemen perusahaan swasta
eropa lebih mencerminkan hubungan antara majikan dan
budak atau pihak penjajah dengan pihak yang dijajah.
PERKEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI INDONESIA

PERIODE AWAL KEMERDEKAAN DAN


DEMOKRASI TERPIMPIN
• Setelah proklamasi kemerdekaan, terbentuklah
barisan buruh indonesia yang diprakarsai oleh para
tokoh buruh dalam rangka mempertahankan
kemerdekaan.

• Pada dekade lima puluhan (1950), terutama pada


masa pemerintahan perdana mentri M.Nasir,
gerakan buruh sulit dipisahkan dari gerakan politik.
Pada era demokrasi terpimpin ini, partai komunis
memegang peranan penting. Praktek-praktek
hubungan industrial yang bersifat antagonistis dan
konfrontatif makin menonjol.
PERKEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI INDONESIA

PERIODE PEMERINTAHAN
ORDE BARU

• Pada masa ini, terjadi gerak balik perkembangan


hubungan industrial kembali seperti pada masa
kolonial di mana pemerintah terlibat jauh dalam
penataan hubungan industrial.

• Dengan kata lain, kalau pada masa orde lama


gerakan buruh menjadi riuh rendah dengan politik,
maka pada masa orde baru gerakan-gerakan buruh
menjadi sepi secara politik. Bahkan buruh
diasingkan, diabaikan dari politik serta dibatasi di
bawah wadah tunggal serikat buruh political labor
union.
PERKEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI INDONESIA

HUBUNGAN INDUSTRIAL PASCA ORDE BARU HUBUNGAN INDUSTRIAL PASCA ORDE BARU

• Kejatuhan rezim orde baru dan pelaksanaan otonomi • Hubungan industrial pasca orde baru dihadapkan
daerah sangat mempengaruhi perkembangan hubungan pada persoalan penetapan upah minimum regional
industrial di indonesia. (UMR) dan upah minimum provinsi(ump).

• Perubahan nyata kelola pemerintahan dari sistem • Keberatan pihak pengusahan yang mencoba
sentralistik ke desentralistik telah merubah pula mekanisme menunda dan atau menolak kebijakan ini telah
pengambilan keputusan mengenai sistem hubungan memicu timbulnya unjuk rasa buruh.
industrial, yaitu mulai bersifat desentralistik dan dialogis.
• Selain itu, hubungan industrial diuji dengan adanya
• Salah satu perubahan penting ini adalah munculnya sistem ketidaksepakatan antara pengusaha dan buruh
hubungan industrial yang memungkinkan para buruh bebas tentang kepmenaker no. Kep-150/men/2000 dan
mendirikan serikat pekerja pada tingkat perusahaan sesuai kepmenakertrans no. Kep 78 dan 111/men/2001,
dengan UU no. 21/2000. UU no. 21 tahunn 2000, serta RUU penyelesaian
perselisihan hubungan industrial (PPHI).
• Di samping itu, pemerintah juga telah meratifikasi beberapa
konvensi ILO (international organization – PBB).
PERKEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI INDONESIA

HUBUNGAN INDUSTRIAL PASCA ORDE BARU HUBUNGAN INDUSTRIAL PASCA ORDE BARU

• Berbagai gejolak industrial yang muncul pasca • Selain disebabkan oleh faktor internal perusahaan,
kejatuan rezim orde baru tidak semata-mata dipicu beberapa kasus menunjukkan bahwa kebijakan
oleh perbedaan kepentingan mendasar antara pemerintah sering menjadi pemicu terganggunya
pengusahan dengan buruh, namun dapat pula hubungan industrial.
dipicu oleh masalah kecil atau kesalahpahaman,
termasuk kesalahpahaman dalam memahami
• Buruh menilai kebijakan pemerintah tidak berpihak
kepada buruh, dan penyusunan kebijakan tersebut
peraturan pemerintah maupun peraturan
sering tidak melibatkan buruh. Oleh karena itu
perusahaan.
hubungan industrial tidak dapat diciptakan secara
• Isu yang paling sering muncul adalah pengusaha sepihak, baik oleh pemerintah, pengusaha, atau
berusaha menekan biaya produksi, dan buruh buruh.
melalui serikat buruh menilai pengusaha tidak
terbuka untuk berdiskusi, merasa berkuasa, dan
kurang memperhatikan nasib buruh sehingga buruh
kehilangan kepercayaan.
HUBUNGAN INDUSTRIAL
PENGERTIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

• Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan • Sementara itu, tujuan dari hubungan industrial
yang terbentuk di antara para pelaku proses adalah meningkatkan produktivitas dan
produksi barang dan jasa. kesejahteraan pekerja dan pengusaha.

• Namun, hubungan industrial tidak dapat dilihat • Produktivitas dan kesejahteraan merupakan dua
hanya sekedar sistem hubungan di antara para hal yang saling berkaitan erat dan saling
pelaku di tempat kerja tetapi meliputi sekumpulan mempengaruhi.
fenomena, baik di dalam maupun di luar tempat
• Untuk mencapai tujuan hubungan industrial
kerja yang berkaitan dengan penetapan dan
bukanlah perkara yang mudah dan diperlukan
pengaturan hubungan ketenagakerjaan.
komitmen sungguh-sungguh dari masing-masing
• Bahkan dalam perkembangan hubungan industrial pihak dan sarana hubungan industrial yang bersifat
tidak lepas dari hubungan sosial, ekonomi, dan kolektif.
politik yang lebih luas (smeru, 2002).
PELAKU HUBUNGAN INDUSTRIAL

PENGUSAHA
(MANAJEMEN) PEKERJA/BURUH PEMERINTAH
• Manajemen sekurang-kurangnya • Istilah buruh meliputi para Yang termasuk dalam istilah pemerintah
mencakup tiga kelompok, para pekerja dan serikat buruh yang adalah :
pemilik dan pemegang saham, mewakili mereka. Yang
1) pemerintah lokal dan pemerintah
perusahaan, dan jajaran dimaksud dengan buruh dalam
pusat,
departemen (HRD) dan hubungan konteks indonesia adalah
industrial yang bertanggung jawab mereka yang termasuk dalam 2) lembaga-lembaga pemerintah yang
khusus dalam mengatur hubungan angkatan kerja, atau orang- bertanggung jawab dalam membuat
antara perusahaan engan buruh orang yang sudah bekerja dan dan merubah kebijakan-kebijakan
dan serikat buruh. sedang mencari pekerjaan. publik yang dapat mempengaruhi
hubungan industrial,

3) pemerintah sebagai representasi dari


berbagai kepentingan publik.
PERSPEKTIF- PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

Stephen J. Deery dan david H. Plowman mengemukakan


Anantaraman mengembangkan dua pendekatan dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melihat
dalam membahas hubungan industrial, yaitu hubungan industrial, yaitu perspektif pluralist dan
perspektif unitary dan class conflict. marxist.

• Dalam perspektif unitary, hubungan • Pluralist adalah perspektif yang memandang


industrial adalah suatu hubungan kerja bahwa suatu organisasi kerja meliputi
sama antar pihak manajeman dan buruh berbagai kelompok dengan kepentingan,
tujuan dan aspirasi yang beragam.
yang bersifat harmonis.
• Berdasarkan pendekatan ini, konflik dalam
• Sementara itu, perspektif class conflict
hubungan kerja merupakan hal yang tidak
memandang pihak manajemen dan bisa dihindari.
buruh sebagai pihak yang memiliki
• Sementara itu, marxist bertolak dari pemikiran
kepentingan yang berbeda dan
bahwa dalam masyarakat industri selalu
cenderung bersifat antagonis. muncul konflik yang berdasarkan kelas.

Anda mungkin juga menyukai