Anda di halaman 1dari 5

Pemberhentian Pegawai

NAMA KELOMPOK :
1. Nafi Maula Rachman (1612010117)
2. Devi Kusuma Ningtyas (1612010156)
3. Randy Alifianda (1612010184)
4. Mega Atika Putri (1612010188)
5. Hazhiyah Zata Amani B. (1612010192)

KELAS : E- 12
Pemutusan hubungan kerja, baik untuk sementara maupun
Pengertian untuk selamanya yang dilakukan oleh perusahaan atas permintaan
pegawai atau karena kehendak pihak perusahaan.

Bentuk dari 1. Pensiun 2. Pemberhentian atas


pemberhentian Permintaan Sendiri dari Pegawai
pegawai

4. Pemberhentian Sementara, di
3. Pemberhentian Langsung oleh Pihak
bagi menjadi dua yaitu :
Perusahaan, di bagi menjadi tiga yaitu :
a. Kesulitan-kesulitan yang
a. Penyederhanaan organisasi
dihadapi perusahaan
b. Pelanggaran disiplin
b. Pelanggaran
c. Ketidakmampuan pegawai
penyelewengan

Menurut UU No 13 tahun 2003


1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan
bahwa, pengusaha di larang dokter selama waktu tidak melampuai 12 bulan secara berturut –
melakukan pemutusan tenaga turut.
dengan alasan : 2. Pekerja berhalangan Negara sesuai dengan perundang – undangan
yang berlaku
3. Pekerja mengerjakan ibadah yang di perintahkan agamanya.
4. Pekerja menikah
5. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai
perbuatan pengusaha yang melakukan pidana kejahatan.
Yang membolehkan Pengusaha 1. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan uang milik
memutuskan hubungan kerja perusahaan.
dengan karyawan dengan alasan 2. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga
pekerja telah melakuakan merugikan perusahaan.
3. Mabuk,minum minuman keras memabokkan,memakai atau
kesalahan berat sebagai berikut :
mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya di
lingkuangan kerja.
4. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingakuangan kerja.
5. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengitimidasi teman
sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja.

Beberapa alasan karyawan di 1. Undang – undang 5. Kontrak kerja berakhir


berhentikan dari perusahaan:
2. Keinginan Perusahaan 6. Meninggal dunia

3. Keinginan Karyawan 7. Perusahaan dilikuidasi

4. Pensiun
1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan.
Proses pemberhentian
atau pemecatan pegawai
dengan benar, yaitu : 2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan
perusahaan.

3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan, dan


P4D (Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah).

4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan, dan


P4P (Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat).

5. Pemutusan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri.

Kriteria besarnya uang


pesangon bagi pegawai 1. Masa kerja sampai 1 (satu) tahun, maka diberikan pesangon sebesar
satu bulan upah bruto.
yang diberhentikan
2. Masa kerja 1-2 tahun, diberikan pesangon sebesar dua bulan upah
antara lain : bruto.
3. Masa kerja 2 sampai 3 tahun kerja, diberikan pesangon sebesar tiga
bulan upah bruto.
4. Masa kerja 4 tahun dan seterusnya, diberikan pesangon sebesar 4
bulan upah bruto.
1. Masa kerja 5 sampai dengan 10 tahun, adalah sebesar 1 bulan upah
Besarnya uang jasa yang bruto.
harus diberikan selain 2. Masa kerja 10 sampai dengan 15 tahun, adalah sebesar 2 bulan upah
uang pesangon, yaitu : bruto.
3. Masa kerja 15 sampai dengan 20 tahun, adalah sebesar 3 bulan upah
bruto.
4. Masa kerja 20 sampai dengan 25 tahun, adalah sebesar 4 bulan upah
bruto.
5. Masa kerja 25 tahun ke atas, adalah sebesar 5 bulan upah bruto.

Namun demikian, besarnya uang pesangon bagi beberapa perusahaan


ditetapkan dalam peraturan-peraturan perusahaan tersebut, tetapi tibak
boleh kurang dari besarnya yang ditetapkan dalam undang-undang.

Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh terhadap


Pengaruh Pemberhentian perusahaan terutama masalah dana. Karena pemberhentian karyawan
Karyawan Terhadap Perusahaan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya untuk membayar pensiun
atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan-tunjangan
lainnya. Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan
tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk
keluarganya. Maka, manajer harus dapat memperhitungkan berapa jumlah
uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang berhenti, agar
karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat
yang dianggap cukup.

Anda mungkin juga menyukai