PENDAHULUAN
Bila kita bekerja pada orang lain, dan diterima sebagai karyawan pada suatu
perusahaan. Berarti kita sudah menjalankan hubungan kerja antara karyawan dan
perusahaan. Dengan adanya hubungan pekerjaan, karyawan mempunyai hak dan
tanggung jawab begitupula dengan pihak perusahaan. Seperti halnya hidup,
pengabdian dan tanggungjawab kita di perusahaan juga pasti akan berakhir. Namun
setiap orang yang bekerja memiliki waktu pengabdian di perusahaan yang berbeda-
beda,ada yang hingga batas ketentuan yang telah disepakati, atau mungkin berakhir di
tengah karier. Bagi yang telah mencapai batas perjanjian, tentu saja tidaklah
bermasalah. Namun lain halnya dengan yang terpaksa harus berhenti ditengah masa
kerjanya. Pemutusan hubungan kerja sangatlah berpengaruh terhadap kondisi
perekonomian masyarakat yang sudah di PHK dari perusahaannya.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka timbul beberapa
masalah yang dirumuskan menjadi:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah berakhirnya hubungan kerja sama antara
karyawan dengan perusahaan, baik karena ketentuan yang telah disepakati, atau
mungkin berakhir di tengah karier . Mendengar istilah PHK, terlintas adalah
pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan karena kesalahan pekerja. Oleh sebab itu,
selama ini singkatan ini memiliki arti yang negative dan menjadi momok menakutkan
bagi para pekerja.
3
dalam proses produksi, penggunaan alat berat yang cukup dioprasikan oleh satu atau
dua orang untuk menggantikan sejumlah tenaga kerja. Hal ini berakibatpada
pengurangan tenaga kerja.
Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa Pemutusan Hubungan kerja (PHK) yang
juga dapat disebut dengan Pemberhentian. Pemisahan memiliki pengertian sebagai
sebuah pengakhiran hubungan kerja dengan alasan tertentu yang mengakibatkan
berakhir hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan.
Alasan PHK, dari mulai pekerja mengundurkan diri , kesepakatan berrsama. Selain
itu:
4
10. Pekerja mangkir 5 hari atau lebih dan telah dipanggil 2 kali secara patut
11. Pekerja sakit berkepanjangan
12. Pekerja memasuki usia pensiun
d) Pekerja/buruh menikah.
5
kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan
ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau PKB.
i) Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan,
jenis kelamin, kondisi fisik atau status perkawinan.
j) Pekerja. Buruh dalam keadaan cacat tetap, sakit akibar kecelakaan kerja, atau
sakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu
penembuhannya belum dapat dipastikan.
6
menurut Umar (2004) pemecatan secara terpaksa harus sesuai dengan prosedur
sebagai berikut:
7
2.5 Apa saja jenis-jenis PHK?
– Pemberhentian sementara
Pemutusan Hubungan Kerja Permanen, ada tiga jenis yaitu atrisi, terminasi dan
kematian.
– Atrisi atau pemberhentian tetap seseorang dari perusahaan secara tetap karena
alasan pengunduran diri, pensiun, atau meninggal. Fenomena ini diawali oleh pekerja
individual, bukan oleh perusahaan. Dalam perencanaan sumber daya manusia,
8
perusahaan lebih menekannkan pada atrisi daripada pemberhentian sementara karena
proses perencanaan ini mencoba memproyeksikan kebutuhan karyawan di masa
depan.
– Terminasi adalah istilah luas yang mencakup perpisahan permanen karyawan dari
perusahaan karena alasan tertentu. Biasnya istilah ini mengandung arti orang yang
dipecat dari perusahaan karena faktor kedisiplinan. Ketika orang dipecat karena
alasan bisnis dan ekonomi. Untuk mengurangi terminasi karena kinerja yang buruk
maka pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan salah satu cara yang dapat
ditempuh karena dapat mengajari karyawan bagaimana adapat bekerja dengan sukses.
– Kematian dalam pengertian pada karyawan usia muda berarti kehilangan besar
bagi perusahaan, karena terkait dengan investasi yang dikeluarkan dalam bentuk
penarikan tenaga kerja, seleksi, orientasi, dan pelatihan.
PHK permanen dapat disebabkan 4 hal, yaitu Keinginan sendiri, Kontrak yang Habis,
Pensiun, Kehendak Perusahaan.
9
2.6 Bagaimana dampak karyawan akibat adanya PHK ?
PHK mungkin merupakan suatu persepsi yang menakutkan. Namun PHK masih
dapat dihindari. Ini adalah cara menghindari agar karyawan tidak terkena PHK:
c) Selalu belajar, jangan pernah merasa puas dengan hasil pekerjaan kita lakukan
yang terbaik lagi. Dan selalu belajar.
d) Kuasai keahlian lain, jadi karyawan mempunyai nilai plus tersendiri bagi
perusahaan.
10
f) Mulai mencintai pekerjaan yang kita lakukan dan hindari rasa cemas. Karena
kecemasaan kita mampu mempengaruhi kinerja kita.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemutusan Hubungan kerja (PHK) yang juga dapat disebut dengan Pemberhentian.
Pemisahan memiliki pengertian sebagai sebuah pengakhiran hubungan kerja dengan
alasan tertentu yang mengakibatkan berakhir hak dan kewajiban pekerja dan
perusahaan.
Jadi pemutusan hubungan kerja itu masih bisa di cegah. Agar pengangguran di
Negara ini tidak semakin benyak.
3.2 SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Danang Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia, CAPS Yogyakarta, 2012, Cet.
1 h. 131.
http://pendidikan-dan-teknologi.blogspot.co.id/2012/05/makalah-tentang-phk.html
https://atikanafridayanti.wordpress.com/2013/11/21/pemutusan-hubungan-kerja-phk/
13