PERAMPINGAN
PEGAWAI
ELDIKA RIZA R
2020201024
PENDAHULUAN
Setiap orang yang hidup sudah pasti membutuhkan biaya untuk dapat menyambung hidupnya.
Untuk bias mendapatkan biaya tersebut setiap orang harus mencari dan melakukan pekerjaan.
Bekerja dapat dilakukan secara sendiri maupun bekerja pada orang lain. Di dalam melakukan
sebuah pekerjaan, tentunya terdapat hubungan kerja antara pekerja dan pengusahanya, dimana
hubungan kerja tersebut dituangkan kedalam suatu bentuk perjanjian atau kontrak kerja. Di dalam
kontrak kerja tersebut memuat apa saja yang menjadi hak dan kewajiban para pekerja dan
pengusahanya seperti pendapatan upah/ gaji dan keselamatan kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah salah satu hal dalam dunia ketenagakerjaan yang paling
dihindari dan tidak diinginkan oleh para pekerja / buruh yang masih aktif bekerja. Untuk masalah
pemutusan hubungan kerja yang terjadi sebab berakhirnya waktu yang telah ditetapkan dalam
perjanjian kerja tidak menimbulkan permasalahan terhadap kedua belah pihak yaitu pekerja dan
pengusahanya karena antara pihak yang bersangkutan sama-sama telah menyadari atau
mengetahui saat berakhirnya hubungan kerja tersebut sehingga masing – masing telah berupaya 2
mempersiapkan diri menghadapi kenyataan tersebut.
Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut:
3
1. Apa itu konsep perampingan pegawai?
2. Apa saja bentuk-bentuk perampingan pegawai?
3. Bagaimana tanggungjawab sosial organisasi terhadap pegawai pasca perampingan?
Tujuan.
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis konsep perampingan pegawai.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perampingan pegawai.
3. Untuk mengetahui tanggung jawab sosial organisasi terhadap pegawai pasca perampingan.
A.Pengertian Perampingan Pegawai
Pegawai
perampingan pegawai menurut para ahli diantaranya:
7
BENTUK – BENTUK PERAMPINGAN PEGAWAI
Pemutusan Hubungan Kerja Secara Hormat.
Pemutusan hubungan kerja yang terjadi antara perusahaan dengan pegawai karena alasan berikut:
Keinginan tenaga kerja yang bersangkutan.
Telah mencapai batas waktu kontrak tenaga kerja.
Terjadi perekrutan tenaga kerja baru.
Tenaga kerja yang bersangkutan meninggal dunia.
Pemutusan Hubungan Kera Sementara.
Hal ini dapat terjadi manakala tenaga kerja yang bersangkutan dikenakan tahanan sementara oleh yang berwenag karena diduga melakukan
sesuatu tindak pidana kejahatan.
Pemutusan Hubungan Kerja dengan Tidak Hormat.
Pemutusan hubungan kerja ini dikatakan pemutusan hubungan kerja tanpa kompromi. Pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat
secara terpaksa harus dilakukan oleh manajemen, kerena hal-hal berikut:
Tenaga kerja yang bersangkutan melanggar kerja serta janji yang telah disepakati pada saat mengadakan ikatan kerja bersama.
Bertindak dan berperilaku yang merugikan perusahaan baik dalam jumlah besar maupun kecil.
Tenaga kerja yang bersangkutan dinyatakan melakukan tindak pidana.
8
Kemangkiran yang terus dilakukan dan telah diperingatkan beberapa kali oleh manajemen.
Perampingan Pegawai Menurut Prosesnya 9
Pensiun.
Adalah perampingan dengan hormat oleh pihak perusahaan terhadap pegawai
yang usianya telah lanjut dan dianggap sudah tidak produktif lagi atau setelah usia
56 tahun, kecuali tenaga pengajar dan instruktur dapat berusia 65 tahun.
1. Karena adanya penyerderhanaan organisasi atau rasionalisasi, yaitu perampingan dengan hormat yang
dilakukan oleh pihak perusahaan karena alasan kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan misalnya
semakin kecil atau sempit jangkauan kegiatan organisasi tersebut, yang menyebabkan perlunya
penyederhanaan organisasi atau rasionalisasi yang dapat diikuti dengan pengurangan
pegawainya.
2. Karena penyelewengan disiplin, penyelewengan atau tindak pidana lainnya, yaitu
perampingan tidak dengan hormat oleh pihak perusahaan terhadap pegawai yang telah
melakukan pelanggaran, penyelewengan atau karena tindak pidana yang mengakibatkan yang
bersangkutan terkena hukuman pidana.
3. Karena ketidakmampuan pegawai yang bersangkutan yaitu perampingan dengan hormat oleh
pihak perusahaan terhadap pegawai yang dianggap tidak dapat menunjukkan kemampuan
atau prestasi dan kandidate yang baik.
Perampingan Pegawai Menurut Prosesnya
11
Perampingan sementara.
Yaitu perampingan sementara yang dapat dilakukan perusahaan terhadap
pegawainya dengan alasan tertentu diantaranya adalah:
Karena alasan kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan yaitu perampingan oleh pihak perusahaan dalam jangka
waktu tertentu yang disebabkan oleh kondisi perusahaan yang kurang menguntungkan atau menurunnya aktivitas usaha.
TERIMA KASIH