Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Internal Pegawai

Hubungan Internal Pegawai adalah aktifitas-aktifitas manajemen sumber daya manusia


berhubungan dengan perpindahan para karyawan di dalam organisasi. Aktifitas-aktifitas
tersebut meliputi aktifitas promosi, pemecatan, pengunduran diri, outplacement,
pemberhentian sementara, transfer, demosi, pensiun, disiplin dan disipliner juga merupakan
aspek penting dalam hubungan kekaryawanan internal. Berikut penjelasan dari aktivitas-
aktivitas hubungan internal tersebut

a.Promosi

Promosi adalah perpindahan karyawan dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih
tinggi gaji, tanggung jawab, dan atau jenjang organisasionalnya.

Promosi merupakan kesempatan untuk berkembang dan maju yang dapat mendorong
karyawan untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam
lingkungan organisasi atau perusahaan.

Dasar-dasar promosi:

Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan atau pegawai menurut
Handoko adalah Pengalaman lamanya kerja karyawan dan kecakapan keahlian.

Syarat-syarat Promosi: kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerja sama, kecakapan, loyalitas,
kepemimpinan, komunikatif, dan pendidikan.

b.Pemecatan

Menurut UU Ketenagakerjaan No. 1 Tahun 277 pemecatan atau pemutusan hubungan kerja
adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu mengakibatkan berakhirnya hak
dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha.

Pemecatan merupakan hukuman terakhir dalam tindakan disipliner, dlam arti karyawan yang
bersangkutan telah mendapat peringatan terlebih dahulu.

Hal yang perlu perhatikan manajer dalam melakukan pemecatan:

- Mendaftar kekurangan kinerja yang ada secara jelas

- Menentukan kondisi pemecatan secara jelas

- Bersikap sensitif terhadap situasi pribadi karyawan


- Sekiranya dimungkinkan, menawarkan pensiun muda

Hal yang menyebabkan hubungan kerja saat berakhir menurut pasal 21 undang - undang No.
1 tahun 277 mengenai tenaga kerja, perjanjian kerja dapat berakhir apabila:

- Pekerja meninggal dunia

- Jangka waktu kontak kerja telah berakhir

- Adanya putusan pengadilan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan


industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
- Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja

c. Pengunduran Diri

Pengunduran diri adalah pemisahan diri sukarela oleh seorang karyawan dari organisasi.
Alasan karyawan mengundurkan diri:

- Faktor gaji

- Tidak cocok dengan atasan atau kultur organisasi yang tidak sesuai

- Untuk mengetahui alasan karyawan mengundurkan diri dari organisasi dapat


menyelenggarakan wawancara keluar dan kuesioner pasca keluar

d. Out Placement (Penempatan Keluar)

Outplacement atau penempatan keluar adalah suatu upaya yang dilakukan organisasi untuk
membantu karyawan yang diberhentikan untuk mencari posisi baru dan menyesuaikan diri ke
status mereka yang baru. Penyebab pemecatan pengurangan PHK, bukan karena kesalahan,
karyawan sudah kerja lama di perusahaan. Bentuk program ini berupa konseling penempatan
keluar yaitu suatu proses untuk membantu karyawan yang diberhentikan menghadapi krisis
kehilangan kerja dengan pemulihan harga diri dan penempatan kerja positif.

Aktifitas dari outplacement:

1. Konseling karir

2. Konseling psikologis

3. Bantuan pencarian pekerjaan


e.Pemberhentian Sementara

Pemberhentian Sementara adalah manajemen menyingkirkan para karyawan dari posisi-


posisi mereka tetapi akan mengangkat mereka kembali ketika kondisi organisasi membaik.
Alternatif ini dipilih organisasi karena alasan-alasan ekonomik misal, keputusan bisnis yang
keliru, produk yang dirancang secara buruk, pemasaran yang lemah, atau penurunan yang
tidak terantisipasi di pasar yang berada diluar kendali perusahaan.

f.Transfer (Mutasi)

Transfer adalah perpindahan karyawan dari satu pekerjaan ke posisi lain yang gaji, tanggung
jawab, dan jenjang organisasionalnya relatif sama. Apabila promosi menyangkut perpindahan
ke atas maka transfer merupakan perpindahan horizontal dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lainnya. Transfer merupakan kesempatan untuk berkembang dalam rangka aktualisasi diri.

Alasan Transfer (Mutasi):

1.Permintaan sendiri

Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atasa keinginan sendiri dari
karyawan yang bersangkutan dan dengan mendapat persetujuan pimpinan organisasi. Mutasi
permintaan sendiri pada umumnya hanya pemindahan jabatan yang peringkatnya sama baik,
antar bagian maupun pindah ke tempat lain.

2.Alih tugas produktif

Alih tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinanan perusahaan untuk
meningkatkan produksi dengan menempatkan karyawan yang bersangkutan ke jabatan atau
pekerjannya yang sesuai dengan kecakapannya.

Manfaat transfer bagi karyawan:

- Pengalaman dan wawasanbaru

- Menghindari kebosanan)kejenuhan

- Pengetahuan dan ketrampilan baru

- Perspektif baru tentang kehidupan organisasional

- Persiapan menghadapi tugas baru, misal promosi

- Motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi


g. Demosi

Demosi adalah perpindahan karyawan dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih rendah
gaji, tanggung jawab, dan atau jenjang organisasional. Biasa dikarenakan oleh berbagai hal,
contohnya adalah keteledoran dalam bekerja. Turun jabatan biasanya diberikan pada
karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik atau buruk serta bisa juga diberikan ada
karyawan yang bermasalah sebagai sanksi hukuman demosi merupakan suatu hal yang sangat
dihindari oleh setiap pekerja karena dapat menurunkan status, jabatan, dan gaji. Namun,
demosi atau turun jabatan ini biasa dilakukan oleh beberapa instansi ataupun perusahaan
demi peningkatan kualitas kerja, dan juga sebagai motivasi bagi karyawannya agar mau
berusaha untuk memperoleh yang diinginkan. Mendapatkan promosi dan menghindari
demosi. Kadang demosi ini digunakan sebagai alternatif lain dari pemecatan terutama jika
bagi karyawan yang loyal dan telah lama bekerja di organisasi tetapi produktivitasnya sudah
mulai menurun.

Biasanya demosi dikaitkan dengan pengenaan suatu sanksi disiplin karena alasan:

- Penilaian negatif atasan karena prestasi kerja yang kurang atau tidak memuaskan

- Perilaku pegawai yang disfungsional seperti tingkat kemangkiran yang tinggi

Penyebab khusus yag mungkin bisa terjadi demosi karena atas permintaan karyawan sendiri.
Misal stress, beban kerja yg dianggap terlalu berat.

h.Pensiun

Pensiun adalah pemisahan diri oleh karyawan tua dari organisasi. Pensiun memungkinkan
mereka untuk mencari minat kepentigan di luar pekerjaan seraya membuka peluang posisi
dan karir bagi karyawan lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk pensiun:

- Perbedaan individu

- Struktur peluang dalam jalur karir

- Faktor-faktor organisasional

- lingkungan eksternal

Faktor- faktor yang mempertimbangkan dalam menentukan batas usia pensiun:


- Jenis pekerjaan

- Kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya

- Situasi perekonomian, baik secara makro maupun mikro

- Harapan hidup

- Situasi ketenagakerjaan

- Pensiun Dini

Pensiun dini merupakan pemensiunan yang lebih awal dari keharusan pensiun yang
ditetapkan dalam peraturan yang bersifat normatif. Dapat terjadi atas dasar prakarsa
organisasi maupun permintaan karyawan.

Pensiun dini suatu organisasi biasanya karena pertimbangan:

1.Menurunnya kegiatan organisasi.

2.Kebutuhan untuk menciptakan lowongan bagi pegawai tertentu yang dipandang layak
untuk dipromosikan tetapi terhalang oleh adanya tenaga-tenaga lebih senior.

i.Disiplin

Disiplin adalah kondisi kendali diri karyawan dan perilaku tertib yang menunjukkan kerja
sama tim yang sesungguhnya dalam suatu organisasi. Salah satu aspek hubungan internal
kekaryawanan yang penting namun sulit dilaksanakan adalah penerapan disipliner.

j.Disipliner

Disipliner adalah mengenakan sanksi terhadap karyawan yang gagal memenuhi standar yang
telah ditetapkan. Pelaksanaan tindakan disipline telah dikembangkan dengan 3 konsep yaitu
hot store role, tindakan disiplin progresif dan tindakan disiplin tanpa hukuman.

1.Hot store role (aturan tungku panas)

Memiliki konsekuensi:

- Membakar dengan segera, jika tindakan disipliner diambil. Sehingga orang yang
bersangkutan mengerti alasan dari tindakan itu.
- Memberikan peringatan.

- Memberikan hukuman yang konsisten. Artinya setiap orang yang melakukan perbuatan
yang sama akan mendapatkan hukuman yang sama.
- Membakar tanpa pandang bulu.

2. Tindakan disipliner progresif

Dirancang untuk memastikan bahwa sanksi minimum yang diberikan sudah tepat untuk
sebuah pelanggaran.

3. Tindakan disipliner tanpa hukuman

Proses dimana karyawan diberi cuti dibayar untuk memikirkan tentang mau tidaknya ia
mengikuti peraturan dan tetap bekerja untuk perusahaan.

Penanganan keluhan berdasarkan perjanjian bersama:

- Keluhan merupakan ketidakpuasan seorang karyawan atau perasaan yang diperlakukan


tidak adil secara pribadi sehubungan dengan pekerjaan.
- Prosedur atau formulir yang digunakan untuk menyampaikan keluhan harus mudah
digunakan dan dipahami dengan baik oleh karyawan dan atasan mereka.
- Harus ada jalur tuntutan yang langsung dan tepat dari pengendalian supervise lini.

- Prosedur keluhan merupakan proses formal dan sistematis yang memungkinkan para
karyawan mengungkapkan keluhan tanpa membahayakan pekerjaan merwka.
- Prosedur tersebut juga membantu manajemen dalam menemukan penyebab utama dan
solusi terhadap keluhan.

Anda mungkin juga menyukai