Discipline
(Hak-hak Karyawan dan Disiplin)
1. Hak-hak Karyawan dan
Tanggung Jawab Perusahaan
Pihak perusahaan harus benar-benar
memperhatikan hak-hak karyawan mulai dari masa
perekrutan, pelatihan hingga penugasan.
Pemberhentian atau
Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) adalah
pengakhiran hubungan
kerja karena suatu hal
tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya
hak dan kewajiban antar
pekerja dan pengusaha
Macam-macam PHK
1. Karena habis masa percobaan
2. Atas kehendak sendiri dari karyawan
3. Meninggal dunia
4. Tindakan Indispliner karyawan
5. Karena kecelakaan kerja dan penyakit yang dialami
karyawan
6. Pensiun sesuai peraturan UU
7. Tujuan efisiensi perusahaan
8. Karena alih manajemen perusahaan
9. Karena perlakuan buruk dari pengusaha yang tidak
sesuai Peraturan dan UU
PHK haruslah merupakan upaya yang paling
terakhir menjadi sangat beralasan, karena
prosedur PHK tersebut dapat menyita
waktu, tenaga serta biaya yang tidak
sedikit.
3. Job Protection Rights
(Hak-hak Perlindungan Pekerjaan)
Pekerja maupun pihak perusahaan harus
memperhatikan hak-hak perlindungan atas pekerjanya.
Seperti :
a. Employment-at-Will Principle
Asumsi : seorang pekerja memiliki hak untuk peluang kerja
yang lebih baik ataupun berdasarkan alasan lainnya secara
personal.
Disamping itu juga, pihak perusahaan bebas untuk
membatasi/mengakhiri hubungan kerja kapan pun, tanpa
pemberitahuan, tanpa alasan, atau bahkan dengan alasan
yang buruk.
Esensinya adalah pekerja dipekerjakan
“semaunya/sekehendak” (at the will) pihak perusahaan.
c. Whistle-Blowing
Kasus dimana pihak perusahaan mengeluarkan (PHK) karyawan
yang mengetahui dan melaporkan kesalahan-kesalahan/tindakan
pidana tertentu yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada
pihak berwajib, namun karyawan tersebut bukanlah bagian dari
pelaku tindakan pidana yang dilaporkannya itu.
Oleh karena itu, karyawan ini harus dilindungi.
d. Implied Contract
(Perjanjian kontrak yang tertera)
Berikut ini merupakan penjelasan bagaimana
perjanjian kontrak sangat mengikat, sehingga dapat
mengatur hubungan kerja:
Identifikasi
Wawancara Perkembangan
Proses Penyebab
kedisiplinan kedisiplinan
yang salah
Keputusan PHK
Hot Stove Approach
untuk menekankan peraturan kedisiplinan
d. Open-Door Policy
Mengidentifikasi ketidakpuasan karyawan dari berbagai tingkatan
manajemen. Setiap orang diperbolehkan secara langsung
mengadukan kepada pihak manajemen yang terkait.
f. Mediasi
Melibatkan pihak ketiga yang netral (mediator) untuk
memperoleh kompromi atas keputusan-keputusan
yang dibahas.
g. Arbitrasi
Pada awalnya Arbitrasi dipergunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang berada pada
area : umur, gender, pelecehan seksual, dan
adanya kompetisi-kompetisi.
Kini, Arbitrasi pun berkembang pada penyelesaian
masalah di lingkungan pekerjaan mengenai
promosi, kompensasi, disiplin, ataupun aplikasi
kebijakan-kebijakan lainnya di perusahaan.
h. Etika
Sebagai ketetapan standar untuk mengatur sikap dan
perilaku, sehingga membantu menentukan bahwa
suatu sikap tersebut benar atau salah.
Metode menghindari PHK bagi karyawan
(seperti yg biasa dilakukan di Jepang)
Meniadakan kerja lembur,
Membuat shift kerja,
perusahaan bisa membuat aturan shift masuk kerja pada hari
genap dan ganjil pada karyawannya.
Merumahkan pekerja sementara waktu
Mengurangi pengeluaran yang tidak berhubungan dengan ongkos
produksi, contoh : biaya jalan pimpinan
Mengurangi upah pekerja
Di Jepang, perusahaan-perusahaan dan pekerja sudah
melakukan cara jitu menghadapi resesi ekonomi. Dengan
menurunkan upah, baik di tingkat pekerja maupun di tingkat
manajer serta direktur.
Di level pekerja, upah mereka turun 15% dan upah di level
manajer turun hingga 20%, sedangkan upah direktur turun
sekitar 25%.
Teknik Memberhentikan karyawan yang
tidak potensial tanpa PHK :