Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3 AKN B P2

PEMBIAYAAN SAHAM
Dwiana Choirunnisa
Nisrina Hanifah
Reyza Fabiyani Hermawan
Yogi Refiandy Putra
1. Jelaskan alasan kenapa korporasi menerbitkan
saham?

Penerbitan saham meningkatkan modal perusahaan. Dengan menerbitkan


saham, perusahaan memperoleh dana untuk menumbuhkan bisnis atau
melakukan proyek baru dan sumber dana baru. Selain, memperoleh
sumber dana baru, dengan menerbitkan saham, perusahaanjuga akan
mendapat awarenessdari media dan juga komunitas keuangan, sehingga
citra perusahaan pun jadi meningkat.
2. Jelaskan prosedur suatu korporasi menerbitkan saham
di pasar modal?
3. Jelaskan perbedaan saham preferen dengan saham
biasa?
No Saham Preferen
Saham Biasa
Pembagian dividen dijamin Pembagian dividen dibayarkan
1 dan dibayarkan sebelum sesudah pembayaran deviden
deviden saham biasa istimewa

Deviden tidak bertambah bila Deviden kemungkinan bisa bertambah


2 perusahaan untung lebih banyak bila perusahaan untung lebih banyak

Kenaikan harga saham lebih Kemungkinan kenaikan harga lebih


3
lambat cepat

Para pemegang saham memiliki Para pemegang saham memiliki


kesempatan lebih besar untuk kesempatan lebih kecil untuk
4 memperoleh kembali sebagian memperoleh kembali sebagian
investasi jika perusahaan investasi jika perusahaan jatuh
jatuh pailit pailit
Setelah korporasi berdiri, dan modal disetor oleh para
pendiri yang bertindak sebagai pemegang saham preferen.
4
Pada kesempatan apa lagi dimungkinkan untuk diterbitkan
lagi saham preferen. Berikan alasannya?

Saham preferen dapat diterbitkan lagi ketika ingin memikat lebih banyak investor
yang dimana pemegang saham akan mengganti saham miliknya dari saham biasa ke
saham preferen karena saham preferen memiliki keunggulan deviden perusahaan
yang pasti akan di dapatkan oleh pemegang saham.

Meskipun memiliki prioritas, saham preferen juga hanya berhak atas tingkat
dividen tertentu. Jika perseroan mengalami pertumbuhan, dividen saham preferen
tetap, sedangkan dividen saham biasa bisa meningkat seiring meningkatnya
profitabilitas.
PT. VokBIZ pada tanggal 9 Januari 2019 membeli saham
preferen dan biasa PT. SV Group sebanyak 225 unit harga
per unit-nya Rp. 94.000,- dimana setiap unit dari satu
6
saham preferen berbanding dengan 2 lembar saham biasa,
ditambah provisi dan materai Rp. 313.200,-
Berapa harga pasar saham preferen dan saham biasa?

Jadi, jumlah investasi saham preferen


sebesar Rp7.154.400 dan jumlah
investasi pada saham biasa sebesar
Rp14.308.800 dan total kas yang
dimiliki PT. SV Group adalah
Rp21.463.200
6. PT. VokBIZ memiliki 5.000 lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp
50.000 dan berhak untuk mendapatkan dividen tahunan sebesar 6%. dan memiliki
20.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 20.000.-. Berikut ini
adalah jumlah dividen yang akan dibagikan : Tahun 2017 : 12.000.000 Tahun
2018 : 45.000.000 Tahun 2019 : 60.000.000 Pertanyaan: Tentukan dividen per
lembar saham untuk saham preferen dan saham biasa pada tahun 2017, 2018, dan
2019?
PT. VokBIZ sebagai perusahaan terbuka bergerak di bidang agroindustri tanaman
perkebunan kopi, selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi tiap
tahunnya sesuai dengan Dividen Payout Ratio (DPR) yang disepakati pada RUPS. PT.
VokBIZ memperkirakan dalam 2 tahun ke depan akan mengalami kenaikan pendapatan
sebesar 30% tiap tahunnya. Namun demikian, mulai tahun ketiga dan seterusnya
pendapatan PT VokBIZ akan menurun menjadi rata-rata 10% per tahunnya. PT. VokBIZ
menginginkan return sebesar 20%. Dividen terakhir yang dibagikan adalah sebesar
Rp.500,-/lembar saham. Berapakah harga saham PT. VokBIZ menurut nilai sekarang?
jawab:
D1= 500(1+30%) =650
D2= 500(1+30%)^2 =845
D3= 845(1-10%) =760,5

PV(D1,D2) = 650/91+20%) + 845/(1+20%)^2


= 541,67 + 586,81
= 1.128,47
P2 = D3/Ks - g
= 760,5/20%-10%
= 7605
PVP2 =7605/(1+20%)^2 = 5.281,25
P0 = 1.128,47 + 5.281,25
= 6.409,72
KASUS 1
PT TIRTA ABADI yaitu sebuah perusahaan yang memproduksi minuman air mineral kemasan, pada tahun 2018
melakukan perluasan produksi dengan mendirikan pabrik baru di suatu daerah yang tersedia bahan baku air
mineral melimpah. Investasi terhadap pabrik baru tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 70 milyar yang
sebagian besar didanai dengan menerbitkan saham biasa baru dan sisanya dipenuhi dari saldo laba yang tidak
dibagikan ke pemegang saham. Dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, perusahaan terbukti mampu
meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak (Earning before Interest and Tax/EBIT) dari semula Rp 14,6 milyar
menjadi Rp 21,5 milyar per tahun. Namun demikian meningkatnya pendapatan tersebut ternyata tidak berdampak
kepada peningkatan Earning per Share (EPS) yang diharapkan. EPS sebelum perluasan Rp 1.250 sedangkan
setelah perluasan menjadi Rp 1.252. Lebih lanjut harga saham perusahaan juga tidak mengalami perubahan
yang signifikan.

PERTANYAAN:
Sudah tepatkah Keputusan PT TIRTA ABADI menambah modal dengan menjual saham?
Pada Kasus ini keputusan PT TIRTA ABADI kurang tepat karena kebijakan penerbitan saham biasa yang baru
dengan jumlah lembar yang diterbitkan mengakibatkan terhambatnya kenaikan dari EPS sendiri. Kebijakan
perluasan produksi ini tidak berdampak pada peningkatan nilai perusahaan sesuai yang diharapkan.

Kenapa peningkatan laba PT TIRTA ABADI tidak diikuti dengan perbaikan EPS?
Untuk membayar dana investasi maka PT TIRTA ABADI menerbitkan saham biasa baru. Adanya peningkatan
pada jumlah lembar saham biasa yang beredar dan hal tersebut lebih besar dari pada persentase kenaikan laba
bersih sehingga menyebabkan peningkatan laba tidak berdampak pada EPS.
KASUS

2
KASUS

2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai