Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI

PEMBIAYAAN SAHAM DAN


KEBIJAKAN DEVIDEN
kelompok 5 C P1
ANGGOTA KELOMPOK
Syifa Hadyansyah S (J0414221280)
Ramadhan Sitoresmi T. (J0414221190)
Naia Fitri Fadilah (J0414221298)
Frisca alena Azhar Umar (J0414221324)
Muhammad Nawfal (J0414221304)
TUGAS 1
Jelaskan alasan kenapa Korporasi
1.1
menerbitkan saham?
Dana selalu menjadi permasalahan bagi perusahaan ketika ingin
mengembangkan usaha. Oleh karena itu, untuk mengatasinya, perusahaan
butuh sumber pendanaan baru dan itu bisa didapat ketika perusahaan sudah
go public atau menerbitkan saham untuk dijual. Selain memperoleh sumber
dana baru, dengan menerbitkan saham, perusahaan juga akan mendapat
awareness dari media dan juga komunitas keuangan sehingga citra
perusahaan pun jadi meningkat. Pada sisi yang lain, saham merupakan
instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Jelaskan prosuder suatu korporasi menerbitkan
saham di pasar modal
1.2
1. Tahap Persiapan. Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan
saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para
pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten
melakukan penunjukan penjamin pelaksana emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar.
2. Tahap Pengajuan. Pernyataan Pendaftaran. Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen- dokumen pendukung
calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan
Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham. Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktuinilah emiten menawarkan
saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah
ditunjuk. Masa Penawaran paling kurang satu hari kerja, dan paling lama 5 (lima) hari kerja. Perlu diingat pula
bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas kepasar perdana
sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor
tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu
setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.
4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek. Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham
tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Jelaskan Perbedaan Saham Preferen
dan Saham Biasa?
1.3
1. Kode saham biasa terdiri dari 4 huruf seperti BBCA dan ANTM. Sedangkan kode saham preferen diikuti huruf P
di akhir sebagai penanda. Contoh saham preferen di Indonesia, yakni MYRXP dan MAMIP.
2. Umumnya saham biasa dan saham preferen sama-sama memiliki hak suara, kecuali ditentukan berbeda dalam
anggaran dasar perusahaan. Dengan begitu bisa saja pemegang saham preferen tidak memiliki voting rights
sama sekali dan tidak bisa berpartisipasi dalam RUPS.
3. Dalam hal pembubaran atau likuidasi, pemegang saham biasa berada di urutan terakhir sebagai penerima
pengembalian investasi dari aset yang tersisa. Jadi mungkin saja investor kehilangan uangnya karena tidak
dibayar sama sekali. Di sisi lain pemegang saham preferen akan lebih diutamakan tapi tetap harus
mendahulukan pembayaran kewajiban.
4. Saham biasa hanya mendapatkan dividen ketika perusahaan memperoleh keuntungan. Sedangkan hak
istimewa saham preferen memungkinkan investor untuk mendapatkan dividen secara teratur dengan jumlah
yang tetap. Besaran yield-nya juga lebih tinggi dan jadwal pembagian lebih awal daripada saham biasa.
5. Perbedaan saham biasa dan saham preferen berikutnya adalah pemegang saham preferen akan ditawar di
harga yang lebih tinggi dibandingkan pemegang saham biasa selama masa buyback perusahaan,
6. Saham biasa dikategorikan berdasarkan kualitasnya, yaitu first liner (blue chip), second liner, dan third liner.
Sedangkan jenis saham preferen terdiri dari convertible preferred stock, callable preferred stock, cumulative
preferred stock, participating preferred stock, dan adjustable-rate preferred stock. Jenis-jenis tersebut
dibedakan berdasarkan karakteristiknya masing-masing.
Setelah korporasi berdiri, dan modal disetor oleh para pendiri
1.4
yang bertindak sebagai pemegang saham preferen. Pada
kesempatan apa lagi dimungkinkan untuk diterbitkan lagi saham
preferen. Berikan alasan?

Pada saat Perusahaan penerbit penerbit saham membeli


kembali saham preferen, karena pada dasarnya harga
tebusan untuk membeli kembali saham preferen lebih
tinggi.
PT. VokBIZ pada tanggal 9 Januari 2019 membeli saham preferen dan biasa PT. SV Group
1.5
sebanyak 225 unit harga per unit-nya Rp. 94.000,- dimana setiap unit dari satu saham
preferen berbanding dengan 2 lembar saham biasa, ditambah provisi dan materai Rp.
313.200,- Pertanyaan: Berapa harga pasar saham preferen dan saham biasa?.
1.6
TUGAS 2
PT TIRTA ABADI yaitu sebuah perusahaan yang memproduksi minuman air mineral
kemasan, pada tahun 2018 melakukan perluasan produksi dengan mendirikan pabrik
baru di suatu daerah yang tersedia bahan baku air mineral melimpah.

Investasi terhadap pabrik baru tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 70 milyar yang
sebagian besar didanai dengan menerbitkan saham biasa baru dan sisanya dipenuhi dari
saldo laba yang tidak dibagikan ke pemegang saham. Dengan beroperasinya pabrik baru
tersebut, perusahaan terbukti mampu meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak
(Earning before Interest and Tax/EBIT) dari semula Rp 14,6 milyar menjadi Rp 21,5
milyar per tahun.

Namun demikian, meningkatnya pendapatan tersebut ternyata tidak berdampak


kepada peningkatan Earning per Share (EPS) yang diharapkan. EPS sebelum perluasan
Rp 1.250 sedangkan setelah perluasan menjadi Rp 1.252. Lebih lanjut harga saham
perusahaan juga tidak mengalami perubahan yang signifikan.
2.1
Sudah tepatkah Keputusan PT TIRTA ABADI
menambah modal dengan menjual saham?

Pada Kasus ini keputusan PT TIRTA ABADI kurang tepat


karena kebijakan penerbitan saham biasa yang baru dengan
jumlah lembar yang diterbitkan mengakibatkan
terhambatnya kenaikan dari EPS sendiri. Kebijakan
perluasan produksi ini tidak berdampak pada peningkatan
nilai perusahaan sesuai yang diharapkan.
2.2
Kenapa peningkatan laba PT TIRTA ABADI
tidak diikuti dengan perbaikan EPS?

Untuk membayar dana investasi maka PT TIRTA ABADI


menerbitkan saham biasa baru. Adanya peningkatan pada
jumlah lembar saham biasa yang beredar dan hal tersebut lebih
besar dari pada persentase kenaikan laba bersih sehingga
menyebabkan peningkatan laba tidak berdampak pada EPS.
TUGAS 3

PT. VokBIZ Treasury adalah korporasi yang bergerak di bidang industri


manufaktur yang memproduksi produk-produk perlengkapan busana
wanita dan pria. Pada tahun 2018 PT. VokBIZ Treasury memperoleh laba
sebesar Rp 1.000.000.000,- dan 50% dari jumlah tersebut akan dibagikan
kepada para pemegang saham dalam bentuk pembelian kembali saham.

Jumlah saham yang beredar saat ini adalah sebanyak 500.000 lembar dengan
harga pasar sebesar Rp 12.000,- per lembar saham. PT. VokBIZ Treasury
menawarkan kepada para pemegang saham yang mau menjual kembali
saham biasa yang dimilikinya seharga Rp 13.045,-. PT. VokBIZ Treasury
menawarkan cash dividend Rp. 2.000,- per lembar saham.
TUGAS 3.1

Earning per Share (EPS) dan PER sebelum


kebijakan pembelian kembali saham?

EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham yang Beredar


EPS = Rp1.000.000.000 / 500.000 lembar
EPS = Rp2.000

PER = Harga Saham / EPS


PER = Rp12.000/Rp2.000
PER = 6
TUGAS 3.2
Earning per Share (EPS) setelah kebijakan pembelian kembali saham?
Jumlah saham yang beredar :
EAT untuk treasuty stock : = 500.000.000 - 38.329
EAT = 50% = 461.671 lembar
Rp1.000.000.000
EAT = Rp500.000.000 EPS setelah kebijakan pembelian kembali
saham:
Jumlah saham yang dapat EPS = Laba
ditarik kembali Jumlah saham beredar
= Rp500.000.000 EPS = Rp500.000.000
Rp13.045 461.671
= Rp 38.329 lembar EPS = Rp1.083
TUGAS 3.3

Harga saham setelah kebijakan pembelian kembali


saham dengan asumsi PER konstan?

Harga saham = PER x EPS setelah kebijakan


Harga saham = 6 x Rp1.083
Harga saham = Rp6.498

Jadi, harga saham turun dari Rp12.000 menjadi Rp6.498


logo

TUGAS 4
PT. Kalbe Farma Tbk.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan menarik seluruh saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) sekitar 3,90 miliar saham
atau setara 7,7% dari modal disetor perseroan. Direktur Keuangan PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius mengatakan, penarikan
seluruh treasury stock itu telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Menurutnya, dengan mempertimbangkan posisi keuangan internal yang kuat, dan potensi pembiayaan eksternal, serta
untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Dirinya menyakini, penarikan treasury stock merupakan keputusan
terbaik bagi perseroan dan pemegang saham. Penarikan kembali tersebut tidak mempengaruhi posisi keuangan Perseroan
sekarang. Perseroan akan mempertahankan tingkat laba bersih per saham dan tingkat rasio laba terhadap ekuitas dan laba
terhadap aset yang optimal bagi pemegang saham.
Dengan langkah penarikan kembali atas saham yang telah dibeli oleh Perseroan, maka modal disetor Perseroan yang
sebelumnya berjumlah 50.780.072.110 lembar saham dengan nilai nominal Rp 507.800.721.100 akan berkurang 7,7% menjadi
46.875.122.110 lembar saham dengan nilai nominal Rp 468.751.221.100.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bakal bagikan dividen Rp 19,- per saham atau senilai Rp 891 miliar. Disebutkan, pembagian
dividen tersebut mencerminkan rasio pembagian dividen sebesar 51%. Hasil pembagian dividen tersebut telah disetujui
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), ”Rasio pembagian 51% itu sejalan dengan kebijakan dividen kami
untuk mempertahankan rasio pembagian dividen sekurang-kurangnya 50% terhadap laba bersih tahun fiskal sebelumnya.
TUGAS 4.1
Jelaskan alasannya kenapa keputusan untuk melakukan tresury stock di PT Kalbe Farma
Tbk, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) ?.
Pertama, untuk mengurangi jumlah saham beredar dan meningkatkan nilai saham per lembar,
yang berpotensi meningkatkan EPS dan ROE.
Kedua, untuk menjaga kebijakan dividen yang stabil, perusahaan dapat mengurangi jumlah
saham yang harus dibagikan dividen, mempertahankan tingkat dividen per saham yang
menarik.
Terakhir, perusahaan memanfaatkan posisi keuangan internal yang kuat dengan DER rendah,
memberikan kemampuan untuk membayar utang dan potensi pembiayaan eksternal. Treasury
stock memungkinkan penggunaan dana internal berlebih untuk pembelian saham kembali,
sekaligus menciptakan cadangan saham yang dapat dijual kembali di masa depan jika
diperlukan modal tambahan.
4.2

Kebijakan apa yang dilakukan PT Kalbe Farma Tbk agar


pemegang saham mau menjual kembali sahamnya?
Jawab:
Kebijakan Treasury stock, karena kebijakan ini juga
bertujuan mempertahankan tingkat laba bersih per saham
dan tingkat rasio laba terhadap ekuitas dan laba terhadap
aset yang optimal bagi pemegang saham.
4.3
3. Disaat kondisi internal keuangan perseroan menguat, apakah PT
Kalbe Farma Tbk mengambil kebijakan treasury stock sudah tepat?
Berikan penjelasan !
Jawab:
Sudah tepat, dengan mempertimbangkan posisi keuangan internal yang
kuat, dan potensi pembiayaan eksternal, serta untuk memaksimalkan
nilai bagi pemegang saham. Penarikan treasury stock juga diyakini
merupakan keputusan terbaik bagi perseroan dan pemegang saham.
Selain itu, penarikan kembali tersebut tidak mempengaruhi posisi
keuangan Perseroan sekarang
4.4

4. Jelaskan pertimbangan PT Kalbe Farma Tbk., menetapkan


dividen payout ratio (DPR) pada tahun berjalan sebesar 51% ?.
Jawab:
Hasil pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rasio pembagian
51% itu sejalan dengan kebijakan dividen kami untuk
mempertahankan rasio pembagian dividen sekurang-
kurangnya 50% terhadap laba bersih tahun fiskal sebelumnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai